Jinwoo seorang prajurit bermasalah dari Korea Selatan, di kirim ke sebuah negara yang sangat kacau, dan banyak hal hal yang tidak terjadi terjadi di sana, negara yang kacau tidak hanya memerlukan tentara, tetapi mereka juga perlu tenaga medis, dan Renata yang merupakan seorang dokter, juga ikut ke sana, dan disanalah, benih benih cinta mereka berdua tumbuh
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nurliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Apakah aku salah?
Renata menatap wanita paruh baya itu, dia terlihat sangat sedih, dia memegang erat tanggan Naya sambil meneteskan air mata, dia sangat terpukul melihat kondisi Naya saat ini, karena semenjak operasi Naya yang terakhir kali, dia tidak pernah drop lagi, tapi kali ini dia drop, dan tidak tau apa penyebab drop nya itu kembali lagi,
" Aku tidak pernah mengira bahwa dia akan kembali ke sini lagi dokter " ucap wanita pengurus panti asuhan kepada Renata,
Renata mendekati nya dan mengusap punggung nya " semua nya bisa saja terjadi, tapi satu hal yang harus sama-sama kita ingat, Naya akan melawan semua penyakit nya " ucap Renata,
" Maaf dokter, apa boleh untuk biaya rumah sakit, kami sedikit lama membayar nya? karena yang saya tau, rumah sakit hanya membayar sebagian biaya saja " ucap nya,
Renata tersenyum " sebelum nya kalau boleh saya tau, nama ibuk siapa? "
Memberikan tanggan nya untuk berkenalan " saya ibu Ratna, pengurus panti dan juga ibu bagi anak-anak di sana " ucap nya dengan lembut,
Renata mengambil tanggal buk Ratna " saya Renata buk, salam kenal ya, kalau boleh bisa kita bicara diluar? "
Buk Ranta bingung, namun ia tetap mengikuti Renata keluar dari ruangan Naya,
" Ada apa ya dokter? apakah ini menyangkut keadaan Naya? " wajah nya terlihat sangat khawatir,
Renata menatap wajah Ratna, sebenarnya semenjak awal bertemu dengan Naya, dia merasakan ikatan yang dekat, gadis itu mengingat Renata kepada masa lalu nya,
Lima tahun lalu, Renata sempat mempunyai seorang adik perempuan, namun tuhan lebih sayang kepada adik nya, sehingga adik perempuan nya itu pergi lebih dulu ke sisi yang maha kuasa, dan Naya membuat Renata teringat pada adik nya, Renata ingin selalu berada di samping nya,
" Apa boleh saya mengadopsi Naya? " ucap Renata dengan cepat, dan tanpa basa basi,
Ranta kaget, " tentu saja boleh buk dokter, tapi ada satu ketentuan di panti asuhan kami, mereka yang ingin mengadopsi anak dari panti asuhan kami, harus pasang yang sudah menikah, apa dokter sudah menikah? "
Renata terdiam,
" Dokter? " ucap Ratna karena Renata terdiam dan terlibat sedang memikirkan satu hal,
Renata tersadar, dalam pikiran nya, ia ingin meminta kepada ibu dan ayah untuk mengadopsi Naya, hanya sengaja formalitas saja, dia akan merawat Naya, bukan mereka,
" Saya belum menikah, tetapi saya punya cara agar Naya bisa saya adopsi buk " jawab Renata,
" Baiklah dokter, saya sama sekali tidak melarang siapa saja yang ingin mengadopsi anak dari panti kami, asal sudah mengikuti semua persyaratan dari panti " jawab Ratna,
" Iya, kalau begitu saya ijin pamit ya buk " ucap Renata,
Renata pergi menuju ke rumahan direktur rumah sakit, dia ingin informasi lebih jelas tentang semua ini, jika memang bisa dan orangtua nya setuju, maka dia akan segera mengurus semua ini,
Tok...Tok...
Renata mengetuk pintu,
" Masuk " ucap direktur rumah sakit,
Renata masuk dengan sangat sopan, dan dia menatap direktur yang sedang duduk di kursi jabatan nya itu " maaf menganggu waktu nya pak " ucap Renata, basa basi,
" Iya kenapa dokter Renata? " ucap direktur melihat name tag Renata,
" Apakah pasien bernama Kanaya, boleh saya adopsi pak? " Renata yang langsung pada intinya
Direktur itu menatap Renata kaget " ya boleh saja, karena tidak ada aturan yang melarang hal ini, apa yang membuat mu ingin mengadopsi nya? "
" Hanya sebuah saya ingin bersama saja pak " jawab Renata dengan senyuman bahagia,
" Baiklah, tapi kamu sudah tau kan apa saja syarat untuk mengadopsi anak dari panti asuhan itu? "
" Ya pak saya sudah tau " jawab Renata,
Setelah banyak bicara dengan direktur, Renata memutuskan untuk kembali ke rumah, dia kembali karena rindu dengan rumah dan tentu saja alasan utama dia pulang adalah untuk membujuk ayah dan ibu nya,
*
*
*
sampai Renata di rumah, saya itu pukul tujuh malam, semua keluarga sedang makan di meja makan, penuh dengan canda tawa, dan semua nya terlihat sangat harmonis sampai,
" Aku pulang " ucap Renata membuka pintu, dan menatap semua orang,
Maria, yang merupakan ibu dari Renata dan juga Viola, kakak perempuan Renata dan Aldo, adik laki-laki Renata, Renata yang mempunyai keluarga sangat lengkap dan harmonis, dimana semua keluarga bekerja di rumah sakit, benar, semua keluarga Renata adalah dokter,
Maria menjawab " iya nak masuk lah " teriak nya
Renata masuk setelah mengganti sepatu nya dengan sendal rumah,
Aldo menatap kakak kedua nya itu " kakak tumben pulang? " ucap nya,
Renata menatap Aldo dan juga Viola, mereka sedang duduk di meja makan, yang sama sekali tidak ada kursi untuk nya " kakak pulang karena ada urusan dan juga mau mengambil beberapa barang " jawab Renata,
Viola menatap Renata " Iya aku lupa, kalau kamar kamu dek, udah di jadiin kamar kakak, jadi lemari kamu dan semua barang kamu udah ada di gudang " ucap nya dengan santai,
Maria menatap Renata yang terdiam " ya Renata, kau sudah mengambil kontrakan, ibu kira kau tidak akan kembali lagi ke sini " menyiapkan makanan untuk di bawa pulang Renata,
Renata menatap semua rantang yang disiapkan Maria " ibu, malam ini aku akan menginap di sini " ucap nya,
" Kakak mau tidur dimana? Di gudang? " jawab Aldo tanpa memikirkan perasaan kakak nya itu,
Renata menarik nafas nya, membawa koper nya " iya aku akan di gudang, lagipula gudang kita juga terlibat bersih dan kayak kan? " menatap Maria,
" Bagaimana dengan lauk yang sudah ibu bungkus? apa kau akan membawa nya besok pagi? " seolah Renata hanya datang untuk mengambil barang, lalu pergi,
Renata diam saja, dia masuk ke dalam gudang, dan menatap sebentar ke arah kamar lama nya,
Itulah keluarga Renata, mereka hanya merasa nyaman dan aman saat Renata tidak ada, posisi anak kedua perempuan yang Renata alami adalah, di salah semua orang sedang duduk dan mengobrol, ia tidak di anggap padahal ia ada di sana, dan itu sudah biasa bagi nya,
Renata menutup pintu gudang dan duduk di dalam sambil menatap semua barang nya " apakah aku memang sudah tidak layak kembali ke sini? " ucap nya sambil mendengarkan suara canda tawa diluar sana,
Lima belas menit kemudian,
Renata keluar, dia sudah mandi dan sangat rapi, dia duduk di meja makan dan saat itu hanya ada Maria, Aldo dan viola sudah masuk ke dalam kamar mereka masing-masing,
" Ibu, aku ingin minta tolong " ucap nya perlahan,
Maria menatap nya " katakan ada apa? " jawab Maria,
" Aku ingin mengadopsi seorang anak, namun aku belum menikah, jadi aku ingin meminta tolong kepada ayah dan ibu untuk mengadopsi nya, tapi aku yang akan merawat nya " menatap maria,
" Renata, kau saja sudah cukup membuat ibu dan ayah mereda berat, kali ini kau ingin menambah adik? apakah Aldo tidak cukup? sayangi saja dia " ketus Maria
Renata menatap ibu nya " tapi bu, aku merasa sepi, aku di kontrakan sendirian apakah salah jika aku.. " ucapan Renata terhenti karena di potong Maria,
" Jangan menambah beban keluarga Renata, jika kau ingin anak itu, maka menikah lah, pergi dari sini bawa semua barang dan hidup bahagia " jawab Maria lalu masuk ke dalam kamar nya, meninggal kan Renata sendirian