Seorang gadis dari keluarga kaya jatuh cinta pada pria biasa. Dia memalsukan identitas dan menikah dengan pria itu. Tidak hanya itu, karena dia secara diam-diam meminta bantuan keluarga untuk membantu karir suaminya.
Sayangnya, setelah sang suami sukses, wanita itu di selingkuhi dan bahkan di ceraikan.
Untuk membalas dendam, dia kembali ke keluarganya dan menjadi putri salah satu dari 10 keluarga terkaya di dunia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dava hanafisha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20
"Hmmm.. Gak apa-apa Ren, kelihatan aj kalau dia tuh gak suka saat kamu dekat sama aku. Makanya aku nanya sama kamu."
"Oh karena itu. Sudahlah gak usah diambil pusing, dia bukan siapa-siapa aku kok."
"Bukan siapa-siapa, apa mungkin dia suka sama Reno tapi gak ditanggapi sama Reno. Ya sudahlah biar menjadi urusan mereka saja."
*****
"Kok aku tiba-tiba kepikiran sama Alisha ya? Bayang-bayang masa lalu aku saat masih pacaran sama Alisha dulu muncul kembali. Sha, maaf kan aku ya, aku pernah menyakiti bahkan sangat tega mengkhianati kamu. Kalau saja aku tau dari dulu ternyata kamu wanita yang sangat mulia, mungkin aku tak akan sanggup menyakiti kamu."
"Arrrggghhh sudah lah El, dia juga tak akan mau kembali dengan kamu. Dalam pandangan nya kamu adalah laki-laki yang begitu kejam menyakiti hati istrinya." Elenoa terus bergumam dalam hatinya.
"Kak.."
"Iya, Sha. Ada apa? Ehh yas maksud kakak."
"Hah Alisha? Kakak lagi kangen sama Alisha?."
"Diam kamu! Ada apa panggil aku?."
"Mau makan gak? Sudah aku siapkan kalau mau makan."
"Duluan saja nanti aku menyusul."
Yasmin langsung bergegas meninggalkan kamar kakaknya itu.
"Apa benar kak El lagi kangen Alisha? Kasihan juga sih mereka, karena kehadiran Alea hubungan mereka jadi hancur seperti ini. Emang dasar pelakor murahan!." ucap Yasmin kesal dalam hatinya.
Elenoa masih di terbaring dikamarnya, bayang-bayang Alisha terus menghantui nya malam itu. "Sha, please ada apa dengan aku malam ini, apa kamu juga mengalami hal yang sama denganku?."
Keesokkan harinya...
"Sha, apa kamu sudah dirumah?." Elenoa mengirimkan pesan singkat untuk Alisha.
"Aku memang lagi dirumah El, sudah beberapa hari ini gak ngantor. Ada apa?."
"Apa boleh aku kerumah kamu?."
"Ya boleh dong El, pake izin segala." balas Alisha dengan emot tertawa.
Elenoa tak kembali membalasnya, iya langsung bersiap-siap menuju kerumah Alisha.
**
**
"Elenoa?."
"Ibu.. Bu aku mau ketemu Alisha apa boleh?."
"Hah? Kamu yakin, ada keperluan apa?."
Elenoa langsung menceritakan semua nya kepada bi Rizka. "Ya ampun El, kamu ada-ada saja Nak. Mungkin kalau untuk sekedar ngobrol saja gak masalah. Tapi sepertinya kalau untuk kalian kembali tak akan mungkin Nak." lirih bi Rizka.
"Aku mau ketemu Alisha dulu Bu, tadi sudah janjian juga dengan nya."
Tak berselang lama Alisha keluar dari kamar nya dan menghampiri Elenoa, usai bi Rizka memberitahu nya ada Elenoa yang ingin bertemu.
"Hallo El, apa kabar?."
"Hai, Sha. Aku baik, kamu kok gak ngantor Sha?."
"Lagi males El, mau dirumah saja." jawab nya tertawa. "By the way ada apa nih tumben ngajak ketemu, ada yang bisa aku bantu?."
Seketika Elenoa terdiam dan menundukkan kepalanya.
"El, are u oke?."
"Sha.. Maaf kan aku sebelum nya. Mungkin aku terlalu lancang juga bicara ini kekamu." Elenoa menceritakan perihal perasaan nya sedari kemarin yang selalu terbayang masa lalu nya bersama Alisha.
Alisha hanya diam membisu mendengarkan cerita Elenoa. "El, apa kamu baru merasakan hal ini? Bagaimana dengan aku? Aku masih belum bisa El melupakan kamu, walaupun betapa menyakitkan nya perlakuan kamu terhadapku. Aku hanya menjaga perasaan kedua orang tua ku El dengan berpura-pura ikhlas berpisah dengan mu. Kamu tahu El bagaimana dulunya perasaan aku ke kamu, hingga aku rela meninggalkan orang tua ku demi kamu, andaikan kamu tak melakukan kesalahan dulu nya kepadaku, mungkin kita sudah hidup bahagia El sekarang." gumam nya dalam hati.
"Sha.. Maaf kalau ucapan aku menyinggung perasaan kamu. Aku juga gak tau Sha, kenapa rasa ini bisa hadir kembali."
"Iya El aku mengerti. Memang bagaimana hubungan kamu dengan Alea?."
"Dia meninggalkan aku begitu saja Sha, disaat aku sedang hancur. Aku hanya diperalat olehnya, andaikan aku tau sejak dulu kalau aku hanya sebagai....."
"El cukup. Masalah kamu dengan Alea bukan urusan aku, biar semua itu menjadi pelajaran untuk kamu kedepan nya. Aku hanya bertanya hubungan kalian yang sekarang saja, berarti kamu juga merasakan betapa sakit nya ditinggalkan ya El?." pekik Alisha.
Elenoa menunduk kan kepalanya.
Tak berselang lama bi Rizka menghampiri kedua nya. "Non, maafkan atas sikap Elenoa ya. Dengan lancang nya dia membicarakan ini kepada non Alisha. Bibi jadi malu non, gak enak sama non Alisha. Apalagi kalau Tuan dan Nyonya sampai tahu."
Alisha tersenyum. "Gak apa-apa Bi, Elenoa hanya menceritakan kegelisahan nya saja kok. Mungkin dengan dia bercerita ke aku bisa membuat nya merasa lega ya kan El?."
Elenoa menjawab dengan anggukkan kepalanya.
*****
"Al bagaimana dengan rencana kamu untuk Alisha? Apa sudah bisa jalankan?." tanya Winda lewat pesan singkatnya.
"Bawel sekali orang ini, memang di kira aku tak punya kerjaan selain mengurus Alisha." ucapnya dalam hati kesal. "Iya Win, tunggu dulu ya, aku belum ada waktu nih untuk menjalankan rencana nya." balas Alea.
"Halah! Lama sekali gerakan mu Alea." balas Winda kesal.
Alea tak kembali membalasnya. "Urusan mu lah Win!." gumam Alea dalam hatinya.
"Aku harus segera membuat rencana untuk Alisha, karena sepertinya dia dan Reno semakin dekat saja. Aku tak rela sekali melihat Reno bersamanya. Apa pun akan aku lakukan untuk mendapatkan Reno. Aku sudah berjuang lama untuk mendapatkan nya, awas saja kalau wanita sialan itu yang memilikinya." Pekik Winda dalam hatinya.
Malam hari nya Alea menghubungi Elenoa.
"Ada apa wanita ini menghubungiku kembali?." tanya Elenoa dalam hatinya. Iya langsung menekan tombol hijau pada ponselnya.
"Ada apa kamu menghubungi ku?."
"El, aku butuh bantuan kamu. Apa kamu mau membantu ku?."
"Bantuan apa? Apa kamu merencanakan sesuatu yang jahat untuk orang lain?."
"Hahahaha, kenapa pertanyaan kamu seperti itu El? Apa kamu sekarang sudah menjadi orang baik?."
"Bantuan apa? Dan siapa target kamu?."
"Alisha! Apa kamu bisa membantu ku?."
"Apa Alisha? Rencana apa yang akan dilakukan Alea untuk Alisha, memang ada masalah apa lagi antara mereka berdua?." ucap Elenoa dalam hatinya. "Kamu yakin Alisha, Al? Memang apa rencana kamu untuknya, apa yang sudah dia lakukan sampai kamu mau menjahatinya?."
"Halah banyak tanya kamu El! kamu mau tidak membantu ku?."
"Kasihan sekali Alisha. Kalau aku tak mau membanyu Alea, aku tak akan tau apa rencana busuk Alea untuk Alisha. Tapi kalau aku membantu nya gak mungkin, karena aku tak mau menyakitinya kembali. Apa aku pura-pura saja ya menerima tawaran Alea, supaya aku bisa tau rencanakan dan aku bisa melindungi Alisha dari rencana Alea."
"Oke.. Apa rencana yang akan kamu lakukan untuknya?."
"Besok siang kita ketemu di kafe tempat biasa, apa kamu bisa?."
"Bisa. Sampai ketemu besok disana." pungkas Elenoa. Panggilan pun berakhir.
"Hahahaha ternyata Elenoa masih membenci wanita itu, aku kira mereka sudah berdamai. Kali ini rencana ku pasti berhasil. Elenoa kembali masuk keperangkap aku, Alisha selamat menikmati kesedihan kembali dalam hidup mu." tutur Alea dalam hati, dengan senyum liciknya.
Disisi lain Elenoa masih kepikiran dengan rencana Alea untuk Alisha, "kasihan sekali Alisha masih saja ada orang yang ingin berbuat jahat kepadanya. Alea apa kamu tidak tahu kalau Alisha dan keluarga nya itu orang yang sangat baik." imbuh Elenoa dalam hatinya.
Yasmin menghampiri kakak nya yang terlihat melamun sejak tadi.
"Kak kenapa melamun saja, apa masih kepikiran dengan Alisha? Sudahlah kak, kamu gak mungkin bisa kembali dengan nya. Sekarang kita dan Alisha sudah seperti keluarga, jadi kamu jangan berbuat yang aneh-aneh lagi dengan nya. Keluarga nya pun sangat baik dengan kita kak." ucap Yasmin.
"Tapi Yas, justru sekarang ini aku mau melindungi Alisha dari orang jahat."
"Maksud kamu kak?."
Elenoa menceritakan semuanya kepada Yasmin, tentang rencana Alea akan menjahati Alisha.
"Apa! Kak, please kak. Kakak gak boleh membantu Alea."
"Aku hanya berpura-pura saja Yas, supaya aku tau rencana apa yang akan Alea lakukan kepada Alisha, aku akan melindungi Alisha semampu aku. Dan aku juga penasaran mereka punya masalah apa."
"Oke. Aku percaya sama kakak, tapi kakak gak boleh kembali masuk kedalam perangkap Alea."
"Iya Yas. Makanya aku sangat penasaran Alea sudah merencanakan apa untuk menjahati Alisha."