Khalisa harus menelan pil pahit kala calon suaminya malah menikahi sahabatnya sendiri disaat pernikahan mereka hanya 1 minggu lagi. Sakit hati tentu saja Ia rasakan tapi karena tidak mau terlalu berlarut dalam kesedihan Ia akhirnya menerima tawaran Paman nya yang seorang Direktur sebuah rumah sakit untuk menjadi relawan di daerah terpencil.
Bertahun-tahun Ia menjadi relawan dan setelah semuanya selesai Ia memutuskan untuk pulang dan melepas rindu dengan keluarga nya. Namun, bukannya melepas rindu setelah pulang Ia malah harus menghadapi Arkana Xander Walton akibat perjodohan gila yang diatur keluarga nya.
" Tanda tangani kontrak itu! "
" Lebih baik batalkan saja pernikahan ini jika harus terikat kontrak. Aku tidak berminat untuk bermain dengan sesuatu yang sakral. "
Bagaimana kisah ke-dua nya yang harus bersatu disaat hati keduanya berbeda. Sanggup kah Khalisa hidup bersama Pria kejam nan gila seperti Arkan atau Ia akan menyerah.
Mari simak cerita nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zahrotul Wulandary, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di guna-guna
Suara jarum jam yang berdetak dari tengah-tengah ruangan terdengar begitu menyeramkan untuk ruangan yang terasa sangat sepi itu. Tak ada cahaya apapun yang masuk meskipun hari masih siang. Semua jendela ditutupi tirai besar. Sebuah meja yang tidak terlalu besar berada ditengah ruangan serta sofa tunggal yang menjadi furnitur pelengkap.
Seorang pria terlihat menyilangkan kakinya diatas sofa dengan punggung menyender juga mata yang tertutup. Sepertinya pemilik ruangan menyukai kegelapan sampai satu cahaya pun tidak diizinkan masuk.
" Nona Khalisa sudah kembali Tuan. Dan tepat sehari setelah kepulangan nya, Nyonya Aca beserta Tuan Bima segera berkunjung kesana untuk membahas pernikahan. " Lapor seseorang yang diyakini sebagai asisten dari pria tersebut.
Orang yang dipanggil Tuan itu tersenyum miring lalu membuka matanya. Ah, sudah lama sekali Ia tidak mendengar kabar tentang perempuan cantik dengan hijabnya itu.
" Apa Dia tetap cantik, Lim? Sungguh beruntung sekali Arkan bisa menikahi nya. " Katanya dengan suara tertawa namun membuat Lim merinding.
Lim tidak berani menjawab pertanyaan Tuannya. Ia memilih untuk melanjutkan laporan nya dari pada kepalanya harus hilang.
" Hari ini Tuan Arkan datang dengan membawa barang-barang mewah juga desainer terkenal untuk membuat gaun pengantin. "
Prang
Lim sontak memejamkan matanya kala gelas itu melayang tepat melewati dirinya dan berakhir pecah menghantam dinding dibelakang nya.
" Shut up!! This is my girl! " Bentak nya. Khalisa hanya boleh mengenakan gaun pengantin dari nya tidak dari yang lain.
" Sht*! Saham dan Khalisa hanya boleh menjadi milik ku. Arkan sialan malah merebutnya dari ku. " Umpat nya.
" Apa kita perlu mengambil surat wasiat itu, Tuan? Saya sudah menemukan titik lokasi dari brankas nya dan itu berada di kediaman Walton. " Tanya Lim.
" Atur semuanya. Aku harus mendapatkan surat wasiat pengalihan saham itu sebelum pernikahan mereka terjadi. "
🥜🥜
Fatah menatap serius pada anak sahabatnya yang datang dengan membawa begitu banyak barang. Sebagai seorang Ayah, Ia tau jika Putrinya belum siap dengan pernikahan ini tapi disisi lain Arkan terus saja memaksa membuat Fatah harus mengambil tindakan tegas.
Tak akan Ia biarkan siapapun menyakiti Putri nya meskipun itu adalah Arkan sekalipun. Sudah begitu banyak konflik yang terjadi selama ini dan membuat hidup mereka tidak begitu tenang lantaran bahaya yang tidak dapat diprediksi kapan datang nya. Meskipun perusahaan nya bukan termasuk perusahaan yang sangat besar seperti A'K Company, namun para rivalnya tetap mengincar untuk menjatuhkan nya.
" Khalisa belum siap dengan pernikahan ini dan sebaiknya Kamu jangan terlalu memaksa seperti ini. Putri Ku bisa saja melakukan hal nekat dengan menolak keras pernikahan kalian. " Ucap Fatah.
" Papa tau alasan mengapa Aku seperti ini." Katanya tenang berusaha untuk tidak terpengaruh dengan ucapan Fatah yang seolah meminta nya untuk menunggu kembali.
Helaan napas terdengar jelas dari sosok Pria paruh itu. Benar sekali, Ia tau mengapa Arkan sangat memaksa agar pernikahan mereka segera dilakukan. Lagi-lagi semuanya karena wasiat. Fatah jadi kesal sendiri mengingat isi surat wasiat itu yang selain mengatakan kedua keluarga harus menikah namun poin selanjutnya mengatakan Pernikahan akan dilaksanakan hanya jika Putra pertama keluarga Sapphire yang mana adalah Fatah melahirkan anak perempuan. Dan kunci dari perjanjian itu ada pada Khalisa sehingga membuat nya di incar oleh seluruh keluarga Walton.
" Papa tau tapi Khalisa masih butuh waktu untuk menerimanya. " Sela Fatah cukup lelah dengan masalah yang ada.
Bastian yang juga ada disana hanya menjadi pendengar saja. Ia ingin tau sejauh mana Arkan menginginkan Adiknya.
" Para bajingan itu tidak membutuhkan waktu untuk melancarkan rencana mereka. Selama ini Khalisa beruntung karena titik lokasi tugasnya tidak diketahui. Tapi sekarang semuanya berbeda. " Papar Arkan yang menjadi pelaku kenapa titik lokasi Khalisa tidak ditemukan.
Fatah nampak berpikir. Bagaimanapun keputusannya Ia tetap tidak bisa memaksa Putrinya. Kali ini Ia hanya berharap dan berdoa agar Khalisa menerima pernikahan ini agar semuanya aman.
" Keputusan ada di tangan Khalisa. Papa tidak bisa memutuskan apapun. "
" Saya tidak membutuhkan keputusan nya. Pernikahan ini harus terjadi minggu depan karena Saya tidak mau menunggu lagi. " Putus nya final tidak dapat di ganggu gugat.
" Yak! Jangan memaksa keputusan Mu untuk Adik ku. Setidaknya Kau harus mendengar keputusan nya karena yang akan dirugikan jika pernikahan ini gagal adalah Adik Ku! " Bastian angkat bicara setelah mendengar Arkan yang tetap bersikukuh bahwa keputusan Adiknya tidak penting.
" Aku tidak memerlukan persetujuan siapapun jika hal itu menyangkut keselamatan nya. " Tegas Arkan membuat Bastian kesal setengah mati.
Sedangkan para pengawal juga desainer yang dibawa Arkan sudah diambil alih oleh Lukas juga Sekar. Bahkan sekarang tubuh Khalisa sudah selesai diukur. Model gaun pernikahannya juga telah dipilih.
Khalisa merasa aneh. Kenapa dirinya tidak menolak saat tubuhnya diukur. Padahal Ia tau untuk apa tubuhnya diukur. Bahkan saat memilih model gaun pernikahan pun Khalisa nampak excited dengan ditemani Mamanya. Ia bingung, bukankah seharusnya Ia memberontak atau bahkan kabur seperti mempelai perempuan yang dibacanya dalam novel-novel romansa dengan tema nikah paksa.
" Maaf Nona, apakah untuk akadnya Anda tidak memilih gaun? " Tanya Olivia, seorang desainer ternama yang rancangan nya berharga ratusan juta rupiah. Hanya kaum elit yang sanggup memakai jasa nya. Tapi sekarang Khalisa malah mendapatkan nya bahkan diperlakukan sangat istimewa.
" Aku akan mengenakan kebaya milik ibuku pada saat akad. " Tunggu seperti nya otaknya sedang miring. Kenapa Ia malah menjawab seolah Ia sudah menerima pernikahan ini.
Tidak ada yang salah disini. Sepertinya dirinya sudah terkena guna guna Arkan makanya sampai menjawab demikian.
" Baiklah, gaun Anda akan selesai tepat H-3 pernikahan. Saya akan mengabari Anda kapan gaunnya bisa dicoba. " Ucap Olivia.
Tubuh Khalisa refleks berdiri tiba-tiba sampai mengejutkan mereka yang di sana. Ia benar-benar sudah diguna guna sekarang. Semuanya tidak benar ini sangat aneh.
" Tunggu. Aku belum menerima pernikahan ini tapi mengapa Aku malah nurut aja pas disuruh ngukur. Terus apa tadi? Kebaya pernikahan Mama. Oh No! " Monolog nya membuat Mama nya serta Olivia bingung.
" Mbak bisa di cancel nggak? " Katanya membuat Mama nya tepuk jidat dengan kelakuan ajaib Putrinya.
Khalisa menatap Mamanya ketika Olivia menggeleng pertanda jika pesanan tidak dapat di dibatalkan. Ya iyalah, bisa hilang kepalanya jika Ia menggatakan iya pada pertanyaan calon menantu keluarga Walton itu.
" Tidak ini sangat aneh. Kenapa Mama nggak bilang kalo Aku mau diukur tadi. " Rengeknya menggoyang kan tangan Mamanya yang Ia genggam.
" Aku kan belum nerima dia. Terus kenapa malah ngukur gaun pernikahan. "
Sekar tertawa gemas melihat kelakuan Putrinya yang baru merengek disaat semua proses nya sudah selesai. Bahkan Olivia juga berpikir jika calon Istri dari Tuannya ini sangatlah lucu.
Wajahnya Oriental seperti Mamanya. Matanya sedikit bulat namun tajam disaat bersamaan. Bibirnya merah alami meskipun tidak menggunakan apapun. Wajahnya juga sangat cantik tanpa polesan makeup sedikit pun. Apalagi dengan kain yang menutupi kepala nya semakin menambah kesan anggun padanya. Bahkan Olivia yang wanita saja mengakui kecantikan dari calon Istri penguasa negeri ini.
Seperti apa pernikahan mereka. Olivia sangat penasaran.