Suami Pilihan Mama

Setelah mengobrol panjang dengan Amanda, Rayna pun berpisah dengan Amanda karena Amanda sudah di jemput suaminya. Meksipun berat untuk berpisah dari Amanda, namun ini adalah yang terbaik untuk Amanda dan keluarga dan Rayna tidak bisa mengatur Amanda saat ini karena Amanda sudah menikah.

Rayna pun keluar dari cafe dan segera pergi ke mobilnya, namun langkahnya terhenti karena seseorang membalikkan tubuhnya hingga Rayna pun menatap orang tersebut yang ternyata adalah Clara, Clara tidak sendiri karena dia membawa 2 temannya.

"Ternyata ketemu disini," ucap Clara yang begitu angkuh pada Rayna berbeda saat kemarin, Clara lebih banyak diam dan lebih anggun karena itu kemarin Rayna sempat merasa minder pada Clara.

"Ada apa ya? apa kita pernah bertemu sebelumnya?" tanya Rayna.

"Ceraikan Alvin dan biarkan aku yang menikah dengan Alvin," ucap Clara.

"Enak aja, cari cowok lain sana jangan ngejar suami orang," ucap Rayna dan hendak pergi, namun lagi-lagi Clara menahannya agar tidak pergi.

"Lo itu gak cantik, jadi lebih baik lo sadar diri deh," ucap Clara.

"Lo juga sadar diri dong kalau Mas Alvin itu suami gue dan lo gak ada hak buat nyuruh gue cerain Mas Alvin karena gue gak akan pernah cerain Mas Alvin paham lo," ucap Rayna.

"Gue udah peringatin lo ya, jadi jangan salahin gue buat lakuin ini," ucap Clara lalu mendorong tubuh Rayna.

Setelah Rayna jatuh di tanah, Clara dan dua temannya menyeret Rayna sampai di belakang mobil mereka lalu ketiga orang itu menarik rambut Rayna, menampar pipi Rayna bahkan mereka sampai memukul Rayna. Rayna tentunya tidak tinggal diam karena Ryan terus memberontak bahkan Rayna sempat memukul salah satu teman Clara hingga hidung teman Clara berdarah, namun tak hanya itu Rayna juga memukul Clara dan yang satu lainnya.

Namun, sayang karena Rayna kalah jumlah tentunya Rayna yang paling sering dipukul hingga akhirnya sebuah suara menghentikan mereka. "Kalian berhenti," ucap orang tersebut.

Rayna pun melihat dan ternyata orang itu adalah polisi, dimana mereka tengah berpatroli dan mendengar suara dari belakang mobil tersebut. Akhirnya Mereka berempat pun dibawa ke kantor polisi untuk dimintai keterangan, Terlihat jelas jika Clara begitu gelisah selama di kantor polisi bahkan dua temannya sudah menyalahkan Clara karena meminta bantuan mereka.

"Gimana ini Ra? lo suh ngajak kita tadi, harusnya lo sendiri yang hajar nih cewek terus biar kita berdua aja yang jaga tadi," ucap salah satu teman Clara.

"Mending kalian diem aja deh," ucap Clara yang kesal dengan dua temannya itu.

"Sama temen gal boleh marah-marah," ucap Rayna yang tak jauh dari mereka bertiga.

"Diem ya lo," ucap Clara.

"Kalian hubungi saudara atau teman atau apapun buat jamin kalian biar kalian bebas," ucap polisi.

"Pak, masa kayak gini aja harus ada orang buat jamin kita sih, Pak. Aneh banget," ucap Clara.

"Yaudah kalu gak mau kalian harus masuk penjara selama satu minggu aja," ucap polisi.

"Pak janganlah," ucap Clara.

Setelah itu, mereka pun menghubungi kerabat terdekat, sedangkan Rayna bingung harus menghubungi siapa. Rayna ingin menghubungi Alvin, tapi ia takut Alvin marah, karena bingung mau tidak mau Rayna pun memutuskan untuk menghubungi Alvin. Namun, satu dua kali Rayna menelponnya, Alvin tidak menjawab teleponnya dan tentu saja hal itu membuat Rayna panik dan memilih untuk menghubungi Mama Melody, tapi ternyata sama tidak di angkat teleponnya dan tak lama setelah itu Rayna kembali menelpon Alvin barulah Alvin menjawab panggilannya.

[Halo, aku tadi habis rapat dan ini baru pegang hp. Aku baru aja nelpon kamu, kenapa?]

^^^[A-aku di kantor polisi]^^^

Tanpa merespon ucapan Rayna, Alvin langsung mematikan sambungan telepon tersebut dan meminta Rayna mengirimkan alamatnya.

Di dalam kantor polisi tersebut Clara tak henti-hentinya menatap tidak suka pada Rayna dan Rayna sendiri bodoh amat, ia lebih memilih untuk tidak mempedulikannya hingga tak lama datang seorang wanita dengan suara menggelegarnya.

"Aduh Clara kamu kok bisa disini sih," ucap Bu Atika.

"Semua ini gara-gara dia Ma," ucap Clara dan menunjuk Rayna.

"Heh, kamu ternyata. Kamu iri banget ya sama anak saya karena anak saya lebih baik daripada kamu sampai-sampai kamu mukul anak saya, lihat nih wajah anak saya sampai merah gara-gara kamu. Pak, orang ini di penjara aja, dia itu emang suka mukul orang, langsung masuk penjara aja," ucap Bu Atika.

"Udah suaranya keras salah lagi, heh Bu sini ya aku kasih tau, yang salah itu anak Ibu, datang-datang langsung ngomong gak jelas terus dorong saya dan tiba-tiba seret saya ke belakang mobilnya eh langsung mukul saya mana dia bawa dua budaknya lagi. Lagian Bu, nih wajah saya juga merah-merah bahkan darah saya udah kering, anak Ibu tuh yang iri banget pengen punya suami kayak suami saya," ucap Rayna.

Bu Atika pun tidak terima dengan apa yang baru saja dikatakan Rayna, "Apa kamu bilang, dasar kurang ajar!" bentak Bu Atika lalu menarik rambut Rayna hingga membuat suasana di kantor polisi menjadi ricuh hingga tiba-tiba Bu Atika menarik syal yang dipakai Rayna dan terlihatlah bekas gigitan Alvin.

Baru setelah itu, Bu Atika berhenti dan menatap tajam leher Rayna, dengan cepat Rayna mengambil Syalnya yang terjatuh lalu memakainya kembali.

"Kalian semua disini diam dulu, kita akan urus semuanya. Jangan berantem lagi," ucap polisi.

"Lehernya...," ucapan Bu Atika terhenti lantaran Rayna yang menyelanya karena Rayna tau apa yang saat ini dipikirkan Bu Atika.

"Leher saya habis digigit suami saya, biasa suami saya kalau di ranjang agresif soalnya maunya nambah terus makanya saya gak masalah kalau Ibu bilang saya gak cantik, yang penting kan suami saya suka dan puas sama saya," ucap Rayna.

Suasana di kantor polisi pun hening hingga akhirnya Alvin datang dan menghampiri Rayna, "Kamu gapapa?" tanya Alvin dan menatap lekat wajah istrinya yang terluka dimana terdapat bekas tamparan dan matanya pun sedikit membiru lalu di sudut bibirnya terdapat dar*h yang mulai mengering. Tak hanya itu, Alvin juga melihat tubuh istrinya dimana tangannya masih kotor dan terdapat beberapa luka di tangan dan kakinya.

"Siapa yang mukul kamu sampai kayak gini?" tanya Alvin yang begitu marah ketika melihat istrinya terluka seperti saat ini.

"Dia sama dua temannya yang mukul aku, sakit banget," rengek Rayna dan menunjuk Clara serta dua temannya.

"Kalian lagi, mental kalian itu memang mental miskin ya. Kasihan," ucap Alvin dan kembali fokus pada Rayna.

.

.

Bersambung..........