NovelToon NovelToon
Pelabuhan Cinta Sang Pangeran Es

Pelabuhan Cinta Sang Pangeran Es

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Cintamanis / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Suami ideal
Popularitas:25.7k
Nilai: 5
Nama Author: Marica

Season kedua dari Batas Kesabaran Seorang Istri.

Galen Haidar Bramantyo, anak pertama dari pasangan Elgar dan Aluna. Sudah tumbuh menjadi pemuda yang sangat tampan. Ia mewarisi semua ketampanan dari ayahnya.

Namun ketampanan juga kekayaan dari keluarganya tidak sanggup menaklukkan hati seorang gadis. Teman masa kecilnya, Safira. Cintanya bertepuk sebelah tangan, karena Safira hanya menganggap dirinya hanya sebatas adik. Padahal umur mereka hanya terpaut beberapa bulan saja. Hal itu berhasil membuat Galen patah hati, hingga membuatnya tidak mau lagi mengenal kata cinta.

Adakan seorang gadis yang mampu menata hati si pangeran es itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marica, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kekesalan Lucyana

"Tangannya kenapa?"

"Gak —"

"Kena injek sama fans fanatik Kakak." Arabella menukas ujaran Lucyana untuk menjawab pertanyaan Galen.

Pandangan Galen yang awalnya memandang Arabella beralih ke Lucyana, memandangnya seolah menuntut jawaban dari gadis itu.

Bukannya menjawab Lucyana justru kembali menyodorkan sushi, "Kakak mau lagi?"

Galen memandang malas sushi yang Lucyana sodorkan. Tidak ada niatan Galen untuk kembali memakan makanan itu.

"Cabut!" perintah Galen pada ketiga temannya.

Zayn, Sam, dan, Alden berdiri bersamaan, pergi meninggalkan kantin mengikuti Galen.

"Dahh, bocil," ucap Sam.

Lucyana memandang punggung Galen yang pergi begitu saja. Ekspresi wajahnya menunjukkan kekecewaan. Ia lantas menurunkan tangannya, menyuapkan sushi itu ke mulutnya sendiri.

"Ra, aku mau ke perpus ya. Aku lupa ada buku yang harus aku cari," ucap Lucyana. "Mau ikut gak?" tawar Lucyana.

Arabella mengeleng karena mulutnya penuh. Buru-buru Arabella menelan makanannya sebelum merespon tawaran Lucyana. "Gak mau. Aku mual liat deretan buku di tempat itu," tolak Arabella diikuti kekehannya.

"Aku tinggal gak apa, 'kan?" tanya Lucyana.

Arabella kembali menggeleng, "mau gue anterin gak?"

"Gak usah. Kamu habisin saja makanannya," tolak Lucyana disambut anggukkan oleh Arabella.

"Bilang sama gue kalau ada yang jahil sama lo," ucap Arabella membuat Lucyana terkikik geli. Terkadang Arabella bertingkah seperti seorang kakak yang menjaga adiknya. Padahal mereka satu umuran.

Lucyana pergi ke perpustakaan dengan buru-buru. Sampai di perpustakaan Lucyana langsung mencari buku yang ia butuhkan. Setelah mendapatkannya buku itu justru diambil seseorang. Lucyana tidak orang itu. Seorang siswi kemungkinan kakak kelasnya.

Lucyana memandang siswi di depannya dari atas hingga bawah dan sebaliknya. Baju dan rok yang nampak kekecilan. Tatapan Lucyana berhenti pada id card yang dipakai siswi itu.

"Renata," gumam Lucyana.

"Gue mau buku ini," ucap Renata membuat Lucyana mendongak ke arahnya.

"Tapi … aku duluan yang dapat, Kak. Kalau kakak mau Kakak cari sendiri," ucap Lucyana mencoba mengambil buku itu kembali, tetapi gagal.

"Eits …." Renata menarik bukunya ke belakang tubuhnya. "Berani lo sama gue?" Renata menunjukkan senyuman mengejek pada Lucyana.

Lucyana mengela napas berat, memilih untuk mengalah. "Kakak ambil saja. Aku akan cari lagi."

"Good." Renata menepuk pipi Lucyana sebelum meninggalkan perpustakaan.

Setelah Renata pergi Lucyana kembali mencari buku yang sama, beruntung Lucyana menemukannya. Dengan segera Lucyana menemui petugas di perpustakaan, menyerahkan buku itu untuk dicatat sebelum ia bisa membawanya.

Setelah itu Lucyana keluar dari perpustakaan, berjalan sembari memeluk bukunya, tetapi tiba-tiba dirinya terjatuh lantaran kakinya dicekal oleh seseorang. Lucyana langsung tersungkur di lantai, lututnya terasa ngilu lantaran terbentur lantai. Bukunya otomatis terlepas dari tangannya, jauh ke depannya. Lucyana melihat ada tangan lain yang mengambil buku itu. Matanya terbelalak, rupanya orang yang mengambil bukunya adalah Renata.

"Ini yang namanya Lucyana? Yang kecentilan godain Galen?" Renata tersenyum sinis ke arah Lucyana.

Lagi-lagi karena Galen.

Lucyana segera bangun menatap gadis yang sebelumnya bertemu dengannya di perpustakaan itu. "Berikan bukunya, Kak."

"Kalau gue gak mau, lo mau apa?" tantang Renata.

"Aku gak mau apa-apa. Aku cuma mau bukunya," balas Lucyana.

"Tapi gue gak mau kasih," ucap Renata.

"Kasih atau —"

"Atau apa?" tukas Renata. "Mau panggil teman lo itu atau mau ngadu ke Galen?" ejek Renata. "Ngadu sana! Palingan dia bakalan diem saja. Secara Galen itu gak pernah peduli sama orang lain."

"Aku minta buku aku balikin, Kak," ucap Lucyana, tetapi Renata masih saja tidak mau memberikannya. "Kalau Kakak suka sama kak Galen bilang saja sendiri. Lagian aku gak ada hubungan apa kok sama dia," ucap Lucyana yang sudah mulai kesal.

Renata tidak merespon perkataan Lucyana, tetapi memandang gadis itu dengan tatapan penuh permusuhan.

"Sikat!" perintah Renata kepada teman-temannya.

Lucyana terbelalak mendengar seruan Renata.

"Kak ---" Lucyana terkejut saat tiga teman Renata mengapit dirinya, menarik kedua lengannya serta mendorongnya, membawanya ke kamar mandi.

"Lepasin, Kak. Kalau tidak aku akan laporkan kakak ke guru konseling?" ancam Lucyana.

"Laporin saja jika lo bisa," tantang Renata.

Sampai di kamar mandi Renata membawa masuk Lucyana, serta meminta pada salah satu temannya untuk mengunci pintu kamar mandi terlebih dahulu.

"Kakak mau ngapain?" tanya Lucyana was-was.

Renata tidak menjawab, tetapi langsung melempar buku ke dalam closet.

Lucyana terbelalak melihat itu, ia lantas berlari masuk ke dalam bilik. Tangannya terulur mengambil bukunya dari dalam closet.

"Iuh, jorok!" ejek Renata diikuti tawanya juga ketiga teman-temannya.

Lucyana tidak memperdulikan hal itu. Ia lebih mengkhawatirkan bukunya yang basah.

"Kakak kenapa sih kaya gini sama aku?" Lucyana yang sudah kehilangan kesabaran lantas berbalik, menatap Renata dengan tatapan menantang.

"Itu karena lo sudah berani kecentilan sama Galen." Renata mencengkram rahang Lucyana.

"Memang kakak siapanya kak Galen? Pacarnya?" tanya Lucyana membuat Renata bungkam seketika. "Kenapa diam? Atau Kakak itu sama kaya kak Kania yang cuma ngaku-ngaku pacaran sama kakak Galen?" senga Lucyana.

PLAK

Tamparan keras mendarat di pipi Lucyana, Renata pelakunya.

"Berani banget lo bicara seperti itu santai gue!" Renata kembali mencengkram leher Lucyana lantas mendorong Lucyana sampai gadis itu terduduk di dudukan closet.

"Guys! Pegang dia!" Renata memberikan isyarat pada salah temannya untuk memegangi Lucyana.

"Kakak mau ngapain?" Lucyana mencoba untuk berontak, tetapi tenaganya kalau.

Lucyana gelagapan ketika kepalanya di siram air yang otomatis mengenai seluruh tubuhnya.

"Ka-k, stop!" pinta Lucyana.

Setelah puas Renata menghentikan perbuatannya.

"Tinggalin dia!" perintah Renata. "Kunciin pintunya!"

"Kak, jangan!" mohon Lucyana lantas bangun mencegah Renata mengunci pintunya. "Aaa!" Lucyana memekik saat Renata mendorong dirinya, membuatnya terjatuh ke lantai.

Lucyana berdiri lalu mencoba untuk membuka pintu, tetapi tidak bisa. Pintu kamar mandi dikunci dari luar.

"Siapapun, buka!" teriak Lucyana sembari memukul papan pintu.

Beberapa kali Lucyana berteriak, tetapi tidak ada satupun yang membuka pintunya. Lucyana lantas berjongkok, menyembunyikan wajahnya di antara kedua lututnya. Ia terisak seketika. Niat hati ingin bersekolah dengan tenang, tetapi gara-gara hubungan yang tidak jelas dengan laki-laki bernama Galen membuatnya harus dimusuhi oleh semua orang.

KLEK

"Ana."

Lucyana mendongak lantas berdiri ketika melihat pintu kamar mandi dibuka, memunculkan Arabella dari baliknya.

"Ana lo—"

"Di mana kak Galen?" Lucyana menukas ujaran Arabella.

"Di ro-of top," kata Arabella gagap sambil menunjuk ke atas. Keningnya mengerut bingung melihat ekspresi wajah Lucyana yang berbeda.

Tidak mengatakan apapun lagi, Lucyana keluar dari kamar mandi meninggalkan Arabella yang masih nampak bingung.

"Ana!" Arabella memutuskan untuk menyusul Lucyana.

Lucyana sendiri masih berjalan di Koridor sekolah, berjalan tanpa memperdulikan apapun termasuk tubuh yang dingin juga pakainnya yang basah. Tujuannya kali ini hanya satu yaitu Galen.

BRAK

"Kak Galen!"

Empat pemuda yang berada di tempat itu sama-sama menoleh, kening mereka nampak berkerut melihat Lucyana berdiri dengan tatapan kesal.

"Kenapa, Cil!"

Lucyana tidak menjawab pertanyaan Sam, dia justru berjalan dengan langkah mengebu-gebu menghampiri Galen.

"Aku mau ngomong sama Kakak. Berdua," ucap Lucyana.

Galen lantas memberikan isyarat pada ketiga temannya untuk pergi.

Tidak membantah Zayn, Sam, dan Alden pergi dari tempat itu, meninggalkan Lucyana dan Galen berdua.

"Kalian berdua pergi gih! Gue di sini aja," ucap Sam.

"Ngapain?" tanya Alden.

"Gue penasaran bocil kalau marah gimana," jawab Sam.

Alden langsung menoyor kepala Sam, "urusan rumah tangga bos, jangan kepo."

"Dikit doang," ucap Sam lantas memajukan bibirnya.

"Mau portal neraka kebuka?"

1
Neng Saripah
nah kan bener safira d duga ada keterlibatan
Alevin
again thor
Shelvie Pandoju
waw.. siap siap ajah Safari, hukuman yang kau dapat dari Galen
Siti Aisyah Aisyah
lanjut
Siti Aisyah Aisyah
lanjut up lg thor
Neng Saripah
kalo bener ini ulah safira
abis kamu fir ga ada kata ampun lagi dari keluarga galen
Alevin
mg2 safira ketangkep, ich bnr2 pengin bejek2 masukin penjara
Alevin
thor yok update yok bisa yok bisa
Neng Saripah
mantap babang galen....aku padamu 🥰🥰
Alevin
tp blm ada cakar2an dr emaknya thor wkwkwk ngarep bgt aku tu
Alevin
sayang sekali ma author bs double up
Alevin
ayo thor again thor
pengin baca safiraaa di hujat emak dan netizen yg dsanaaa
Alevin
lagi thor lagii, pengin nyakar safira
pengin liat safira dimaki2 emak nya
Echa: siap 😁😁😁😁
total 1 replies
Shelvie Pandoju
akhirnya kesalahpahaman itu sudah terungkap.. jadi penasaran hukuman apa yang di berikan Galen sama Ana
Neng Saripah
kurang thor 🤭🤭🙏
Echa: 😁😁😁😁😁🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
Siti Aisyah Aisyah
lanjut lg thor up ny
Alevin
shafiraaa..emak bapak lu baikny minta ampun
km kok hmmm nyebelin bgt
Alevin
astaga astaga nunggu nya seharian, bacanya 10 detik
yok thor bisa yok double up lagi
Echa: 😁😁😁😁😁, maaf maaf. insya Allah ya Kak
total 1 replies
Neng Saripah
walah...ternyata ulah shafira ini
jangan2 dia ngomong macem2 lagi sama ana
Alevin
ya ampun tiap episode 3x baca sembari nunggu update 🫣🫣
Echa: Terima kasih kakak😍😍😍😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!