Pelatihan SIG atau Sistem Informasi Geografi yang di lakukan Amira bersama teman-teman sebagai kegiatan dalam semester 3, siapa sangka akan mempertemukan Amira dengan seorang pria yang akan menjadi tambatan hatinya. Sang asisten Dosen pelatih yang awalnya Amira kira sangat menyebalkan namun dengan cara ajaib bisa meluluhkan hatinya, membuatnya jatuh cinta dan menerima kehadiran pria itu sebagai pemiliki hati.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Firda 236, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SIX
“Mas udah ih ketawanya” aku kembali menatapnya kesal, bagaimana bisa dia terus-terusan tertawa seolah tengah mengejek ku.
“Iya iya, Mas berhenti nih. Duduk lagi Mi” aku menurut perintahnya, urung beranjak menghormati, bagaimana pun dia lebih dewasa dari ku juga pelatih kami saat ini.
“Kamu semester berapa?”
“Tiga” jawab ku singkat, entah kenapa aku mendadak ingat sikap teman-teman wanita ku yang terang-terangan mencoba mendekati Mas Fahmi saat pelatihan tadi, merasa tidak enak karena mungkin itu mengusiknya.
“Mas...?” dia menoleh, menatapku dengan tanya.
“Buat sikap teman-teman kelas ku tadi. Aku minta maaf ya kalau itu buat Mas ya, mungkin ngerasa gak nyaman” dia mengibaskan tangan di depan wajah, sebuah isyarat agar aku tak terlalu memikirkan hal itu.
“Gak papa Mi, itu udah biasa buat saya ‘kan saya ganteng” astaga orang ini! Menyebalkan sekali!
“Mas ke-pede-an tau gak?” aku menatapnya jengkel, dalam hati sudah memaki kesal.
“Loh emang bener’kan? Buktinya temen-temen kamu pada ngedeketin saya. Kamu doang ‘loh yang nge-jauh” dia memulai, aku menatapnya dengan dengkusan pelan.
“Ya karena Mas nyebelin.”
“Nyebelin dimananya sih Mi? Saya biasa aja perasaan”
“Iya menurut Mas, sikap Mas itu biasa aja. Tapi menurut saya, Mas itu nyebelin. Ngeselin tau gak?” dia sekali lagi tertawa, menambah rasa kesal dalam dada ku.
“Tuh’kan nyebelin. Apa coba yang lucu Mas?” dia menunjuk ke arah ku, tanpa mengurangi sedikit tawanya membuat aku sedikit resah takut teman-teman ku yang lain terbangun.
“Mas ihh berisik” aku mengisyaratkan agar dia berhenti tertawa, tapi nampaknya Mas Fahmi enggan melakukan itu.
“Mas”
“Maaf, maaf kamu lucu abisnya kalo lagi kesel”
Aku meremat kedua telapak tangan ku gemas, sebelum benar-benar beranjak meninggalkan Mas Fahmi sendirian di ruang tamu, tanpa perduli. Aku sudah tidak bisa lagi menahan kekesalan ku padanya, dia terlalu menyebalkan. Astaga Tuhan, ada ya orang seperti Mas Fahmi?
_
Pelatihan sesi ke tiga dimulai sejak pukul 2 siang tadi, entah sudah ke berapa kalinya aku menghembuskan nafas lelah sampai-sampai Euis yang duduk di sebelah kiri ku menoleh dan mencubit tangan ku gemas.
“Kamu kenapa sih Am?” aku menggeleng pelan.
“Gak papa, mulai cape aja nih mata” dusta ku.
“Makanya pas malem tuh tidur jangan ketawa-ketiwi mulu sama Kang Fahmi!” aku mengerjap tak percaya.
“Kok kamu tau? Aish maksud aku, aku gak ketawa-tawa sama Mas Fahmi kok semalem kamu ngigau kali” Euis menepuk bahu ku pelan, sesekali mengalihkan tatapan antara aku dan layar laptop didepannya.
“Gak usah bohong, aku denger! Kamu ngobrol’kan sama Kang Fahmi diruang depan?”
“Tapi kita enggak ngobrol Euis...”
“Terus apa namanya Amiraaa... bercanda?” aku menggeleng.
“Kita cuma.. cuma.. enggak ngobrol deh pokoknya” aku masih mencoba menyangkal. Tak ingin membenarkan perkataan Euis walau itu benar.
Mungkin saking asik berbicara -atau lebih tepatnya di sebut berdebat- dengan Euis aku sampai tak sadar akan kehadiran Mas Fahmi yang sudah berada di belakang ku hingga Euis mengisyaratkan agar aku menoleh dan mendapati Mas Fahmi yang menaik turunkan alisnya, menatap ku penuh selidik.
“Lagi ngapain Mi?”
“Gak papa” jawab ku cuek, dan segera memfokuskan pandangan ku pada layar komputer di samping Imah yang tengah menyala, menampilkan hasil pemetaan daerah kami yang hampir selesai.
Mas Fahmi menggeleng tak mengerti sebelum beranjak pergi dari ruangan di susul masuknya Pak Wahid yang memberi materi seputar pemetaan wilayah dan persebaran jika terjadi ledakan dan jarak jangkauannya yang dapat dengan mudah kami ukur dan kami ketahui melalui aplikasi Q-Gis.