Terpaksa Aku Menikah

Setelah kepergian rena tamu dari suaminya, air mata santi jatuh begitu saja ia merogo tasnya mengambil beberapa lembar uang untuk membayar taksi tidak jadi ditumpanginya.

" maaf pak saya tidak jadi berangkat, ini ambil saja sebagai ganti rugi.," ucap santi menyosdorkan uang itu.

" baiklah neng terimakasih." uacap supir kemudoan pergi meninggalkan santi yang masih mematung.

Setelah taxi pergi santi langsung berlari menuju kamarnya ia mengambi hp nya dan mengetika pesan kepada pimpina sekolah untuk ijin tidak masuk hari ini setelah itu ia kembali menangis sejadi jadinya meluapkan kekesalan dan kekecewaanya terhadap suaminya.

Santi kecewa karna ruben tidak memberitahu perihal keberangkatannya keluar kota dan terlebih lagi ruben bersama seorang gadis kesana, hatinya sungguh sakit saat membayangkan mereka berdua. Ia melihat sepertinya mereka berdua sangatlah dekat mengingat sikap rena yang tidak sungkan memasuki rumahnya.

" hiks... hiks... Kamu jahat mas kamu jahat, Aku benci sama kamu mas.! aku sangat benci sama kamu.! berani sekali kamu pergi tanpa meberitahuku dan terlebih kamu kesana bersama perempuan cantik itu hiks...hiks..."

Santi terus saja berada dikamar dan menagis hingga waktu terua menunjula waktunya makan siang tetapi santi tiadak merasa kelaparan, hingga ponselnya berbunyi dan membuat santi terpaksa bergerak dari tidurnya.

" hallo." jawab santi tanpa melihat siapa yang menelpon.

" santi...!" teriak seseorang dari sana sampai menjauhan ponselnya dari kupingnya.

" astaga Lili kamu bisa gk aih gk usah berteriak begitu, kuping aku sakit nih.." gerutu santi.

" heheheh maaf san tidak sengaja." jawab lilu dengan cengirannya meskipun santi tidak dapat melihatnya.

" ada apa.?" tanya santi ketus.

" eh ketus amat tuh mulut." kata Lili.

" abis kamu main teriak saja." jawab santi.

"

" keluar yuk." ajak santi tanpa menghiraukan kata sahabantya.

" kayaknya aku gk bisa deh." tolak santi.

" ayolah san jangan menolakku oke."

" tap.-" belum sempat santi protes Lili sudah menyela.

" tidak ada kata tapi, aku tau kamu tidak kerjakan hari ini jadi kamu pasti punya waktu luang dak kita akan bersenag senang hari ini." ucap Lili masih tetap membujuk santi.

Santi terdiam sejenak memikirkan ajakkan sehabatnya karna sepertinya dia butuh hiburan saat ini, setelah berpikir santi pun memutuskan untuk mengikuti ajakan lili.

" ok jemput aku dirumah." putus santi.

" ok." jawab lili girang dan langsung memutuskan panggilannya.

" santi bersiap siap pergi keluar denga sahabatnya, setelah selesai ia pun menunggu lili di ruang tamu, sampai disana bi asih terkejut melihat majikanya ada dirumah.

" loh non gk kerja.?" tanya bi asih.

" gk bi aku mau keluar sama temanku, Oh ya, bibi gk usah masak nanti malam karna aku makan diluar dan juga mas ruben lagi diluar kota jadi gk akan ada yang makan natinya." tutur santi panjang lebar.

" tuan keluar kota.?" tanya bi asih memastikan.

" ia bi, mas ruben keluar kota tadi pagi." jawab santi tersenyum meskipun hatinya kembali sakit saat mengatakan itu.

" Oh baiklah non nanti hati hayisaat diluar " kata bi asih kemudian berlau pergi dari hadapan santi

" iya bi." jawab santi singkat.

Tak lama setelah itu mobil yang ditumpangi lili pun tiba, disana ada lili dan seorang laki laki yang tidak dikenal oleh santi

" hai santiii...." ucap lili saat santi sudah didepannya dan langsung memeluknya.

" ayo kita berangkat " kata santi melepaskan rangkulannya.

" tunggu dulu san, kamu kenal dia gak.?" tanya lili menujuk kearah lelaki yang tadi bersamanya.

" Siapa.? tanya santi mengikuti arah telunjuk lili, ia seperti tidak asing dengan wajah itu.

" kamu tidak kenal aku santi." tanya lelaki itu.

" maaf tapi aku tidak kenal, mungkin kalau kau memberi tahukan siapa dirimu maka aku pasti akan mengenalmu." ucap santi merasa tak enak karna tidak mengenal siap pria itu.

" yaampunnn,, santi kamu benaran tidak tau siapa dia.?" Tanya Lili gemas.

" tidak." jawab santi menggeleng.

" astaga,,, dia jovan teman kita saat SMA." jawab Lili menejalaskan.

" ha... Jo..Jova iskandar.?" tanya santi memastikan.

" ia aku jovan iskadar " kali ini jovan yang menjawab.

" aduh,, maaf maaf,,aku tidak tau kalau itu kamu, soalnya kamu udah berubah banget sekarang, lebih dewasa dan keren, kalau dulu kan-." jawab santi santi terputus karna merasa tidak enak.

" kenapa kalau dulu aku cupu, hitam, dan dekil kan maksud kamu.?"

hahahahahah...Tawa mereka pecak seketika karna perkataan jovan, tapi itu semua memang benar adanya.

" udah ah, kita jagi pergi kan.?" tanya Santi.

" jadi dong, ayooo." seru Lili penuh semangat.

Mereka pun pergi dengan menggunakan mobil milik jovan karna hanga jovan yang memiliki mobil sedangkan perempuan yang dua hanya bisa menumpang saja.

****

Sementara di tempat lain, ruben meradang saat menerima laporan dari pengawal yang mengikuti santi, ia membanting semua barang yang ada dikamar hotel yang ia tempati, Dia emosi saat melihat foto santi bersama seorang lelaki disana,

flasback...

Ruben baru saja menyelesaikan meetingnya bersama rekan kerjanya termasuk rena didalamnya yang sudah sampai disana dua jam yang lalu, setelah rekannya pergi Ans pun memberitahu kan laporan anak buahnya memberikan foto foto santi bersama lelaki yang tak lain adalah Jovan. Melihat itu emosi ruben langsung memuncak ia pergi dari sana menuju kamarnya yang akan ia tempati.

Flashback Off..

" Dasar sialan...!! kamu benar benar wanita sialan..! berani selali kau membawa lelaki masuk kedalam rumahku untuk menjemputmu,! baru setengah hari aku meninggalkanmu tapi kau sudah bersama lelaki lain, Dasar wanita murahan..! teriak ruben..

" lihat saja nanti aku akan memberimu pelajaran saat kembali." gumam ruben mengepalkan kedua tangannya sampai buku buku jarinya memutih pertanda ia sedang menahan aramarahnya.

Bersambung....

Hai gaessaaa👋👋

Author mau bilang lagi nih jangan lupa ya tinggalkan jejak di karya author ini.

rate, vote koment, dan like yang banyak ya...🙏🙏🙏