akibat stres memikirkan suami yang tak mencintainya,menjadikan tere suka mabuk mabukan dan tanpa sengaja melakukan cinta satu malam dengan lelaki yang tidak dia kenal. dan sialnya lelaki itu masih murid sma dan meminta tanggung jawab tere karna telah merebut keperjakaannya, bagaimana kisah seru lainnya ya.., mampir yuk dikarya pertam aku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon istri seok jin ( noona kang), isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 25. Kebahagiaan Tere
Ketukan palu terdengar menggema di ruangan sidang pengadilan agama. Hal itu menghancurkan semangat Tere.
Bagaimanapun Tere ingin segera bebas dari Yudi. Namun malah hakim memberi tenggang waktu untuk mediasi.
Padahal dia sudah memberikan bukti perselingkuhan suaminya . Berharap dengan adanya bukti itu dia bisa langsung bercerai tanpa adanya mediasi.
Dengan telaten Aldi memberi Tere semangat. Dia selalu menggandeng tangan Tere. Menyalurkan energi positif . Sesekali tersenyum agar Tere juga tersenyum.
Namun hal itu tak berlaku untuk pasangan Yudi dan Jeny. Saat mereka keluar dari ruang sidang. Jeny marah - marah dan menghujani Yudi dengan kalimat umpatan bahkan tak segan Jeny menampar Yudi.
Bagaimanapun dia kesal. Karna kenyataan tak sesuai expentasi.
Jeny bahkan semalam sudah membayangkan Tere yang menangis tersedu - sedu karna bercerai dari Yudi. Bagaimanapun dulu Tere sangat mencintai Yudi.
Fakta bahwa Jeny mampu mengambil Yudi dari Tere. Membuat Jeny merasa istimewa. Dia ingin menjadi nyonya Nugraha.
Dia bahkan telah berkorban banyak untuk mendapatkan gelar itu. Bahkan memberikan apa yang paling berharga dalam hidupnya.
Namun keputusan hakim membuatnya marah. Pengorbanannya terasa sia - sia.
Bahkan tak habis fikir dengan pikiran Yudi. Dengan entengnya dia mengatakan kalimat tak mau menceraikan Tere dan meminta waktu untuk mediasi. Lalu apa gunanya dia di samping Yudi.
Apakah menurut Yudi dia hanya gadis pemu@s navzu. Lalu di mana ucapan cinta yang biasanya selalu Yudi ucapkan saat mereka melakukan aktifitas di r@njang.
Tekat Jeny sekarang berkobar . Entah bagaimana caranya dia harus bisa membuat Yudi hanya meliriknya. Tak rela bila harus tersingkir dari hidup Yudi tak tak jadi nyonya kaya.
" Kok kamu ngomong kaya gitu si tadi. Kayanya mau cerai sama Tere cepet. Tapi apa buktinya kamu malah bilang gak mau cerai. Kamu gila apa gimana?". Jeny yang kesal mengeluarkan unek - uneknya saat keluar ruang sidang.
Yudi diam. Dia menarik Jeny ke tempat parkiran. Dia tak mau menjadi tontonan orang - orang.
Tak lama Yudi mengambil kunci mobil di saku kemejanya. memasukkan kunci itu ke dalam lubang kunci di pintu mobil.
Setelah mobil tak lagi terkunci dia mendorong paksa Jeny untuk masuk. Mereka melanjutkan perdebatan di dalam mobil.
" Kamu apa - apaan si. Bikin malu tau gak. marah - marah di depan banyak orang". Yudi pun tak kalah emosi.
" Yang apa - apan itu kamu. Gimana bisa kamu malah minta waktu buat mediasi. Kamu sengaja kan. Kamu ngomongnya cinta sama aku. Tapi kamu gak rela Tere di ambil dari kamu. Ngaku deh. Kamu cemburu Tere di pelukan pria lain kan?. Ngaku kamu".
"Gak kaya gitu . Aku cintanya cuma sama kamu sayang. Aku hanya gak mau Tere bahagia". Ucap Yudi.
"Kamu sakit mas". Jeny keluar dari mobil dan membanting pintu cukup kuat. Dia kecewa dengan Yudi.
Jeny memilih pulang menggunakan taxi. Yudi yang sangat marah memukul stir mobil sebagai pelampiasan.
Sejujurnya dia juga bingung dengan keputusannya tadi. Saat hakim akan mengetok palu tanda perceraian akan terjadi entah kenapa dia merasa tak rela melepas Tere.
Dia terbiasa dengan pandangan memuja dari Tere. Tere yang selalu sabar, Tere yang tetap tersenyum manis mesti mengetahui suaminya selingkuh.
Yudi belum rela kehilangan itu.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Lelahnya.
Tere menjatuhkan bokongnya pada sebuah sofa di rumah Aldi. sepanjang perjalanan tadi pikiran Tere tak menentu. Rasa kecewa dan marah pada Yudi menjadi satu.
Untunglah berkat Aldi dia mampu menahan emosinya. Aldi mengambil sesuatu di dapurnya. Tam lama dia datang membawa jus jeruk lalu memberikannya kepada Tere.
" Minum dulu. Aku tau kamu haus kan . Marah juga butuh energi". Aldi menatap Tere lembut.
Tere menerima uluran jus jeruk dari Aldi. Dia meminumnya hingga tandas.
Segar. Itulah yang di rasakan Tere setelah minum 1 gelas jus jeruk buatan Aldi.
Aldi juga menyusul Tere duduk di sofa sebelah Tere.
Aldi menggenggam tangan Tere lembut tak lupa mencium punggung tangannya.
" Mau liburan gak? Kamu kayanya perlu liburan biar happy lagi". Ucap Aldi lembut.
" Enggak ah. Males". Tere merengut.
" .Ada tempat yang mau aku tunjukin ke kamu. Nanti malam kita pergi ya?. Aldi tetap merayu Tere.
Tere hanya mengangguk. Dia menyenderkan kepalanya ke bahu Aldi. Mencari ke nyamanan di sana.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Di sinilah mereka sekarang. Aldi ternyata mengajak Tere ke pasar malam yang tak jauh dari runahnya.
Tere sangat senang di ajak kesana. Terakhir ke pasar malam itu dulu saat Tere SD. Dia sangat bersemangat seperti tak ada rasa lelah.
Di mulai dari naik kora - kora, kincir angin, masuk rumah hantu, bahkan dia tak malu ikut memancing ikan plastik layaknya anak kecil.
Aldi hanya ikut saja kemana Tere pergi. Apapun yang Tere mau Aldi akan turuti. Asal Tere tertawa lagi.
Mereka bahkan juga lomba melempar gelang. yang hadiahnya boneka teddy besar.
Tentu saja Aldi menang dan boneka teddy itu langsung di bopong Tere seperti anak kecil. Tak mau melepaskan barang sedetik pun.
Mereka benar - benar menghabiskan waktu bersama. Hanya tawa Tere yang sedari tadi terdengar. Tak ada lagi rona sedih di wajahnya.
Mereka pulang dengan penuh canda tawa. Tak lupa Aldi membelikan Tere permen kapas warna - warni. Semakin bahagialah Tere.
Memang Aldi hanya memberikan hal sederhana tapi itu sudah membuat Tere senang.
Bukankan tak semua hal bisa di beli dengan materi.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
" Nanti mampir dulu ya ke suatu tempat" ucap Aldi.
" Kemana? ". Tanya Tere penasaran.
"Nanti juga tau. Ini bentar lagi juga sampai". Ucap Aldi di balik kemudi.
Sejak Tere tau bahwa Aldi bukan orang biasa . Tere tak mau nyetir lagi . Tere juga tau bahwa Aldi jago nyetir.
Bahkan suka ikut balapan liar dulu waktu kelas 1 SMA. Namun sekarang sudah berhenti nakal. Dia sudah mulai menata hidupnya.
" Serius ini ada tempat sebagus ini. Kok kamu gak bilang dari dulu si". Tere sangat bersemangat.
" Kamu suka?" . Aldi bertanya sambil menggandeng Tere.
Tere mengangguk antusias. Bagaimana dia tidak senang. Aldi mengajaknya ke bukit yang pemandangan malamnya sangat indah.
Memang untuk sampai ke lokasi butuh tenaga ekstra. Karna tempat ini tak bisa di masuki mobil. Sehingga mereka berjalan kaki.
Memang agak lelah tapi sebanding dengan perjuangan untuk kesana. Karena ternyata di sana ada kunang - kunang yang banyak. Bahkan sangat banyak sehingga bukit itu terasa terang walau tak ada cahaya apapun .
Tere dan Aldi duduk di atas rerumputan. Mereka menikmati pemandangan malam ini dengan suka cita. Tere tak lupa mengabadikan momen itu dengan ber swa foto.
Tere merasa beruntung bertemu brondong seperti Aldi. Walaupun usianya muda namun berpikir dewasa. Bahkan selalu memperlakukannya dengan lembut.
Dengan berani Tere mendaratkan c!uman ke pipi kiri Aldi. Aldi yang tak mau melepaskan momen ini seketika langsung menahan tengkuk Tere dan mendaratkan bibirnya di bibir Tere.
Tere bahkan tak segan membalasnya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Makasih untuk dukungan kalian semua. Jangan bosen - bosen pantengin pasangan Aldi dan Tere ya.
Kudungan kalian jadi mood booster buat aku. Maaf juga kalo belum bagus kaya cerita lain maklum masih awam. Ini juga novel perdana.
Salam sayang.
