NovelToon NovelToon
PENCARIAN ISTRI SEMPURNA

PENCARIAN ISTRI SEMPURNA

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:6.8k
Nilai: 5
Nama Author: Naim Nurbanah

Pencarian nya untuk mendapatkan wanita idaman yang bisa menerima diri dan anak-anak nya, melalui proses panjang. Tidak heran hambatan dan ujian harus ia hadapi. Termasuk persaingan diantara wanita-wanita yang mengejar dirinya karena dia termasuk pria yang mapan, tampan dan punya banyak aset yang berharga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naim Nurbanah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20

Di hari ulang tahun Sabrina, dia mabuk. Hingga kejadian yang seharusnya tidak boleh terjadi, terjadi sudah. Ini bukan salah Anies. Semua karena Sabrina menganggap Anies adalah Fauzan.

Satu bulan kemudian,Sabrina di nyatakan hamil. Mau tidak mau Sabrina menikah dengan Anies. Jika tidak karena malam laknat itu, Sabrina tidak akan menikah dengan Anies.

"Maafkan aku! Aku minta maaf!" ucap Anies pelan. Dia tidak menyesal. Namun kenapa dia tidak bisa menahan dirinya dan memanfaatkan situasi Sabrina saat mabok. Sabrina menangis karena dirinya telah berbadan dua. Dia telah hamil anak Anies.

"Baiklah! Aku mau menikah dengan kamu!" kata Sabrina akhirnya. Anies mengerutkan dahinya. Dia tidak menyangka jika pada akhirnya Sabrina mau diajaknya menikah.

"Kamu yakin?" sahut Anis.

"Mau bagaimana lagi? Mungkin ini sudah menjadi jalan kehidupanku berjodoh dengan kamu. Walaupun semua terjadi karena bukan kemauan kita," kata Sabrina.

"Tapi aku sungguh-sungguh mencintaimu, Sabrina. Walaupun kamu melakukan nya denganku karena kamu menganggap ku sebagai pria itu," sahut Anies. Sabrina tentu sangat malu, jika dalam keadaan mabok pun dia masih menyebut nama Fauzan.

"Tapi bukan masalah bagiku! Seiring waktu, kamu akan mencintaiku lagi seperti dulu," sambung Anies.

Sesaat Sabrina menatap tidak percaya dengan Anies. Apakah laki-laki di depannya ini tidak sakit hati dan cemburu jika dirinya masih memikirkan laki-laki lain? Kenapa keras kepala sekali ingin bertanggung jawab.

"Aku akan menikahi kamu, Sabrina! Aku akan bertanggung jawab. Walaupun kamu belum menyukai aku. Dan kamu masih berharap dengan laki-laki itu yang jelas-jelas sudah tidak memperdulikan kamu," kata Anies.

Pernikahan itu terjadi. Anies benar-benar serius menikahi Sabrina. Walaupun hati Sabrina masih ada nama laki-laki lain. Yang pasti dan utama adalah Anies lah laki-laki pertama yang telah merenggut kesucian Sabrina. Dan itu bagi Anies dirinyalah yang harus bertanggungjawab dengan apa yang sudah ia lakukan terhadap Sabrina. Anies yakin, setelah menikahi Sabrina. Seiring waktu cinta Sabrina terhadap dirinya akan kembali pulih.

"Terimakasih, kamu mau menjadi istriku," ucap Anies seraya memeluk erat pinggang Sabrina.

Anies begitu bahagia bisa memiliki Sabrina seutuhnya. Walaupun pernikahan itu terwujud karena Sabrina telah hamil duluan. Sabrina dengan ikhlas pasrah menerima takdirnya menjadi istri Anies. Walaupun dirinya sebenarnya masih mengharapkan Fauzan sebagai suaminya. Namun kenyataannya Fauzan sudah memiliki dua istri. Sabrina tidak akan mungkin menerima lagi untuk berbagi suami dengan istri-istri Fauzan yang lain.

"Ajari aku untuk mencintai kamu, mas! Maaf jika aku masih berusaha menghapus nama laki-laki lain di hatiku. Aku butuh waktu untuk belajar mencintai kamu," kata Sabrina akhirnya.

Anies membalikkan tubuh Sabrina, hingga keduanya saling berhadap-hadapan. Anies merangkum kedua pipi Sabrina dan mengecup keningnya dengan penuh kelembutan.

"Aku menerima kamu apa adanya. Karena kamu adalah segalanya. Cinta ini sejak dulu tidak berubah. Walaupun aku sudah meninggal kamu demi karir. Tapi jujur, saat aku fokus mengejar karier ku, aku tidak pernah menjalin hubungan dengan wanita manapun. Hanya nama kamu yang menjaga hatiku," ucap Anies seraya merangkum kedua pipi Sabrina.

"Terimakasih untuk kasih sayang dan cinta kamu kepada ku. Maaf, jika aku sempat melupakan kamu," sahut Sabrina.

Di kamar pengantin yang dihias beraneka bunga itu, kedua insan yang berlawanan jenis dan sudah sah menjadi suami istri itu kembali mengikis jarak dan saling bersentuhan. Keduanya ikhlas menerima menjadi pasangan suami istri yang saling mengasihi. Dinding-dinding di kamar itu akan menjadi saksi bisu bahwa keduanya telah sepakat menyerahkan jiwa raga pada pasangan nya masing-masing.

"Sabrina," ucap Anies seraya merengkuh tubuh indah Sabrina dengan penuh kelembutan dan hasrat yang kembali meronta.

⭐⭐⭐⭐⭐

Sementara di rumah kediaman Fauzan, tepatnya di kamar Erlina. Erlina sedang bercengkrama manja dengan suaminya. Setelah Erlina sembuh dari kelumpuhan sementara, Erlina semakin bersemangat menjadi ibu sambung bagi anak-anak Fauzan. Pernikahan nya dengan Fauzan baru dikarunia seorang putri yaitu Zulaikha.

"Sudah berbulan-bulan kita belum menemukan Sabrina. Sebenarnya di mana Sabrina saat ini?" ucap Erlina seraya memeluk suaminya.

Fauzan pun juga masih terpuruk dalam kesedihan. Apalagi sekarang ini Fauzan sudah menikahi Vievie. Benar. Fauzan telah ikhlas menerima Vievie sebagai istrinya. Belajar mencintai seperti dulu dengan Erlina.

"Entahlah! Kata mamak, Sabrina tidak ada di kampungnya. Lalu dimana Sabrina sekarang yah? Kalau bekerja di kota ini, paling tidak kita bisa bertemu dengan nya. Kenapa juga dia tidak mendatangi kita lagi," kata Fauzan.

"Mungkin juga ini salah satu cara Sabrina untuk menolak menikah dengan kamu, bang! Jadi dia takut kalau kepulangan nya ke rumah ini, aku kembali memaksanya menikah dengan kamu," ucap Erlina. Fauzan menyipitkan bola matanya menatap wajah ayu Erlina.

"Aku juga tidak habis pikir. Kenapa kamu sejak dari dulu menyuruh aku dan Sabrina menikah. Apakah kamu tidak mencintai aku? Dan kamu tidak merasakan cemburu jika aku menikah dengan Sabrina?" kata Fauzan.

"Daripada kamu menikah dengan mbak Vievie, sebenarnya aku lebih suka jika kamu menikah dengan Sabrina, bang. Entah kenapa aku tidak memiliki rasa cemburu jika kamu menikah dengan Sabrina. Karena aku sangat tahu dengan pasti, jika abang dan Sabrina sama-sama saling menyukai," ucap Fauzan.

"Lalu bagaimana jika dengan Vievie? Apakah kamu cemburu jika aku mendatangi Vievie di kamarnya?" sahut Fauzan. Erlina cemberut. Fauzan terkekeh-kekeh melihat ekspresi istri pertama nya itu.

"Aku yakin, kalau bukan karena jebakan itu, abang tidak mungkin mau menikahi Vievie. Abang hanya berusaha menjadi suami yang adil saja kan? Makanya abang lebih sering mendatangiku di kamar ini," tebak Erlina.

"Entahlah! Mungkin saja ini sudah garis hidupku memiliki dua istri. Dan jalan cerita nya seperti ini," sahut Fauzan.

Di kamar dingin karena AC itu kini tidak ada lagi obrolan. Yang ada banyak pergerakan intens yang mengeluarkan suara desahan nikmat. Menjadi istri pertama Fauzan, Erlina seperti menjadi istri muda Fauzan yang selalu mendapatkan perhatian yang lebih daripada Vievie.

*****

"Nyebelin banget sih. Kenapa malam ini bang Fauzan di kamar Erlina sih. Bukankah malam ini seharusnya giliranku?"ucap Vievie dengan sebal. Dia tentu saja menjadi sebal jika Fauzan lebih sering mendatangi Erlina daripada dirinya.

Vievie gelisah. Beberapa kali dia bolak-balik dan mondar-mandir kesana kemari berjalan tidak jelas di dalam kamarnya. Dia merasa tidak nyaman jika suaminya itu mendatangi istri pertamanya. Dia merasa kesepian.

"Begini rasanya menjadi istri kedua. Selalu di nomor duakan. Bagaimana kalau aku singkirkan saja Erlina dari kehidupan bang Fauzan. Aku harus mencari cara supaya bang Fauzan membenci Erlina. Bila perlu bang Fauzan menceraikan dan mengusir Erlina dari rumah ini," pikir Vievie penuh dengan rencana liciknya.

"Rasanya aku bisa bernafas dengan longgar jika Erlina tidak lagi menguasai rumah dan anak-anak bang Fauzan. Menjadi istri satu-satunya bang Fauzan, pasti jatah bulanan dan jajan semakin besar, hehe," gumam Vievie seraya memandangi wajah cantiknya dari pantulan cermin besar di kamarnya.

⭐⭐⭐⭐⭐

Saat tengah malam. Di mana Fauzan terbangun dan keluar dari dalam kamar Erlina. Fauzan kembali ke dalam kamarnya. Dia melihat ada Vievie sudah tidur di dalam kamarnya. Fauzan melangkah pelan supaya istri keduanya itu tidak terbangun saat dirinya masuk ke dalam kamarnya. Fauzan memang sudah terbiasa terbangun di tengah malam kalau dirinya lebih awal tidurnya.

Fauzan buru-buru masuk ke dalam kamar mandi. Dia ingin membersihkan tubuh nya karena habis mendatangi Erlina dan beberapa kali melakukan ritual suami istri. Namun tiba-tiba Fauzan dibuat terkejut dengan masuknya Vievie ke dalam kamar mandi. Fauzan benar-benar teledor tidak mengunci kamar mandi. Sedangkan dirinya sudah letih karena terkuras tenaganya memberikan nafkah batin untuk Erlina.

Dengan senyum nakal, Vievie melepaskan semua pakaian tidurnya dan ikut masuk ke bathtub bersama dengan Fauzan.

"Aku pikir kamu sudah tertidur. Kenapa kamu tidur di kamarku?" ucap Fauzan. Vievie menyipitkan bola matanya. Dia cemberut karena merasa tidak diinginkan oleh Fauzan.

"Aku kangen kamu. Makanya aku menunggu kamu di kamar kamu, bang. Habisnya kamu lebih sering mendatangi Erlina daripada aku," kata Vievie seraya mengusap dada bidang Fauzan yang lebar dan sedikit berbulu. Vievie berusaha membangkitkan libido suaminya. Walaupun dia sangat tahu kalau Fauzan habis bersarang ke tempat Vievie.

"Jangan sekarang yah! Aku harus mandi dan memeriksa e-mail ku. Pasti sudah ada pekerjaan kantor yang menumpuk untuk aku koreksi," ucap Fauzan. Vievie cemberut. Dia tidak mau tahu. Dia harus mendapatkan apa yang belum ia dapatkan malam ini.

"Aku ingin kamu, bang!" kata Vievie yang semakin membuat pergerakan untuk membangkitkan kejantanan suaminya.

"Ah Vievie! Kamu selalu pandai membangunkan singa yang sudah tidur," ucap Fauzan disertai desahan.

Kedua mata Fauzan sudah terpejam. Dia benar-benar tunduk diam membiarkan istri mudanya bergerilya menjelajahi bagian-bagian sensitif miliknya. Fauzan tanpa sadar mulai mendesah pelan. Semakin nakal Vievie melakukan gerakan yang tidak bisa Fauzan tolak.

"Lain kali abang harus adil terhadap ku. Jangan selalu mendatangi Erlina terus. Bahkan aku bisa melayani abang sampai beberapa kali. Aku pastikan abang akan puas oleh aku," ucap Vievie.

"Hem,baiklah!" sahut Fauzan yang suaranya sudah serak. Dia benar-benar sudah meledak hasrat nya. Vievie benar-benar mengerahkan kepiawaian nya untuk memuaskan suaminya. Fauzan kembali diajak ke syurga dunia bersama Vievie si pemilik dada besar.

1
Cici Rosmawati
⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐
Nasih Moh
luar biasa
Jongger
cukup bagus Thor... semangat nulisnya
Wenny Enny
Luar biasa
Nays Noer
hayo pilih yang mana?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!