NovelToon NovelToon
VARSHA

VARSHA

Status: tamat
Genre:Tamat / Contest / Selingkuh / Anak Yatim Piatu / Pengganti / Penyesalan Suami
Popularitas:618.9k
Nilai: 5
Nama Author: Agustine

Varsha memiliki arti hujan menghiasi hidup seseorang dengan derai air mata.

Seorang wanita muslimah berdarah Indonesia harus dijodohkan dengan pria asing tidak dikenalnya. Pria kejam memakai kursi roda meluluh lantahkah perasaan seorang Varsha, seolah ia barang yang bisa dipermainkan seenaknya.

Rania Varsha Hafizha, harus hidup dengan Tuan Muda kejam bernama Park Jim-in, asal Negara Ginseng.

Kesabaran yang dimilikinya mengharuskan ia berurusan dengan pria dingin seperti Jim-in. Balas budi yang harus dilakukan untuk keluarga Park tersebut membuat Rania terkurung dalam sangkar emas bernama kemewahan. Ditambah dengan kehadiran orang ketiga membuat rumah tangga mereka semakin berantakan.

“Aku tidak mencintaimu, hanya Yuuna... wanita yang kucintai.”

“Aku tidak bisa mengubah mu menjadi baik, tetapi, aku akan ada di sampingmu sampai Tuan jatuh cinta padaku. Aku siap terluka jika untuk membuatmu berubah lebih baik.”

Bisakah Rania keluar dari masalah pelik tersebut?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agustine, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian 25

...🌦️...

...🌦️...

...🌦️...

Cinta pada hakikatnya menyatukan dua insan ke dalam sebuah hubungan yang diridhoi Allah. Pernikahan, menjadi satu-satunya jalan untuk mencapainya. Rumah tangga yang dilandaskan pada Illahi Rabbi maka akan mendapatkan keberkahan.

Hari demi hari berlalu. Usia pernikahan Rania dan Tuan Muda Park Jim-in sudah berlangsung selama satu tahun lebih. Waktu terberat telah usia, kini Rania tengah mengecap manisnya hasil perjuangan. Mendung dalam matanya perlahan menghilang berganti langit cerah. Binar kebahagiaan pun selalu tampak dalam sorot kedua matanya.

"Oppa, bagaimana hubunganmu dengan Yuuna? Apa pertunangan kalian tidak bisa diputuskan saja?" tanya Rania saat membantu sang suami mengenakan dasi.

Mulai hari ini pria Park itu akan bekerja di perusahaan keluarga. Nyonya Gyeong memberinya posisi dan memberikan kesempatan pada anaknya untuk mengemban tugas sebelum benar-benar menggantikan posisinya.

Jim-in menatap hangat wanita di depannya. Tanpa ada kata yang keluar tangannya terulur mengusap lembut kepala berhijab sang istri.

"Kamu tahu sendirikan eomma seperti apa? Jika aku memutuskan pertunangan, itu sama saja menjadi petaka. Kita hanya perlu bersabar," jawabnya.

Rania mendongak membalas tatapan sang suami. Sejak Jim-in bisa kembali menggunakan kedua kakinya dari beberapa minggu yang lalu, Rania mempunyai hobi baru, yaitu memandangi iris kecil suaminya. Ia senang mendongakan kepala berhijabnya kala menatap netra kecoklatan itu.

"Baiklah aku akan bersabar sekali lagi bersamamu."

Kehangatan menjalar dalam dada Park Jim-in. Melihat senyum manis nan tulus dari istrinya membuat ia tidak berdaya. Ia pun merengkuhnya hangat lalu memberikan kecupan singkat di kepala bulatnya.

"Kalau begitu aku pergi dulu. Kamu hati-hati di rumah," ujarnya kemudian.

Rania mengangguk lalu menyalami tangan sang suami. Tidak lama berselang Jim-in pergi keluar menyisakan keheningan.

"Semoga rumah tangga kami baik-baik saja. Apa yang kamu pikirakan Rania? Semua pasti baik, bukankah Allah bersama kita?" racaunya lalu bergegas melakukan tugas sebagai seorang istri.

Tidak berselang lama setelah kepergian sang suami, Rania dikejutkan dengan kedatangan sang ibu mertua. Ia tidak tahu jika sedari tadi Nyonya Besar Park memperhatikannya dari luar. Wanita berusia lima puluh tahunan itu hendak mengambil barangnya yang tertinggal. Siapa sangka Gyeong melihat adegan yang tidak diharapkan.

Rumah tangga sang anak sepertinya berjalan lancar dan sang Nyonya tidak bisa membiarkannya.

Gyeong langsung mencengkram erat lengan Rania. Sontak hal itu membuatnya terkejut saat netra mereka beradu pandang.

"Eo-eommanim."

"Nyonya! Panggil saya Nyonya! Saya tidak sudi mempunyai menantu sepertimu! Anak dari seorang pelayan," ujarnya dengan suara dingin nan tegas.

Rania terkejut mendengar kata-kata menyakitkan itu dari orang yang sudah menjodohkannya dengan anaknya sendiri.

"Ke-kenapa Nyonya bisa berkata seperti itu? Bukankah Nyonya sendiri yang menginginkan kami menikah?"

Rania mengungkapkan keheranannya.

"Iya, memang seperti itu. Karena saya membutuhkan pelayan pribadi untuk Jim-in. Pernikahan menjadi salah satu jalannya. Tapi siapa sangka tuan jatuh cinta pada pelayannya? Owh, sungguh tidak bisa diterima. Saya minta kamu jangan dekat-dekat dengan Jim-in. Arraso!!"

Penekanan diakhir kalimat membuat Rania meringis saat bersamaan dengan cengkraman di lengannya menguat.

"Dan pelayan tidak boleh jatuh cinta pada tuannya," bisik Gyeong tepat di samping telinga kanan Rania.

Setelah mengatakan itu Gyeong menghempaskan lengannya sampai membuat tubuh mungil Rania terhuyung ke belakang.

"Tapi kami suami istri dan saling mencintai itu wajar," jawab Rania kemudian.

"MWO?! Apa telingamu tuli?! Saya bilang pelayan tidak boleh jatuh cinta pada tuannya. Kalau sampai perasaan itu semakin jauh, saya pastikan kalian tidak bisa bersama lagi!!"

Ancam Gyeong membuat Rania merinding melihat kilatan matanya.

Tanpa mengatakan sepatah kata pun lagi sang Nyonya pergi meninggalkannya dengan beribu pertanyaan membayang. Tanpa sadar air mata mengalir tak tertahankan. Ia berpikir jika hubungannya dengan sang suami yang sudah baik-baik saja itu akan selamanya. Namun, ternyata badai hebat datang menerjang.

Sang ibu mertua kini menjadi ancaman dan cobaan terbesarnya.

"Ya Allah ada apa lagi ini?" gumamnya menahan pedih.

...🌦️🌦️🌦️...

Di perusahaan ternama di Kota Seoul, si pewaris tunggal keluarga Park tengah disibukan dengan segudang pekerjaan. Baru sehari bekerja menjabat sebagai pemimpin, Jim-in sudah merasakan sakit kepala melihat tumpukan kertas di meja.

Selama ini ia tidak pernah menyentuh dokumen-dokumen berharga tersebut. Ia fokus terhadap kesialannya tanpa sedikit pun ada niatan untuk sembuh, hingga kedatangan Rania pun merubah segalanya. Terapi yang tidak pernah dilakukan pun di jalani sampai membuatnya bisa berjalan lagi.

"Jadi, setelah ini saya harus rapat dengan para pemegang saham? Sampai kapan penderitaan ini berakhir?" keluh Jim-in pada seorang pria berkacamata bulat di depannya.

"Sudah menjadi tugas Anda, *S*ajangnim. Anda harus menjadi seorang pemimpin seperti Park Yo Han," jawabnya.

"Hmm, kau mengingatkanku pada mendiang appa. Namamu, Lee Nam Joon? Meski kamu lebih tua, kamu harap bisa profesional," ujarnya.

Seulas senyum membingkai di wajah bulat pria bernama Nam Joon tersebut. Ia sedang berpikir, siapa yang seharusnya bisa profesional? Perkataan tadi seharusnya untuk CEO-nya sendiri.

"Baik Sajangnim."

"Jam berapa saya harus menghadairi rapat itu?"

"Jam dua siang nanti."

"Baiklah sekarang kamu bisa ke-"

"Opaa."

Suara melengking seorang wanita yang sudah sangat ia hapal mengejutkan keduanya, mereka kompak mengalihkan perhatian ke arah pintu masuk.

Wanita berambut panjang sepinggang menyembul menampilkan senyum manis. Kim Yuuna, mendatangi sang tunangan di tempat kerjanya.

"Yu-nna, sedang apa kamu di sini?" Tanya Jim-in langsung beranjak dari singgasananya.

Merasa kehadirannya tidak diinginkan, Nam-Joon pun mengundurkan diri dari ruangan tersebut. Kini tersisa hanyalah kedua insan yang masih terikat dalam pertunangan. Tanpa mengindahkan kedatangannya, Jim-in kembali mendudukan diri di kursi kebesarannya lalu menggapai salah satu dokumen untuk menyibukan diri.

"Aku bersyukur sekali hari ini Oppa sudah bisa bekerja. Tadi, eommanim sendiri yang memberitahuku," aku sang wanita.

Namun, Jim-in sepertinya tidak peduli membuat Yuuna menghentakan salah satu kakinya lalu berjalan mendekat.

"Oppa, kenapa akhir-akhir ini mengabaikanku?" tanya Yuuna kemudian.

"Aku sibuk," jawab Jim-in dingin.

Yuuna mengerutkan dahi heran. Dulu sesibuk apa pun pria itu, Jim-in masih memperhatikannya bahkan rela meninggalkan dunianya.

Kini siapa yang ada di hadapannya? Yuuna sudah tidak bisa mengenali sang pemilik hatinya lagi.

"Kalau begitu aku akan menunggumu sampai pulang!" tegasnya.

Jim-in tidak menggubris ucapannya karena terlalu fokus pada berkas-berkas itu. Yunna melangkahkan kaki keluar ruangan seraya seringaian tercetak jelas di wajah cantiknya.

Jam demi jam terlewati tanpa cela. Waktu sudah menunjukan pukul setengah tujuh malam. Setelah mematikan laptop, Jim-in menyambar jas kerja di belakangnya yang tergantung di penggantungan kayu. Ia pun bergegas meninggalkan ruang kerja untuk segera pulang ke rumah.

Namun, sayang seribu sayang wanita cantik pemilik senyum hangat itu sudah berdiri tepat di hadapanya. Refleks Jim-in pun menghentikan langkah. Ia terkejut dengan keberadaan sang tunangan yang tiba-tiba saja muncul begitu saja.

"Yunna?" herannya.

"Iya ini aku Oppa."

"Kenapa kamu masih ada di sini?"

"Bukannya tadi siang aku sudah bilang akan menunggumu? Karena Oppa sudah membuatku menunggu sekarang temani aku makan, yah. Oppa pasti belum makan juga. Kita makan malam bersama." Jelasnya seraya merangkul lengan berotot itu.

Jim-in lagi-lagi terkejut dengan sikapnya. Buru-buru ia melepaskan tangannya begitu saja, merasa ditolak Yuuna mengerutkan dahi dalam.

"Wae? Oppa sudah tidak mencintaiku lagi? Aku tidak mau tahu, malam ini Oppa harus menemaniku makan."

Dengan sedikit paksaan Jim-in pun mau tidak mau mengikuti ke mana rubah itu pergi.

Di lain tempat, Rania tersenyum puas melihat hasil tangannya beberapa saat lalu. Kini di hadapannya sudah tersaji berbagi makanan untuk menyambut kepulangan sang suami. Wajah merona dengan sorot mata hangat itu tidak sabar menunggu kedatangan belahan jiwanya.

"Tuan, eehhh oppa pasti suka aku memasak makanan kesukaannya," ujarnya penuh harap.

Langit di atas sana menampilkan awan gelap. Tidak ada satu pun bintang yang terlihat. Semuanya hitam pekat dan sepertinya hujan sebentar lagi turun.

...🌦️MENDUNG🌦️...

1
Yanti86
Luar biasa
Agustine: Alhamdulillah, jazakallah khairan kak 🙏🏻🥰
total 1 replies
Sindi Patikasari
ada apa? yaallah Gusti kirain mata aku yg keselipet ternyata emng bener typo😅😂
Agustine: eheheheh maafkeun kak, makasih banyak koreksinya 🙏🏻😅
total 1 replies
Sindi Patikasari
Humairah? bukannya Hafizah? sudah ganti namakah?
Agustine: ehh iya lupa kak, makasih banyak sudah mengingatkan 🙏🏻😅
total 1 replies
Sindi Patikasari
waa daebakk,,aku tidak bisa berword-word lagi
Agustine: makasih banyak kak, Alhamdulillah 🙏🏻😆💖
total 1 replies
Sindi Patikasari
Luar biasa
Agustine: maa sya Allah, Alhamdulillah makasih banyak kak 🙏🏻☺️🥰
total 1 replies
Berlian Arandita`
ko jadi gini ceritanya, malah melebar kemana2 jadi gak jelas. kalau udah tamat gak usah d lanjut. toh yg saya lihat puncak cerita season 2 itu ada di part Rania dan Mi Kyong berdamai. kalau mau bikin cerita detektif atau hal lainnya bikin novel baru aja.

GAK ETIS LANJUTIN NOVEL YANG SEHARUSNYA UDAH TAMAT, TAMAT YAH TAMAT JANGAN DI LANJUTIN. JADI KELUAR DARI ALUR.
Agustine: Iya, terima kasih banyak atas pendapatnya yang sangat amat membangun.
Berlian Arandita`: sorry kalau kritik saya agak menyudutkan, kalau menurut saya ada sesuatu yg tidak tepat pasti saya kritik. sebagai pembaca saya tidak ingin noval yg sudah saya cap bagus dan saya baca sampai akhir tapi tiba2 alurnya malah jadi melenceng kemana2 dan berdampak novelnya jadi ratusan tapi alur ceritanya makin melebar kemana2. seperti judulnya Varsha. dan tokoh utamanya sudah mendapatkan kebahagiaan (Harsha), apa yg mau di cari lagi?
total 8 replies
Mimi
eps ini dan sblmnya cerita baru ya kak?
Mimi: jdul nya apa Kak?
Agustine: maaf, kak salah update 😅🙏🏻
total 2 replies
Ririn Yustinna
pingin tuh nyumpel mulut si jim-in pake cabe yang banyak mumpung cabe murah🤣🤣🤣
Agustine: yuk kak bisa 🤣🤣
total 1 replies
Rhenii RA
Karakter cowoknya terlalu letoy, dihasut gitu aja langsung percaya. Karakter Ranianya juga terlalu sabar jadi jatuhnya bego banget🙄
Ipratiwi
ceritanya bagus
Agustine: Alhamdulillah, jazakallah kak 🙏🏻😍
total 1 replies
Mimi
semangat thor, kami setia menantimu
Agustine: masyaAllah, jazakallah kak 🙏🏻😆🤗🤗
total 1 replies
Echy Aurelia
huhu udah tamat 😭
makasih buat karyanya thor ,bunga sekebon buat thor 💜😍
Agustine: belum tamat kak masih berlanjut ini 🤭🤭 makasih banyak bunganya kak 🤗🤗😍
total 1 replies
Echy Aurelia
asik ada season 2 nih ,nanti ayang seokjin sm aku kayaknya jodohnya😂
Agustine: yyyeeee kak 😆😆 aku aamiin in yah kak 🤭🤭
total 1 replies
Echy Aurelia
kasian ayang aku kim seok jin dicuekin 🤣
Echy Aurelia
aku jg kalo jadi rania pasti milir keluar dr mansion sih
Agustine: 🤭🤭🤭🤭🤗
total 1 replies
Echy Aurelia
jimin-shi pen gue senyumi pake pedang 😐
Echy Aurelia
enchim ih labil bgt sih,lagian lu mah rania minta temenin pengawal keq jgn sendirian mulu. heran udh jadi istri sultan jg 🙄😌
Agustine: tau tuh emang 🤭🤭😆
total 1 replies
Echy Aurelia
lee hyerin adenya rm ,,uhh borahae thor
Agustine: 🤗🤗🤗🤗🤗
total 1 replies
Echy Aurelia
karyanya bagus gini koq sedikit sekali yg like,,armyy where are u . ini bangtan dibikin novel loh 🤗
Echy Aurelia
di bangtam joon jadi leader disini jadi suruhan nchim🤭
rania itu jgn2 thor ya ,gpp thor semangat 😘
Agustine: ehehehehe, okay siap kak semangat juga buat kkanya 💪🏻😆❤️🤗😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!