NovelToon NovelToon
THE WAR PRINCESS

THE WAR PRINCESS

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Perperangan
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Himme

Tuan putri yang memiliki berkah dari dewa perang. Kecantikan dan keanggunan dengan belahan pedang yang tajam yang mampu menebas apapun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Himme, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kemarahan Arlina.

Setelah peperangan hari itu yang dilakukan oleh Alcidion, Aldous dan Orchid. Dan setelah masalah mata-mata selesai kini academy kembali aktif seperti biasanya. Dan karena kejadian itu juga hubungan Arlina, pangeran Keandra dan tujuh semakin dekat. Tak jarang mereka terlihat bersama.

Seperti saat ini untuk pertama kalinya Arlina masuk kedalam academy dengan masuk berjalan bersama Jargan. Walaupun menurut dirinya hal biasa namun tidak bagi orang yang tidak menyukai Arlina.

"Woy, Jargan, Arlina! " seru Leandro menyapa sambil berteriak melambaikan tangan.

Plak..

"Akhhh! "

" Berisik bodoh! " umpat Andrean sambil mengeplak kepala Leandro.

Leandro yang mendapatkan jitakan mengerutu mengeluarkan sumpah serapahnya sembari mengusap kepalanya. Melihat tingkah keduanya, teman-temannya menggelengkan kepala melihat tingkah dia sahabat itu.

"Masih pagi udah ribut aja. " heran Jargan.

"Kaya ngga tau aja si-kuning itu mulai berisik! " ucap malas Nikolas.

"Dasar tukang tidur! " umpat Leandro kesal.

"Setidaknya aku lebih jenius. " balas Nikolas.

"Cocok banget kalau disatuin kan. " ucap Fasya.

"Sya, udah Sya. Jangan mikir aneh-aneh. " ucap Vincent.

"Aneh darimananya? " tanya Fasya.

"Aku tau jalan Fikiranmu. Jadi jangan diteruskan. " ucap Vincent.

"Ambigu sekali kaka.. " gemas Anshel yang jengkel.

Pangeran Keandra yang muak dengan ocehan nggak bermutu dari sahabatnya memilih pergi menarik Arlina ikut bersamanya.

"Kita pergi. " ajaknya pangeran Keandra menarik lembut tangan Arlina.

"E-eh, Yak! Bebeb gue diculik lagi. " sedih dramatis Leandro.

Plak!

"Siapa bebeb lo, hah! " sungut tajam Jargan.

"Eoh, macannya bangun. Pergi, ah! " ngacir Leandro.

"Yak! Kuning. " jengkel Jargan.

"Udahlah kita masuk sekarang. " ajak Anshel.

Kemudian Jargan, Andrean, Nikolas, Anshel, Fasya dan Vincent masuk kedalam menyusul pangeran Keandra, Arlina serta Leandro yang sudah duluan.

Pangeran Keandra dan Arlina asik berjalan bersama terlihat banyak mata tak suka dan iri kearah Arlina namun mereka tidak berani berbicara mengingat ada pangeran.

Pangeran Keandra mengantarkan Arlina sampai ke kelas barunya.

"Dah, ini kelasmu. Belajar yang baik jangan melirik pria lain, kau milikku! " bisik pangeran Keandra membuat Arlina merinding.

Tapi saat akan melayangkan protes pangeran itu udah pergi. Arlina mendengus dengan tingkah pangeran satu itu. Namun memilih mengabaikan dan masuk kedalam kelasnya.

Ada tiga pasang mata menatap Arlina dan salah satunya menatap penuh benci.

"Berani sekali kau berdekatan dengan pangeran. Awas kau akan dipermalukan. Balasanmu waktu itu belum selesai! " ucap orang tersebut.

"Apa yang ingin kau lakukan untuk perempuan murahan itu? "

"Aku akan membuat dia mendapatkan hinaan yang tidak pernah dia dapatkan seumur hidupnya. "

"Kau yakin itu akan berhasil Grasia? "

"Tentu saja. " jawabnya.

Ya, tiga pasang mata itu milik Grasia, Rea dan Pricilla. Mereka merencakan siasat busuk tanpa menyadari apa yang mereka akan lakukan akan menjadi bom untuk mereka.

"Ya sudah kita pergi sekarang. " merekapun pergi dari clas Silver Angel.

Sementara itu Arlina tengah menikmati sensasi belajar setelah sekian lama libur karena pertempuran waktu itu. Saat tengah mengerjakan soal, tiba-tiba saja dirinya merasakan perasaan tidak enak.

"Duh, ada apa ini? Rasanya aku ingin marah hari ini tapi untuk apa? " bingung Arlina kepada dirinya sendiri.

"Mungkin perubahan mood kali yah? positif ajalah. " bathin Arlina.

Arlina kembali fokus mengerjakan soal dan untungnya kali ini berjalan dengan lancar. Setelah selesai dia memutuskan keluar kelas karena memang memasuki waktu istirahat. Dia berjalan berniat menuju kantin.

BYUUURR.

"Arghhh! " Arlina terkejut sebuah air tiba-tiba mengguyur tubuhnya dan itu berasal atas.

"Hahaha.. Emang enak! " tawa Grasia bersama kedua temannya.

"Iuhhhh... Belum mandi neng? Bau banget. " olok Rea.

"Kalian apa-apaan hah! " bentak Arlina.

Plak!

Sebuah tamparan mendarat di pipi Arlina.

"Itu adalah hukuman pantas untuk perempuan murahan seperti loh! " ucap satu perempuan yang tidak menyukai Arlina.

Tak hanya perempuan itu, orang-orang yang tidak menyukai Arlina juga ikut ngumpul dan beberapa ada yang cuma lihatin doang sembari tertawa mengejek.

Plak!

"Jangan pikir gue diem aja lo tampar, brengsek! " balas Arlina berteriak sambil nampar perempuan yang berani menamparnya.

"Brengsek! Lo itu hanya baru, jadi nggak usah sok caper. "

"Gue tau, lo masuk kesini untuk caper ke pangeran dan tujuh senior kan! "

"Cewek murahan! "

Hinaan mulai terdengar. Membuat Arlina mengeram marah.

"Terus masalah loh pada apa hah! Jangan mentang-mentang jumplah kalian banyak gue akan takut. Jawabannya tentu saja gue nggak pernah takut sama lo pada. Apa yang gue lakuin ya itu urusan gue bukan urusan loh! " balas Arlina.

BUGH

"Akhhh! " Arlina tersungkur karena tendangan Grasia.

Srekk!

"Jauhi pangeran dia milikku! "

"Cih! ternyata loh yang murahan disini. " sinis Arlina.

DHUAGH

"Brengsek! Beraninya loh. " amuk Rea menendang perut Arlina.

"Yang murahan itu loh! "

"Beraninya deketin pangeran! "

"Jauhi senior. Loh itu nggak pantes! "

"Aku tau lo pasti bisa lolos karena tidur dengan punya academy ini biar lo lolos. "

"Loh itu nggak pantes naik peringkat! "

"Gue yakin kemarin loh cuma caper! "

"Palingan sekongkol sama Alcidion, Aldous dan Orchid biar menang. "

"Murahan banget sih! "

"Menjijikan! "

"Kenapa sih harus ada cewek kaya loh di Academy ini! "

"Lo nggak pantes jadi kesatria! "

"Harusnya lo itu mati diledakan itu! "

"Jauhi pangeran! "

"Kak Jargan itu milikku! Murahan banget! "

"Nggak usah dekat dengan senior. Lo nggak pantes buat mereka! "

Hinaan demi hinaan terus terlontar dimulut orang-orang. Membuat Arlina yang dari tadi mencoba untuk bersabar tidak bisa membendung amarahnya. Saat Grasia akan melayangkan pukulan tiba-tiba.

"Rasakan ini! " teriak Grasia melayangkan pukulan.

Sreet!

"Tidak semudah itu kau bisa memukulku! " ucap dingin Arlina sembari menahan pukulan itu membuat Grasia terkejut begitupun dengan lainnya. Tatapannya yang tajam.

"Lepaskan tanganku! " Grasia menarik tangannya untuk melepaskan dari gengaman kuat tangan Arlina.

Arlina justru menariknya hingga membuat Grasia tersungkur dan Arlina yang berdiri.

Brukk

"Brengsek! Kau apakah sahabatku hah! " bentak Rea sementara Pricilla membantu Grasia bangun.

"Kenapa, tidak terima? " dingin Arlina.

"Kau itu sudah menyakiti Grasia. Jadi kau harus dipukul! " ucap gadis yang awal menghina Arlina.

Gadis itu berlari untuk menyerang Arlina.

DHUAGH

Brukk

Gadis itu tersungkur mendapatkan tendangan kuat membuat gadis itu mengerang kesakitan di perutnya.

"Brengsek! Serang gadis murahan itu. " teriak Grasia.

Murid darinya berkerumun berlari menghajar Arlina. Namun yang diserang tidak sedikitpun memperlihatkan raut wajah takut. Tapi justru..

DHUAGH

DHUAGH

BUGH

BRAKK

KREET

SREET

BRUKK

Arlina memukul bahkan menendang perut orang-orang yang menyerangnya bahkan tak segan mematahkan tangan dan leher hinga ada beberapa yang mati. Namun dia sama sekali tidak memperdulikan. Hingga dalam sekejap murid yang menyerangnya terkapar dilantai mengerang kesakitan.

"Kalian benar-benar menjijikkan. Sepertinya peringatanku waktu itu tidak mempan untuk kalian. Kalau begitu aku akhiri langsung! " dingin Arlina.

Sring!

Arlina menarik pedangnya dari dalam kantongnya yang ada dipunggungnya. Melihat Arlina mengenggam pedangnya membuat mereka ketakutan.

"Kenapa? Ayo lawan lagi. Jika memang pencapaian aku hingga sampai tingkat silver Angel adalah bohong, ayo aku akan buktikan langsung. Ayo maju! " dingin Arlina menatap tajam orang-orang sekelilingnya.

Namun tidak ada yang maju. Arlina menatap kearah Grasia, Rea dan Pricilla.

"Kaliankan yang menghasut mereka? kalau begitu biar kalian dulu yang merasakan. " ucap Arlina menatap tajam namun tetap dengan nada dingin.

Grasia, Rea dan Pricilla yang merasakan tatapan, cara bicara Arlina berbeda mulai ketakutan. Mereka melihat manik mata Arlina memerah.

Arlina melangkah maju.

"Ja-jangan mendekat! " ucap Grasia.

Arlina tetap melangkah maju. Membuat Rea, Grasia, dan Pricilla melangkah mundur.

"Jangan mendekat aku bilang! " teriak Pricilla.

"Menjauh dasar jalang! " bentak Rea.

Mendengar itu membuat Arlina mengeram marah.

"ARGGHHHH! " Arlina mengangkat tinggi-tinggi pedangnya.

Sreeett!

BRUKK

1
Naturelight
bru ngintip
mw bca msih ragu, soalny gk ska ma yg pda hiatus🥺
Garl4doR
Gegara masih 5 tahun pikiranku menggambarkan Arlina kayak Anya Forger/Slight/ semangat terus thor/Grin/
Tiểu long nữ
Kehabisan kata-kata. 😶
shora_ryuuka shoyo
Gemesin banget karakternya!
Amalia Mirfada
Cerita ini memikat emosi dan perasaanku sepanjang waktu.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!