NovelToon NovelToon
Kekasihku Mertua Anakku

Kekasihku Mertua Anakku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Lansia
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Senja

Kinara Wirasti seorang wanita berusia 55 tahun, bertemu dengan kekasihnya di masa lalu yang bernama Anggara Tirta pria seumuran dengannya. Ternyata Anggara adalah mertua dari anaknya. Bagaimana kisah cinta mereka? Akankah bersatu di usia senja?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24 Antarkan Ibu Melamarnya

"Nyonya, ada yang tidak beres dengan Nyonya Miranda dan Nona Angel." Orang kepercayaan Oma Salma menunjukkan rekaman di ponselnya.

"Mereka tidak punya malu! Atur pertemuanku dengan orang tua Angel." Oma Salma terlihat begitu marah.

Beberapa hari yang lalu, sejak kedatangan Miranda ke rumah ini beliau meminta orang kepercayaannya untuk mengikuti Miranda. Beliau juga ingin melihat bagaimana kesungguhan wanita itu, karena selalu membujuk Oma agar menikahkan dengan Anggara.

"Lasmi, siapkan barang-barangku! Kita pergi ke rumah Anggara," pinta Oma Salma.

"Baik, Nyonya." Bik Lasmi segera menjalankan perintah majikannya.

"Anggara harus segera menikah! Enak saja dia, membuat keputusan tanpa persetujuanku!" Oma Salma sebenarnya tidak suka Miranda mengejar Anggara terus-menerus.

Tak lama kemudian, Oma Salma diantarkan oleh supir pribadinya menuju ke rumah Anggara. Di dalam mobil, Oma Salma hanya tidur karena merasa lelah. Usianya yang sudah renta menjadi pemicu cepat lelah, dan tidak kuat lagi berlama-lama duduk.

"Nyonya, sudah sampai." Bik Lasmi berbicara lembut, agar Oma Salma tidak kaget.

"Dekat sekali ternyata," ucap Oma Salma.

Oma Salma menatap rumah megah putranya yang terlihat sepi, karena penghuninya hanya satu orang. Terlihat taman dan bunga-bunga begitu terawat, membuat beliau tersenyum.

"Rumah Anggara seperti kuburan." Oma Salma melangkahkan kaki menuju pintu utama.

Oma Salma mengetuk pintu dengan keras, agar cepat dibukakan pintu. Beliau terkejut, ketika Anggara sendiri yang membukanya.

"Ibu, kenapa tidak bilang kalau mau kesini? Aku bisa jemput," ucap Anggara, menatap Oma Salma.

"Hanya mampir sebentar." Oma Salma tersenyum.

Anggara mempersilahkan Ibunya masuk ke dalam rumah, dan mengajaknya duduk.

"Aku baru saja patah hati, Bu. Jangan membicarakan pernikahan!" Anggara tidak ingin keduluan ibunya.

Oma Salma menghembuskan napas beratnya, ucapan putranya mematahkan harapannya. Beliau tertunduk lesu, ada sedikit rasa kecewa terselip di hatinya. Beliau menjadi berpikir, kalau Anggara terlalu pemilih jadi sulit mendapatkan pendamping hidup.

"Alasan saja kamu!" marah Oma Salma.

Raut wajah Anggara begitu sulit diartikan, tampak lesu dan tidak bersemangat.

Anggara menghindari ibunya bukan karena tidak suka, justru merasakan kasihan dan merasa bersalah di usia lanjut sama sekali belum bisa memberikan kebahagiaan. Ia memilih berpamitan pergi ke kantor.

"Tunggu, Anggara!" Oma Salma berusaha menahan putranya.

"Ada apa lagi, Bu?" Anggara kembali duduk.

"Cepatlah menikah, Anggara! Ibu sudah tua, kamu belum memberikan cucu. Jangan mengharapkan wanita di masa lalu mu lagi, mungkin dia sudah bahagia." Tak terasa air mata menetes di wajah Oma Salma.

"Cinta kita terhalang restu, Bu. Dia belum menikah, " ucap Anggara, matanya memerah.

"Kalau begitu antarkan Ibu melamarnya untukmu, Nak." Oma Salma sedikit lega.

Anggara menggelengkan kepalanya, ia belum siap memberitahukan siapa sebenarnya wanita itu. Kalau sampai Oma Salma tahu, pasti akan terkejut. Ia hanya mengatakan kalau hubungannya terhalang restu.

"Bu, kemungkinan aku tidak akan menikah. Aku harap Ibu tidak kecewa dengan keputusanku." Anggara berusaha meyakinkan ibunya.

"Biar Miranda mengejar-ngejar kamu terus?" Oma Salma merasa jengkel.

Oma Salma tiba-tiba pingsan, Anggara menjadi sangat panik. Ia menelpon dokter pribadi keluarganya, tetapi tidak bisa datang. Dengan cepat membawanya ke rumah sakit.

"Tuan, cepat sedikit jalannya," kata Bik Lasmi, selama ini orang yang lebih tahu kondisi Oma Salma.

Anggara melajukan mobilnya dengan kencang, tidak peduli menganggu pengendara lain. Baginya yang terpenting saat ini, ibunya bisa diselamatkan.

"Lasmi, kamu harus melakukan sesuatu. Bantu aku membuat Anggara segera menikah." Oma Salma hanya berpura-pura pingsan, beliau berbisik pelan meminta bantuan pembantunya.

Lasmi segera menghubungi dokter yang biasa menangani Oma Salma, untuk meminta bantuan agar dokter itu saja yang memeriksa.

Sampai di rumah sakit, Anggara menggendong ibunya masuk ke ruang IGD. Ia begitu khawatir, dan tidak sabar.

"Tuan, silahkan tunggu di luar." Seorang Suster yang bertugas di IGD meminta Anggara keluar ruangan.

"Berikan pelayanan terbaik untuk ibuku!" Anggara berkata tegas.

Anggara tidak bisa tenang, dari tadi mondar-mandir menunggu kabar baik.

"Tuan, duduk dulu." Lasmi tidak tega melihat Anggara yang terlihat sangat gelisah.

"Diam!" Anggara membentak Lasmi.

"Maaf, Tuan. Sebelum berangkat ke rumah tadi Nyonya mengatakan ingin melihat Anda menikah, di sisa usianya," ucap Lasmi.

Anggara mengacak rambutnya, merasa frustasi tidak bisa mewujudkan impian orang tuanya. Ia meminta Lasmi menjaga ibunya dengan baik, karena ada sesuatu yang harus diselesaikan lebih dulu.

Anggara menuju rumah Kinara, untuk mengajaknya menikah paksa di depan ibunya.

Tok ... tok ... tok ....

Anggara mengetuk pintu rumah Kinara dengan keras, ia tidak ingin terlambat menyelamatkan nyawa ibunya.

"Mas, Anggara!" Kinara terkejut, ia hendak menutup pintu kembali tetapi Anggara menahannya.

"Nara, tolong aku! Ibuku memintaku menikah!" Anggara berusaha menjelaskan.

"Kamu sudah gila, Mas! Cepat pergi dari sini, aku tidak mau Angel mengetahui kedatanganmu!" Kinara masih takut kejadian kemarin kembali terulang.

Anggara tidak menghiraukan ucapan Kinara soal Angel, karena yang ada di pikirannya saat ini keselamatan ibunya. Ia menggendong paksa Kinara, seperti membawa sekarung beras dan memasukkannya ke dalam mobil.

Di dalam mobil, Kinara berusaha memberontak ingin keluar. Tetapi, Anggara mengikat tangan Kinara dengan tali.

"Nara, dengarkan penjelasanku dulu! Aku tidak berniat menyakitimu sedikitpun, bantu aku menyelamatkan ibu." Anggara mengusap lembut air mata Kinara.

"Yang bisa mengobati ibumu dokter, Mas. Bukan dengan cara kita menikah," kata Kinara.

"Ibu tiba-tiba pingsan, Nara. Beliau memintaku menikah di sisa usianya, tolong sekali ini saja." Anggara memeluk Kinara.

Kinara seketika diam, mencoba memahami masalah Anggara. Di sisi lain, ia sangat mau dan tidak akan menolak pernikahan. Karena, menikah dengan Anggara adalah impiannya sejak dulu. Namun, saat ini perasaan Angel menjadi pertimbangan untuknya.

"Nara, kamu mau kan menolongku?" Anggara kembali bertanya.

"Lepaskan ikatanku, Mas. Kita ke rumah sakit dulu, soal pernikahan bisa dibicarakan lagi," kata Kinara berusaha mencari jalan keluar yang adil.

Anggara tersenyum puas, lalu membuka ikatan tangan Kinara. Ia melajukan mobilnya menuju ke rumah sakit, untuk melihat keadaan Oma Salma.

Dalam hati mereka berdua, sangat berharap bisa menikah tetapi tidak dalam keadaan terpaksa. Rencana Oma Salma membuat Anggara khawatir, sekaligus bahagia.

"Mas, aku takut ibumu tidak setuju. Aku mertuanya Niko," ucap Kinara, jantungnya berdebar merasakan ketakutan.

"Sayang, ibu pasti akan merestui pernikahan kita." Anggara menggenggam erat tangan Kinara, berusaha menguatkan.

"Kenapa kamu seyakin ini, Mas?" tanya Kinara, merasa ragu.

"Kita sudah sampai. Ayo temui ibu dulu," balas Anggara.

Mereka berjalan menuju ke ruang IGD, sambil bergandengan tangan. Keringat dingin membasahi telapak tangan Kinara, karena rasa takutnya.

1
Andariya 💖
angel ini ternyata matre
pєkαᴰᴼᴺᴳ: menyimpang dari mamanya 🤭
total 1 replies
Pelita Abadi
Tua-tua keladi.
Makin tua, makin jadi🤣
pєkαᴰᴼᴺᴳ: Terima kasih kk🥰
Lupa diri mereka 😭🤧😂
total 1 replies
Andariya 💖
wah..ternyata angel ini keras kepala banget
Andariya 💖
so sweet banget sih, amggara
setuju kalian menikah saja
jamgan hiraukan angel
Andariya 💖
setuju pak, ceritakan semuanya pada niko
Andariya 💖
angel..kamu ini emang anak yg gak tahu balas budi..dasar egois
Andariya 💖
wah..kasihan kinara
semoga segera dapat donor darah yg cocok dan bisa selamat
Andariya 💖
kenapa harus marah mom kinara...ini angel egois banget sih🤪🤗
Andariya 💖
ada apa dgn masakan kinara
pєkαᴰᴼᴺᴳ: gak enak 😅
total 1 replies
Andariya 💖
akhirnya mereka bertemu kmbali
Andariya 💖
anggara, jangan menyerah dong
ayo semangat kejar kinara🥰
Andariya 💖
ini miranda, hanya harta saja yg ada d pikirannya...dasar matre😂😂😂😂
Andariya 💖
wah...ternyata niko ini cemburu berat padahal angel keluar dgn papa nya ..tp suka dgn biko yg bersikap tegas..krn angel tdk ijin duku kod niko
pєkαᴰᴼᴺᴳ: dibakar dia kk
total 1 replies
Nini 🐻
mampir dulu ah 🤭🤣
ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •
ayo jangan insecure Nara, dulu sudah pernah mengalah karena keadaan, sekarang perjuangkan cintamu♥️🤭
pєkαᴰᴼᴺᴳ: 🤧🤧🤧Nara kalah sama anak sekarang 🤣
total 1 replies
ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •
tikus gede🤣🤣🤣
pєkαᴰᴼᴺᴳ: kucing aja tadinya
total 1 replies
ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •
waduh
🔵𝕮𝖎ҋ𝖙𝖆𝕬𝘆𝗲𝘀𝗵𝗮𒈒⃟ʟʙᴄ
ciee cieeee ada yg malu malu meong rupanya/Facepalm/
pєkαᴰᴼᴺᴳ: geli aku
total 1 replies
Andariya 💖
oh..ternyata resepsionisnya memang galak...wkkkkk
Andariya 💖
wah..setuju saya dgn anggara
semoga kamu dapat restu anggara.. semangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!