seorang anak yang ditinggal orang tuanya saat berusia 5 tahun akibat kecelakaan mobil yang menewaskan kedua nya.
akankah Deva algomi bisa menjadi seorang pria sukses kedepannya?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dyzque, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
sistem v.2.0
pagi ini deva bangun agak kesiangan, dan itupun di bangunkan oleh sistem…, mungkin gara gara terlalu capek jalan-jalan kemarin.
[ tuan…tuan…tuan!]
[ apakah tuan sudah meninggalkan saya…]
"hah!, apa…apa itu, sistem?," ucap deva yang terbangun karena kaget.
[ iya tuan…ini saya, sistem terbaik…ter sopan…dan yang paling peka…tidak seperti tuan…]
"kok…?, kok nada bicara mu berubah!," ucap deva yang kebingungan.
[ hehe…, tentu saja tuan…, itu karena sekarang saya telah di upgrade ke versi yang paling perfect…]
"hah…, ooo…iya, kamu kan kemarin habis di-upgrade, tapi kok sekarang kayak jadi sistem yang agak belok ya" ucap deva.
[ heh…belok gimana nya tuan…, jelas jelas ini adalah jati diri saya…]
"iyalah…terserah mu saja lah, yang penting yang itu tetep ngalir," ucap deva.
[ haduh…kalok masalah uang langsung semangat gitu tuan…]
"hehe…namanya juga manusia bukan…," deva tidak melanjutkan kalimat nya, karena ada panggilan telfon.
tring…
tring…
tring…
[ bukan apa tuan…?, jangan bikin penasaran lah tuan…]
"diem dulu, aku mau ngangkat telfon dulu…," ucap deva.
[ khem…pasti dari ayang beb nya tuan kan…]
"mana ada…, hus…diem," ucap deva.
[ siap tuan…]
deva pun langsung mengangkat panggilan masuk itu…
"halo…lau, ada apa?," tanya deva pada seseorang yang ada di sebrang telfon.
"dev…, tolong…itu, om om itu dateng lagi…" jawab claude di sebrang telfon.
"hah?, yang mana lau?," tanya deva.
"yang kemarin itu…, dia kesini lagi…aku…aku nggak mau nikah sama om om itu," jawab claude yang suaranya semakin kecil, seperti akan menangis.
"emang om Rendi sama tante lauren nggak ada?," tanya deva.
"iya…, mereka lagi keluar kota…buat bisnis, aku sendirian di sini, nanti…nanti kalok aku di apa apain gimana, hiks…hiks…," sekarang tangis claude susah pecah karena takut.
"oke…oke, kamu diem di sana…tetep tenang…, yang paling penting jangan lupa nafas," ucap deva.
"hiks…, iya…," jawab claude.
deva langsung bergegas pergi ke villa claude, bahkan dia tidak mandi sebelum keluar, is…is…is…kalok udah sama orang tercinta, walaupun nggak mandi tetep disamperin.
saat deva sudah dekat dengan villa claude, terlihat 3 orang sedang berdiri depan gerbang, sedangkan 2 orang lagi mungkin sedang memencet bell.
[ tuan…selamat…ini misi pertama anda saat saya sudah di upgrade…]
[ misi: kalahkan 3 orang bodyguard]
[ hadiah: kartu bau badan 48 jam]
[ gagal: hmm…tidak ada]
"hehe…sistem, kau baik sekali memberikan misi tanpa hukuman," ucap deva pelan.
[ tentu saja tuan…, kan saya sistem yang baik hati dan suka sombong pada pemiliknya]
"huh…, terserah mu dah," ucap deva sambil terus berjalan.
saat deva akan masuk ke dalam villa…, dia langsung di hadang oleh ke-3 orang itu, ternyata mereka adalah bodyguard dari liura.
"hei…berhenti, kau dilarang masuk…," ucap salah seorang bodyguard dengan nada santai.
"hmm…, tapi aku ingin mengunjungi villa sahabat ku, kenapa kalian melarang," ucap deva.
"heh! bocah…, kalau kami bilang tidak boleh, ya tidak boleh," ucap bodyguard yang lain dengan nada yang cukup tinggi.
"emang nya, kalian siapa…berani melarang aku untuk masuk," ucap deva.
"kami adalah bodyguard dari tuan liura, jadi lebih baik kau pergi…atau kalau tidak, kau akan menjadi seperti satpam itu," ucap salah satu bodyguard sambil menunjuk seorang satpam yang sudah pingsan dan babak belur.
"oh…, emangnya kalian bisa," ucap deva dengan nada meremehkan.
"kau!, berani sekali kau!, dasar bocah suram…," ucap salah satu bodyguard itu.
mendengar itu…deva langsung saja memukul wajah bodyguard itu, melihat teman mereka di pukuli, dua bodyguard itu langsung menyerbu deva.
bugh…
bugh…
dbur…
tapi sepertinya mereka salah memilih lawan, deva dengan mudah langsung menang melawan mereka.
[ kiw…kiw…, selamat tuan…misi telah selesai]
[ hadiah nya bisa tuan gunakan pada orang yang tuan tidak sukai, kalau bukan orang yang tidak tuan sukai…, kartu tidak akan aktif ]
[ nah…sekarang lanjut ke misi ke-2]
"hah!, misi ke-2…," ucap deva dengan suara yang cukup keras.
[ benar tuan…tenang, kali ini hadiahnya lumayan lah buat ngopi]
[ misi: usir dua orang setengah gila dari kediaman revali]
[ hadiah: 100 juta]
[ gagal: tahan malu]
[ selamat menyelamatkan jodoh anda tuan…]
"hehe…, aku punya rencana bagus," ucap deva sambil tersenyum sinis.
"tapi kok hadiahnya kecil," ucap deva protes.
[ misi nya juga cuman ngusir tuan... ]
"huft…baiklah," ucap deva.
deva pun langsung masuk ke taman villa, deva langsung berjalan menuju tempat liura dengan santai dan percaya diri, walaupun dia belum mandi.
"khem…om, om lagi ngapain di sini?," tanya deva yang muncul secara tiba-tiba.
"hah!, dasar bocah sialan, kau datang dari mana," ucap liura dengan wajah yang terlihat panik.
"hehe…aku kan tinggal di sini om," ucap deva sambil nyengir.
"heh!…mana mungkin kau tinggal disini, villa ini kan milik keluarga revali," ucap liura.
"hah?, om belum tau ya…," ucap deva dengan sengaja.
"pemilik villa ini sedang keluar kota karena ada urusan bisnis," ucap deva.
"heh…, kau jangan coba membohongi ku ya," ucap liura.
"hmm…, kalau gitu…lihat saja kartu ini, di sini ada pesannya," ucap deva sambil memberikan kartu hadiah sistem itu.
"hah!, ini cuma kartu kosong…," ucap liura.
"hehe…, memang kosong," ucap deva.
tak menunggu waktu yang lama, efek dari kartu itu langsung terlihat…, mereka bertiga mencium aroma busuk, aroma sampah di dekat mereka.
asisten liura langsung memberitahu nya, kalau yang bau itu adalah tubuhnya.
"anu…, begini tuan…aroma tubuh tuan seperti ikan mati," ucap asisten liura.
"hah…,apa…itu tidak mungkin," ucap liura.
liura dengan cepat langsung mencium aroma tubuhnya yang beraroma seperti sampah, mencium aroma yang busuk…liura dan asisten nya langsung meninggalkan deva sendirian.
karena liura malu dengan aroma tubuhnya yang seperti sampah, sedangkan deva langsung masuk ke dalam villa claude, karena pintunya memang tidak di kunci, hanya saja liura dan asisten nya sama sama bodoh.
"lau…, ini aku deva…aku udah masuk," teriak deva dengan suara yang cukup keras.
mendengar itu, claude langsung turun dari tempat nya bersembunyi, dia langsung berlari menuju lantai satu dimana disitu ada deva.
"dev…," panggil claude dengan suara rendah.
"hei…sekarang sudah aman, kamu bisa berhenti menangis sekarang," ucap deva.
"beneran?," tanya claude.
"iya…lau," ucap deva.
"hmm…kalok gitu temenin aku tidur, aku ngantuk habis nangis terus," ucap claude.
"iya…iya, nanti ku temenin," jawab deva.
[ uhuy…enaknya di temenin tidur…]
[ selamat tuan…misi sudah selesai]
[ hadiah sudah di transfer ya…tuan…]
[ selamat bobok bareng…]
padahal tdi di rumah lau,, hbis tu masah,, lah belum apa sudah pergi kantor,, kek mana cerita nya tu,, aneh