Terlihat seorang gadis yg tengah berlari demi menghindari dari orang yg terus mengejarnya. Dengan sisa tenaganya yg ia punya. Dia syeril agatha dewantara
"Agrrrh sial"
"Berhenti kau disana" teriak salah satu orang yg mengejar gadis itu.
"Cik bodoh"
Dorr
Dorr
Dorr
Tetap saran dengan tiga tembak yg langsung mengenai jantung sang lawan. Menang ya itulah yg sekarang gadis itu alami, karena lawan nya sudah tumbang dia pun bergegas untuk kearah mobil dan pulang ke rumahnya.
Setelah sampai didalam mobilnya ia langsung menjalankan mobilnya itu dan pergi dari tempat kejadian.
Dengan kecepatan tinggi membelah jalanan yg sepi nan gelap itu. Dengan pakaian kotor banyak sekali bercak darah di pakaian nya itu, tapi ia tak peduli dengan itu yg terpenting adalah ia sampai di rumahnya dengan selamat.
Dari arah depan ada sebuah truk yg berlawanan arah dan terlihat bahwa truk itu yg mulai menghampiri mobil yg syeril kendarai. Melihat itu syeril pun dengan terp
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rendi 20, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
12
Warning⚠️ 18+ part kali ini terdapat adegan pembunuh diharapkan untuk kalian lebih bijak lagi. Buat yg memiliki trauma diharapkan skip aja takut nya trauma kalian kambuh.
Typo bertebaran><
Saat ini mereka sudah sampai dirumah sakit. Novi dkk dan anggota inti The Lions sudah sampai dirumah sakit, tak butuh waktu lama akhirnya mereka sampai diruangan dimana Lily dirawat.
Dan terlihat bahwa ada kedua orang tua Lily yg sedang diluar ruangan tersebut sambil menangis mereka pun menghampiri ke dua orang tua Lily.
"Tante" panggil Lisa.
"Kalian" jawab Lina.
"Tante gimana keadaan Lily?" Tanya Novi khawatir.
"Kondisi Lily cukup kritis" jawab Lina.
"Apa kita boleh masuk?" Tanya Novi lagi.
"Tentu, masuk lah" jawab Lina yg mempersilahkan mereka untuk masuk. Mereka yg dapat izin pun akhirnya masuk kedalam ruangan Lily.
Saat sampai didalam air mata mereka langsung turun kala melihat seorang gadis cantik yg terbaring lemas dengan selang oksigen dihidung nya.
"Lily" lirih Novi yg kemudian berjalan kearah bankar Lily.
"Hiks, kenapa ini semua terjadi pada mu, Ly? Kenapa tidak pada Devi saja. Biar dia yg mengalami ini semua jangan diri mu. Kau sudah banyak menderita, seharusnya Devi yg menderita bukan diri mu, Ly" ucap Lisa yg terdengar menyedihkan kala melihat sahabat yg selalu ia Jaka terbaring lemah seperti itu.
"Aku mohon kau harus kuat demi kita semua, Ly" gumam Rea.
"Devi harus mempertanggung jawabkan perbuatannya pada Lily. Dia harus mengalami apa yg Lily alami" ucap Novi dingin.
"Biar kita saja yg melakukan itu, kalian cukup jaga Lily" ucap Kevan. Dan diangguki oleh yg lainnya.
"Iya" ucap Rea.
"Kalau begitu kami permisi" ucap mereka lalu keluar dari ruangan.
"Cepat sembuh my little girl" bisik Alvaro. Lalu setelah itu Alvaro pun keluar dari ruangan.
"Aku harap kau terus sehat selalu, Lily. Aku sungguh lemah saat melihat mu seperti ini. Tolong jangan tinggal kami, jangan tinggal orang-orang yg menyayangi mu" batin Novi berkata terlihat sorot mata yg memancarkan kesedihan kala melihat sahabat kecilnya seperti itu.
~Disekolah.
Sekolah DHS terlihat seorang siswi yg sedang dirundung oleh para murid. Dia Devi, seorang gadis yg sedang dibully oleh semua murid karena diketahui telah menyebabkan seorang gadis terluka sampai kritis.
"Ini akibatnya karena Lo udah bikin Lily menderita" ucap seorang siswi sambil menyiram Devi dengan air bekas pelan itu. Dia Adista Willy seorang Queen bullying setelah Lily.
"Dan ini akibatnya Lo kerena udah bikin Lily kritis" sambung seorang siswi sambil melempari Devi sebuah telur. Dia Ayunda citria yg juga merupakan Queen bullying.
"Hiks, a..ku mo..hon ber..henti" ucap Devi terbata-bata.
"Berhenti? Cik, gak. Gw gak akan berhenti sampai Lo mati" ucap Adis geram.
"Hiks, Al" ucap Devi seraya memanggil nama Alvaro bermohon supaya Alvaro datang dan menyelamatkan diri nya.
"Eh, Lo minta bantuan Alvaro? Gak mungkin" sinis ayu.
"Ta..Pi a..ku pa..carnya Al hiks" ucap Devi.
"Ah, pacar? Sejak kapan Lo pacarnya Alvaro ahh? Lo tuh cuman dijadikan pacar pura-puranya Al supaya Lily gak ganggu Alvaro lgi" ucap Adis sambil menyentil dahi Devi secara kasar.
"Udah lah geng, lebih baik kita bully dia sambil kapok" ucap Ayu sambil memberi saran pada mereka dan juga diangguki oleh mereka semua.
"Ayu, kasih mereka telur terus kalian lempari deh Devi dengan telur itu" ucap Adis pada Ayu.
"Siap, dis" ucap Ayu lali membagikan semua murid telur. Dan aksi lempar-lempar pun terjadi. Kini tubuh Devi sudah dipenuhi dengan telur.
"Iiiww, Lo bau banget sih. Lo gak mandi berapa hari" ucap Ayu yg menatap Devi jijik dan itu pun mengundang gelak tawa para murid. Dan mereka pun tak henti-hentinya melempari Devi dengan telur sampai aksi mereka dihentikan kala sebuah motor memasuki lingkungan sekolah.
Brum!!
Brum!!
Brum!
Deruman motor menghentikan aksi mereka yg sedang melempari Devi telur. Mereka adalah The Lions, Devi juga melihat nya didalam hati Devi tersenyum kala melihat Alvaro datang, dia pikir Alvaro akan menyelamatkan dirinya tapi itu semua hanya khayalan semata nyatanya Alvaro tidak menyelamatkan dirinya malahan Alvaro menyeret Devi dengan kasar sampai dia merintih kesakitan.
~Markas The Lions
Disini lah mereka berada di markas The Lions. Sesampai nya mereka disana, Alvaro pun langsung membawa Devi kesebuah gudang yg terletak di markas The Lions.
Sesampainya di gudang, Alvaro langsung menghempaskan tubuh Devi kesembarang arah sampai dia terbentur sebuah kursi yg sudah usang itu.
Bruk!!
"Aww" rintih Devi kala tubuh nya menghantam kursi tersebut. Alvaro kemudian berjongkok dihadapan Devi sambil mencengkram dagu Devi secara kuat sampai sang empu merintih.
"Lo tau kesalahan Lo apa?" Tanya Alvaro pada Devi. Terlihat bahwa Alvaro sedang marah besar. Sedangkan Devi hanya menggeleng kepala tanda dia tidak tau kesalahannya.
"Gak tau ya? LO UDAH BIKIN LILY HAMPIR KEHILANGAN NYAWA NYA BANGS*T!!" bentak Alvaro.
"Dan sekarang Lo gak tau kesalahan Lo apa? BODOH!!" Bentak Alvaro lagi sedangkan Devi dia hanya menunduk ketakutan kala melihat Alvaro yg sudah marah besar seperti itu.
"Sekarang gw gak akan biarin Lo hidup, Lo bakal mati ditangan gw!" Ucap Alvaro sambil mengeluarkan sebuah pisau dan berjalan menuju ke arah Devi. Devi yg melihat itu pun menggeleng kuat dan mundur secara perlahan.
"Mau ngehindar, hm?" Tanya Alvaro dengan sebuah senyuman seram terlukis dibibirnya. Sedangkan Devi dia semakin ketakutan kala melihat Alvaro sudah seperti psikopat itu.
"A..ku mo..hon Al, ja..ngan bunuh aku" ucap Devi ketakutan.
"Jangan bunuh, hm?" Tanya Alvaro yg sudah berapa dihadapan Devi.
"Hahah, lawak Lo?" Tanya Alvaro dengan tawa psikopat nya.
"Aku mohon jangan bunuh aku. Aku akan memberikan apa pun untuk mu" mohon Devi.
"Apa pun?" Tanya Alvaro.
"Iya apa pun, bahkan aku akan memberikan tubuh ku pada mu, asalkan kau melepaskan diri ku" ucap Devi. Sedangkan Alvaro yg mendengar ucapan Devi semakin tertawa keras.
"Hahahah, tubuh lo? Sorry, gw gak minat sama tubuh Lo yg sudah dicicipi banyak laki-laki diluar sana, Lo tuh ya memang seorang kupu-kupu malam yg tidak tau malu nya" ucap Alvaro sambil menatap Devi jijik.
"Lo tau Devi, gw Alvaro Bramasta Xavier tidak akan melepaskan mangsanya yg sudah membuat orang yg paling berharga bagi gw itu menderita, dan Lo salah satu mangsa gw yg selanjutnya. Lo juga udah bikin Lily terbaring lemah seperti itu. So, Lo harus membayarnya dengan nyawa Lo" ucap Alvaro sambil mengarahkan pisaunya ke Devi.
"Kira-kira kita mulai dari mana? Dari pipi, mulut, atau mata?" Tanya Alvaro sambil memutar-mutar pisau milikinya.
"Hm, dipipi sepertinya seru" ucap Alvaro lalu menggores kan pisau pada pipi Devi sampai membuat sang empu meringis kesakitan.
"Argghh, sa..kit hiks" rintih Devi kala sebuah pisau menggores pada pipinya.
"Sakit, hm?" Tanya Alvaro lalu menggores kan kembali pada pipi Devi.
"Cu..kup" mohon Devi.
"Hm, kaya nya buat lukisan Seru nih?" Tanya Alvaro lalu menarik kasar tangan Devi dan mulai melukis ditangan Devi dengan menggunakan pisau "LILY" kira-kira begitulah kata yg dilukis Alvaro pada tangan Devi. Sedangan Devi dia sudah menangis tersedu-sedu dan menahan rasa sakit pada tangannya.
"Gimana? Sakit? Atau kurang sakit? Kalau kurang mari kita bermain lebih dalam lagi" ucap Alvaro dengan senyum psikopat nya, lalu mengarahkan pisau tersebut pada mulut Devi dan merobek mulut Devi sampai darah keluar dengan derasnya. Dengan tidak jijik nya Alvaro mencolek darah tersebut dan menjilatnya.
"Hm, manis, lebih manis lagi kalau yg keluar nya dari mata mu. Bagaimana kalau kita bermain di mata?" Tanya Alvaro pada Devi sedangkan Devi menggelengkan kepalanya kuat pertanda dia tidak mau.
"Tidak mau ya? Tapi aku mau bagaimana" ucap Alvaro dengan nada sedih. Tanpa menunggu jawaban dari Devi Alvaro langsung menusukan pisau ke mata sebelah kiri milik Devi sampai mengeluarkan dari banyak, lagi dan lagi Alvaro mencolek dari tersebut dan dijilat lah.
"Kan sudah ku bilang ini sangat manis jika darah keluar dari mata mu" ucap Alvaro dengan senyum manisnya. Sedangkan Devi dia tidak bisa berbuat apa apa, sekarang tubuh nya sangat lemah untuk melawan Alvaro berbicara saja susah karena mulutnya sudah dirobek oleh Alvaro.
Tak
Tak
Tak
Suara pisau yg memotong jari-jari manis milik Devi tersebut. Lalu Alvaro mengarahkan pisau tersebut pada perut Devi dan menusuknya berulang ulang kali bukan itu saja Alvaro juga merobek perut Devi dan mengeluarkan isi perut nya dan menusuk-nusuk jantung milik Devi.
Blash
Blash
Dengan sekali tebas kepala Devi sudah terpisah dari tempatnya. Kemudian Alvaro menusuk-nusuk bola mata milik Devi secara berulang-ulang kali. Darah bermuncratakan kepenjuru ruangan bahkan sekarang tubuh Alvaro sudah dilumuri banyak darah.
Sekarang tubuh Devi sudah tidak terbentuk dengan kaki yg sudah terpotong menjadi beberapa bagian, tangan yg udah hancur, organ tubuh yg sudah hancur berkeping-keping, dan pula wajah Devi yg sudah tidak terbentuk. Pokok dimutilasi lah. Sedangkan Alvaro hanya menatap datar kerah mayat Devi yg sudah tidak bernyawa tersebut.
"Bereskan" perintah Alvaro pada seseorang.
"Baik" orang yg diperintah Alvaro pun langsung membereskan mayat tersebut.
"Ahh sangat menyenangkan. Seperti aku harus mandi" ucap Alvaro yg kemudian berlalu pergi meninggalkan ruangan tersebut.
~Rumah sakit.
Terlihat disebuah ruangan inap seorang gadis terdapat beberapa orang didalam yg menatap sendu kearah seorang gadis yg terbaring lemah. Mereka adalah teman-temannya Lily dan anggota keluar Lily lainnya termasuk nenek, kakek, paman dan bibi Lily mereka baru saja sampai dari luar negri. Mereka pulang karena mendengar bahwa Lily masuk rumah sakit.
"Hiks, cucu nenek kapan sadar nya, nenek nunggu kamu loh, sayang" ucap seorang wanita paruh yg sekitaran berusia 50-an tersebut yg menatap sang cucu sendu.
"Nenek janji, stelah kamu sadar nenek akan memberikan apa saja yg kamu inginkan sayang" ucap sang nenek sambil mengelus lembut rambut Lily. Dia Nia Daniaty Mahendra ibu dari Reno Anggara Mahendra serta nenek dari Lily dan juga Devan.
"Lily, sadar ya sayang. Kakek merindukan tawa mu itu" ucap seorang pria paruh baya yg berusia sekitaran 50-an itu. Dirga Mahendra ayah dari Reno serta kakek dari Lily dan juga Devan.
Sedangkan gadis yg ditunggu-tunggu oleh semua anggota keluarga sedang santai dialam bawah sadar.
~alam bawah sadar
Terlhat seorang gadis yg sedang bersantai sambil menatap ke arah danau yg sangat indah tersebut. Dia Lily gadis yg sekarang sedang ditunggu oleh mereka.
(Disini kita panggil Lily jadi Syeril ya)
"Syeril kau tidak ingin kembali?" Tanya seorang gadis cantik. Dia Lily yg asli.
"Tidak" jawab Syeril singkat.
"Kau ini. Kau tidak melihat mereka yg sedang menunggu sadar, sedangkan diri mu malah asik disini" ucap Lily malas.
"Biarkan saja" ucap Syeril sambil melempar sebuah batu kecil pada danau tersebut.
"Disini lebih menyenangkan dibandingkan disana" ucap Syeril lagi.
"Tapi disini bukan dunia mu, Ril" ucap Lily.
"Ya, aku tau tapi sudah lah. Aku ingin disini sebentar" ucap Syeril. Dan akhirnya mereka terdiam sambil menikmati indah nya alam bawah sadar.
***
Perkenalan tokoh
Syeril Agatha Dewantara seorang gadis cantik yg merupakan cucu perempuan satu-satunya di keluarga Dewantara. Memiliki paras yg cantik dan anggun namun tidak dengan sikapnya. Syeril memiliki sikap yg dingin, cuek, tertutup dan tidak tersentuh. Syeril juga merupakan ketua mafia yg terkenal di asia.
Lily Lorenza Mahendra gadi cantik yg merupakan cucu perempuan satu-satunya di keluarga Mahendra. Memiliki sikap yg centil, caper, suka bermake-up tebal dan berpakaian layaknya seorang kupu-kupu malam.
Novita Veronica Nagendra seorang gadis cantik yg memiliki sifat dingin, cuek, desawa dan perhatian yg juga merupakan sahabat baik dari Lily. Novita dan Lily adalah sahabat kecil sewaktu SMP mereka bertemu saat Novi tidak sengaja melihat Lily yg sedang terdiam ditaman sekolah.
Falisa Agioletta Xandreshan seorang gadis cantik yg memiliki sifat receh, ceplas-ceplos, bar-bar dan perhatian terhadap semua orang. Lisa juga merupakan sahabat dari Lily namun dia bertemu dengan Lily saat waktu pertama masuk sekolah SMA.
Reanika Cristyani Jeshon seorang gadis cantik dan imut yg memiliki sifat, polos, lucu, namun bar-bar, lemot dan perhatian tentunya. Rea juga merupakan sahabat dari Lily namun Rea bertemu dengan Lily saat Rea tidak sengaja jatuh dari sepeda saat ingin pergi ke supermarket.
Buat perkenalan tokoh selanjutnya tar nyusul ya. Ini buat yg nunggu update saya sudah update ya.
Dan disini saya mengadakan sesi tanya jawab buat kalian seterah mau tanya apa saja tar saya jawab sekalian ada mau nitip salam buat pemeran
Thanks