NovelToon NovelToon
Pernikahan Bisnis

Pernikahan Bisnis

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Avisa_

Pernikahan tanpa cinta akankah bertahan? Cerita ini beberapa bab mengandung tema dewasa harap bijak dalam menyikapinya ya. Selamat membaca🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Avisa_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2

"Suamiku bisakah kau memberiku uang."Ucapku dengan tegas.

Suamiku mengerutkan keningnya menatapku sangat tajam. Iya, dia pasti sangat terkejut karena ini pertama kalinya aku meminta sesuatu darinya.

Suamiku adalah Alfarisqi Bagaskoro keturunan keluarga Bagaskoro generasi ke 10 berdarah campuran Arab dan jawa. Lelaki sempurna idaman para gadis dan calon mertua. Kekayaan yang melimpah, wajah yang tampan dan mempesona. Benar-benar sempurna secara fisik dan finansial.

Ia yang tak tertarik dengan cinta pun menolak semua lamaran yang datang padanya. Tapi Alfarisqi juga membutuhkan seorang istri untuk melanjutkan garis keturunan keluarganya. Syarat yang diajukan Alfarisqi untuk menjadi pasanganya sangatlah sederhana. Perempuan yang berasal dari kalangan menengah yang tidak mendambakan cinta dan ikut campur urusannya. Dengan syarat itu, tidak ada yang cocok selain keluargaku.

Keluargaku adalah keluarga Pramono keluarga yang berkecukupan awalnya. Tinggal di desa dengan mengelola perkebunan. Akan karena keserakahan seorang dari generasi ke 5 membuat keluargaku semakin miskin hingga generasi sekarang.

Keluargaku menjalin hubungan kerja dengan keluarga Bagaskoro karena perkebunan yang kami kelola sekarang milik keluarga Bagaskoro.

Dan aku pun terpilih sebagai pasangan Alfarisqi, tentu saja pernikahan ini tidak ada cinta. Pada kenyataannya Alfarisqi adalah suami terburuk. Meskipun mendapatkan gelar nyonya Bagaskoro yang tinggal di mansion mewah nan indah tetapi aku tak mendapatkan perlakuan yang manusiawi.

Aku Clarissa Putri Permono sangat takut dengannya. Tatapan matanya yang sangat menusuk dan dengan karakter ku yang pemalu aku tak pernah meminta apapun darinya. Bahkan aku tak bisa mengeluarkan suaraku karena setiap kali ingin berbicara tenggorokan ku terasa sakit.

Tentu saja Alfarisqi sadar bahwa aku tak pernah meminta apapun. Karena dia juga merasa telah memberikan kehidupan mewah untuk istrinya. Dan ia pun tak peduli. Tetapi hari ini untuk pertama kalinya.

"Berapa yang kau butuhkan?" Tanya Alfarisqi.

"Terserah kau saja, tapi aku butuh nya uang tunai bukan cek atau card." Ucapku lantang.

Alfarisqi menatapku sambil jari telunjuknya mengetuk ngetik meja.

"Tak banyak yang aku minta, sepuluh juta saja. Aku ingin membeli sesuatu agar hidupku tak terasa membosankan. Bukan kah itu tak terlalu banyak menging... "

"Berhenti!" Ucap Alfarisqi tegas

Ahhh ternyata aku melukai harga dirinya. Aku tahu dia kaya dan sepuluh juta adalah nominal kecil baginya. Tapi sepuluh juta bagiku bukanlah sedikit, bahkan mungkin aku bisa membeli cilok bersama grobaknya.

Aku pun menggigit bibir bawahku sendiri.

"Akan aku beri uang tunai nanti siang melalui Ben. Dan belilah apapun yang kau inginkan tak perlu meminta izin padaku. Jika uangnya habis kau bisa meminta kepada Benny lagi." Ucap Alfarisqi panjang kali lebar.

"Apapun itu?" tanyaku spontan.

"iya, apapun itu. Kalau begitu aku berangkat dulu. " Ucap Alfarisqi sambil berlalu meninggalkan meja makan.

Wah... entah mengapa aku sangat senang mengapa tidak dari dulu aku lakukan. aku merasa sangat bodoh karena tak bisa memanfaatkan kehidupan mewah hampir dua tahun ini.

"ternyata aku benar-benar bodoh. Untung cepet sadar. " Gumam ku sambil tersenyum kecil.

aku pergi berjalan mengelilingi mansion sebagian pelayan yang tak sengaja bertemu dengan ku terkejut. Yah... mungkin mereka heran, bagaimana tidak orang yang biasanya hanya mengurung diri di kamar kini mengelilingi mansion. Aku tak peduli dengan hal itu.

Langkah kakiku pun terhenti di taman belakang.

"Wahh... Masyaallah bagaimana mungkin aku baru tahu kalau mansion yang pengap itu memiliki taman yang sangat indah." Ucapku takjub.

"Aku semakin sadar bahwa aku benar-benar bodoh." Imbuhku dengan nada lirih.

Aku terus berjalan menginjak rerumputan hijau. Dan melihat ada semacam gazebo disana. Di dekat gazebo terdapat ayunan. Aku duduk di ayunan sambil mengamati sekitar. Taman.

"Nyo nyonya adakah yang bisa kami bantu?" Tanya seorang lelaki paruh baya kepadaku.

"Apakah Bapak yang mengurus taman ini?"Tanyaku balik.

"Benar nyonya, Saya Mardi tukang kebun disini."Ucap Pak Mardi sambil menunduk sopan.

"Apakah hanya Pak Mardi yang mengurus kebun ini sendirian?"Tanyaku lagi.

"Tidak nyonya, disini ada 5 orang laki-laki dan ada 3 orang perempuan. Jadi total pengurus taman ada 8 orang nyonya."Pak Mardi menjelaskan dengan ramah dan sopan.

"Apakah mengurus taman ini juga termasuk kolam renang yang ada di ujung sana?"Tanyaku sekedar penasaran.

"Benar nyonya."

Aku menganggukkan kepala tanda memahami perkataan Pak Mardi.

"Ehmmm Ngomong-ngomong Pak Mardi bukankah taman ini terlalu hampa?"

"Ya? Maaf saya tak mengerti nyonya." Pak Mardi tampak panik.

Aku tersenyum, "Bukankah lebih indah kalau ada bermacam-macam bunga? "

"ohh benar nyonya. Hanya saja, saya tak berani untuk membeli tanaman lagi tanpa persetujuan nyonya ataupun tuan. Selama ini kami hanya merawat tanaman yang sudah ada saja." Jelas Pak Mardi.

"Baiklah kalau gitu bisakah kirim salah satu pelayan taman untuk menemani saya belanja tanaman."Pintaku.

"Permisi nyonya, Tuan Benny mencari anda."Belum sempat Pak Mardi menjawab datang pelayan menyela pembicaraan kami.

Akupun mengikuti pelayan itu menuju ke lantai 3. Disana tampak terlihat Benny berdiri di depan pintu kamar ku.

"Nyonya saya kesini memberikan permintaan nyonya kepada tuan tadi pagi."Ucap Benny tanpa basa basi.

"Baiklah mana?" Aku mengulurkan tangan kanan ku seperti anak meminta uang jajan kepada ibunya.

"Ini nyonya." Alih-alih memberikan uang tunai Benny justru memberiku dua koper berwarna hitam.

Akupun merasa bingung."Ben, apakah kita miskomunikasi?"tanyaku heran.

"Tidak nyonya, uang yang anda minta ada di dalam koper ini. Dan yang satu koper ada berangkat mungkin nyonya akan membutuhkan untuk menyimpan uang" Tegas Benny.

"Apakah uangnya berupa koin? Kenapa harus dimasukan kedalam koper segala sih." Ucapku merasa aneh dengan tingkah asisten suamiku.

"Tidak nyonya, uang nya berupa pecahan 100 ribuan dan 50 ribuan. Yang 50 ribuan totalnya 200 juta dan untuk yang 100 ribuan totalnya 300 juta. Jadi total semuanya 500 juta. Maafkan saya, karena permintaannya baru tadi jam 7 maka saya hanya bisa mengambilkan uang segini saja jika masih kurang... . "

"Stop! oke oke aku paham. Dan terima kasih. Kamu boleh pergi."

Akupun masuk kedalam kamar seperti orang yang linglung.

"Astaga apakah Alfarisqi tukang cetak uang? aku minta 10 juta di kasihnya 500 juta. Bukankah seharusnya aku tadi minta 20 juta mungkin dia akan memberiku 1 Milyar. Hahahha sepertinya otakku sedikit konslet." Ucapku sambil memandangi dua koper yang ada di depanku.

Ku buka perlahan koper pertama ternyata isinya adalah brangkas. Brangkas yang sebesar koper ini ternyata sangat berat. aku meletakkan di dalam lemari di dress room. akupun juga membuka koper satunya yang berisi uang 100 ribuan dan 50 ribuan.

setelah ku tata di brangkas aku mengambil beberapa uang untuk shoping.

...****************...

1
ナディン(nadin)
Ini bukan sekadar buku, tetapi perjalanan emosional.
Lauraaa♑️
Mantap, pasti direkomendasikan ke teman-teman👍
Avisa: makasih kak. Saya masih pemula mohon kritik dan sarannya🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!