Angela Zhang,seorang gadis yang duduk dibangku SMA,dia adalah gadis yang sangat cantik tapi misterius,dia dijuluki 'gadis bisu' oleh semua teman-teman sekolahnya karna tidak pernah berbicara,tapi guru-guru mengatakan bawah angela tidak bisu. Lantas apa yang menyebabkan angela tidak ingin berbicara seperti teman-temanya yang lain? Tenggara maicel,seorang murid laki-laki yang dijuluki pentolan sekolah,ketua geng,dan orang paling ditakuti disekolah,bisa berbuat seenaknya karna ank pemilik sekolah,dia kerap dipanggil gara,meski nakal dan urakan tapi dia disebut pangeran sekolah oleh murid-murid perempuan,karna ketampananya yang mampu memikat siapapun. Namun gara tiba-tiba tertantang dengan seorang gadis bisu,yang tidak tertarik dengannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mohammad Alfarizi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lemahnya angela
...****************...
Melihat hujan yang begitu lebat serta petir yang tersambar,gara tiba-tiba memikirkan angela,hubunganya dengan angela hanya sesingkat hujan,meskipun deras tetap tidak akan bisa bertahan lama,bahkan gara baru memulai hubunganya sudah harus dia akhiri.
Kebohongan yang angela sembunyikan hanya sebagai alibi untuk memutuskan hubungan mereka,sebenarnya gara masih ingin bersama angela hingga malam nanti,namun yang dia dapat tiba-tiba membuatnya mengambil kesempatan itu.
"Hujan lebat banget lagi," ucap gemal yang berdiri di samping mejanya dekat jendela,yang menghadap langsung kepada lapangan basket,di mana hujan lebat yang menguyur hingga membanjiri lapangan out door itu.
"Bentar lagi pulang,tapi kayaknya kita kejebak disini aku hujannya nggak reda,yang naik mobil sih enak,tapi kita yang naik motor bisa basah kuyup," Timpal ready yang sedang bermain ponsel,apapun yang berhubungan dengan alat-alat elektronik pastri ready suka.
"Itu yang pacaran main hujan-hujanan goblok apa gimana sih?mau sok romantis demam tau rasa." Ujar gemal yang sibuk mengomentari apapun yang dia lihat,suasana kelas cukup hening,padahal semua ada disana menunggu hujan reda,guru juga tidak masuk karena sedang ada rapat,tapi untuk pulang pun mereka tidak ingin karena takut basah,alhasil mereka menunggu saja hujan reda.
"Lo sirik banget sih,iri lo karena nggak punya pacar?," Tanya Bagas.
Gemal menoleh menatap gara yang diam saja,entah tatapannya dimana dan pikirannya dimana."Dari pada ledekin gue yang iri karena nggak punya pacar,kenapa nggak mikirin teman lo yang baru putus cinta,kayaknya galau banget terus didukung sama alam semesta." Sindir gemal.
Semua langsung menoleh menatap gara yang menatap tajam gemal."Gue nggak ada waktu buat ngomong sama lo,"Ucap gara mengambil tasnya kemudian bangkit.
"Mau kemana gar?," Tanya ready
"Kantin,gue laper." Jawabnya keluar dari kelas.
Teman-temanya langsung mengambil tas masing-masing dan menyusul gara,memang cocok dingin-dingin begini makananya panas-panas,bakso,mie ayam atau soto mungkin mereka berjalan dikordidor yang cukup sepi,walaupun belum ada yang pulang,namun mereka memilih untuk didalam kelas saja,saat melewati kelas angela,gara menoleh dan menatap ke dalam,gara melihat meja angela kosong,gara melihat sekitar juga tidak ada angela disana.
"Kenapa berhenti bos?," Tanya gemal karena gara tiba-tiba berhenti berjalan.
"Gue lupa sesuatu,kalian ke kantin duluan aja gue mau ke parkiran dulu," Jawab gara sudah pergi dari sana bahkan sebelum teman-temannya sempat bertanya.
Gara berlari hingga diparkiran,dia mencari motor yang dia kenali namun dia tidak menemukan,gara kembali masuk ke sekolah dengan kondisi setengah basah,dia kembali ke kelas angela dan langsung masuk,untungnya tidak ada guru karena sedang rapat.
"Ada yang lihat angela?," tanya gara.
Mereka saling pandang,kemudian ketua kelas angela menjawab,"Angela dari pagi nggak masuk gar." Jawabanya membuat gara keluar dari sana.
"Apa dia emang nggak masuk gara-gara masalah tadi pagi?ap dia sesakit itu?tapi kenapa gue pikirin sih?,"Gara menggeleng kemudian memutuskan untuk menyusul teman-temanya ke kantin.
"Nah itu gara,"tunjuk bagas yang melihat gara memasuki kantin.
"Ada apa?" Tanya gara duduk di kursi kosong.
"Tau nih raka cariin lo," Jawab gemal menunjuk raka dengan dagunya karena dia sibuk makan.
"Kenapa?" Tanya gara kepada raka.
"Lo putus dari angela?," Tanya raka.
"Lo tau dari mana?," karena tadi waktu gara bilang sudah putus dengan angela memang tidak ada raka di sana.
"Tadi pagi gue lihat angela dari roftop dimana kalian berada,dia turun dengan ekspresi wajahnya udah nggak enak di pandang,dia kayaknya menahan sesuatu gitu,terus langsung masuk ke toilet,setelah itu gue nggak lihat lagi karena ke ruang osis ada panggilan." Jelas raka.
Gara yang mendengar itu langsung bangkit,dia tanpa sadar berjalan keluar dari kantin tanpa berpamitan kepada teman-temannya.
"Dia mau kemana?" Tanya raka.
"Coy,jangan-jangan angela dengar lagi pas kita ngobrol tadi." Ucap ready.
"Emang kalian ngomong apa?," Tanya raka yang tidak tau.
"Kita ngomongin soal taruhan itu." Jawab gemal.
"Bod*h nggak seharusnya kalian omongin disembarang tempat,ini cukup kita yang tau." Ucap raka.
"Ya kita mana tau,kan udah jam masuk semua murid juga udah masuk,jadi nggak mungkin ada yang berkeliaran." Jelas bagas.
"Pantesan tadi pintunya nggak ketutup padahal setahu gue pintuhnya udah gue tutup." Ujar aditya.
"Terus gimana dong?pasti angela udah tau kalau jadiin dia taruhan."
"Jadi gara nggak putusin di roftop?," Tanya raka
"Nggak,dia putusin angela pas mau jemput angela,nggak tau juga sih kenapa." Jawab gemal.
"Tapi kenapa ya gara kayak murung terus dia tiba-tiba pergi pas raka ngomong gitu." Bingung bagas.
"Gue yakin sih gara udah jatuh cita sama angela,mungkin dia ngomong gitu tapi dari sikap dan tatapan nya udah jelas banget dia ada rasa sama angela,cuma selain gengsi ya nggak mau rugi juga atau dibilang kalah." Jekas aditya yang melihat bagaimana sikap gara.
"Kasian juga ya,padahal mereka bahagia gitu tapi karena taruhan kita mereka jadi salah paham gini."
"Gue bilangin dari awal kalian nggak mau dengerin," Ujar raka.
"Tapi kalau tidak dengan alasan taruhan emang kita bakalan lihat gara punya pacar?,suka sama orang dan galau karena putus cinta?, gara se susah itu suka sama cewek,makanya pas ada kayak gini kan jadi tertantang."
Mereka mengangguk membenarkan semua ucapan gemal,memang tidak salah tapi mungkin cara mereka salah,atau setidaknya angela tidak perlu tau sampai baikan kembali dengan gara,tapi semua sudah terlanjut dan mungkin angela akan membenci mereka.