NovelToon NovelToon
Mr. Adam & Mrs. Ana

Mr. Adam & Mrs. Ana

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Playboy / Anak Yatim Piatu / Percintaan Konglomerat
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: omen_getih72

Anastasia, seorang gadis cantik namun bernasib malang.
Dia di tinggalkan oleh kedua orang tuanya dan kini hidup sebatang kara.
Tapi, hal itu sama sekali tak melunturkan semangat hidup Anastasia.
Dia tetap tumbuh jadi gadis yang cerdas dan berpendidikan tinggi.
Hingga pada suatu hari, kehidupan Anastasia seketika berubah drastis saat ia harus terjebak dengan seorang pemuda tampan, kaya raya, namun berbahaya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon omen_getih72, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25

Tak lama kemudian mobil yang mereka tumpangi sampai di halaman mansion megah milik Adam.

Ana mengikuti langkah Adam, mereka masuk ke dalam lift menuju lantai 3 kamar Adam, disana masih terlihat sama seperti kemarin, semua perlengkapan Ana masih berada disana.

Ana menuju ruang ganti, disana juga masih ada semua perlengkapannya.

Saat ini Ana sudah selesai mengunakan dress bewarna navi dress yang sangat cantik saat pakai Ana.

"Tinggal lah disini untuk sementara waktu, kita bisa berangkat ke kantor bersama."

"Tidak, aku tidak mau mendengar mereka mengataiku jalang, aku akan tinggal di kontrakan saja."

"Baiklah, aku akan mengantarmu, mulai besok kamu sudah boleh bekerja."

"Terimakasih." Ucap Ana.

Mereka turun ke bawah dan berpapasan dengan Bella, namun, Ana tidak perduli, dia melewati Bella begitu saja.

Adam mengantar Ana ke kontrakannya, saat di perjalanan Adam melihat ke arah Ana yang sibuk dengan ponselnya.

"Apa yang kamu lihat?" Adam sentak Adam cemburu.

"Ehm, tidak ada!" Ana menyimpan kembali ponselnya ke dalam tas.

Tak lama kemudian mobil Adam berhenti di depan kontrakan, Ana turun dari mobil di ikuti oleh Adam.

"Kamu hati-hati di sini." Adam mengusap kepala Ana dengan lembut. "Aku ada urusan sebentar, setelah itu aku akan menemuimu."

"Ia, hati-hati." entah kenapa Ana merasa luluh saat melihat tatapan Adam.

Adam mengangguk, dia langsung meninggalkan Ana yang masih berdiri di sana.

"Apa aku sudah jatuh cinta padanya?" Gumam Ana.

Adam menuju markas, Elliot dan Joane sudah berada di sana , mereka semua menyambut bos mereka dengan hormat.

"CK, lama sekali." Gerutu Elliot.

"Hanya kamu yang berani menggerutu di depanku." Adam melangkah menuju mobil yang sudah di siapkan oleh Joane dan Elliot.

Hari ini mereka akan menuju dermaga, tempat seorang penghianat bersembunyi.

Adam dan bawahannya langsung menuju lokasi.

"Apa dia masih berada di sana?"

"Iya, tadi Miguel sudah mengabari, sepertinya mereka bersekongkol dengan Gustavo, dia sengaja mengirim mata-mata agar bisa mencuri semua barang-barang yang ada di gudang?" Jelas Elliot.

****

Ana duduk di sofa yang ada di kontrakannya, dia menceritakan tentang Adam yang mau menerimanya sebagai karyawan di kantor pusat.

Siapa yang tidak tahu tentang perusahaan tersebut, perusahan terbesar di kota itu.

Ana merasa sangat senang, meski dia di terima bekerja di sana karena bantuan Adam.

Tapi, dia tetap merasa senang karena akhirnya dia bisa mendapatkan uang dengan hasil jerih payahnya sendiri.

"Kamu beruntung sekali, aku ikut bahagia Ana." Lisa memeluk tubuh kecil Ana, diantara mereka bertiga tubuh Analah yang paling kecil.

Meskipun tubuh Ana kecil, tapi tingginya seperti seorang model, dia memiliki kulit putih bersih, tubuh kecil, Ana akan sangat cocok jika dibandingkan dengan model-model papan atas.

Tak lama kemudian Putri pulang, dia pulang ke kontrakan dalam keadaan kacau.

"Apa terjadi sesuatu?" Lisa langsung menghampiri Putri yang hampir menangis.

"Aku bertengkar dengan Ayah, dia masih membela keluarganya, dia juga memiliki hutang pada rentenir. Aku tidak tahu harus berbuat apa. Sekarang mereka memintaku untuk melunasi hutang-hutangnya, jika aku tidak mau melunasi hutangnya, dia akan menjualku." Putri langsung menangis sambil memeluk sahabatnya itu.

"Ayah macam apa yang tega menjual putri kandungnya demi anak tirinya? Aku rasa memang nenek lampir itu sudah merusak pikiran Om Herlan."

"Kamu tenang dulu ya, kita akan mencari jalan keluarnya sama-sama. Aku ada sedikit tabungan, kamu bisa pakai uang punyaku."

"Tidak Ana, aku tidak mau merepotkan kalian, apalagi dia berhutang untuk anak tirinya, untuk apa juga aku memikirkan itu."

"Ya sudah, lebih baik kita makan dulu, aku akan menyiapkan makanan." Ana pergi ke dapur, Lisa juga ikut dengan Ana.

Di antara mereka Ana yang paling pandai memasak, Lisa juga tak kalah hebat, dia sering membuatkan nasi goreng untuk sahabatnya, tapi kalau untuk masakan yang lain mereka kurang tahu.

Karena Ana pernah kerja di restoran jadi dia sangat pintar memasak.

***

Sedangkan di dermaga, Adam dengan anak buahnya sudah berhasil menangkap pengkhianat itu, mereka langsung membawa laki-laki itu ke markas.

"Ikat dia jangan sampai lolos!"

Penghianat kali ini terbilang cukup kuat, dan membuat mereka semua turun tangan termasuk Adam.

Sudah beberapa kali anak buahnya gagal menangkap pria tersebut.

Mereka semua menuju markas, tempat mereka biasa menyiksa para penghianat dan musuh.

***

Saat ini Mia sedang berada di restoran milik keluarganya.

"Pa, aku minta uang dong, aku mau beli tas seperti yang di pakai Ana." Mia membuat raut wajahnya sesedih mungkin.

"Sekarang anak tidak tahu diri itu sudah kaya, kita harus memerasnya Pa, kita sudah membesarkannya dari kecil, jadi kita harus meminta bagian." Ucap Bibinya Ana.

"Dia mengambil Adam dariku Ayah, kemarin saat di kampus, Adam melirik ke arahku, tapi Ana langsung menarik Adam, dia juga mempermalukan aku di depan semua orang." Ucap Mia yang penuh dengan dusta.

"Aku akan menemuinya, pokoknya kamu harus bisa merebut posisi Ana, Adam akan menjadi milikmu, dia akan menjadi menantu Papa?" Ucap Pak Bram sombong.

"Aku akan membuat kamu menderita Ana." Batin Pak Bram.

***

Malam ini Putri dan Lisa menuju club, mereka sedang mengambil cuti, jadi malam ini Ana dan sahabatnya akan bersenang senang tanpa bekerja.

"Aku tidak ikut ya, aku malas bertemu dengan Adam."

"Kita akan menyamar Ana, kita harus menikmati malam ini. Aku sedang banyak masalah, masa sih kamu tidak mau menemani teman kamu yang malang ini sih?" Mohon Putri.

"Baiklah, tapi kita akan menyamar seperti apa?" Ana bingung dengan pemikiran sahabatnya itu.

"Kamu ikut saja,oke?" Putri dan Lisa memilih pakaian yang ang akan di gunakan Ana, pakaian yang sedikit lebih sexsi, tapi masih sangat pas jika Ana yang memakainya.

Putri juga memoles wajah Ana dengan makeup up setebal mungkin, Ana juga di pakai wig bewarna coklat menyala.

"Kalian jangan aneh-aneh deh, aku bukannya cantik, tapi malah mirip ondel-ondel." Tawa Putri dan Lisa pecah.

"Ana kamu terlihat sangat dewasa dengan makeup tebal seperti ini, percaya lah, Adam tidak akan mengenali mu?"

Selesai berdandan mereka bertiga langsung keluar, Ana ingat kalau tadi Adam mengatakan, setelah selesai dengan urusannya dia akan kembali menemui Ana.

"Aku keluar sebentar dengan Putri dan Lisa, jangan cari aku." isi pesan yang dikirim Ana pada Adam.

Malam ini mereka akan bersenang-senang di club malam tempat biasa mereka bekerja, tapi malam ini mereka akan menyamar jadi pelanggan.

Malam sudah semakin gelap, Ana dan sahabatnya langsung masuk ke dalam, mereka memesan minuman, malam ini Ana juga akan ikut-ikutan gila seperti Putri.

"Jangan sampai ada yang mabuk, diantara kita tidak boleh ada yang mabuk, kalau kita sampai mabuk bisa repot nanti." Ucap Lisa khawatir.

"Aku tidak akan mabuk, besok aku akan mulai bekerja." timpal Ana.

Saat menikmati minuman yang pahit itu, mereka melihat kedatangan seorang pria berjas hitam yang ikut duduk di samping mereka.

Laki-laki yang begitu tampan menurut Putri dan Lisa, laki-laki itu terlihat seperti orang timur tengah.

"Aku akan mendekatinya."

" Putri, jangan aneh-aneh, kita akan pulang bertiga." Lisa memperingatkan sahabatnya itu.

" Baiklah?" Putri masih melihat ke arah pria tampan itu, tapi sedetik kemudian pria itu menoleh ke arah Ana.

Pria itu tersenyum saat melihat Ana, meski terlihat menor, tapi kecantikan Ana tidak berubah.

Tiba-tiba mereka menoleh ke depan pintu masuk, melihat pemilik club tersebut sudah masuk, semua para jalang langsung berbisik bisik.

"Malam ini entah siapa yang akan beruntung."

"Semoga dia memilihku."

"Jangan mimpi, semua orang ingin di pilih olehnya."

"Apa kamu tidak tertarik padaku?" Ucap pria timur tengah itu pada Ana.

Ana menggeleng. "Sama sekali tidak!"

"Azkara." Laki-laki itu mengulurkan tangannya pada Ana.

"Ana." Ana meraih uluran tangan pria itu.

"Aku Putri." Putri juga tidak mau kalah.

"Kalau aku Lisa." Lisa juga membalas uluran tangan Azkara.

***********

***********

1
♥Kat-Kit♥
Aku beneran suka dengan karakter tokoh dalam cerita ini, thor!
Mamimi Samejima
Terus semangat nulis, cerita ini bikin mood aku ke atas.
Jihan Hwang
hai thor aku mampir..mampir juga dikaryaku ya jika berkenan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!