Apa Aku Akan Bahagia Dengannya ?

...****************...

Saat itu aku duduk di bangku SMP dan baru saja menjadi siswi SMP. Aku tak pernah tau, bahwa itu akan jadi first time ku jatuh cinta. Kata nya, di masa-masa bangku SMP itu jika kita jatuh cinta, namanya cinta monyet. Tapi aku tidak pernah berfikir bahwa first love ku akan jadi yang paling menyakitkan untuk ku.

Aku masih ingat, bagaimana dia selalu mengirimkan aku surat dengan kata-kata nya yang manis, lagu-lagu yang sering dia nyanyikan serta bunga yang dia buat dari kertas berwarna ungu dan bambu. Bahkan aku masih ingat, saat dia mengatakan cinta nya pada ku.

" dek, aku suka sama kamu. Kamu mau pacaran sama aku ? " tanya nya .

Aku yang terkejut mendengar itu dari mulut nya dan aku bertanya-tanya kenapa itu bisa terjadi dan mengapa dia tertarik dengan ku, yang bisa dibilang jauh dari kata sempurna. Dia yang berkulit putih, tinggi, dan manis, sedangkan aku perempuan pendek dan memiliki kulit yang sangat gelap atau biasa ibu ku bilang sawo kematangan. Bukan sawo matang lagi tapi, sawo kematangan.

" hah ?! kakak nih serius ? aku gak secantik perempuan diluar sana kak, masih banyak kurang. Gak enak sama kakak yang putih banget. " jawab ku dalam keadaan merenung.

" serius dek. Aku gak peduli itu. Aku suka aja sama kamu, kamu manis orangnya terus lucu juga. Kamu mau kan jadi pacar aku ? " balas nya .

Karna aku juga memiliki perasaan yang sama pada nya, aku pun mengiyakan tawaran nya.

" iyaa kak, aku mau. Hehe jadi malu aku. " jawab ku sambil tersipu malu.

" haha, makasih ya udah mau nerima aku sayang. Gak usah malu, aku sayang sama kamu. " balas nya.

Yap, tepat ditanggal 2 April 2018 kami jadian. Aku tak pernah membayangkan bahwa di tanggal itu aku memiliki hubungan spesial dengan orang yang aku suka juga. Rasanya seperti mimpi, bahkan aku tak berhenti salting ( salah tingkah ) karna sangking bahagia nya aku bisa memiliki hubungan dengan nya. Apalagi, aku perempuan pertama yang dia ajak untuk memiliki hubungan spesial.

Iyaa, aku adalah first love nya juga. Hubungan kami berjalan dengan baik awalnya, sampai dimana dia lulus dari bangku SMP dan masuk ke SMA yang dimana dia mulai berubah. Aku tak pernah mengenal nya sejak hari itu. Rasanya, aku tak pernah siap dia berubah seperti itu. Bahkan aku tak pernah menerima diri nya yang seperti itu.

Dia mulai berteman dengan perempuan, dia mulai menjadi anak yang nakal, dan dia sudah berani menyentuh rokok. walaupun dia tau, aku tak pernah suka dan setuju kalau dia merokok. Tapi sayangnya, lingkungan pertemanannya mengubah dirinya 100% bukan diri nya lagi yang ku kenal.

" yang ? Kenapa berubah sekarang ? Hubungan kita udah 1 tahun 5 bulan, tapi kenapa kamu jadi kaya gini ? " tanya ku dalan keadaan marah.

" kenapa ? Aku cuma mau berteman aja, gak lebih juga berteman sama mereka yang perempuan. Aku merokok juga mau nyoba-nyoba aja, jangan terlalu ngelarang aku ini itu. Ini masa SMA ku. " jawab nya dengan nada kesal.

Aku pun hanya terdiam setelah dia mengatakan itu semua. Bahkan, mama dan sepupu-sepupunya pun tak suka dengan perubahannya. Sampai dimana, aku mendengar sesuatu yang benar-benar membuat hati ku sakit.

" naa, aku tadi liat cowok kamu pergi sekolah bareng cewe. " celetuk teman ku.

" hah ?! Seriusan ?! bote banget anjir. " jawab ku panik dan tidak percaya.

(Bote itu adalah bahasa di daerah ku yang artinya bohong.)

" gak percayaan anak nih, coba aja tanya sama cowok mu. " jawab nyolot teman ku.

Akhirnya aku terdiam dan mencari bukti lain nya. Sampai aku bertanya ke sepupu-sepupunya mereka pun tidak tau hal itu. Dan Tuhan memang sangat baik dengan ku, Dia menunjukan bahwa cowok ku yang bersama ku sekarang itu bukanlah cowok yang baik untuk ku. Aku melihat ada perempuan yang duduk dibelakang motornya dan itu sangat dekat.

Rasanya pada saat itu, sakit sekali. Sampai aku mendapatkan kabar di hari yang sama bahwa dia mempunyai rasa dengan perempuan lain. Bum... Rasa sakitnya makin bertambah. Aku membenci perselingkuhan. Dan aku sangat membenci itu. Aku tidak bisa menerima perselingkuhan. Sampai dimana aku sudah mendapatkan bukti kuat untuk bertanya pada nya dan gak disangka, dia pun menelpon ku.

" drrttt... drrttt.. "

aku pun mengangkat telpon tersebut.

" halo." sapa ku.

" halo. Ada yang mau aku omongin sama kamu. " jawab nya to the point.

" ohh sama, aku juga ada yang mau aku omongin sama kamu. " balas ku.

" kamu duluan aja ngomong. " jawab nya.

" gak, kamu duluan aja. Aku mau dengar dari kamu duluan. " balas ku.

" jadi gini, maaf sebelumnya untuk semua kesalahan ku. Aku tau, aku salah. Aku juga gak ngerti kenapa bisa jadi kaya gini. Aku punya rasa sama cewek lain tapi bukan sama cewek yang tiap hari berangkat bareng sama aku. Dia kakak kelas ku disekolah, aku mau kita pisah. " jawab nya.

Seketika aku terdiam cukup lama dan menghela nafas yang cukup dalam. Sungguh tak pernah bisa aku terima di dalam akal sehat dan hati ku.

" oke, kalo itu mau kamu kita pisah, semoga kamu sama dia bisa barengan terus. Ya doa terbaik buat kamu dan dia. " balas ku sambil menahan air mata.

" kamu gak mau marah sama aku ? Kamu gak kaget ? Kamu gak mau bertanya ? " jawab nya dengan nada terheran-heran.

" aku harus jawab apalagi ? Aku udah berbagai cara buat bertahan sama kamu. Aku mencintai kamu apa adanya. Aku sayang sama kamu pun tulus, bukan main-main. Bahkan aku gak pernah selingkuh dari kamu. Kamu tau aku gak suka sama cowok selingkuh ! Kamu tau itu kan ?! Tapi kenapa kamu langgar yang ?! Kenapa ?! Oh aku tau. Itu karna aku gak cantik kaya dia kan ?! Aku tau, aku gak putih kaya dia ! Gak cantik emang aku. " jawab ku penuh rasa kecewa dan marah.

" maaf sebesar-besarnya dan makasih udah pernah hadir dihidup aku naa. Maaf. " balas nya.

" maaf ??? Maaf kata kamu ? Hebat banget si. Yaudah lah, aku berharap semoga kamu gak akan pernah ngerasain apa yang aku rasain. Makasih juga untuk semua moment yang kita buat dan maaf juga untuk semua kesalahan ku yang pernah aku buat ke kamu. " jawab ku dengan penuh marah.

Tanpa basa basi, aku pun langsung menutup telpon dan menangis sejadi-jadinya. Aku tak pernah mengira akan di selingkuh dengan cara seperti ini. Apa perempuan yang berkulit hitam tak pantas bahagia dengan cinta yang dipilihnya ? Apa harus putih dulu agar bisa dilihat sempurna ???. Dari kejadian itu, aku tak pernah mau lagi berinteraksi dengan laki-laki mana pun.

Aku takut di selingkuh lagi, aku takut itu. Bahkan aku selalu takut. Karna aku tidak pernah main-main dengan rasa yang ada. Tulus ku tak pernah main-main, tapi mengapa bisa sampai seperti ini ending hubungan ku dengan dia. Aku tak ingin menyebut nama nya, karna itu sangat membuat ku kesal.

Karna dia yang membuat ku trauma akan hal percintaan. Itu sebab nya aku tak percaya dengan kak Pangestu. Tapi, aku akan mencoba belajar untuk membuka hati nanti nya, tapi ntah kapan itu akan terjadi.