Author update hari, SELASA dan KAMIS
Reyna Maureen Alexandria seorang gadis dingin tak tersentuh. dia juga seorang ketua Geng motor Black Rose.
Reyhan Saputra Smith adalah ketua OSIS sekaligus kapten basket disekolah TUNAS BANGSA. Reyhan adalah cowok dingin dan cuek dia terkenal di sekolah Tunas bangsa disebut Ketos kutub karena sifatnya yang dingin sama orang lain.
Reyhan juga adalah siswa paling pintar disekola Tunas bangsa. Setelah kedatangan siswi baru yang bernama Reyna, Reyhan menjadi pribadi banyak bicara.
Apakah mereka akan tumbuh benih-benih cinta?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chinta Maulana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24
"Maaf, Rey harus pergi menyelamatkan Reyna, dia dalam bahaya." Ucap Rey saat hendak pergi namun Pak Dirly dengan cepat menahan tangannya.
"Rey, coba jelaskan pada ayah, kenapa Reyna dalam bahaya?" tanya Pak Dirly.
"Ayah, Rey tidak bisa menjelaskannya sekarang, Rey harus cepat menolong Reyna." Reyhan berlari menuju lift menuju lantai satu.
"Tunggu Rey." Teriak Pak Dirly mengejar Reyhan dan memasuki lift yang belum tertutup.
Sesampainya di lantai satu, Reyhan segera menuju tempat parkir untuk mengambil mobil dan diikuti oleh ayahnya.
"Biar Ayah yang nyetir, kamu yang tunjukin jalan ke tempat Reyna ditawan." Ucap Pak Dirly dan Reyhan mengangguk. Reyhan segera memberikan kunci mobilnya kepada Pak Dirly.
Setelah itu mereka masuk ke dalam mobil dan melaju dengan kecepatan sedang. Sementara itu, Reyhan sibuk mengutak-atik ponselnya. Setelah menemukan lokasi Reyna ditawan, dia pun menunjukkan jalan kepada ayahnya.
Reyhan memanggil teman-temannya untuk pergi ke lokasi di mana Reyna disekap.
Sementara Reyna masih terikat di tempat tidur.
Ceklek
Pintu terbuka dan muncullah seorang wanita yang sangat dikenal Reyna.
"Bagaimana? makanya Lo tidak boleh main-main dengan Salma." Ucap Salma dengan sombong.
Salma adalah dalang penculikan Reyna dan ia rela membayar mahal Niko untuk menculik Reyna.
Salma menyeringai melihat Reyna yang diikat lalu ia menghampiri Reyna yang masih terikat. Salma mencengkram kedua pipi Reyna dengan kuat hingga kukunya menancap di pipi Reyna yang membuat meringis kesakitan.
"Sudah gue bilang untuk menjauh dari Reyhan. Ini akibat tidak mendengarkan perkataan gue."
Sementara Reyna menyeringai licik. "Lo salah memilih lawan, Lo akan menyesali perbuatan Lo pada gue. Gue akan membuat Lo tidak berani keluar rumah atau bahkan menampakkan wajah Lo."
"Bukan gue tapi Lo yang akan merasakan semuanya." Ucap Salam menatap tajam ke arah Reyna.
"Salma.. Salma, Gue tahu semua rahasia Lo, bahkan gue punya Videonya ketika lo selalu keluar masuk di Club bahkan sampai melayani Om-om yang seharusnya menjadi ayah Lo." Reyna tersenyum puas melihat Salma yang mulai terpengaruh dengan omongannya.
"Diam" bentaknya dengan keras.
Plak
Salma menampar pipi Reyna berkali-kali hingga pipi Reyna memerah. Reyna hanya diam tanpa meringis karena sudah terbiasa ditampar sehingga tidak merasakan sakit lagi.
"Niko..." teriak Salma memanggil Niko yang ada di luar.
"Sudah Sal, sudah puas menyiksanya?" ucap Niko sambil memeluk Salma dan mencium bibirnya di hadapan Reyna sementara Reyna yang melihat itu menatap jijik orang di depannya yang sedang bermesraan tanpa rasa malu
Niko terus mencium bibir Salma dengan ganas, Salma pun tak mau kalah, ia membalas ciuman Niko. Ciuman Niko turun ke leher Salma yang membuat Salma mendesah sementara tangan Niko tak tinggal diam, ia meremas gundukan bulat itu dan pas ditangan Niko.
Niko berhenti mencium Salma dan ia menoleh ke arah tawanannya yang memalingkan wajahnya. Niko menghampiri Reyna yang masih terikat.
"Hai sayang, Lo nggak mau coba?" kata Niko sambil mengelus kepala Reyna bahkan sampai turun ke bibir Reyna. Reyna memalingkan wajahnya ke kiri dan ke kanan agar Niko tidak bisa memegang wajahnya Dengan bebas.
Niko mencoba mencium bibir Reyna, namun Reyna berusaha menolak ciuman Niko, dia terus menghindar, membuat Niko kesal.
Sementara Salma tersenyum puas melihatnya saat Niko mencoba melecehkan Reyna.
Niko naik tempat tidur, Niko sudah berada diatas tubuh Reyna.
"Dasar bajingan, lepaskan gue." Reyna marah karena Niko mencoba melecehkannya.
"Jangan marah sayang." Niko ingin mencium Reyna lagi. Reyna terus berusaha menolak agar bibir dan bibirnya tidak menyentuh Niko. Namun nasib sial datang padanya, Niko berhasil menciumnya dan bahkan melahap bibirnya. Air mata Reyna sudah mengalir deras. Dia hanya bisa bersumpah jika dia selamat dia akan membalaskan dendam orang yang melecehkannya dengan sadis.
Bahkan Niko sudah mulai membuka kancing kemeja Reyna hingga hampir memperlihatkan Dadanya.
Brak....