nikah muda?
oh no tidak ada dalam kamus seseorang santriwati bar-bar, tapi taqdir tidak berpihak dengan keinginan nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Karya Pemula, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 25
Ketika sampai didepan kamar Kayra membuka pintu nya dan mengedar pandangan untuk mencari sang suami.
"Kok gak ada sihhh, kemana dia ya" guma Kayra sambil menyelusuri kamar tersebut.
Hingga dia melihat seseorang laki-laki yang berdiri di balkon yang ternyata sedang telponan dengan seseorang.
"Hmmmm lebih baik aku tunggu disini aja sampai mas azka selesai nelponnya"
Setelah selesai menelpon azka langsung masuk kekamar nya lagi, azka mengkerut dahi karena melihat Kayra yang duduk di tepi tempat tidur.
"Dari mana kamu kay" tanya azka sambil berjalan menuju sofa yang ada dikamar mereka.
"Hmmmm dari luar, oh ya mas aku boleh izin gak" tanya Kayra
"Izin kemana kay"
"Hmmmm izin ikut sama hazel ke asrama putri, boleh ya yaaa" ucap Kayra izin.
"Boleh, tapi jangan kesorean pulang ke rumah" ucap azka mengizinin sang istri.
"Benaran boleh mas, mas gak nanya gitu ngapain aku ke asrama putri"
"Iya saya mengizinkan kamu untuk ke asrama putri agar kamu bisa berinteraksi dengan mereka"
"Oleh deh" ucap Kayra berjalan menuju ke arah azka.
"Ngapain kamu" tanya azka yang melihat Kayra berjalan mendekatinya.
"Hee hee aku mau salam sambil minta uang jajan" ucap Kayra sambil nyengir kuda.
"Nih, jangan lupa traktir hazel ya" ucap azka mengeluarkan beberapa lembar uang yang berwarna merah.
"Wah ini kebanyakan mass" ucap Kayra
"Habiskan saja, beli apa yang kamu mau"
"Benaran mass, wah makasih banyak mas berarti aku bisa makan seblak, bakso, cilok, goreng dan masih banyak lagi" ucap Kayra binar
"Iya tapi ingat makan seblak atau baksonya jangan yang pedas-pedas nanti berujung ke rumah sakit" nasehat azka untuk sang istri
"Siap bos, makasih sekali lagi mas"
Cup
Azka mematung ketika mendapatkan cium dari Kayra di pipi nya. Biasanya dialah terlebih dahulu mencium Kayra, tetapi sekarang malah Kayra yang berinisiatif menciumnya terlebih dahulu walaupun cuman di pipi.
"Kenapa jantung ku, berdetak lebih cepat dari biasanya" batin azka sambil memegang dadanya
Sedang Kayra dia tidak menyadari apa yang dia lakukan karena keburu senang mendapatkan uang jajan yang banyak.
"Iya udah ya mas assalamu'alaikum"
Azka tak menanggapi ucapan dari Kayra karena dia sedang berperang dengan pikiran nya sendiri sampai dia tersentak ketika Kayra menutup pintu dengan sedikit keras.
Takkan
"Astagfirullah"
________azka dan Kayra _________
"Hay hazel"
"Astagfirullah kak, kakak ngagetin aja"
"Hee hee maaf yaa soalnya kakak lagi bahagia banget sekarang"
"Bahagia kenapa kak"
"Bahagia karena abang lo eh maksudnya abang nya kamu ngasih kita uang jajan yang banyak untuk kita makan sepuasnya" ucap Kayra yang hampir keceplosan memanggil adik iparnya dengan panggilan lo gue.
"Hhhhhh kakak lucu sekali, gak pp kok kak jika kakak mau manggil lo gue sama aku karena anggap aja kita teman"
"Tapi gak enak zel, masak iya kakak ipar ngajarin yang gak baik kepada adik ipar nya kan aneh"
"Gak pp kok kak, kakak bisa panggil itu tapi ketika kita berdua saja, deal" ucap hazel sambil mengambil tangan Kayra untuk menjabatnya.
"Deal, udah yuk, kita sekarang aja ke asrama putri nya kakak gak sabar melihat jajanan yang ada disana"
"Hhhh ternyata kakak sama kayak aku si tukang jajan" ujar hazel mengejar langkah kakak iparnya.
"Biarin tukang jajan dari pada tukang perebut suami orang hhhhhh" canda Kayra yang membuat hazel ikut tertawa.
Didalam perjalanan ke asrama putri, hazel dan Kayra menjadi pusat perhatian oleh santri putra karena sebelum memasuki kawasan santri putri keluarga dalem harus melewati kawasan santri putra.
Semua semakin berbisik karena mengagumi kecantikan yang dimiliki Kayra.
"Masyallah cantik sekali orang yang bersama ning hazel itu"
"Kira-kira itu siapa nya ning hazel"
"Apa dia santriwati baru disini"
Masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan yang di lontarkan oleh para santri putra mengenai kedatangan Kayra.
Ketika di gerbang santri putri ada seorang ustadz yang menyapa mereka dia adalah ustadz Zakir.
"Assalamu'alaikum ning"
"Wa'alaikumussalam ustadz"
"Ning mau kemana"
"Saya mau ke asrama putri nemanin kakak ipar saya melihat-lihat kawasan santri putri"
Mendengar penuturan dari anak pemilik pondok pesantren membuat ustadz zaki mengerut dahi.
"Kakak ipar ning? "
"Iya tadz kakak ipar, perkenalkan ini ning Kayra istrinya gus azka" ucap hazel mengenalkan Kayra kepada ustad zaki.
"Salam kenal ning"
"Iya salam kenal" ucap Kayra mengtakup kedua tangannya di depan dada.
"Oooo kirain ana antum santriwati baru disini karena jika dilihat antum kayak seumuran ning hazel"
"Ohh gak tadz saya istrinya mas azka, saya gak seumuran dengan adik hazel jarak umur saya sama dia sekitar dua tahun"
"Ooo gitu yaa, silahkan ning hazel dan ning Kayra masuk"
"Terimakasih tadz, assalamu'alaikum" ucap hazel sambil menggandeng tangan kakak iparnya.
"Wa'alaikumussalam, "lirih ustadz zaki sambil melihat punggung kedua wanita tersebut semakin hilang.
_______ azka & kayra_____
" hazel itu tadi siapa sih"tanya Kayra ketika mereka telah sampai di perkarangan asrama santri putri.
"Ustadz zaki namanya"
"Oooo, orangnya kepoan ya"
"Kenapa emangnya dia kak"
"Iya nanya sampai segitu nya"
"Tapi menurut ku pertanyaan biasa aja deh kk"
"Tapi menurut kakak enggak tu"
"Hmmm iya sudah maafin ustadz zaki jika pertanyaan membuat kakak gak nyaman"
"Kenapa harus lo yang minta maaf ke gue"
"Karena dia bagian dari pondok ini"
"Oooo gitu yaa, tapi ya zel kalau kakak lihat kamu suka ya sama ustadz zaki"tanya Kayra menyelidiki sang adik ipar dengan memicingkan mata.
"Kok kakak Kayra bisa tau kalau aku suka sama ustadz zaki yaaa, padahal dia baru bertemu cuman tadi "batin hazel
"E_ngak kok kak, kata siapa" ucap hazel gugup.
"Gak usah bohong deh... Dari tatapan kamu ke dia tadi kakak udah tau bahwa kamu menyukai dia, benar kan? Kakak gak akan ngasih siapa-siapa jika memang kamu menyukai ustadz zaki "
"Hmmmm tapi benaran ya jangan beri tau siapa-siapa jika aku berkata jujur"
"Oke siap adik ipar ku, sekarang jujur sama kakak"
"Iya tapi bukan disini kak, kita berbicara nya"
"Kalau gak disini dimana dong"
"Disanaaaa" ucap hazel menunjuk kebawah pohon yang dibawah nya terdapat tempat duduk.
"Oke deh ayuk, mumpung disana juga ada abng tukang bakso " ujar Kayra menyetujui saran dari adik iparnya.
Hazel hanya mengikuti langkah sang kakak ipar.
"Bang pesan bakso 20 bungkus" ucap Kayra memesan bakso.
"Apa gak kebanyakan neng, kalian kan cuman berdua,emang muat perutnya menampung makanan bakso sebanyak itu" tanya abang bakso yang terkejut dengan pesanan Kayra begitu juga hazel.