NovelToon NovelToon
Berpindah Zaman

Berpindah Zaman

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Pusaka Ajaib
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Citra Khalifah

Bagaimana jika kamu sedang mengendarai kendaraan tiba-tiba saja pandangan mu menggelap dan membuka mata kembali sudah di zaman yang jauh berbeda

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Citra Khalifah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

32

"Saat ini pemilik tubuh ini aku jadi aku harus bisa mengendalikan tubuh ini, aku gak mau terpengaruh oleh perasaan yang ditinggalkan oleh pemilik tubuh terdahulu" ucap boksun mantap dan yakin.

Kini boksun mulai memfokuskan pikirannya untuk mencari dudukan lilin dan obor yang menurut dia akan cocok di pasang di kedai nya ibu coro itu.

Sedang asik asik nya memilih pintu toko itu pun terbuka dan itu mampu membuat fokus boksun pun teralihkan.

Wanita yang membuka pintu toko tersebut pun masuk kedalam toko, dan suara yang memanggil wanita yang tengah duduk di sudut toko itu pun seperti nya familiar bagi boksun.

"Sisi...... Kok kamu tidak berkunjung ke tempat aku sih beberapa hari ini" ucap suara wanita itu cukup manja kepada sisi.

Boksun yang hafal pun tahu ternyata wanita itu sahabat sisi yang tak lain adalah lulu anak mantan bos nya boksun terdahulu.

Setahu boksun mantan bos nya itu memiliki 3 anak tetapi boksun hanya melihat 2 anak nya saja dan tak pernah melihat anak sulung mantan bos nya itu.

Kini setelah melihat ada anak mantan bos nya boksun kembali tenggelam dalam memilih tatakan lilin dan obor yang ia perlukan, setelah lama lihat kesana kemari boksun pun tertarik dengan tatakan lilin yang posisi nya tergantung di atas plafon.

" Seperti nya tempat tatakan ini mahal tapi bagaimana pun aku membutuhkan tatakan ini untuk penerangan yang aku inginkan di kedai ibu nya coro" gumam boksun tatapannya tak lepas dari tatakan gantung itu.

Lulu yang sedang duduk di hadapan sisi pun tak sengaja melihat boksun yang sedang memperhatikan barang barang di toko sisi itu.

"Sisi.... Kok aku seperti mengenal pria itu ya?" bisik nya kepada sisi.

Lulu pun berdiri dari duduk nya dan langsung mendekati boksun yang sedang asik memilih tatakan lilin itu.

"Kau mau kemana Lulu? Mau ngapain?" ucap sisi yang melihat lulu berdiri dan melangkah mendekati boksun.

"Ah aku tahu siapa kamu... Kamu orang yang dulu bekerja di tempat ayahku bukan?!" ucap Lulu dengan suara yang nyaring membuat pembeli yang ada di toko tersebut pun menoleh ke arah mereka karena suara luku yang menggelegar menarik perhatian setiap orang.

"Lulu kau kenapa? Kok kamu tidak sopan dengan tuan ini?" tanya sisi yang melihat sikap sahabatnya yang tak sopan kepada orang lain.

"Kau harus hati hati dengan orang ini sisi, dia itu dulu nya kerja dengan ayah ku, tapi sekarang tidak karena sudah di berhentikan, kau tahu kenapa ia di berhentikan?! Karena dia ketahuan mencuri" ucap Lulu dengan suara nya yang nyaring mengisi toko tersebut.

Tetapi boksun hanya diam dan melihat sekilas saja, sebenarnya boksun sakit hati dengan ucapan Lulu saat ini tapi ia tak mau menanggapi nya.

"Kenapa diam saja hah!! Tak terima kau dengan ucapan ku atau kau kemari dengan niatan untuk mencuri di toko ini?! Jangan harap kau bisa mencuri disini jadi lebih baik kau pergi!!" ucap Lulu sambil memelototi boksun dan melipat tangannya di dada.

Sisi yang melihat temannya sangat bernafsu mempermalukan boksun pun mencoba menarik Lulu menjauh dari sana, karena ia melihat mata boksun saat ini mulai memerah walaupun wajah nya tak menunjukan reaksi apapun.

"Tenang Lulu.... Dia tak mengambil apapun kok disini... Sudah jangan lagi marah marah seperti ini malu" ucap sisi pelan dan menenangkan sahabatnya itu.

Lily yang melihat tingkah dan ucapan Lulu pun menjadi geram apa lagi melihat boksun yang hanya diam saja seperti menerima apa yang di ucapkan oleh wanita itu.

"Kenapa kau hanya diam saja boksun?! Kenapa kau tak tampar itu mulut wanita yang menghina kamu seperti itu!!" ucap Lily emosi nya terpancing ketika mendengar suara Lulu.

"Tenang lah Lily.... Dylia begitu karena ingin melindungi toko temannya turunkan emosi mu itu, aku tak harus menunjukan kemarahanku kepada wanita itu" ucap boksun suaranya tenang tanpa ada nya emosi walaupun yang sebenar nya ia emosi juga.

Lily yang masih tak terima boksun di permalukan seperti itu pun terus saja mengomel walaupun tak ada satu orang pun yang mendengarkan suara nya kecuali boksun sendiri.

Boksun ingat sewaktu ia masih bekerja dengan ayah nya Lulu dia selalu di perlakukan dengan tidak layak apa lagi ketika bertemu dengan luku di jalan, wanita itu selalu saja memarahi nya tanpa alasan yang jelas.

Jadi perasaan boksun yang dulu sangat di rasakan oleh boksun sekarang.

Kalau mau di turuti saat ini boksun sangat ingin memakai, memarahi dan memberontak tetapi boksun menekan rasa itu agar tak menjadi masalah di kemudian hari.

"Aku bisa saja mengeluarkan emosi ku saat ini tapi apa itu solusi yang terbaik dan tak akan menjadi masalah di masa mendatang? Jadi saat ini dari pada membuat masalah dimasa mendatang lebih baik kita menekan emosi kita saat ini" pikir boksun agar Lily mendengarkannya.

Dan lagi Lily tak tahu maslahah yang sebenarnya terjadi pada dirinya waktu itu, jadi lebih baik saat ini boksun bersabar dan menekan emosinya.

"Wajar dia begitu Lily karena sampai saat ini aku belum bisa memberikan bukti bahwa bukan aku pelaku pencurian waktu itu di tempat aku kerja" pikir boksun dengan sangat tenangnya.

Boksun pun tak menganggap ucapan Lulu saat ini, boksun terus saja mencari dan ketika ia menemukan yang pas baru lah ia membawa benda tersebut ke hadapan sisi untuk di bayar.

Boksun memperlihatkan dudukan lilin yang sangat ia sukai kepada sisi.

"Nona aku ingin dudukan lilin yang itu" ucap boksun menunjuk sebuah tatakan lilin yang memang ia sukai sejak tadi.

Boksun pun mengeluarkan kantung yang berisikan uang milik nya untuk membayar barang yang ia mau, sedangkan Lulu yang melihat hal itu berekspresi meremehkan kelakuan boksun itu.

"Aku gak percaya kamu bisa membeli tatakan lilin semahal itu!" ucap Lulu memprovokasi boksun dengan ucapannya lagi.

Boksun tak menanggapi apa yang di ucapkan Lulu bahkan untuk melihat nya pun boksun enggan, yang saat ini boksun inginkan hanyalah secepatnya menyelesaikan pembayaran dan Mambawa pergi barang yang ia mau tanpa meninggalkan masalah apapun di toko ini.

"Harga tatakan lilin itu 3 koin emas tuan" ucap sisi memberitahukan harga kepada boksun.

Boksun pun memberikan 3 koin emas sesuai harga yang di ucapkan oleh sisi tanpa berkata apapun lagi.

Melihat boksun memiliki banyak uang serta di kantung uang nya pun masih terdapat banyak sisa uang, Lulu pun tak tinggal diam diam kembali mengata ngatai boksun.

"Heh kau mencuri ya?! Aku akan laporkan kau ke penjaga kota agar kau di penjara atas kasus pencurian" teriak Lulu.

1
jonda wanda
Kamu cewek ya? Kalimatmu sangat rumit dan susah dimengerti. Coba perbaiki tanda baca.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!