Menceritakan tentang Ruby gadis manis yang berpacaran dengan Ares, tapi karena suatu hal. Ia di perkaos oleh kakak Ares yaitu Lucas dan membuat ia hamil anak dari kakak pacarnya. Lucas yang mempunyai harga diri tinggi akhirnya memutuskan untuk menikahi Ruby walaupun itu di tentang oleh adiknya sebagai pacar Ruby.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CarotVT, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Es Americano
Ares dan ruby baru saja sampai di depan kediaman rumah Ruby, mereka di sambut oleh Doni yang terlihat sudah duduk di depan teras dengan di temani kopi yang ada di sampingnya, Doni menatap heran dengan kedua sejoli yang jam lima sore baru pulang kerumah.
" Habis kemana kalian?" bukanya menyuruh mereka masuk Doni langsung memberikan pertanyaan kepada mereka yang pulang terlambat.
Mereka melangkah menghampiri Doni yang masi terlihat menatap tajam kearah mereka, dengan memberikan dua bungkus makanan kepada doni, Ares segera meminta maaf dengan meraih tangan calon kakak ipar yang sudah terlihat emosi.
" Maaf kak tadi aku ajak Ruby ke mall dulu buat jalan jalan, ini diterima kak buat kak Doni makan" dengan kepala yang sedikit membungkuk ia meminta maaf dengan suara yang lembut.
" Lu pikir gw mau di sogok pake seonggok makanan yang kamu bawa ini. ck, mana sudi gw maafin lu res_____
" Liat di dalemnya dulu kak isinya apa, jangan sok sokan nolak dulu." Ruby menyuruh sang kakak untuk melihat isi dari plastik yang sudah di pegang oleh kakanya.
Doni membuka plastik itu yang berisi makanan dan di kantong satunya berisi rokok dan kopi yang ia suka. " Ok kali ini gw maafin kamu. Tapi sekali lagi kalo kamu ajak Ruby pas pulang sekolah gw larang kalian buat gak malam mingguan." ujar Doni tersenyum sumringah melihat rokok satu slop yang ada di dalam plastik itu. Doni tampa memperdulikan mereka langsung berjalan pergi masuk kedalam rumahnya.
" Yaudah yank aku balik ya. Jangan lupa makan yang banyak."
" Iya, nanti chat aku ya kalo udah sampai rumah. Hati hati jangan ngebut"
Ares mengusap rambut Ruby dan pergi menghampiri motornya yang berada tidak jau dari tempatnya berdiri. Ia menaiki motornya, memakai helem full face di atas kepalanya dan memasukkan kunci motornya. " Dah Ayang nanti malam kita VCan ya " Ares langsung memutar kuncinya menghilangkan motor dan langsung memutar gasnya pergi dari kediaman ruby.
Bremmm
Setelah melihat Ares pergi menjauh dari kediamannya Ruby masuk kedalam rumah dan menghampiri kakanya yang terlihat duduk di ruang tv sambil membuka isi plastik yang tadi ia terima dari Ares.
" Byy, tumben banget pacar kamu bawain makanan mahal mahal kayak gini " Doni masi berdecak kagum menatap makanan yang ada di atas meja, makan itu juga terlihat mewah. Ada kepiting saus padang, daging panggang, udah mentega. Babi kecap dan masi banyak lagi yang membuat Doni yang hanya melihatnya sudah bikin ileran dan meneguk ludahnya sendiri.
" Itu bukan dari Ares kak, tapi dari kakanya" Ruby mengulir matanya malas mengingat Lucas yang memberikan makanan itu.
" Yaudah sini duduk ngapain kamu diri aja di situ. Ayok Kita makan ini "
" Gak mau Ah, lagian aku udah kenyang. Aku udah makan kak sama Ares jadi itu di habiskan buat kakak Aja. Aku mau mandi dulu udah sore juga" Ruby seperti engan untuk memakan pemberian Lucas, bahkan ia tidak melihat makanan itu sama sekali dan lebih memilih pergi ke kamarnya.
Doni masi fokus menatap makanan yang ada di depannya, jelas ia sangat senang mendapatkan makanan yang mahal mahal seperti ini " nanti Aku taro kulkas sisanya buat sarapan pagi nanti"
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Di dalam kantor Lucas terlihat masi mengepulkan asap rokok dan menikmati pemandangan luar yang sudah terlihat mulai hujan. Ia juga sesekali menyeruput kopi yang ada di samping mejanya.
" Ck, akhir akhir ini gw sibuk banget bahkan gw sampai gak bisa pulang ke apartemen gw sendiri." Lucas hanya bisa memijat pelipisnya sambil menyenderkan tubuhnya di kursi.
Lucas memiliki perusahaan sendiri yang bergerak di bidang kosmetik, walaupun perusahaan ini masi di bilang kecil dan masi sebagai Anak perusahaan Erlangga milik keluarganya. tapi perusahaan ini terbilang sudah sangat sukses dalam kurun waktu satu tahun aja, bahkan perusahaan ini lah pemilik dari brand kosmetik yang sedang viral di toktok.
Walaupun baru merilis tiga prodak skincare tapi ia sudah mendapatkan keuntungan yang besar dari prodak itu. tapi dalam waktu tiga bulan ini, ia harus bolak balik mengurus perusahaan miliknya dan perusahaan milik orang tuannya. Sedangkan orang tuanya sibuk mengurus cabang perusahaan yang ada di luar negeri dan entah kapan bakal bisa balik ke Jakarta.
Kreittttt
Suara pintu ruangan yang terbuka dan membuat Lucas sepontan menengok kearah pintu. Ia melihat Juna Asistennya yang membuka pintu itu dan berjalan kearahnya dengan membawa dua cup es amaricano yang ia letakkan di atas meja samping sofa ruang Lucas
" Lu bego apa gimana jun, ujan ujan kayak gini mala ngasih gw es " Lucas mendengus melihat Asistennya yang membawa minuman dingin untuk dirinya.
" Ya mana gw tau lu pikir gw cenayang yang bisa tau cuaca lagian pas gw pesen masi belum turun hujan. Ck " Juna langsung duduk bersender di sofa panjang yang ada di samping meja kerja Lucas.
Lucas berdiri, berjalan mendekati Juna yang sudah duduk di sofa panjangnya. Denga langkah yang lebar ia mengambil Es Americano yang suda di bawah juna dan ikut duduk di samping juna.
" Lu gak pulang hari ini bos? Lagian gw liat kerjaan lu udah mulai sedikit, pulang aja sana dan tidur." Juna menatap wajah bosnya sekaligus sahabatnya yang sudah terlihat sangat kelelahan karena kurang istirahat.
" Males gw, lagian kalo gw pulang ke apartemen gak ada yang sambut gw juga pas pulang nanti."
" Ya pulang kerumah lah, lagian gw heran sama lu Cas. Padahal punya rumah besar kayak gitu malah lebih memilih tinggal di Apartemen yang mini malis kek gitu"
" Males gw kalo tinggal di rumah terlalu lama, lagian dari rumah gw ke perusahaan itu jauh dan makan waktu "
" Yaudah sana lu cari cewek terus lu nikah biar istri lu bisa jadi temen lu Cas, lagian lu gak bosen apa di apartemen sendirian gak ada yang ngajak lu ngobrol____
"Ck, Lu udah cari yang gw suruh tadi siang?" tanya Lucas memotong pembicaraan Juna menanyakan perihal tugas tadi siang yang ia berikan.
" Oh Ruby. Dia Anak SMA yang sama dengan adik lu dan dia juga pacar dari Ares. dia tinggal bersama kakak laki lakinya mereka hanya tinggal berdua dan tinggi tubuhnya di Memiliki tinggi 158 cm____
" Gak usah Sampai sana ck." Potong Lucas menatap tajam pada juna. " Alamat rumahnya dia tinggal di mana?"
" Biasa aja dong gak usah natap gw Sampai segitunya. Ni gw kasi lokasinya lewat ponsel lu, lagian lu mau ngapain si berurusan sama pacar adik lu sendiri. Lu lagi gak merencanakan buat ngerebut pacar adik lu sendiri kan" Juna menatap penuh curiga pada Lucas yang bahkan masi dengan tatapan datarnya.
Mendapatkan notifikasi serlok rumah kediaman Ruby dari juna ia bergegas berdiri dan berniat pergi meninggalkan Juna yang masi duduk di sofa. " hari ini lu lembur. beresin kerjaan gw " ujar Lucas membuka kenop pintu dan pergi dari ruangan itu tanpa memperdulikan Juna yang terlihat marah terhadapnya.
" Lucas anjing masa gw lembur lagi "
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Ruby masi Asik menonton tv bersama Doni kakanya ia juga menikmati susu coklat yang kakaknya buatkan untuk dirinya agar Ruby merasa hangat di saat hujan seperti ini.
" Kak, kakak kapan libur Kerja. Ayok kita kemakam Ayah sama ibu. Lagian aku kangen sama mereka kak" katanya mengajak sang kakak yang sudah satu bulan ini terlihat sangat sibuk di tempat kerjanya.
Belaian tangan Doni yang membelai lembut pada rambut panjang sang adik, ia menatap senduh merasa bersalah dengan dirinya yang jarang ada waktu untuk adiknya sendiri. Dan selalu membuat adiknya merasa sendirian di dalam rumah. " Aku gak tau byy, di pabrik juga lagi banyak po yang membuat kakak sibuk. Tapi kakak usahain nanti Minggu kakak libur dan kita pergi ke makam ya."
" Tapi kalo kak Doni gak bisa gak papa kok, biar aku sendirian kesana. Nanti aku bilang ke ayah dan ibu kalo kak doni sibuk kerja buat hidupin ruby "
" Gak bisa byy, aku gak mau kalo kamu sampai kesana sendirian. Nanti aku usahain ya kita kesana bareng."
Drett drettt drettt
Suara dari ponsel milik Doni yang membuat Doni sedikit menjauh dari Ruby, ia langsung Menyeret ikon hijau mengangkat telepon itu meletakannya di daun telinganya.
Cukup lama doni menerima telpon itu sampai akhirnya ia kembali lagi menuju Adiknya ruby dengan muka yang masam dan terlihat kesal. "Byy, aku harus pergi Kerja malam ini. Aku disuruh lembur jadi aku pergi ya, kamu jaga diri baik-baik di sini." ujar doni meminta izin untuk pergi karena mendapat panggilan telepon dari atasannya.
" Iya, hati hati kak. Jangan lupa bawa payung dan minum tolak angin kak "
"Iya byy. Yaudah kakak pergi ya " sambil mengusap pucuk rambut Ruby ia melangkah menuju kamarnya mengambil jaket dan pergi dari rumah itu.
