ISTRI RASA SIMPANAN

Elena meraba kalung yang melingkar di lehernya. Kalung yang sangat indah, hadiah pertama dari suaminya. Kalung bermata berlian pink. "Terima kasih Kevin."

Kevin membelai rambut panjang Elena. "Jangan pernah lepas kalung itu, apa pun yang terjadi jangan pernah melepasnya."

Elena mengangguk. "Iya... aku tidak akan pernah melepasnya."

Dengan kalung yang melekat di lehermu itu, maka kau tidak akan pernah bisa lari dariku Elena, batin Kevin.

Kevin memeluk dengan erat tubuh istrinya, seolah rasanya sudah lama sekali Kevin tidak memeluk Elena. Kevin membawa El untuk beristirahat. Kevin mendekap wajah El ke dalam dada bidangnya, memeluk dan tertidur bersama.

*****

Matahari telah terbit, sinarnya masuk di celah gorden yang masih tertutup. Kevin masuk dalam kamar dengan membawa nampan berisi sarapan. Kevin sengaja bangun lebih awal untuk menyiapkan sarapan untuk Elena.

Kevin meletakan nampan makanan di meja samping tempat tidur. Kevin membuka tirai gorden agar cahaya matahari masuk dan membangunkan sang putri tidur. Elena mengerjapkan mata saat sinar mentari mulai menerpa wajah cantiknya. Elena perlahan-lahan membuka matanya.

Kevin sudah duduk di depan Elena yang masih terbaring. "Selamat pagi, sayang."

Elena mengucek matanya agar terbuka sempurna. "Pagi Kev, jam berapa ini?"

Kevin tersenyum. "Ini... sudah pagi, cepat bangun lalu sarapan. Aku sudah membawakan sarapan untukmu."

Elena melihat nampan berisi sarapan dan di nampan itu juga ada bunga tulip putih kesukaan Elena. "Makasih... aku akan sarapan setelah mandi."

Kevin mencium bibir El sekilas. "Morning kiss... cepat mandi, karna kita akan pergi."

Kening Elena berkerut. "Kita mau kemana?"

"Sudah... cepat mandi dan sarapan. Aku tunggu di sofa ruang tamu," ucap Kevin.

Kevin meninggalkan Elena di kamar lalu beranjak keluar menuju ruang tamu. Elena masuk dalam kamar mandi membersihkan diri. Selepas itu sarapan makanan yang sudah Kevin bawa. Elena menemui Kevin yang duduk di sofa dengan ponsel di tangannya.

"Kevin... aku sudah selesai," kata Elena.

Kevin menoleh pada Elena. "Ayo... kita pergi."

Kevin menarik tangan Elena untuk mengikuti dirinya. Elena hanya ikut saja kemana Kevin akan membawanya. Kevin membawa Elena masuk dalam mobil mewahnya. Ini untuk pertama kalinya Elena satu mobil dengan Kevin.

Kevin melajukan mobilnya menuju bandara. Elena heran saat mereka sudah sampai di bandara. "Kev... kita mau kemana?" tanya El.

Kevin tersenyum kemudian merangkul bahu istrinya. "Kita akan pergi ke Bali."

Elena tercengang, Kevin mengajaknya ke Bali. Tetapi Elena tidak membawa pakaian dan perlengkapan lainya. "Tapi... aku tidak membawa pakaian."

"Jangan khawatir, aku sudah siapkan segalanya," ucap Kevin.

Elena dan Kevin naik ke dalam pesawat yang akan membawa mereka ke Bali. Kevin sudah menyiapkan segalanya untuk liburan bareng Elena. Selama beberapa hari, mereka akan berada di Bali.

Selama berada di dalam pesawat, tangan Kevin tidak pernah sekali pun terlepas mengenggam tangan Elena. Bibirnya juga tidak berhenti mengecup kening dan puncak kepala El. Kevin memperlakukan Elena dengan cinta dan kasih sayangnya.

Elena tersenyum menerima semua yang telah Kevin berikan. Elena akan berusaha untuk mencintai Kevin. Elena juga akan membuat Kevin berpaling dari Amel. Elena akan menjadi istri yang Kevin inginkan selama ini.

Elena dan Kevin telah sampai di Bali. Di bandara sudah ada yang menjemput mereka. Kevin menyewa sebuah resort bulan madu untuk mereka berdua. Supir yang di sewa Kevin mengantar mereka ke resort mewah. Resort mewah dengan pemandangan laut, yang pastinya akan membuat liburan mereka terasa romantis.

Elena kagum melihat resort yang di sewa Kevin. Resort itu mewah dan ada kolam renang di dalamnya. Kevin membawa Elena masuk ke dalam kamar. Kamar itu juga sudah di hias dengan taburan mawar. Tidak lupa sebuket bunga tulip yang di letakan di atas tempat tidur. Kevin sengaja meminta pelayan resort untuk menyiapkan bunga tulip.

"Elena... kamu istirahat saja dulu, aku akan keluar memesan makanan," ucap Kevin.

"Iya... pergi saja," sahut El.

Elena membuka lemari yang ada di dalam kamar yang dia dan Kevin tempati. Elena tidak percaya jika Kevin benar-benar menyiapkan segala keperluannya. Di sana sudah ada baju untuk Elena dan juga Kevin. Di dalam lemari itu juga ada beberapa lingerie untuk Elena.

Elena mengambil lingerie di dalam lemari. "Apa Kevin akan menyuruhku memakai ini, dasar Kevin mesum," gumam Elena.

Elena meletakan kembali lingerie di dalam lemari. Kevin datang bersama pelayan yang membawa kereta dorong berisi makanan. Pelayan menata makanan dia atas meja, setelah itu pergi dari dalam kamar.

"Elena... kita makan dulu," ujar Kevin.

Elena mengangguk kemudian duduk di kursi sofa samping Kevin. Makanan di atas meja terasa sangat mengunggah selera El. Elena mengambil makanan untuk Kevin. "Ini... untukmu," ucap El.

Saat Elena akan mengambil makanan untuk dirinya, Kevin menghentikan tanganya. "Kita makan sepiring berdua saja."

Elena melongo. "Hah...."

Kevin yang melihat Elena melongo langsung menyuapkan satu sendok nasi ke dalam mulut istrinya. "Makan... jangan melongo gitu."

Elena mengunyah makanan yang telah Kevin berikan padanya. Elena juga menyuapkan Kevin makan. Mereka saling suap makanan dengan satu piring dan satu sendok.

Elena keluar dari kamar mandi dengan memakai lingerie di tubuhnya. Kevin memilih lingerie berwarna pink untuk Elena kenakan. Kevin sudah menunggu Elena seraya melihat pemandangan laut yang indah. Malam ini, Kevin akan menciptakan malam istimewa yang tidak akan mereka berdua lupakan.

Kevin tersenyum melihat istri cantiknya, Kevin mendekati Elena. "Kamu cantik sekali istriku."

Elena tersenyum malu, wajahnya merona. Kevin semakin gemas melihat rona merah di wajah istrinya. Kevin menarik pinggang Elena agar lebih dekat padanya. Kevin mengecup kening Elena, turun ke hidung lalu bibir. Kevin membawa Elena ke ranjang yang sudah di taburi mawar merah.

Kevin memulai tugasnya sebagai seorang suami. Tidak ada tangisan, jeritan sakit dan perlakuan kasar Kevin pada Elena. Malam ini Kevin memperlakukan Elena dengan lembut penuh dengan cinta.

"Aku mencintaimu istriku." Bisik Kevin di telinga Elena di sela-sela kegiatan panas mereka.

Malam ini Elena mencurahkan segalanya pada Kevin. Malam yang romantis dengan di iringi deru suara ombak. Dua insan itu memadu kasih, entah berapa kali mereka mengulang kegiatannya. Seolah tidak ada rasa lelah di dalam tubuh mereka berdua.

Elena memejamkan mata, tenaganya sudah terkuras habis. Kevin terbaring di samping Elena, malam ini Kevin merasa puas dan juga bahagia. Malam ini Elena membalas semua sentuhan yang dia berikan. Malam ini adalah malam yang penuh cinta antara mereka berdua. Kevin akan membuat malam-malam cinta lainnya bersama Elena istrinya.

Tbc

Dukung Author dengan vote, like dan juga koment.