NovelToon NovelToon
Kaisar Giok

Kaisar Giok

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Budidaya dan Peningkatan / Ahli Bela Diri Kuno / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:10.3k
Nilai: 5
Nama Author: yogasurendra

Zhang Xuanye, seorang pemuda desa, mendapatkan penunjuk takdir yang menghubungkannya dengan tahta Kaisar Giok, penguasa langit. Dalam perjalanannya untuk mengklaim kekuasaan tersebut, ia menghadapi berbagai ancaman dan mengungkap rahasia kelam. Dengan bantuan teman dan kekuatan baru, Zhang Xuanye berjuang untuk menyatukan dunia manusia dan ilahi.

Saya usahakan double up tiap weekend bilamana ada waktu lebih. Sekian, terima kasih🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yogasurendra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sekte Cixin

Zhang Xuanye berhasil mengalahkan Buddha batu. Napasnya tersengal-sengal saat menatap tumpukan batu yang telah hancur.

"Reruntuhan kota ini benar-benar tak sederhana," ucapnya sambil mengusap peluh di dahinya.

"Seseorang datang!" seru Qian Mu memperingatkan Zhang Xuanye.

Sebuah bambu hijau melesat dengan kecepatan tinggi, menciptakan bilah angin tajam yang mengarah pada Zhang Xuanye. Dia melompat ke udara untuk menghindarinya, dan terdengar ledakan keras dari belakang saat batu besar hancur dihantam oleh sepotong bambu hijau.

"Ini adalah situs suci, kau tak seharusnya berada di sini," ucap seorang wanita yang datang sambil mengulurkan tangannya. Potongan bambu hijau itu melesat kembali ke tangannya. Wanita itu tampak dewasa, dengan tatapan tajam dan sikap yang tegas sejak pertama kali dilihat.

"Aku tak sengaja datang ke sini dan hanya berniat mencari pengalaman," balas Zhang Xuanye sopan, menutupi niatnya yang sebenarnya. "Dan siapa Anda?"

"Aku Ji Shuyi. Jika kau ingin mencari pengalaman, ikutlah denganku," jawabnya sambil berbalik dan melesat pergi. Zhang Xuanye segera mengikutinya meski perasaan tak enak semakin terasa jelas.

Mereka tiba di sebuah wilayah dengan plakat bertuliskan Kota Anruo. Zhang Xuanye mengikuti Ji Shuyi masuk ke dalam kota yang tampak biasa, namun penduduknya didominasi oleh wanita dibandingkan pria. Kota Anruo tergolong kecil dan jarang dikenal orang, bahkan Zhang Xuanye baru pertama kali mendengarnya.

Ji Shuyi membawa Zhang Xuanye ke sebuah tempat yang, sekilas, papan namanya bertuliskan Sekte Cixin. Tempat itu luas, dan halamannya digunakan oleh murid-murid wanita yang tengah berlatih di bawah bimbingan seorang biksuni. Mereka terlihat sangat serius dalam menjalani latihan. Ji Shuyi menghampiri biksuni tersebut, yang menoleh dan tersenyum sebagai sambutan.

"Kau membawa seseorang?" tanya biksuni itu kepada Ji Shuyi.

"Benar. Dia berada di reruntuhan kota suci dan beralasan ingin mencari pengalaman, jadi aku membawanya ke sini."

Biksuni itu memandang Zhang Xuanye dari ujung kepala hingga kaki, lalu mengangguk. "Perkenalkan, aku Aihua, guru dari Sekte Cixin," ucapnya dengan senyum lembut.

"Aku Zhang Xuanye, seorang pendekar pengelana," jawabnya sambil membalas senyum.

Biksuni Aihua mengangguk tanda mengerti. Ji Shuyi menatap Zhang Xuanye dengan pandangan menyelidik, hingga membuatnya merasa tidak nyaman.

"Karena kau ingin mencari pengalaman, maka kalahkan semua murid Sekte Cixin. Jika kau kalah, kau tidak boleh pergi dari sini," ucap Ji Shuyi, membuat Zhang Xuanye tersentak.

"Terima tantangannya. Aku merasa bahwa Kota Anruo adalah penjaga reruntuhan kota suci Guanyin," ucap Qian Mu memberikan nasihatnya.

"Baiklah. Aku tidak akan segan-segan mengalahkan mereka," ucap Zhang Xuanye tegas.

Ji Shuyi menghentakkan tongkat bambu miliknya, menyebabkan gelombang energi menyebar dengan cepat.

"Murid-murid Sekte Cixin, dengarkan perintahku untuk segera datang ke halaman!" suaranya menggema ke seluruh penjuru.

Para murid berbondong-bondong datang setelah menerima panggilan. Halaman sekte penuh sesak oleh ratusan murid yang berkumpul.

"Aku yang akan menjadi wasit," ucap biksuni Aihua.

"Tidak perlu. Aku akan mengalahkan mereka secara bersamaan," balas Zhang Xuanye menolak tawaran itu dengan sopan.

"Itu lebih baik," ujar Ji Shuyi, lalu ia dan biksuni Aihua bergerak menjauh untuk melihat pertarungan dari kejauhan.

Zhang Xuanye dikelilingi oleh ratusan murid Sekte Cixin, semuanya wanita. Sebagian dari mereka membawa tongkat bambu dan menyerang secara bersamaan. Zhang Xuanye menghindari setiap serangan, seolah-olah ia tidak berniat untuk melawan. Ji Shuyi, yang melihatnya, mengerutkan kening, bingung dengan tindakan Zhang Xuanye yang hanya berlari-lari di antara mereka.

"Guru! Sebagian dari mereka yang tidak membawa tongkat bambu melakukan gerakan tangan yang saling berkaitan. Apakah ini benar? Seperti bagian dari suatu jurus," tanya Zhang Xuanye, menunduk menghindari pukulan tongkat bambu yang hampir mengenai kepalanya.

"Benar. Aku pernah melihat gerakan ini. Jika aku tidak salah, itu adalah bagian dari Jurus Sentuhan Seribu Belas Kasih," jawab Qian Mu.

"Baiklah! Aku sudah menghafal gerakan mereka sepenuhnya," ucap Zhang Xuanye, lalu melesat menghantam tanah, menciptakan gelombang angin yang memaksa para murid mundur. Ia melakukan serangkaian gerakan tangan, lalu melesat cepat, mengkombinasikan gerakan tersebut dengan jurus terbang miliknya, menyentuh titik-titik lemah lawan hingga mereka berhenti bergerak.

Zhang Xuanye menundukkan sebagian besar murid Sekte Cixin, membuat Ji Shuyi terkejut melihat jurus yang digunakannya.

"Jurus Sentuhan Seribu Belas Kasih... Dia benar-benar melihat celah dan memahaminya dengan cepat dan tepat. Pemuda yang sangat berbakat," puji biksuni Aihua.

Zhang Xuanye berdiri di tengah para murid yang telah ditundukkannya, napasnya tersengal-sengal. Ledakan energi spiritual terasa sangat kuat, membuat Zhang Xuanye menoleh ke atas, di mana seorang biksuni tersenyum lembut padanya sebelum perlahan turun ke tanah. Biksuni Aihua dan Ji Shuyi segera menghampirinya.

"Salam..." ucap Ji Shuyi dan biksuni Aihua bersamaan.

Dia adalah ketua Sekte Cixin, biksuni Fengqing, sekaligus wali kota Anruo.

"Seorang pemuda dari luar bisa memahami Jurus Sentuhan Seribu Belas Kasih hanya dengan sekali lihat. Aku sungguh terkesan," ucap biksuni Fengqing.

Zhang Xuanye menundukkan kepalanya hormat. "Terima kasih atas pujiannya, ketua sekte," balasnya sopan, meskipun dalam hatinya masih tersimpan rasa waspada.

"Namun," lanjut biksuni Fengqing, "sebelum kau benar-benar memahami sepenuhnya nilai dari jurus ini, aku ingin melihat seberapa jauh kau bisa melangkah. Maukah kau menerima tantangan terakhirku, Zhang Xuanye?"

Zhang Xuanye menatap langsung pada biksuni Fengqing, merasakan aura yang luar biasa kuat bercampur dengan kedamaian yang menekan.

"Jika boleh bertanya, tantangan seperti apa yang Anda maksud?" tanyanya hati-hati.

"Tantangan ini bukan hanya soal kekuatan fisik atau kemampuan bertarung, melainkan kemampuanmu menguasai hatimu sendiri," jawab biksuni Fengqing, seolah menyimpan kenangan pahit dari masa lalu. "Jika kau berhasil memahami belas kasih yang sejati, kau layak mengetahui rahasia terbesar sekte ini."

Ji Shuyi memperhatikan dengan seksama. "Ini bukan tantangan biasa, Zhang Xuanye. Tak ada yang pernah berhasil kecuali satu orang dalam sejarah sekte kami, dan orang itu telah hilang."

"Jika aku berhasil, apakah itu berarti aku akan diakui oleh Sekte Cixin?" tanya Zhang Xuanye dengan ketenangan yang berusaha ia pertahankan.

"Ya," jawab biksuni Fengqing. "Namun, jika gagal, hatimu akan terluka parah, mungkin lebih dari fisik."

Zhang Xuanye merenung. Tak ada jalan kembali setelah ini. Rahasia sekte Cixin bisa menjadi pengetahuan yang sangat berharga dalam perjalanannya.

"Baiklah," ucap Zhang Xuanye penuh keyakinan. "Aku akan menerima tantangan."

Biksuni Fengqing tersenyum lembut dan menepuk bahu Zhang Xuanye. "Kau akan dihadapkan pada ujian jiwa. Sebuah ilusi yang akan menantangmu. Kekuatan hatimu yang akan menyelamatkanmu."

Biksuni Fengqing mengangkat tangannya, menciptakan simbol di udara yang berubah menjadi cahaya terang dan melingkupi tubuh Zhang Xuanye.

Dalam sekejap, Zhang Xuanye berada di dunia lain yang sunyi dan kelam, dengan bisikan samar yang menyusup ke dalam pikirannya.

"Ini adalah ujian belas kasih dan pengendalian diri. Bisakah kau menghadapinya, Zhang Xuanye?" bisik suara misterius.

Zhang Xuanye memusatkan pikirannya, namun semakin ia melawan, bisikan itu semakin kuat. Bayangan masa lalunya muncul, membuatnya dihantui rasa bersalah dan penyesalan.

"Belas kasih bukan hanya untuk orang lain, tapi juga untuk dirimu sendiri," bisik suara itu. "Maukah kau memaafkan dirimu?"

Berikut adalah koreksi kalimat sesuai dengan EYD Bahasa Indonesia:

 

Zhang Xuanye terdiam, hatinya terasa berat. Ia selalu berjuang untuk mencapai kekuatan yang lebih tinggi, namun dalam perjalanannya, ia sering melupakan bagian dari dirinya yang masih terluka. Selama ini, ia tak pernah memberikan kesempatan pada dirinya sendiri untuk merasakan belas kasih.

"Aku harus... belajar untuk memaafkan," gumam Zhang Xuanye pelan. "Bukan hanya orang lain, tapi juga diriku sendiri."

Saat kata-kata itu terucap, kegelapan yang mengelilinginya perlahan mulai memudar. Cahaya mulai muncul di kejauhan, dan bayangan-bayangan masa lalunya memudar menjadi kenangan yang damai.

Zhang Xuanye membuka matanya, kembali ke dunia nyata. Biksuni Fengqing dan Ji Shuyi berdiri di hadapannya dengan senyum lembut.

"Kau telah berhasil melewati ujian," ucap biksuni Fengqing dengan nada penuh penghargaan. "Dan sekarang, kau layak mengetahui rahasia Sekte Cixin yang selama ini kami jaga."

Ji Shuyi menatap Zhang Xuanye dengan tatapan yang berbeda dari sebelumnya—lebih dalam dan penuh rasa hormat. "Selamat, Zhang Xuanye. Kau telah membuktikan dirimu."

"Rahasia apa yang dimaksud?" tanya Zhang Xuanye, merasa sedikit lebih ringan setelah melewati ujian yang mengguncang jiwanya.

Biksuni Fengqing melangkah maju, menatapnya dengan penuh kebijaksanaan. "Rahasia yang tersembunyi di reruntuhan kota suci Guanyin. Kau akan segera memahaminya, karena takdirmu mungkin lebih besar dari yang kau bayangkan."

Zhang Xuanye terdiam, merasakan bahwa ada sesuatu yang jauh lebih besar menantinya di balik semua ini—sesuatu yang akan mengubah arah perjalanannya selamanya.

1
Ibad Moulay
Urraa 🔥🔥🔥🔥
Ibad Moulay
Lanjutkan 🐎🐎🐎🐎
Jiyufano
lanjutkan
Ibad Moulay
Urraa 🔥🔥🔥🔥
Ibad Moulay
Lanjutkan 🐎🐎🐎🐎
Ibad Moulay
Sang Kaisar Fana
Ibad Moulay
Lanjutkan 🐎🐎🐎🐎
Ibad Moulay
Wasiat
Ibad Moulay
Relik Suci
Ibad Moulay
Urraa 🔥🔥🔥
Ibad Moulay
Lanjutkan 🐎🐎🐎🐎
Ibad Moulay
Urraa
Ibad Moulay
Lanjutkan
Ibad Moulay
Urraa 🔥🔥🔥🔥
Ibad Moulay
Lanjutkan 🐎🐎🐎🐎
Ibad Moulay
Urraa 🔥🔥🔥🔥
Ibad Moulay
Lanjutkan Takdirnya
Ibad Moulay
Rantai Ilahi
Ibad Moulay
Lanjutkan 🐎🐎🐎🐎
Ibad Moulay
Lanjutkan 🐎🐎🐎
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!