NovelToon NovelToon
Istri Yang Tidak Dihargai

Istri Yang Tidak Dihargai

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / Single Mom / Janda / Beda Usia / Mengubah Takdir / Fantasi Wanita
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Sulastri

Istri yang tak dihargai adalah sebuah kisah dari seorang wanita yang menikah dengan seorang duda beranak tiga

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sulastri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Nekat berjualan lagi

Hari-hari berlalu, dan tanpa terasa sudah sebulan sejak Hesti melahirkan. Selama itu, Dody hanya mengirim uang dalam jumlah yang sangat sedikit—jauh dari mencukupi kebutuhan bayinya yang semakin bertambah. Hesti merasa terjebak dalam situasi sulit, tapi beruntung keluarganya selalu ada untuk membantu. Kebutuhan persalinan dan peralatan bayi sebagian besar dipenuhi oleh saudara-saudaranya dan ibunya.

Di sela-sela kesibukannya merawat bayi, Hesti sering termenung, memikirkan bagaimana harus menjalani hidup ke depannya. Meskipun keluarga mendukungnya, dia tahu dia tidak bisa terus bergantung pada mereka. Dia memikirkan bagaimana Dody, yang seharusnya menjadi penopang keluarga, malah terlihat semakin jauh dari tanggung jawab.

Suatu malam, Hesti duduk bersama ibunya di ruang tamu.

Ibu Hesti: "Nak, kamu harus bicara lagi sama Dody. Dia suamimu, ayah dari anakmu. Kalau terus-terusan begini, kamu yang akan kesulitan."

 

Hesti sambil menghela napas air mata nya mengambang di pelupuk mata

"Aku sudah bicara, Ma. Tapi rasanya Dody nggak peduli. Uangnya juga sedikit sekali, nggak cukup buat kebutuhan bayi. Aku nggak mau terus-terusan ngerepotin keluarga."

 

Ibunya mengelus pundak Hesti dengan lembut.Hesty merebahkan kepalanya di pundak ibunya

 

"Kamu harus kuat, Nak. Kalau Dody nggak mau berubah, mungkin kamu harus ambil keputusan yang lebih besar. Tapi apapun itu, ingat, kamu punya anak yang harus dijaga. Kami di sini selalu ada untukmu."

 

Kata-kata ibunya menjadi dorongan bagi Hesti. Dia sadar, tidak bisa lagi berharap banyak pada Dody. Meskipun berat, Hesti mulai merencanakan langkah ke depan untuk mengatasi masalahnya sendiri. Keputusan besar harus diambil, karena dia tahu, kehidupan yang dijalani sekarang bukanlah kehidupan yang diinginkannya—baik untuk dirinya maupun anaknya.

Akhirnya, Hesti memutuskan untuk berjualan keliling lagi meskipun kondisinya baru saja melahirkan. Dia tahu bahwa dirinya tidak bisa terus-menerus bergantung pada keluarga atau menunggu Dody yang tampaknya tidak peduli dengan keadaan mereka. Dengan tekad yang kuat, Hesti memilih untuk bangkit dan bekerja keras demi masa depan anak-anaknya.

Setiap pagi, Hesti bangun lebih awal, menyiapkan barang dagangannya sambil merawat bayinya yang masih kecil. Meskipun lelah, dia tidak pernah mengeluh. Di sepanjang jalan desa, Hesti membawa dagangannya dengan harapan bisa mendapatkan sedikit penghasilan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Orang-orang di kampung yang tahu kondisi Hesti merasa iba, dan beberapa dari mereka bahkan sengaja membeli barang dagangannya untuk memberikan dukungan moral.

Di malam hari, ketika Hesti beristirahat, pikirannya sering dipenuhi dengan berbagai kekhawatiran. Namun, dia selalu berusaha tegar. Baginya, anak-anaknya adalah prioritas utama, dan dia tidak akan membiarkan keadaan menghancurkan harapannya. Setiap sen yang didapatnya dari hasil berjualan dia sisihkan,perjalanan ini masih panjang, tapi dia juga sadar bahwa tidak ada yang bisa mengalahkan semangatnya untuk terus maju.

Minggu demi minggu berlalu, dan Hesti terus berjuang. Meski berjualan keliling dengan bayi yang baru lahir melelahkan, dia tidak pernah menyerah. Di kampung, dukungan keluarga dan tetangga membantu Hesti bertahan, meski secara finansial keadaan tetap sulit. Sementara itu, hubungan Hesti dengan Dody semakin merenggang.

Dody semakin jarang menghubungi Hesti, dan kiriman uang yang diberikan semakin sedikit dan tidak teratur. Hesti mencoba beberapa kali menghubungi Dody untuk membahas masa depan mereka dan kondisi anak yang baru lahir, namun Dody selalu menghindar dengan berbagai alasan.

Hesti mulai merasa bahwa Dody tidak lagi peduli, atau mungkin tidak pernah benar-benar serius sejak awal. Saat dia merenung sendirian di malam hari, Hesti mulai mempertanyakan keputusan-keputusan yang telah diambilnya. Dia teringat kembali masa-masa di kota, bagaimana dia memilih untuk percaya pada Dody, dan bagaimana akhirnya dia harus berjuang sendiri setelah menikah.

Suatu malam, setelah lama mempertimbangkan, Hesti membuat keputusan besar. Dia harus mulai menata hidupnya sendiri tanpa bergantung lagi pada Dody. Dengan tekad yang baru, dia mulai merencanakan masa depannya dengan lebih mandiri. Dia berpikir untuk mengembangkan usahanya dan mencari cara agar bisa memberikan kehidupan yang lebih baik bagi anak-anaknya tanpa harus terus berharap pada bantuan Dody yang semakin tidak jelas.

Keesokan harinya, Hesti bangun dengan semangat baru. Meski berat, dia tahu bahwa keputusan ini adalah langkah terbaik untuk dirinya dan anak-anaknya. Di dalam hatinya, dia berjanji akan terus berusaha keras dan tidak lagi tergantung pada orang yang tidak menghargainya.

Pagi itu, Hesti bangun lebih awal dari biasanya. Setelah memastikan bayinya sudah kenyang dengan menyusui, Hesti bersiap-siap untuk berjualan keliling lagi. Meski tubuhnya masih belum sepenuhnya pulih setelah melahirkan, Hesti tetap semangat. Baginya, berjualan adalah satu-satunya cara agar dia bisa terus memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya.

Dengan membawa dagangan di tangan dan hati yang penuh tekad, Hesti melangkah keluar rumah. Dia berjalan menyusuri jalan-jalan kampung yang biasa dia lewati. Setiap langkah yang diambil terasa berat, tapi Hesti tidak mengeluh. Dia tahu, ini semua demi masa depan anak-anaknya.

Ketika matahari mulai meninggi dan panas mulai terasa, Hesti tetap melanjutkan perjalanannya. Sesekali, pikirannya kembali ke rumah, teringat bayinya yang masih sangat kecil. Namun, dia sudah mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik sebelum berangkat. Hesti yakin, bayinya akan baik-baik saja sampai dia kembali.

Saat matahari mencapai puncaknya, Hesti akhirnya menyelesaikan putarannya dan mulai berjalan pulang. Tubuhnya lelah, tapi hati kecilnya merasa tenang karena dia tahu, setiap usaha yang dia lakukan adalah untuk anak-anaknya. Di tengah perjalanan pulang, meskipun lelah, dia tersenyum kecil, merasa bangga pada dirinya sendiri. Dia sudah mengambil langkah untuk menjadi ibu yang tangguh dan mandiri.

Akhirnya dagangan Hesty habis terjual dan Hesty pun buru buru melangkah pulang

Dalam pikiran nya pasti bayinya sudah kehausan dan kelaparan

Hesty berjalan dengan sedikit berlari

Disaat Hesty sedang berjalan sambil sedikit berlari tetangga lewat dan menawarkan tumpangan motor

Hesti merasa sangat lega ketika tetangganya menawarkan tumpangan motor. Dengan napas yang masih terengah-engah karena terburu-buru, ia menerima tawaran itu tanpa ragu. "Makasih banyak, Bu," ucapnya sambil tersenyum lemah.

Di perjalanan, pikiran Hesti terus tertuju pada bayinya. Dia khawatir bayinya sudah lama menangis karena haus dan lapar. Meskipun dia tahu ibunya mungkin sudah membantu menjaga, perasaan seorang ibu tak bisa tenang jika jauh dari anaknya.

Saat motor berhenti di depan rumah, Hesti segera turun dan berterima kasih lagi pada tetangganya. Dengan cepat, dia berlari masuk ke dalam rumah. Begitu masuk, dia mendengar tangisan bayi yang langsung menghancurkan rasa lelahnya. Hesti segera menghampiri bayinya dan memeluknya erat.

"Sabar ya, Nak. Ibu sudah pulang," bisiknya lembut sambil menenangkan bayi yang masih menangis. Setelah beberapa saat, Hesti pun segera menyusui bayinya, dan perlahan tangisan itu berubah menjadi suara tenang saat bayinya mulai merasa nyaman di pelukan ibunya.

Di tengah kelelahan dan kekhawatirannya, Hesti merasa bersyukur. Meski berat, dia tahu setiap usaha yang dilakukan untuk anak-anaknya sepadan.

1
DJ. Esa Sandi S.
moga-moga viral, nyah tok wai bintang 5 /Sly/
Sul Astri: okeeee trimakasih..
total 1 replies
kairalomps
Aku jadi terbawa suasana dengan ceritanya, bagus sekali! ❤️
Sul Astri: Makasih yaaa...moga bisa menghibur
total 1 replies
♞ ;3
Ceritanya seru banget, aku udah gak sabar nunggu kelanjutannya thor!
Sul Astri: Siaaaapppp...tunggu ya
total 1 replies
DJ. Esa Sandi S.
mantap biyung. lanjutkan!/Grin/
Sul Astri: oceee
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!