NovelToon NovelToon
Jeri & Ryuna

Jeri & Ryuna

Status: tamat
Genre:Teen / Tamat / Cintamanis / Teen School/College / Bad Boy / Enemy to Lovers / Slice of Life
Popularitas:7.2k
Nilai: 5
Nama Author: And_waeyo

Hari itu Jeri tak sengaja melihat Ryuna yang sedang menari sendirian di lapangan basket. Ia yang memang dasarnya iseng malah memvideokan gadis itu. Padahal kenal dengan Ryuna saja tidak.

"Lo harus jadi babu gue sampai kita lulus SMA."

"Hah?!" Ryuna kaget.

"Pasti seru." Jeri tersenyum misterius membuat Ryuna menduga lelaki itu akan menyiapkan seribu rencana untuk membuatnya sengsara.

"Seru apanya?! Fix sih, lo yang nggak waras di sini!" gadis itu menatap Jeri dengan pandangan menghujat.

Sejak hari itu, Ryuna harus selalu berurusan dengan Jeri yang senang sekali bukan hanya mengganggu namun juga menjadikannya babu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon And_waeyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 17

Jimi baru saja dari toilet ketika ia melihat Ryuna yang berada di belakang Jeri dari kejauhan. Akhir-akhir ini keduanya jadi terlihat dekat, entah apa yang terjadi. Sebenarnya Jimi penasaran apalagi jika ia pikir Jeri lah yang mengganggu Ryuna.

Lelaki itu yakin kedekatan mereka bukan untuk pendekatan seperti yang orang lain sangka. Jika benar Ryuna ada urusan dengan Jeri, ia harus tahu apa itu. Entah bagaimana, karena sebelumnya ia meminta Ryuna menjaga jarak, tapi Jimi akan menemukan cara.

Jeri pergi ke kelasnya, sementara Ryuna bergerak ke arah jurusan IPA.

"Jim? Lagi ngapain?"

Lelaki itu tersentak kaget, ia menoleh ke arah sumber suara dan mendapati Luna yang menatapnya sambil mengerutkan kening. Lalu, gadis itu menatap ke arah datangnya Ryuna.

"Hah? Oh nggak."

Luna melihatnya dengan tatapan tak percaya.

"Kamu mau kemana? Aku mau masuk kelas," kata Jimi pada gadis itu.

"Oh ... mau ketemu teman, oke."

Jimi tersenyum, ia mengusap lembut puncak kepala Luna. Kemudian lelaki itu berjalan menuju kelasnya hampir berbarengan dengan Ryuna, hanya saja tak jadi karena gadis itu memelankan langkah agar Jimi masuk lebih dulu.

Ryuna baru akan memasuki kelas ketika tiba-tiba Luna memanggilnya. Gadis itu langsung berhenti dan menatap ke arah Luna.

"Iya?"

"Bisa kita ngomong bentar?" ucap Luna.

Kedua mata Ryuna mengerjap. "Bisa."

Biar Ryuna tebak, ini pasti tidak jauh-jauh dengan Jimi. Tapi bukankah seharusnya Luna sudah tahu bahwa ia dan lelaki itu telah saling menjaga jarak?

Sementara di dalam kelas, Jimi yang telah duduk di kursi dan menatap ke arah pintu jadi mengernyit. Tadi Ryuna ada di belakangnya kan? Seharusnya gadis itu sudah masuk kelas, tapi sekarang tidak ada.

Jimi memanjangkan leher. Ia bisa melihat kepala Ryuna dari jendela kelas, gadis itu berjalan mengikuti Luna. Kedua matanya sontak membulat, apa yang akan mereka berdua lakukan?

Lelaki itu kembali berdiri, lalu melangkah keluar kelas. Ia diam-diam memperhatikan Luna dan Ryuna dari kejauhan sambil berusaha untuk tak kehilangan jejak mereka.

Sementara di sisi lain, Ryuna agak deg-degan. Ia tahu Luna baik dan tidak akan melakukan tindakan amoral dan murahan seperti halnya di sinetron-sinetron yang menindas seorang gadis tak bersalah.

Mereka berhenti tepat di ujung balkon jajaran kelas XII IPA. Tepatnya di sisi bangunan Lab Biologi.

"Lun, kalau ini soal Jimi---"

"Gue belum ngomong apa-apa." Luna memotong ucapan Ryuna.

Mereka berdua bertatapan.

"Menurut lo kurang gue dimana, Ryu?" tanya Luna.

"Hah?" Ryuna tentu saja agak kaget mendapatkan pertanyaan seperti itu. Ia saja tak begitu kenal dekat dengan Luna meski teman dekatnya adalah pacar gadis di depannya ini.

"Apa yang nggak gue miliki tapi lo miliki?" Luna kembali bertanya.

Ryuna mengerjap. "Apa yang sebenarnya mau lo omongin?"

Luna kali ini bersandar di tepi pagar balkon. "Lo sama Jimi gimana?"

"Nggak gimana-gimana. Mungkin lo tahu kalau gue sama dia udah jaga jarak. Itu kan yang lo mau?"

Luna kali ini berbalik, menatap ke bawah namun tatapannya kosong.

"Tapi sejauh apa pun kalian. Dia selalu lihat lo," ucap Luna dengan nada lebih pelan.

"Jimi sayang sama lo, itu sebabnya dia minta gue untuk jaga jarak. Buat ngehargain perasaan lo, Luna," ucap Ryuna.

Luna menggeleng. "Jimi jaga jarak bukan untuk gue, tapi buat lo. Mungkin lo nggak sadar berapa banyak orang yang ngomongin lo karena terlalu dekat sama cowok yang udah punya pacar. Awalnya gue nggak masalah Ryu, gue terima karena kalian temenan, tapi gue benci karena sadar bahwa teman-teman gue benar. Sekeras apa pun gue berusaha, lo yang akan pertama dia lihat."

1
Pipit Aprilianti
Luar biasa
and_waeyo: Terima kasih💕
total 1 replies
GingerGarlic
💕
and_waeyo: Terima kasih💕
total 1 replies
Muanisah Jariyah
ceritamu bagus, penulisan rapi enak di baca tapi kok sepi ya thor?
Muanisah Jariyah
cerita nya seru tapi kenapa sepi yaaa
and_waeyo: Ada 3 kemungkinan, Kak. Pertam, karena saya penulis baru di NT, mungkin sekitar awal Agustus 2024. Kedua, karena target pasar di NT/algoritmanya mungkin kurang ke cerita seperti ini. Ketiga, kurang promosi. Keempat, saya kurang tahu😂🙏
Tapii di luar itu, makasih banyak untuk kakak yang sudah mendukung cerita ini😙
total 1 replies
Rita Riau
kayak nya kehidupan Ryuna dgn Jeri ga jauh beda 🤔
Rita Riau
sekarang,kamu bilang bukan cewek mu Jeri,,? kedepannya kamu bakalan kelepek kelepek,,
Rita Riau
awas Jer,,,, hati hati dengan tindakan mu. babu jadi rindu"
and_waeyo: Wkwk kena karma ntar
total 1 replies
anggita
🎸🎼...Ryuna👏
anggita
hadiah iklan☝+ikut ng👍like aja. moga lancar novelnya.
and_waeyo: Aamiin, mkaasii Kak🪄😚
total 1 replies
anggita
Jeri😏... Ryuna😩
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!