NovelToon NovelToon
Sweet Scandal

Sweet Scandal

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Nikahkontrak / Patahhati
Popularitas:395k
Nilai: 4.8
Nama Author: Fhatt Trah

Karya orisinil.
Dilarang keras PLAGIAT!
18+

Skandal yang berbuah manis.

"Tidak ada cara lain lagi, kalian harus menikah."

"Apa?" Pekik keduanya berbarengan.

Berawal dari kesalahpahaman hingga berujung pada skandal yang menjungkirbalikkan kehidupannya secara mendadak.

Irene, gadis manis berusia 22 tahun. Yatim piatu, tinggal di sebuah panti asuhan. Pertemuannya dengan Axelle, seorang aktor ternama, membawanya pada sebuah skenario terburuk dalam hidupannya. Demi menutupi skandal yang tanpa disengaja, sebuah sandiwara pernikahan pun dilakukan.

Namun, siapa sangka pernikahan itu justru menguak fakta baru tentang jati dirinya yang sebenarnya. Lalu, siapakah Irene? Mampukah ia bertahan dalam sebuah rumah tangga yang penuh kepalsuan? Akankah pernikahan itu berakhir, atau justru menumbuhkan perasaan yang tak seharusnya ada diantara mereka?

ig@fhatt87

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fhatt Trah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch. 8

Kini berita Irene dan Axelle menjadi topik hangat terkini. Tak sedikit orang yang membicarakan hubungan mereka. Ada yang bilang kalau Irene beruntung karena bisa mendapatkan Axelle. Bahkan ada pula yang berkata kalau Axelle adalah tipe pria idaman. Karena mencintai wanita dari kalangan biasa. Dan berusaha melindungi privasi wanita yang dicintainya, dengan tidak mengekspose hubungannya.

Sungguh Axelle membuat banyak wanita diluar sana memujinya. Dan tak sedikit pula wanita yang iri terhadap Irene. Dalam sekejap, image Axelle kembali membaik. Dan berita tentang pernikahan mereka pun dengan sendirinya membuat orang-orang lupa akan skandal yang menimpanya.

Namun, terlepas dari itu semua. Tidak ada yang tahu, hubungan yang mereka jalani hanyalah sandiwara semata. Bahkan tidak ada cinta diantara keduanya. Yang ada hanyalah saling membutuhkan.

Ya.

Axelle butuh Irene untuk menyelamatkan reputasinya. Sedangkan Irene butuh uang Axelle. Hubungan yang sama-sama saling menguntungkan bukan?

Sebab kini wajah Irene sudah dikenal banyak orang, Irene pun sedikit kesulitan menjalani harinya. Di luar panti bisa saja ada paparazi yang sedang mengintai untuk sekedar mendapatkan berita. Seperti kata Zaky. Hingga Irene pun harus melakukan sedikit penyamaran saat keluar rumah, untuk berangkat kerja pagi ini.

Dengan memakai sweater tebal, Irene menutupi kepalanya. Tak lupa pula ia memakai masker dan kacamata hitam. Bahkan untuk masuk ke tempat kerjanya saja, ia sampai harus menyelinap diam-diam bak seorang pencuri.

Irene hanya tak menyangka, hari-harinya akan begitu sulit dijalani. Hidupnya seolah tengah diawasi banyak pasang mata. Mungkin Axelle sudah terbiasa dengan hal seperti ini. Tapi Irene?

Sungguh ini menyebalkan bagi Irene. Mendadak hidupnya berubah 180 derajat. Dari kehidupan bebas dan nyaman menjalani aktifitas sehari-hari. Menjadi kehidupan yang seakan terkekang. Setiap geriknya selalu diawasi, hingga memaksanya untuk selalu berhati-hati. Sebab, jika sandiwaranya terbongkar, itu akan berdampak buruk. Terutama bagi Axelle.

"Irene ..." Seru Tari setengah berteriak saat melihat Irene masuk ke ruang mesin cuci.

Irene tak menghiraukan panggilan Tari. Hingga Tari harus menyusulnya ke ruang mesin cuci.

"Ren, gila kamu ya?" Kesal Tari sembari menghampiri Irene yang mulai memasukkan pakaian kedalam mesin cuci.

"Apaan sih, Tar?"

"Jadi selama ini kamu berhubungan dengan Axelle? Jadi pacar rahasia Axelle selama ini, itu kamu?"

Irene mengendikkan bahunya. Pertanyaan yang tak seharusnya ia jawab. Jika ia jujur pun, percuma.

"Ternyata selama ini kamu itu hanya pura-pura tidak kenal Axelle. Padahal kamu adalah pacarnya. Calon isterinya lagi. Tega kamu, Ren." Tari tampak kecewa. Raut wajahnya murung seketika.

'Iya, Tari. Aku berpura-pura. Pura-pura jadi pacarnya demi karirnya.' Irene hanya bisa membatin. Andai ia bisa mengatakan hal itu.

"Maaf, Tari. Andai kamu tahu yang sebenarnya. Tapi aku tidak bisa mengatakannya padamu." Ucap Irene lesu.

"Kamu tahu kan, aku adalah penggemar berat Axelle. Sebenarnya aku kecewa. Tapi sebagai teman ..." Tari menghela napas sejenak.

"Aku bahagia. Setidaknya, temanku adalah calon isterinya Axelle. Dan aku bisa menyombongkan hal ini pada teman-temanku yang lain, pada tetangga, pada__" Tambah Tari dengan girangnya. Namun kegirangannya harus terhenti sejenak, sebab Mami Marta datang mengangetkan keduanya.

"Irene." Seru Mami Marta setengah menghardik.

Sembari menatap kesal Irene, Mami Marta perlahan menghampiri. Irene dan Tari pun hanya bisa menelan salivanya susah payah. Tampang Mami Marta mengerikan kali ini. Apa yang membuat si Maleficent kambuh.

Oh, ya ampun. Irene hampir lupa. Apa lagi yang membuat tante-tante itu tiba-tiba berubah jika bukan karena Axelle. Semua juga sudah tahu, kalau Irene adalah kekasih hatinya Axelle. Tidak terkecuali Mami Marta. Apalagi wanita paruh baya itu sama saja dengan Tari. Bucinnya Axelle.

"Irene ..." Mendadak Mami Marta menyebut nama Irene dengan begitu lembutnya.

Irene pun terbengong dibuatnya.

"Apa benar kamu pacarnya Axelle?" Tanya Mami Marta kemudian. Dengan nada suara lemah lembut.

Irene pun tersenyum kikuk, "i_iya Mami." Irene harus menjawab apa lagi kalau bukan IYA.

"Benar kalian akan menikah?"

"I_iya Mami. Benar."

"Kenapa tidak bilang dari awal, kalau kamu ini calon isterinya Axelle. Kalau tahu begini, saya tidak akan menyuruh kamu bekerja di bagian mencuci. Kamu cocoknya di bagian administrasi." Perubahan drastis dari Mami Marta jelas membuat Irene hanya bisa meringis lebar. Sembari tersenyum kikuk.

"Tidak perlu, Mam. Kan sudah ada Mami sendiri di bagian administrasi." Celetuk Irene sambil nyengir lebar.

"Aaahhh ... Kamu ini. Andai dari awal saya tahu kamu calon isterinya Axelle, mungkin kamu yang ada di bagian administrasi."

"Tidak usah. Lagian, mana ngerti saya masalah administrasi."

"Kamu ini bisa aja. Oh ya, ngomong - ngomong, saat pulang kerja nanti, Axelle akan menjemput kamu tidak?"

Hem ... Ada udang di balik batu nih.

"Mungkin Tidak."

"Permisi ..." Tiba-tiba terdengar suara bariton seorang pria dari arah depan.

Serentak mereka terdiam sejenak. Kemudian bertiga bersama-sama beranjak ke depan. Untuk memastikan ada pelanggan yang mampir.

Namun ternyata, bukan pelanggan seperti perkiraan mereka. Melainkan seorang pria tampan, dengan potongan rapi dan kacamata hitam bertengger di hidung mancungnya, tengah berdiri di ambang pintu.

Kecuali Irene, yang memilih tetap berdiri di tempatnya. Sementara Tari dan Mami Marta dengan girangnya berlari menghampiri pria itu.

"Axelle ..." Seru keduanya geregetan. Sebab tak menyangka Axelle mampir ke Super Clean Laundry.

"Axelle ... Ya ampuuun ... Apa ini bukan mimpi?" Seru Mami Marta girang.

Axelle pun melepas kacamata hitamnya. Sembari mengurai senyum manisnya kemudian.

"Beneran Axelle. Ya ampuuun ... Saya senang sekali Axelle mampir ke tempat ini. Ngomong-ngomong, boleh minta foto kan?" Mami Marta keganjenan nih.

Axelle kembali tersenyum. Buru-buru Mami Marta dan Tari mengambil ponselnya. Lalu mulai mengabadikan gambarnya bersama Axelle. Meski keduanya saling berebutan.

Di seberang, Irene menyaksikan pemandangan itu dengan tatapan lurus. Bahkan tanpa ekspresi sedikitpun. Sebab kedatangan pria itu sama sekali tak diharapkannya.

Dari yang tampak oleh pandangan mata Irene, Axelle mulai tak nyaman oleh tingkah ganjen Mami Marta dan Tari. Maklum, ada artis top. Siapa yang tak girang, coba. Apalagi dua wanita itu adalah penggemarnya.

"Maaf, maaf ya. Boleh tidak, jangan pegang-pegang." Axelle benar-benar sudah tak nyaman.

"Ayo duduk dulu, Axelle. Ngomong-ngomong, kamu mau minum apa? Biar Irene yang buatin kamu minum." Mami Marta seperti ketiban rejeki kali ini. Kedatangan Axelle membuat tante-tante ganjen itu begitu bahagia.

"Tidak perlu. Kedatanganku kemari untuk menjemput calon isteriku. Kami ada keperluan mendadak. Jadi, apa boleh aku mengajaknya keluar?" Tanya Axelle.

Irene masih berdiri mematung di tempatnya. Sedikitpun tak bereaksi mendengar ucapan Axelle.

"Oooh ... Tentu. Tentu saja boleh. Kenapa tidak? Ren ... Kesini sebentar." Seru Mami Marta melambaikan tangannya pada Irene.

Karena yang memanggilnya adalah atasannya, Irene pun menurut. Perlahan ia beranjak menghampiri. Sambil menatap tajam Axelle.

Axelle mengulas senyumnya memandangi Irene. Entah senyumnya tulus atau hanya pura-pura demi menjaga image nya saja.

"Permisi." Tiba-tiba kembali terdengar suara bariton seorang pria.

Serentak atensi mereka pun teralihkan pada sosok pria tampan lain yang berdiri di belakang Axelle sambil tersenyum manis.

Zaky.

Kali ini Irene mengurai senyumnya begitu menatap Zaky. Yang juga menatapnya dengan senyuman manisnya.

"Maaf, anda siapa ya?" Tanya Mami Marta.

"Saya Zaky, manajernya Axelle. Maaf Bu, kami kemari mau menjemput Irene."

"Oh, boleh ... Boleh."

"Mohon maaf, tapi Irene tidak akan bekerja di tempat ini lagi, mulai hari ini."

Bukan hanya Irene, Mami Marta dan Tari pun terkejut mendengar ucapan Zaky.

"Ma_maksud Pak Zaky?" Tanya Irene penasaran.

"Sebentar lagi kalian akan menikah. Sebagai calon suami, Axelle tidak mengijinkanmu bekerja."

Kini Irene terbengong.

Apa-apaan ini?

Kalau Irene tidak bekerja, lalu bagaimana caranya ia membantu keuangan panti. Bagaimana pula ia memenuhi kebutuhan hidupnya. Ini benar-benar mimpi buruk.

.

.

Apalagi yang bisa Irene lakukan selain PASRAH. Pasrah dengan dua pria yang telah menyeretnya ke dalam mimpi buruk. Dalam perjalanan, Irene masih saja membisu. Sama hal nya dengan Axelle yang duduk di sampingnya. Sementara Zaky sibuk menerima panggilan telepon, disamping Boni yang fokus pada jalanan yang mulai terlihat padat.

"Kita ke Olive Galery untuk fitting gaun pengantin." Ujar Zaky begitu mengakhiri panggilan teleponnya.

"Apa? Ga_gaun pengantin?" Irene terkejut bukan kepalang mendengarnya.

"Pernikahan kalian dua hari lagi. Jadi, mulai dari sekarang, beraktinglah dengan baik." Tegas Zaky. Irene pun tak bisa berkata apa-apa lagi.

"Oh ya, Irene. Tadi kami sempat mampir di panti. Dan aku sudah menyelesaikan masalah kamu dengan pria yang bernama Bondan. Aku sudah membayar lunas tanahnya." Imbuh Zaky kemudian. Namun dalam hati merasa iba bahkan kagum pada Irene. Demi anak-anak panti, ia rela melakukan sandiwara ini. Kenyataan itu yang baru saja mereka ketahui saat datang ke panti untuk menjemput Irene.

"Sekarang kamu punya hutang padaku. Uang itu adalah hasil kerja kerasku. Jadi, jangan sampai kamu membuat kesalahan. Atau aku akan menuntutmu." Tegas Axelle pula sembari melirik Irene dengan ekor matanya.

Irene bisa apa selain menuruti saja ucapan dua pria itu. Ingin membantah, terima tidak terima, dua pria itu sudah menyelamatkan panti. Setidaknya Irene sedikit lega. Karena anak-anak panti punya tempat untuk berteduh. Akan tetapi, memikirkan masalah pernikahan, justru membuatnya kesulitan bernapas sekarang.

"Terima kasih, Pak Zaky." Ucap Irene lesu.

Bukannya Irene tidak senang masalah panti sudah terselesaikan. Pasalnya sekarang, apa yang harus ia lakukan jika pernikahan itu benar-benar terjadi. Apa mereka akan tinggal dalam satu atap?

Oh my god!

Sungguh ini mimpi buruk bagi Irene. Hidup dalam satu atap dengan pria angkuh dan mesum seperti Axelle, sungguh ia tak menginginkannya. Bahkan dalam mimpi sekalipun. Tapi mau bagaimana lagi. Semuanya terjadi begitu cepat. Tanpa terduga awalnya. Lagi-lagi, ia hanya bisa pasrah.

Tiba di depan Olive Galery, Irene dan Axelle pun turun dari mobil. Disusul oleh Zaky dan Boni.

Saat hendak melangkahkan kakinya, Irene pun dibuat kaget oleh lengan Axelle yang tiba-tiba saja melingkari pundaknya. Sontak, ia menoleh, memandangi lengan yang melingkari pundaknya. Lalu menengadah, menatap Axelle yang juga menatapnya sambil tersenyum manis.

"Ekspresinya jangan seperti itu." Bisik Axelle di kuping Irene. Sebab reaksi Irene yang justru terlihat kesal saat Axelle merangkul pundaknya dengan mesra. Seakan mereka benar-benar sepasang kekasih.

"Ada wartawan. Apa kamu mau aku tuntut nanti kalau sampai kamu membuat kesalahan?" Bisik Axelle lagi. Mau tidak mau, Irene pun pasrah. Lalu balas tersenyum manis sambil menatap Axelle.

Keduanya pun saling melempar senyum. Sembari melangkah bersama memasuki Olive Galery.

Begitu berada di dalam Olive Galery, dengan kasar Irene menghempas lengan Axelle dari pundaknya. Sebab mungkin wartawan tadi tidak lagi memperhatikan mereka. Irene pun sedikit mengambil jarak dari Axelle dengan berjalan di depan Axelle. Ia hanya tak ingin terlalu berada dekat dengan pria itu.

Akan tetapi, dugaan Irene salah. Siapa yang menyangka, ada wartawan lain di dalam Olive Galery. Ia pun panik seketika. Lalu gugup, dan hendak berbalik untuk kembali berada dekat dengan Axelle.

Namun, tiba-tiba saja, dengan cepat Axelle menarik pergelangan tangan Irene begitu kuat. Alhasil, Irene pun kehilangan keseimbangannya. Tubuhnya oleng, mungkin akan jatuh bebas ke lantai.

Sedetik kemudian apa yang terjadi? Dengan cekatan Axelle meraih pinggangnya. Merangkulnya, hingga apa yang ia takutkan pun tak terjadi.

Dalam sekejap, dengan posisi Axelle masih merangkul pinggang Irene, tatapan keduanya pun saling bertemu.

Klik

Terdengar suara kamera yang berhasil mengabadikan momen tersebut.

**TBC

Thankyou so much guys buat jejak yang kalian tinggalkan😘 Kalian mood booster bagi Author abal² ini🙏☺️**

1
Tamima
terpesona akhirnya 🤭🤭🤭
Sugi Arso
lanjut
Sugi Arso
kasian
Arenna Dorenna
kenapa sy x like lbh awaal seperti selalu sbb sy mo melihat keseluruhan jln ceritnya baru la akn komen...cerita yg bagus..d dasari permulaan yg cantik...bahkan setiap bab sy enjoy menghayati setiap watak yg d suguhkan...welldone author...anda hebat...
🌺Fhatt Trah🌺: ☺️☺️ Terima kasih kk udah mampir di cerita receh author abal² ini🙏
total 1 replies
Youleannaa
bagus ceritanya,, 😘
Muniroh Mumun
extra part mana thorrrr .....iren blm hamil lg loh ....masak Olivia yg hamil lagi 😂😂😂😂😂
🌺Fhatt Trah🌺: 🤭🤭🤭🤭🤣ampun ngkk aku
total 1 replies
Muniroh Mumun
Zaky ...yg gentle dong jd org .......g kasihan sama iren .....nasib anaknya ada di tanganmu loh .....
Muniroh Mumun
iren anakny Olivia .....Axelle anakny Ranti ......wooww ......amazing
Ria An
dilarang keras plagiat
seperti novel bagus ajah wkwkkwwk
We💜💙
wah.. kereen ni ceritanya. gak bertele-tele. sat set sat set terungkap semua. drama misteri romantis action gak lebay kayak sinetron. syukaak 💜
🌺Fhatt Trah🌺: terimakasih sudah mampir
total 1 replies
Fafaaa
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
lovely
lah kurang 🔥🔥🥵
lovely
gimna mau bosan s exel ma s Risa 3 taun sudah tau luar dlm namanya laki² tau yg masih segelan pasti akan berpaling 😜🥵
lovely
dih s axel main sosor aja g dimana² 🥴
lovely
OMG main sosor aja s exell ky bebek 😜
lovely
gak apa² lah toh dah halal 🥴
lovely
bagus ceritanya cm terlalu banyak narasinya jadi ngos²an bacanya 🥴
lovely
good job Irene cewek yang jual mahal SM cowok sombong macam exel
ainatul hasanah
iyalah... tunjukkan saja buku nikah mereka berdua, gigit jari entar Clarissa.
sportif sajalah bang Zaky... entar ada pasangan terbaik untukmu, bukan Irene.karena Irene milik bang Aldo.
ainatul hasanah
tuh kan beneran.... jadi yang disembunyikan Zaky itu buku nikah Irene sama Axell .
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!