NovelToon NovelToon
My Startling Destiny

My Startling Destiny

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis
Popularitas:79.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: Arsy_La13

Kesalahan satu malam membuat Lany, gadis yang berprofesi sebagai cabin steward di salah satu kapal pesiar, setiap saat dihampiri kegelisahan karena takut kejadian itu diketahui oleh atasannya, yang bisa mengakibatkan pemulangan karena melanggar peraturan.

Belum lagi, bayang-bayang Andra, pria yang telah menghabiskan malam bersamanya begitu bersikeras ingin menikahi Lany dengan dalih ingin bertanggung jawab.

Masalah terbesar bukanlah saat ia dipecat dan melabuhkan pilihan menikah dengan Andra yang sudah seperti momok mengerikan bagi Lany. Andra mampu menemukannya, meski ke lubang semut sekalipun.

Namun, menikah dengan Andra tidaklah seburuk yang dibayangkan. Dia baik dan bisa membuatnya bahagia. Andra mengubah hidup menyedihkannya menjadi lebih berwarna.

Tetapi, masalah sesungguhnya adalah saat Lany tahu siapa Andra dan bagaimana keluarganya.


__

Ikuti Kisah AndraLany dalam “Takdiku Yang Mengejutkan”

Ya, Mengejutkan! Bahagia atau sedih itu seperti kejutan. Bisa muncul kapan saja tanpa aba-aba

❤️My Startling Destiny❤️

#Arsy_La13:-*

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arsy_La13, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 23 [Road To Halal]

Setelah kepergok warga dikira hendak berbuat me*sum di bendungan. Andra dan Lany akhirya digiring pulang oleh beberapa warga. Mereka bahkan menuntut agar Andra dan Lany segera dinikahkan karena telah dianggap mencemari kampung.

“Dia buat ulah apa lagi?" begitu Kata bapak dengan wajah geram saat mendapati warga membawa putrinya.

“Anak ini memang pembuat onar! Trouble maker!” bahkan ibu tirinya ikut menimpali menggunakan bahasa gaul. Cih, menyebalkan!

“Mereka kedapatan berduaan di tempat sepi! Mau berbuat apalagi kalau bukan berbuat mes*um!”

“Mereka harus dinikahkan, supaya kampung kita terhindar dari azab!”

Sial, dia benar-benar merasa seperti pasangan yang terciduk melakukan hal tak senonoh. Padahal kenyataannya mereka sama sekali tak melakukan apapun.

Bahkan kini Lany sama sekali tak bisa mengelak walau sempat menentang keputusan warga dan aparat kampung yang menginginkan ia dan Andra menikah.

“Ngapain juga saya berbuat mes*um di bendungan seperti tadi? Kalau saya mau juga ya saya ke hotel lah!” begitu Kata Lany membela diri.

Namun tak ada seorang pun yang mendengarnya. Tak hanya itu, Lany juga dibuat kesal oleh Andra yang malah diam dan tidak memberikan pembelaan apapun. Bahkan -cowok aneh- itu malah senyum-senyum sendiri sepanjang orang-orang bermusyawarah. Dia seperti menunjukkan ekspresi yang excited, seolah mengatakan “Wah, ini bagus nih! Gue menang banyak tanpa harus maksa-maksa Lany!” Damn You Alandra!

Setelah semua pulang, kini hanya tinggal beberapa orang saja di sana. Ada Bapak, Andra, Mamak, Lany, juga Anwir (Kakak Tiri Lany, Anaknya penyihir, hmmmnt) juga ada Pak Agus. Tokoh masyarakat yang akan menjadi tempat Andra tinggal sampai hari pernikahan mereka. Ya, mereka akan menikah tiga hari lagi.

Bahkan disaat seperti ini, ibu mengatakan ingin mengadakan acara pesta yang besar-besaran. Tentunya bukan karena ia menyayangi Lany, tapi lebih ke ingin pamer dan tak ingin dipandang rendah karena tidak menyelenggarakan pesta untuk anak yang menikah.

"Apa kerjamu?" Ucap ibu tiri mengintrogasi Andra. sejak awal ia memang belum sempat mengobrol banyak, hanya Bapak saja yang mengobrol saat ia membuat kopi sore tadi.

"Pelayan Bar " ucap Andra dengan sopan dan apa adanya.

Jujur Lany kesal sekali ketika melihat Mamak menatap Andra dengan tatapan merendahkan. Ingin rasanya ia mencabik wajah si -penyihir-.

"Bertemu Lany dimana?"

"Di kapal..”

Ibu memutar mata malas, tak terima Lany membawa pulang menantu yang merupakan orang miskin. Namun apa mau dikata, baginya menikahkan Lany adalah keputusan yang tepat setelah mendengar pengakuan Andra tadi. Terlebih lagi Andra memang mau memberi panai' sesuai keinginannya. Ya, mamak lah yang paling ribet jika menyangkut urusan itu.

"Ck, Lany, Lany. Kamu ini kerja keliling dunia tapi malah dapat jodoh seorang kacung seperti ini, dasar payah!" Mamak menatap Andra dan Lany secara bergantian "Tidak bisa kah kamu membawakan kami menantu seorang pemilik kapal atau mungkin seorang presdir, tentu itu akan membuat kami bangga.." cibirnya dengan mulut pedas nyelekit.

“Sudahlah, Bu Lela. Tidak baik begitu! Kejadiannya sudah seperti ini!" Pak Agus yang sepertinya masih punya hati mencoba untuk membela Andra.

Wajah Lany sudah memerah mendengar semua cacian dari ibu tirinya. Sedangkan Andra hanya tersenyum sinis, ia mencoba mengenggam tangan Lany agar tidak terbawa emosi.

Lany juga kesal pada Bapak yang sama sekali tak menegur mulut pedas istrinya. Sedari tadi ia hanya asyik mengepulkan asap dari mulutnya. Huh..

“Ohiya, ingat kamu harus pilih erang-erang (seserahan) yang berkualitas. Bingkisannya harus yang bagus, kalau perlu pakai kotak kaca, jangan pakai mika biasa!” Mamak terus berbicara seolah dia begitu perhatian dan menyayangi Lany.

“Tenang saja, nanti biar istri saya yang bantu urus!” Pak Agus yang baik hati mencoba menengahi “Bukan begitu nak Andra?"

Andra hanya mengangguk sambil terus mendengar arahan dari ibu secara sesksama. Ingin rasanya Lany berteriak ditelinga Andra, agar pria itu tidak menuruti keinginan si -penyihir-.

“Maskawinnya juga, ingat cincinya harus dua! Ya, mengingat kamu kan cuma bisa pinjam, jadi biar itu saja cukup!”

Cih, - penyihir sialan-!!

Ya, dia mengatai Andra seperti itu karena memang tadi saat Andra dimintai panai' (mahar) dengan nominal yang cukup Fantastis, pria itu sedikit melongo dengan ekspresi yang sulit diartikan sambil berkata “Saya bisa pinjam di Bos saya!” begitu katanya saat Mamak lagi-lagi meminta secara berlebihan.

Sungguh Andra yang malang. Sebenarnya Lany masih punya rasa iba pada pria itu. Namun mengingat kejadian yang selalu terjadi karena ulah Andra, itu membuat ia gemas sendiri dan ingin menabok Andra saat itu juga.

“Ya, sudah karena sudah tidak ada yang dibicarakan. Pembahasan pun sudah menemukan kesepakatan. jadi izinkan saya membawa nak Andra pergi. Besok kita akan mengurus semuanya!” Pak Andi mengajak Andra pamit, Bapak, mamak dan Anwir ikut berdiri mengantarnya keluar.

Ohya, walaupun pernikahan ini terbilang cukup mendadak dan kepepet. Namun pemerintah setempat dan petugas KUA akan mengusahakan agar buku nikah bisa jadi tepat waktu di hari H dan pernikahan mereka bisa terdaftar langsung secara hukum, Intinya sah di mata agama juga sah di mata hukum.

Dan kini Lany masih menatap Pak Agus yang menuntut Andra keluar, sambil berkata “Aku mau bicara sama Andra!”

Seketika semua orang menoleh padanya, tentu Ibu dan Bapak menatapnya dengan sinis.

“Aku mau bahas sesuatu!” Lany bisa melihat Andra tersenyum saat mendengarnya berbicara. Entah apa yang dipikirkan pria itu. Dia menampakkan ekspresi kemenangan yang nyata, I hate you Andra!

“Silahkan!" Kata Pak Agus mempersilahkan.

Saat Pak Agus kembali masuk, Andra mengikutinya ke bawah pohon mangga.

“Mau bicara apa sih, sayang?” Lany melotot saat mendengar mulut Andra yang tidak tahu sopan santun menaggilnya dengan sebutan sayang.

“Eh, salah! Maksudnya, mau bicara apa Lan?” Andra terkekeh demi melihat wajah galak calon istrinya itu.

Lany mencebikkan bibirnya. Sungguh Andra sangat menyebalkan.

Ia pun menghembuskan napas sebelum bicara. Namun pandangannya tertuju pada sosok Anwir, kakak tirinya sedang berdiri di teras. Seperti tengah mengawasi mereka. Itu membuat Lany geram. “Kenapa di situ? Aku cuma mau bicara sebentar, jangan diawasi!”

“Bicara saja Lany, aku cuma disuruh mamak mengawasi mu!” sahut Anwir sambil duduk dan membakar rokoknya.

Awasi, awasi. kamu pikir aku akan lari? Lany memutar mata malas, sejujurnya ia masih begitu benci pada Anwir yang pernah hampir menodainya.

“Shuuut..” Fokus Lany kembali beralih pada Andra saat pria itu memanggilnya menggunakan kode.

“Aku mau bicara serius!” Lany menatap Andra nanar, seperti ingin menelannya hidup-hidup.

“Iya sayang, bicara saja!” Andra tersenyum begitu tulus “Road to halal nih, nggak nyangka aja gitu bakalan menikah sama gadis antah berantah!”

“Ihh, Andra!!” Lany melayangkan kepalan tangannya pada perut Andra membuat pria itu mengaduh sekaligus terkekeh sambil memegangi perutnya. “Kamu tuh, cowok antah berantah! Yang tiba-tiba ngajak tidur kayak keong rqcun!”

“Uhhhgg, sakit Lan!” sepertinya Andra benar-benar kesakitan namun Lany sama sekali terlihat tak perduli.

“Lemah banget jadi cowok! Badan aja besar!” cebik Lany sambil melirik kesembarang arah.

“Makanya kalau ngomong itu jangan suka main-main!”

Andra berdehem sambil membenarkan jaketnya dan mengelus perutnya beberapa kali “Iya iya, aku seris nih!”

Lany memutar mata malas, kemudian kembali menatap Andra.

“Alandra!”

“Iya?” kini Andra sudah benar-benar serius, wajah datarnya tak lagi menunjukkan ekspresi seperti biasa yang selalu tersenyum.

“Aku nggak tahu keputusan ini tepat atau nggak, tapi aku mau kamu tahu..” Lany menggantung ucapannya, membuat Andra menatapnya dalam-dalam dengan kening mengkerut.

“Menikah itu butuh planning, menikah itu butuh komitmen yang kuat. Menikah itu bukan sehari, dua hari, yang kalau bosan bisa langsung berakhir gitu aja. Tapi nikah itu seumur hidup, yang di dalamnya bukan hanya soal cinta, ada banyak hal, Andra..” Lany menarik napas dalam, sedangkan Andra masih setia menunggu kelanjutan ucapannya.

“Tapi kita? kita sama sekali nggak punya semuanya. Kita dua orang asing yang hanya kebetulan dipersatukan takdir dalam masalah seperti ini! Aku nggak pernah berpikir untuk menikah melalui jalur seperti ini, aku mau punya pernikahan satu dan untuk selamanya, bukan seperti Bapak dan Ibu..”

Andra menyerngit mendegar ucapan Lany yang terakhir. Namun sejurus kemudian ia berusaha memahami kekhawatiran Lany, ia pun meraih kedua tangan wanita itu “Aku mengerti, sangat mengerti tentang kekhawatiran kamu! Percaya sama aku Lan, aku bukan type orang yang suka mempermainkan hubungan, apalagi pernikahan! Aku janji akan.....”

Belum sempat Andra menyelesaikan ucapannya, Lany sudah menghentakkan tangannya. Membuat suasana yang menurut Andra sedikit romantis lenyap seketika.

“Ah, udahlah. Mau gimana pun juga kita nggak akan bisa menghindari ini!” ketus Lany yang kembali ke dalam mode galak, padahal Andra benar-benar terpesona dengan sosok Lany beberapa menit yang lalu. Dewasa dan tidak menyebalkan.

“Terus orang tua kamu gimana?”

Andra mengedikkan bahu mendengar pertanyaan Lany. Seolah mengatakan "Ya, tanpa mereka, kita akan tetap menikah”

“Emang boleh gitu, nikah tanpa orang tua?” Tanya Lany lugu, seperti orang awam yang tak tahu apa-apa.

“Ya boleh lah, kalau cowok mah sah-sah aja selagi memenuhi syarat! Yang nggak boleh itu ceweknya, dia nggak akan bisa dinikahkan kalau nggak ada wali.” Jika waktu di kapal Andra pernah menjelaskan dengan berlagak seperti guru Biologi, maka kini ia berlaga sudah seperti guru Agama.

Ck, ternyata Andra bisa cosplay jadi apa saja.

Seperti burung ketilang yang ada di pucuk pohon cempaka, Lany mengangguk-angguk mendegar penjelasan Andra.

“Oh iya Andra, satu lagi..”

“Banyak-banyak juga nggak apapa neng..” seloroh Andra sambil menutup mulutnya yang menguap.

Lany sedikit memajukan tubuhnya, tentu itu membuat Andra kegeeran dan senyum-senyum sendiri. Dan ternyata... Zonk.. Lany hanya maju untuk berbisik.

“Jangan nurutin kemauan mamak, kamu beli semampunya saja. Kalau diturutin nanti kamu banyak utang! Kan susah bayarnya, pasti nanti akan dipotong mulu!” Lany berbisik sambil terus menengok ke arah Anwir yang masih merokok sambil main hp.

“Loh, mggak bisa gitu neng. Kalau aku nurutin kamu yang ada aku dicap jelek sama keluarga kamu, Nanti mereka ngiranya aku nggak nepatin janji!”

...-----...

“Mau dinikahkan baik-baik malah milih cara keciduk dulu baru mau nikah! Memang ya, hidupmu itu penuh drama, pembuat onar, trouble maker!!” cibir Elsa pada Lany ketika hendak naik ke lantai atas, dimana kamarnya yang berukuran kecil berada. Ya, meski rumah ini hasil jeripayahnya, namun ia malah diberi kamar yang paling kecil oleh keluarga lucknut itu.

“Kalau ndak tau apa-apa mending diam saja, jangan sok tau!” Lany berlalu begitu saja.

“Dih, sudah bikin malu keluarga masih saja bertingkah!”

Namun Lany sama sekali enggan meresponnya, ia lebih memilih meneruskan langkah.

Begitu sampai di lantai atas, telinganya menangkap suara melengking anak kecil yang sangat di kenalnya.

“Tante Lany... Yey, Tante Lany pulang!” Lany menoleh ke arah ruang yang memang sering dijadikan area bermain oleh Ara.

Ya, anak kecil itu adalah Arawinda. Keponakannya, anak dari Anwir, Kakak tiri Lany.

“Hey...” Lany membungkuk dan memeluk gadis berusia 7 tahun itu.

“Tante Lany sudah pulang dari naik kapal ya??” Ara bertanya dengan begitu antusias.

“Iya sayang, tante datang karena rindu Ara!”

Ohya, Ara adalah satu-satunya alasan Lany untuk tetap pulang ke rumah itu.

“Tadi Ara darimana saja? Kenapa baru ketemu tante sekarang!”

“Tadi Ara jalan-jalan sama Bapak, Tapi diajak pulang pas nenek nelpon. Katanya tante Lany mau acara di sini!”

Malam itu tentu Lany habiskan dengan ditemani oleh Arawinda. Gadis kecil itu memang begitu dekat dengan Lany, bahkan jika Lany pulang, maka ia akan lebih memilih tidur bersama tantenya itu.

1
Andariya 💖
lany kamu ini yg sabar ya, Andra ada bersama kamu 👍😘
Tuti Hayuningtyas: lanjuuuuuut teruuuuus thooooooooor
total 1 replies
Andariya 💖
rivak, tertangkap...wah rasakan itu hukuman buat kamu val😅😅
Andariya 💖
tetap setia dan menunggu kisah lany dan Andra selanjutnya ☺️🤗
Andariya 💖
lany, yg sabar ya 😂
Elisabeth Ratna Susanti
sip 👍
Ghina Novita
Alhamdulillah up juga 🤗
semoga Lany dan Andra selalu bahagia 🤗
Elisabeth Ratna Susanti
mampir lagi di karya keren ini 😍
Ghina Novita
tambah seru
Rival menikah dengan Riana aja
Ghina Novita
Alhamdulillah up lagi..
lanjut terus kak 💪🤗
Ghina Novita: kembali kasih 🤗🥰
Arsy-Khalid: Iya kak, Alhamdulillah 🥰
makasih masih mau lanjut baca🥰
total 2 replies
🌻⃟MbaK_KuNt!🌞⃠
Makin Seru Kk
Rival pantas mendapatkan bogam
Rival hrs menikah dgn Rihana
Ry Benci Pakpol Mampit
Adila Ardani
adu Gusti akhirnya up juga, hampir lupa sama alur ceritanya.. kasian lany udh tinggal aja di apartemen lany dari pada tinggal sama mertua yg tdk mau menerima keadaan mu
🌻⃟MbaK_KuNt!🌞⃠
Hwaiting Ya Kk
Rasa udh 1 tahun novel ini Gak Up
Ry Benci Pakpol Mampir
🌻⃟MbaK_KuNt!🌞⃠: Setiap manusia yg hidup pasti punya masalah tersendiri Kk
Jd Kk harus semangat dan melewati semuanya
Kk pasti bisa melewati semuanya
Kk Author tanpa Outline yg hilang pasti bs melanjutkan Alur novel ini
Arsy-Khalid: Makasih Ry💜
iya nih Ry, akhir² ini banyak masalah dan gak bisa up, lebih lagi outline novel ini hilang 😭
total 2 replies
Lia Aja
tetap lanjut donk
Sun_Lee
ahhh kenapa harus balik ke rumah keluarga Antara sih. aku jadi sedih😪
Adila Ardani
udh enak tinggal di apartemen malah balik lg kerumah neraka itu lg si andranya lg ni nga benar,,udh tau keluarganya nga suka sama lany yg ada nanti lany setres
Andariya 💖
Andra..Andra jadwal kamu padat banget ya 👍💖
Andariya 💖
wah.mlany jadi serba salah nih..kasihan banget neng..yg sabar ya👍👍😘
Andariya 💖
vote buat adiiku 😘😘😘😘
Ary Cantora
gimana mau betah dirumah sama orang macam situ bertiga
Rhesinta Saipul
next
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!