Percayalah Pada Ku Hyung!

Tak ada yang tau bagaimana ini akan berakhir, atau sebenarnya ini adalah awal yang bisa membuat mereka lebih mengerti satu sama lain.

Tempat terakhir yang menjadi tujuan Monsta X dalam mengadakan konser adalah Boston, rumah dimana Im Changkyun dibesarkan.

Berjam-jam lamanya di pesawat tidak membuat senyum Changkyun menjadi luntur, apalagi mengingat ia akan tinggal dirumahnya bersama para member, tentu saja ini bukanlah kali yang pertama, namun suasananya sudah pasti berbeda bukan?

Tidak ada lagi kebencian dari masing-masing member Monsta X dan hal itu adalah anugrah terindah bagi maknae Monsta X.

"Eomma, Appa!"

Teriak Changkyun dari jarak yang masih agak jauh dari pintu gerbang rumahnya itu, ia seolah tau jika kedua orangtuanya sudah berada di depan sana untuk menjemput mereka semua masuk ke dalam sana.

Langkah kecil yang sangat ribut menghiasi setiap lantai di rumah besar milik keluarga Im, jangan tanya mengapa karna anak-anak nakal itu sedang melakukan lomba lari di ruang utama yang sudah di sulap oleh anak pemilik rumah menjadi sebuah lapangan besar, jangan tanya mengapa mereka tidak melakukan hal itu di luar, tentu saja karna udara malam tidak baik bagi kesehatan bukan, jadi kembali lagi pada kawanan domba itu, eh maksudnya member Monsta X..

"Hyung kalah! Mengaku saja!"

Jooheon masih tidak terima dengan juri yang tidak lain adalah Minyuk, ia terus saja membuat Shownu menjadi pemenang, dan entah bagaimana member lainnya juga malah ikut mengiyakan.

"Aigoo, begini saja sudah imut, bagaimana kalau kau tunjukkan aegyo mu yang manis itu Honey-ah"

Secepat kilat Jooheon berlari menaiki tangga mencapai pintu kamarnya kemudian segera masuk ke kamarnya meninggalkan ke enam lainnya yang kini sedang tertawa.

"Ayo, kita juga harus istirahat"

.

07.00 am

Boston Time

Hari ini cuaca cukup cerah dan keseluruhan member sudah tiba di tempat dimana konser mereka akan diadakan.

Mereka akan melakukan gladi bersih untuk konser terakhir mereka nanti malam.

Beberapa dari mereka masih asyik bermain bahkan tidur sembari menunggu para staff panggung yang sedang menata segala keperluan mereka untuk beraksi di atas sana.

Meskipun hanya akan membawakan lagu selama beberapa jam namun sudah pasti mereka harus memberikan penampilan yang terbaik demi para penggemar mereka yang sudah turut ambil bagian dalam kesuksesan mereka sekarang ini.

Changkyun sedang melihat ulang gerakan dance mereka dan tiba-tiba ada satu pesan yang masuk, ketika ia membuka ternyata adalah pesan dari sang manager, ia segera membuka file video yang dilampirkan padanya.

'Kita harus bagaimana?'

Satu kalimat yang tertera dibawah video tersebut.

Beberapa menit kemudian Changkyun makin bingung karna tidak ada gambar apapun dari video itu, jadi ia segera membalas dan bertanya perihal apa yang ingin disampaikan oleh Jiseong.

'Besarkan volume suara hpmu!'

Jawab Jiseong.

Changkyun segera mengeraskan volume hp nya bahkan ia tidak menyadari bahwa semua orang dalam ruangan sudah mendengar percakapan itu.

"Kau akan debut solo setelah mendapat ketenaran dengan grup ini, aku berjanji"

"Jadi aku harus bagaimana?"

"Kau hanya perlu bertahan beberapa tahun. Jangan khawatir, aku akan merekrut seorang trainee lagi dan membuat seolah-olah ini adalah kesalahannya"

"Persiapkan dirimu dan cobalah bersikap seperti biasanya"

Jooheon menundukkan kepalanya karna merasa bersalah, yang lainnya segera bertanya pada Changkyun yang juga sedang bingung akan apa yang sedang terjadi, dengan cepat ia menelpon Jiseong, yang lainnya ikut mendengar.

"Apa maksudnya hyung"

"Mereka menyebarkan rekaman suara itu di internet, tolong kau jangan beritahu Jooheon dahulu"

Changkyun merasa bersalah melihat Jooheon yang sudah jelas mendengar semuanya.

"Kalian fokus pada konser terakhir dulu, setelah disini baru akan hyung jelaskan"

"Tunggu,, jadi gugatan kemarin bagaimana hyung?"

"Sajangnim menarik gugatannya"

"Kok?"

"Kalian masih dibawah Starship, itu alasannya, sudah dulu, hyung harus mengurus sesuatu"

Telepon segera ditutup oleh Jiseong dan kini semua hanya bisa terdiam.

Changkyun juga merasa kesal sekaligus sedih, namun ia memilih berjalan mendekat ke arah Jooheon dan memeluk erat Jooheon seolah memberikan semangat kepadanya.

Member lain yang melihat itu mulai berlarian memeluk duo maknae mereka dengan erat.

Karna bagaimanapun kau tidak bisa menghindar ketika jalan di depanmu hanya memiliki satu arah.

.

Malam dengan cepat menghampiri Monsta X dan membuat semua rasa di dalam dada mereka semakin berkecamuk.

Semua bayangan tentang beberapa tahun bersama kembali terlintas dalam benak mereka.

Dari belakang panggung, sorot lampu terlihat sangat indah, dan itulah yang menjadi pemandangan mereka beberapa tahun ini, dan juga alasan mengapa mereka memilih jalan ini.

Menjadi seorang idol.

Di sana, dibawah sana..

Monbebe sedang meneriaki nama mereka satu persatu dengan senyuman manis, seolah lupa dengan berita yang sedang hangat di perbincangkan di sosial media.

Mereka masih sama, mencintai Monsta X dengan apa adanya mereka.

Jooheon perlahan menatap binar diwajah para penggemarnya yang sedang menaikkan papan bertuliskan namanya itu.

Air mata mulai jatuh dan dengan cepat dihapus olehnya, ia sama sekali tidak ingin menunjukkan kesedihan atau lebih tepatnya penyesalannya dimalam ini.

Malam dimana mungkin semuanya tidak dapat terulang kembali.

Monsta X mulai membentuk sebuah lingkaran kecil, kedua sisi bahu mereka sudah dirangkul erat dengan tangan member lain yang berada disamping kiri dan kanan mereka.

Kepingan semangat masih membara ketika semua seolah hanyut dalam keresahan yang membingungkan mereka.

"Kita bisa!, jangan takut, kita semua adalah satu, jadi mari berjuang!"

Shownu segera berteriak memberi semangat, dan pestapun dimulai.

Suara merdu yang mereka lantunkan segera membuat Monbebe yang hadir menggila dibawah sana.

Kali ini saja, tolong hentikan waktu ditempat ini..

Ya benar saja,

Waktu berhenti saat kata terakhir harus diucapkan oleh sang Leader.

"Kami percaya pada Jooheon, kalian juga bukan?, Monbebe?"