NovelToon NovelToon
Miss Rania, I Love You

Miss Rania, I Love You

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Cinta Terlarang / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Slice of Life
Popularitas:7.4k
Nilai: 5
Nama Author: Lalalati

Pecinta K-POP merapaaaaat! Jangan lupa tinggalkan jejaknya ya kalau mampir!

Rania adalah seorang wanita muda yang berprofesi sebagai guru. Ia multitalenta, baik hati, cantik, dan mandiri. Suatu hari Rania bertemu dengan seorang pemuda tampan yang lebih muda darinya, Logan namanya.

Awal pertemuannya dengan Logan, diwarnai dengan banyak kesalahpahaman. Namun apa daya cinta terlanjur tumbuh di hati keduanya.

Walaupun banyak perbedaan dan rintangan yang hadir di antara keduanya, termasuk kenyataan bahwa ternyata Logan adalah siswa di tempat Rania mengajar, tak cukup kuat untuk menghapus rasa yang sudah tumbuh di antara mereka.

Kisah ini bukan hanya tentang mereka berdua, tapi juga tentang kisah masa lalu orang tua mereka yang begitu rumit.

Mampukah Rania dan Logan bersatu di tengah banyaknya perbedaan yang menjadi penghalang bagi keduanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lalalati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31: Berlin

"Apa kamu bilang?" Rania mendelik galak pada Logan yang berdiri di sampingnya.

"Abis aku ngelihat kamu kedinginan." Logan mencari alasan sambil tertawa cengengesan.

Rania masih menatap Logan galak.

"Ya udah," Logan melepas jaket kulit hitamnya dan menggantungkannya di pundak Rania.

"Gak usah, Gan. Saya gak dingin, kok. Kamu justru jadi kedinginan," tolak Rania karena melihat Logan hanya menggunakan kaos lengan pendek. Ia pun melepas jaket itu, namun Logan menahannya.

"Jangan, Ran. Please, pakai sebentar aja. Nanti kamu boleh balikin kalau udah gak terlalu dingin," paksa Logan.

Rania pun menghela nafas, "ya udah sebentar aja. Nanti malah kamu yang sakit kalau kelamaan."

"Jadi kamu cemasin aku ya sekarang?" goda Logan seraya tersipu.

Rania kembali menatap Logan dengan penuh peringatan.

"Ran, kamu galak banget hari ini sih ngelihat akunya kayak gitu terus?"

Beberapa saat mereka kembali bercanda tawa menikmati kencan kedua itu. Rasa sedih Logan terobati dengan gurauan receh yang mereka saling lontarkan.

Tidak buruk juga memiliki hubungan baik seperti ini dengan Rania. Setidaknya untuk sekarang, begitu pikir Logan.

Kemudian mereka memutuskan untuk pulang. Motor Logan akhirnya berhenti di depan pagar rumah Rania pada pukul delapan lebih lima belas menit. Pagar rumah sang nenek terbuka lebar dan ada sebuah mobil terparkir di sana.

'ada siapa ya malem-malem gini?' batin Rania masih duduk di jok belakang.

"Gan, masukin aja motornya," ucap Rania pada Logan. Logan pun memasukkan motornya ke halaman rumah Rania dan berhenti di sebelah sebuah mobil SUV hitam. Rania pun turun dari motor dan membuka helmnya.

"Kak Ran!" seorang anak remaja perempuan memanggil Rania.

"Berlin? Kamu kok di sini?" Rania pun menghampiri sepupunya yang sudah lama tidak ia temui dan memeluknya.

"Aku pindah ke sini, Kak. Aku bakal nerusin sekolah di Indonesia," ujar Berlin sambil terus memegang tangan Rania.

"Kamu pindah ke sini? Wawa Rasya dan wawa Refa juga?" tanya Rania.

"Nggak, aku doang. Ayah sama ibu tetep di Seoul sama si Genta. Aku doang yang pindah."

Berlin sebetulnya adalah kakak sepupu Rania, namun karena usia Rania lebih tua, jadi Rania disebut kakak oleh Berlin yang adalah anak dari Rasya, kakak dari sang ibu, Nindi.

Berlin menjelaskan bahwa ia akan melanjutkan pendidikan tingkat SMPnya di Indonesia. Belum sempat Rania menjawab, Berlin menyadari kehadiran Logan.

"Kak itu siapa? Cakep banget! Mirip banget sama Hyunjin Stray Kidz!" ucap Berlin dengan suara berbisik namun cukup keras hingga terdengar oleh Logan.

Logan hanya tersenyum dikatakan mirip dengan salah satu idol Korea oleh adik sepupu Rania. Ini bukan pertama kali Logan dikatakan mirip dengan Hyunjin.

"Dia... temen Kakak," ucap Rania yang masih memandang ke arah Logan.

Logan pun berinisiatif mengajak Berlin berkenalan. Logan mengulurkan tangannya kepada Berlin.

"Halo, Logan." Logan memperkenalkan namanya. Berlin hanya bengong sambil menyambut tangan Logan.

"Berlin..." ucapnya masih bengong. Logan hanya tersenyum sambil memandang ke arah Rania. Rania juga hanya tersenyum melihat adik sepupunya terlihat mengagumi Logan sampai segitunya.

"Kak selama di Seoul aku gak pernah ketemu sama idol, kok di Indonesia aku malah ketemu sama Hyunjin!" bisik Berlin sambil memukul-mukul lengan Rania.

"Idol? Siapa? Dia?" tanya Rania memastikan sambil menunjuk Logan dengan ibu jarinya. Berlin mengangguk heboh. Rania hanya mengerlingkan matanya tidak percaya bahwa Logan disamakan dengan idol favorit dari adik sepupunya itu.

'Semirip itu emangnya Logan sama Hyunjin Stray Kidz' batin Rania yang ikut mengamati wajah Logan karena Rania ingat saat di toko buku pun seorang wanita mengatakan Logan mirip dengan idol dari Korea itu.

"Eh ada Logan?" tiba-tiba Nindi datang dari dalam rumah menghampiri mereka.

"Malam, Tante." sapa Logan sopan sambil mencium tangan Nindi.

"Malam juga. Udah jalan-jalannya?" tanya Nindi.

"Udah Tante tadi cuma makan bareng aja. Logan cuma mau nganterin Rania aja. Pamit pulang ya Tante," pamit Logan sopan.

"Loh kenapa cepet banget? Masuk dulu aja yuk." Nindi menawarkan.

"Udah malem juga takut ganggu, Tante. Logan duluan Tante." Logan mengulurkan tangannya pada Nindi dan kembali mencium tangan Nindi.

"Ya udah kalau gitu. Hati-hati ya, Logan. Makasih udah anter Rania pulang," ucap Nindi.

Logan mengangguk sopan.

Ditatapnya Rania, "aku pulang ya."

Rania mengangguk. "Hati-hati ya." ucap Rania.

Logan pun memakai kembali helm fullfacenya, menyalakan motornya mengangguk sebentar ke arah Nindi dan kemudian melajukan motornya keluar halaman rumah.

"Kak itu siapanya kakak? Kok kakak bisa main berdua doang sama Hyunjin?" tanya Berlin setelah Logan pergi.

"Namanya Logan, Lin. Bukan Hyunjin," koreksi Rania sambil melangkah memasuki rumah.

"Itu temennya kakak kamu, Berlin," ucap Nindi pada ponakannya itu.

"Tapi Tante itu temennya kak Rania ganteng banget asli mirip banget sama Hyunjin," ucap Berlin antusias.

Nindi hanya menggeleng-gelengkan kepalanya sambil tersenyum kepada keponakannya itu.

Di dalam rumah ada Rasya dan istrinya Refa sedang bersantai di ruang TV bersama dengan sang ibu yang sedang memangku seorang anak laki-laki berumur lima tahun yang adalah anak bungsu dari anak tertuanya, Rasya.

"Wawa kok dateng gak bilang-bilang sih?" sapa Rania sambil mencium tangan Kakak dari sang ibu. Kemudian dia mencium tangan istri sang paman dan saling menempelkan pipi kiri dan kanan.

"Nanti eyang kamu suka heboh pengen jemput ke Bandara kalo Wawa bilang mau pulang," jawab Rasya.

Rania tersenyum sambil mencubit pelan pipi Genta.

"Kamu gimana kabarnya Ran?" tanya Refa.

"Aku baik, Wa. Wawa gimana di sana betah banget baru pulang lagi sekarang," ujar Rania.

"Kerjaan wawa kamu banyak terus susah juga kalau mau cuti. Wawa juga minggu udah balik lagi. Cuma mau nganterin Berlin aja," ucap Refa.

"Cepet banget sih udah pulang lagi. Gak cape emangnya kalian. Kayak Seoul tuh deket aja. Ibu masih kangen sama cucu ibu." ucap eyang Arum sambil menciumi cucu kecilnya.

"Iya abis gimana, Bu. Rasya susah dapet cuti. Kerjaan banyak terus. Ini aja dapet cuti dua hari udah dari bulan kapan Rasya ngajuinnya, Bu." Rasya mencoba menjelaskan kepada sang ibu yang memang sangat jarang ditemuinya karena jarak dan pekerjaannya di Seoul, Korea Selatan.

"Nanti Berlin sekolah di mana kak?" tanya Nindi ikut nimbrung.

"Di Satya JHS. Nanti nitip ya Ran, satu komplek sama Satya IHS kan?" jawab Refa.

"Berlin sekolah di Satya? Iya boleh nanti kalau ada apa-apa Rania bantuin." Rania melihat ke arah Berlin. "Kamu juga kalo belajarnya gak bener langsung kakak bilangan sama ayah sama ibu kamu ya," ujar Rania sambil mengacak-ngacak rambut Berlin.

Berlin hanya memajukan mulutnya dan terus fokus pada HPnya.

"Ya udah yuk pada makan dulu. Nindi tadi bawa makanan dari Resto," ucap Nindi pada kakak, kakak ipar dan juga keponakan nya.

"Rania ke kamar dulu ya mau ganti baju," ucap Rania sambil meninggalkan keluarganya yang bersiap menuju ruang makan.

"Makan dulu Ran." ucap sang Nenek.

"Udah makan Eyang Ran tadi," katanya sambil berlalu menuju kamarnya di lantai dua.

Rania masuk ke dalam kamarnya, menyalakan lampu dan membuka jaketnya. Ia merebahkan dirinya di kasurnya. Pertemuannya dengan Logan barusan berputar di otaknya.

Tiba-tiba HPnya bergetar. Rania bangkit dari rebahannya dan tersenyum melihat nama yang muncul di layar HPnya, Logan. Rania pun mengangkat teleponnya.

1
Anastasia Arita
semangat Logan kejar Rania mu
Anastasia Arita
lanjut thor, seru ceritanya /Good/
lalalati: thanks kak udah baca sampai sini 🥰
total 1 replies
aca
kasih jodoh buat nindi donk kasian masak g dpet cinta dr suami pdhl dia di sini korban loh
lalalati: ikutin terus aja ya kak 😁
total 1 replies
aca
jngan ampe Rendra ma Carla kasian rania donk nindi jg korban tp Rendra egois malah g kasih kesempatan nindi
aca
bagus ne cerita Q kasih bunga
lalalati: makasih kakk ikutin terus 🥰
total 1 replies
Anastasia Arita
semangat.. lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!