Karena permintaan kakeknya , Ellena dan Luis terpaksa menikah dan hidup bersama tanpa cinta dalam pernikahan mereka. Akankah Ellena mampu bertahan dalam pernikahan itu, atau justru memilih untuk pergi? Hanya waktu yang mampu menjawabnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lusica Jung 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bulan Madu
Luis telah merencanakan sesuatu yang istimewa untuk Ellena. Selama beberapa minggu terakhir, dia diam-diam merencanakan perjalanan bulan madu yang tak terlupakan ke Perancis. Ia ingin memberikan kejutan ini kepada Ellena, sebagai tanda cinta dan apresiasinya. Saat Ellena sedang sibuk di dapur, Luis mendekatinya dengan senyum misterius di wajahnya.
"Luis, ada apa dengan senyummu itu?" tanya Ellena sambil tertawa kecil, memandang suaminya dengan penuh kasih.
Luis menggelengkan kepala dan tertawa kecil. "Aku punya kejutan untukmu, sayang."
"Kejutan? Apa itu?" tanya Ellena dengan antusias, meletakkan spatula yang dipegangnya dan berbalik menghadap Luis.
Luis menggenggam tangan Ellena dengan lembut. "Kita akan pergi bulan madu ke Perancis."
Ellena terdiam sejenak, seakan tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. "Serius? Perancis? Itu terdengar luar biasa!"
Luis mengangguk, senyumnya semakin lebar. "Ya, kita akan berangkat minggu depan. Aku sudah mengurus semua persiapannya."
Ellena melompat kegirangan, memeluk Luis erat. "Oh Luis, ini benar-benar kejutan yang luar biasa! Terima kasih!"
Luis membalas pelukan Ellena dengan penuh kasih sayang. "Apa pun untukmu, Ellena. Aku ingin kita memiliki waktu yang indah bersama."
***
Seminggu berlalu dengan cepat. Luis dan Ellena menghabiskan waktu mereka untuk mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk perjalanan mereka. Luis memastikan semua detail perjalanan sudah teratur, mulai dari tiket pesawat, akomodasi, hingga jadwal perjalanan.
Pada hari keberangkatan, mereka berdua berangkat ke bandara dengan hati yang berdebar-debar. Di perjalanan menuju bandara, Luis menatap Ellena yang terlihat begitu cantik dalam balutan gaun sederhana namun elegan.
"Kau terlihat sangat cantik hari ini," kata Luis dengan lembut.
Ellena tersenyum, pipinya merona merah. "Berhenti menggombal, Lu. Aku sangat bersemangat untuk perjalanan ini."
Setibanya di bandara, mereka melewati proses check-in dan keamanan dengan lancar. Luis memastikan semua berjalan sesuai rencana, sementara Ellena tak bisa menyembunyikan kegembiraannya.
"Aku masih tidak percaya kita akan ke Perancis," ujar Ellena sambil menggenggam tangan Luis erat.
Luis tersenyum, menatap istrinya dengan penuh cinta. "Percayalah, Ell. Ini akan menjadi perjalanan yang tak terlupakan." ucapnya dan dibalas anggukan oleh Ellena.
***
Setelah penerbangan yang panjang, mereka akhirnya tiba di Paris, Perancis. Luis dan Ellena merasa kelelahan setelah perjalanan jauh, tetapi kegembiraan dan antusiasme mereka tak berkurang sedikit pun. Mereka melewati prosedur imigrasi dan mengambil bagasi dengan lancar.
"Selamat datang di Paris, sayang," kata Luis sambil merangkul Ellena erat.
Ellena menghela napas lega. "Huwaa .. Akhirnya kita sampai juga di sini. Luis, aku merasa seperti bermimpi."
Luis menatap Ellena dengan penuh kasih. "Ini adalah kenyataan, Ellena. Kita akan menikmati setiap momen di sini."
Mereka mengambil taksi menuju hotel yang sudah dipesan oleh Luis. Perjalanan melalui jalanan Paris yang indah membuat Ellena terpesona. Luis menjelaskan beberapa tempat menarik yang akan mereka kunjungi selama di sini.
"Besok kita akan mengunjungi Menara Eiffel," kata Luis sambil tersenyum.
Ellena mengangguk dengan antusias. "Aku tidak sabar!"
Sesampainya di hotel, mereka disambut dengan hangat oleh staf hotel. Luis telah memesan suite yang mewah dengan pemandangan indah kota Paris. Ketika mereka memasuki kamar, Ellena terdiam melihat keindahan ruangan itu.
"Luis, ini benar-benar indah," kata Ellena dengan suara bergetar.
Luis memeluk Ellena dari belakang, menatap pemandangan kota melalui jendela besar di kamar mereka. "Aku ingin memberikan yang terbaik untukmu, Ellena."
Ellena menoleh dan mencium pipi Luis. "Terima kasih, sayang. Aku merasa sangat beruntung."
.
.
Setelah meletakkan koper dan barang bawaan mereka, Luis dan Ellena merasa sangat lelah. Mereka memutuskan untuk beristirahat sejenak sebelum melanjutkan petualangan mereka di Paris.
"Kita harus beristirahat sekarang, sayang. Perjalanan ini cukup melelahkan," kata Luis sambil mengajak Ellena ke tempat tidur.
Ellena mengangguk setuju. "Ya, aku setuju. Kita butuh energi untuk menjelajahi Paris besok."
Mereka berbaring di tempat tidur yang nyaman, menikmati kehangatan satu sama lain. Luis memeluk Ellena erat, mencium keningnya dengan lembut.
"Aku mencintaimu, Ellena," bisik Luis.
Ellena tersenyum, matanya mulai terpejam. "Aku juga mencintaimu, Luis."
Mereka tertidur dalam pelukan satu sama lain. Di luar jendela, lampu-lampu kota Paris berkilauan, memberikan suasana romantis yang sempurna untuk pasangan yang sedang menikmati bulan madu mereka.
***
Bersambung
agar bisa menyenangkan suamimu...❤️❤️