NovelToon NovelToon
Kiara

Kiara

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Wanita Karir / EXO
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Timio

Terlahir cantik, kaya raya, cerdas, tapi selalu gagal jika berhubungan dengan percintaan, gadis baik-baik tapi selalu disakiti deretan pria yang pernah jadi pacarnya, dengan berbagai macam alasan, mulai dari yang masuk akal sampai yang paling menyakitkan.

Sampai akhirnya sesuatu yang rasanya tidak masuk akal pun terjadi, bagaimana bisa seorang wanita biasa, meskipun memang ia kaya, tapi tidak masuk akal dikejar-kejar oleh seorang selebriti papan atas,



Happy reading yeorobun 😂

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Timio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

25

Sebulan Kemudian ...

Kejadian yang tidak mengenakkan di parkiran basement kemarin terlupa begitu saja oleh Tommy, karena ia sudah membuktikan sendiri tidak ada yang perlu di kuatirkan, Kiara adalah miliknya, memangnya apa lagi. Kiara datang dengan utuh untuknya, dia hanya perlu menjaga dan mempertahankan wanitanya itu. Itu saja. Ia bahkan lupa bibir manis Kiara pernah mencium pipi putih Andre. Intinya, Kiara miliknya, titik.

Tapi tidak bagi Senja, Kiara memanggil pria putih pucat itu "Sayang" saja pun masih terngiang-ngiang ditelinganya sampai hari ini.

Benarkah Kiara sudah berpaling setelah dua tahun belakangan ini? Apa ada yang terlewat? Selama ini ia memantau dan mengawasi Kiara dari jauh, dan semuanya seperti yang diharapkannya, gadis yang ia lukai itu menutup hati untuk orang lain, dengan kata lain Senja sangat yakin dirinya masih memenuhi hati Kiara.

Tapi pria dari Johansen Corp itu, kapan munculnya? Dan bagaimana caranya? Kenapa Kiara bahagia sekali dijemput pria itu? Secinta itu kah dia? Bagaimana dengan dirinya? Apa dirinya sudah di antah berantah di hati Kiara? Kenapa dia sampai kecolongan?

Entah langit berpihak pada Senja hari ini, Ia bertugas menggantikan Alexandra untuk melakukan perjalanan bisnis hari ini. Alexandra yang bertugas menjadi sekertaris Kiara di Levin ada urusan mendadak, dan tidak bisa mendampingi Kiara.

Fyi, sekertaris pribadi yang selalu ia sebutkan itu hanyalah jabatan yang diangkat sepihak oleh Kiara karena hubungan mereka yang sangat erat sejak masih usia belia.

"Sayang." seru Tommy yang tiba-tiba muncul di pintu kamarnya tanpa mengetuk. Kiara langsung meletakkan ponselnya disampingnya.

"Kamu mau kemana? Kok bawa koper?", herannya melihat Tommy menggeret koper kecil.

"Aku ada syuting iklan di luar kota, 4 harian." sahutnya dengan wajah sedih dan merebahkan dirinya disamping tubuh Kiara.

"Ooh yaudah, kamu hati-hati. Cepet pulang."

"Ngga ada cium gitu, cium yang lama?".

Plakk... Kiara menyentil jidat Tommy dengan keras menyisakan merah disana.

" Sakit yaang...", ringis Tommy. Tiba-tiba kira memeluk pria tampan yang berbaring disampingnya itu, dan mencium kening merah itu.

"Aku juga mau bilang aku harus perjalanan bisnis tapi lebih lama dari kamu semingguan lah, jadi kita sama-sama pergi, ngga di rumah."

"Kok lama amat? Ngga bisa diwakilin ya? Ngga bisa 4 harian aja gitu biar sama-sama ntar baliknya? Kemana? Bareng siapa? Alexa? Sama orang lain? Cowo apa cewe? mmmph...", mulut cerewet itu tiba-tiba Kiara bungkam dengan menempelkan bibirnya disana.

Si pria auto bungkam dan bersemu merah. "Kenapa wanitanya jadi se sexy ini sekarang? Membuat Tommy merasa kupu-kupu berterbangan perutnya.

"Sana kamu tanya sama papa aku kenapa selama itu, aku berangkat bareng Alexandra dulu, nanti setelah beberapa hari digantiin sama orang lain yang masih satu divisi."

"Iya, sayang. Boleh kiss lagi gak."

"Gak..."

"Kok gitu? Aku masih mau....", Tommy berusaha mencium Kiara yang terus mengelak, diikuti cekikikan dari keduanya. Sesekali Tommy berhasil menempelkan bibirnya tapi terus dilawan Kiara. Akhirnya Tommy mencium apa pun yang ia dapat, sekalian menggelitiki gadisnya itu disana sini, menciptakan gelak tawa diantara keduanya, sampai Tommy tidak mendengar suara klakson mobil managernya.

"Tom.... ahhh.... aohhh..... lu berdua.... bisa ngga sih kalo lagi begituan tutup pintunya, sakit mata gua. Tuh manager udah dateng, buruan lu. Kita mau berangkat nih. Kamu hati-hati Ki, itu cowo ga bener, rusak tuh cowo..", seru Juan yang akhirnya melerai pertarungan "siapa yang mencium lebih banyak itu."

"Aku berangkat dulu ya sayang, cup ...", Tommy kembali mengecup kening Kiara didepan Juan.

" Anjir...", kesal Juan melihatnya.

"Apa? Lu mau juga? Sini kak gua cium... mmm...".

"Apa si monyet bekantan, minggir lu ah, jiji gua... dih ga waras. Itu koperlu, cepet."

"Sayang...bye.."

"Bye...", jawab Kiara melambai tangannya.

Kakak beradik itu pun pergi, meninggalkan Kiara dengan sedikit perasaan tidak enaknya pada Tommy karena harus merubah sedikit cerita perjalanan bisnis itu.

🌼🌼🌼

Tengah hari di Heathrow Airport, sepasang manusia yang berjalan menyeret koper masing-masing. Si pria yang senyum sumringah menatap sekeliling, seolah sedang melihat hamparan bunga daisy, sedangkan si wanita dengan raut wajah berbanding terbalik dengan pria itu, seolah sedang melewati genangan lumpur yang menjijikkan.

Kesal sekali pokoknya.

Belum lagi mengingat seat mereka saat dipesawat yang bersebelahan, sedikit saja turbulensi si pria dengan lebaynya akan mencari kesempatan seolah mengkhawatirkan si wanita itu, padahal sepanjang penerbangan mau turbulensi se parah apapun ekspresi wanita itu tetap datar, dan seirit mungkin untuk bersuara.

"Sini koper kamu aku bawa bu dirut." Senja masih dengan senyum manisnya yang tidak luntur-luntur.

"Bisa diem aja ngga? Liat kamu sampai seminggu kedepan itu rasanya muak banget lho. Jadi tolong ngga usah banyak tingkah."

"Hehehh, aku kan kuatir sih bu dirut, ntar kamu kecapean, aku kan gabisa bawa meeting sendiri." tidak perduli dengan semua penolakan Kiara.

"Ini udh jam makan siang, ayo makan disana." ajak Kiara sembari melangkah menuju sebuah restoran di bandara itu. Segaris senyum yang panjang tetap menyertai Senja untuk mengikuti gadis ketus itu.

Mereka memesan selera masing-masing, ditutup dengan matcha greente kesukaan Kiara, dan mochachino kesukaan Senja.

Masing-masing di hati mereka berkata, "Seleranya masih sama."

"Aku boleh panggil Kia kan selama disini bu dirut?" tanya Senja.

"Terserah." balas Kiara pendek sibuk mengetik sesuatu di ponselnya.

Beberapa detik setelah chat itu dibaca, ada panggilan masuk dari "Andre"

📞 Andre : Kenapa? Ada apa Sayang?

📞Kiara : Sayang...

Seruan itu membuat netra Senja mengarah ke sumber suara, seperti dejavu.

📞Andre : Kamu dimana? Kok nomernya beda?

📞Kiara : Kamu lupa ya, aku kan lagi bussiness trip ke Westminster.

📞Andre : Buset, jauh amat yang. Sama siapa?

📞Kiara : Sama pak Senja yang kemarin ketemu kita di parkiran.

📞Andre : Berapa lama?

📞Kiara : Aku ga bilang ya kemarin, semingguan sih.

📞Andre : Hah?? Aku susulin kamu ya. Ntar kamu di apa-apain lagi sama tuh cowo.

📞Kiara : Ngga usah gila, jangan ngide nyusul, kamu pasti juga sibuk di klinik. Jangan telat makan ya yang, love you.

Bip

Telepon terputus, jelas wajah Senja yang tadinya sumringah berubah jadi kecut, dan Kiara puas akan hal itu. Ini adalah pertahanannya, ia membangun tembok lagi agar Senja paham, ia adalah calon istri orang lain dan ia harus menjaga sikap.

Tanpa Kiara sadari, permainan itu semakin membuat seorang dokter bedah plastik itu semakin larut didalamnya, semakin ingin terus memainkan drama lucu Kiara ini sampai nanti Kiara benar-benar meneleponnya dengan panggilan sayang yang benar, bukan karena kepepet.

"Kamu udah lama sama dokter itu?", tanya Senja akhirnya.

" Ngga lama lama banget sih, kurang lebih 5 bulanan."

"Terus kamu sama dia udah sedeket itu?"

"Maksudnya?"

"Rumornya kalian dijodohin, bener kah? Yang itu aku ga salah kan?."

"Kamu kok kepo amat si pak manager. Kalo aku jelasin juga urusan kamu apa? Apa untungnya buat kamu?", kekeh Kiara.

" Aku harus tahu semua tentang kamu, Kia."

"Aneh. Udah ayo kita ke hotel."

Tanpa banyak bicara lagi, dan tanpa banyak tingkah lagi Senja mengikutinya dari belakang. Tidak sia-sia Kiara berdrama, ternyata ampuh sekali untuk menghalau Senja. Pria itu langsung murung, diam, dan datar, persis seperti yang Kiara harapkan. Persis seperti Senja yang dulu ketika cemburu.

Sementara yang sedang pemotretran, tersedak

minumannya sendiri karena postingan story sepupunya.

"Senja?"

"Dia yang pergi bareng Kia?"

"Seminggu?"

Pemotretan hari ke-dua baru saja dimulai tapi sang bintang sudah bertingkah, tidak fokus, tidak konsentrasi, tidak kooperatif, bolak balik toilet, tantruman, sensian, dan sebagainya.

Tommy The Prince membuat seluruh staff dan managernya kewalahan. Jarang sekali pria itu bertingkah seperti ini, seperti lima bulan terakhir ini ia semakin bersinar, ceria, tapi kali ini ia seperti anak ayam yang kehilangan arah.

"Lu kenapa? Ada masalah apa lu? Kemarin-kemarin lu baik-baik aja, kenapa hari ini lu malah kayak gini?." Juan datang menghampiri di ruang ganti.

Tommy terdiam memandangi ponselnya yang mati. Ia masih sibuk dengan pikirannya dan semua yanh ingin ia lakukan.

"Masalah sama Kia?", tanya Juan lagi.

Tommy masih diam.

"Tom, lu udah tua, jangan terlalu egois. Yang punya masalah bukan lu doang. Semua staff lu bikin pusing, please profesional lah, lu bukan orang baru di industri ini, kasian orang-orang. Ayo balik. Lupain masalah lu sampai 3 hari kedepan. Setelah itu mau jungkir balik mau tantrum lu terserah. Pokoknya iklan ini harus sukses. The Prince taruhannya kalo lu begini."

"Kak."

"Apa!"

"Karma itu ada ya?", tanya Tommy lirih.

" Baik dan jahat itu ada karmanya, lu dimananya? Baik atau jahat yang lu lakuin?", tanya Juan serius.

"Ayo, balik." Tommy tiba-tiba berdiri mengajak Juan kembali untuk melanjutkan yang sempat terhenti. Ia kembali ke mode Tommy sang profesional, mengikuti arahan leadernya. Meski hatinya meledak-ledak setiap ia melihat ponselnya.

"Baik dan jahat itu ada karmanya, lu dimananya? Baik atau jahat yang lu lakuin?" kalimat Juan yang itu benar-benar menampar dirinya.

Alasan sebenarnya mengapa ia tidak pernah berani bertindak jika Senja didekat Kiara. Sesak sekali. Ia tidak tahu harus apa, bertahan sakit, diluapkan sepertinya akan membuat lebih rusak dari sebelumnya.

isi story Senja yang paling menyakitinya

.

.

.

Tbc ...💜

1
SweetPoison
Hiks, udah abis. Pengen lagi baca semua karya author luar biasa ini!
Timio: Ditunggu yaa 💜
total 1 replies
Ivy
Sudah jatuh cinta dengan tokoh-tokohnya, semakin penasaran dengan jalan ceritanya 😍
Timio: Ditunggu yaa 💜
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!