Misi balas dendam seorang Duda arogan plus gila, pada seorang gadis yang ada sangkut pautnya dengan target balas dendam nya.
Duda itu mengira dia sudah paling gila, namun ternyata gadis yang dinikahinya secara paksa lebih gila darinya.
"Aku sudah tahu kau lah yang sebenarnya menjebak ku tidur dengan mu! Lihat dan rasakan nanti, akibat kau berani menjebak seorang Denada...!" ancam gadis itu dengan wajah pongah, dia tidak terima menikah paksa dengan duda beranak dua, bahkan usia mereka terpaut jauh 15 tahun.
"Hei bocah! Kau kira aku takut dengan ancaman mu?! Aku...?! Seorang pebisnis yang bahkan tak kenal ampun pada pesaing-pesaing nya! Jangan mimpi kau bisa membalas perbuatan ku! Sekarang, aku adalah suamimu! Kau harus patuh padaku! Akan ku pastikan pernikahan kita adalah neraka bagimu...!" Arjuna seorang duda berusia 34 tahun menyeringai licik.
Karakter keduanya sama-sama kuat dan keras, siapakah yang berhasil menaklukan pasangan nya lebih dulu dalam jeratan cinta?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
11. Disebut Perempuan Gattal dan Pencuri.
Hari baru bagi Denada, gadis itu sudah mulai kuliah kembali namun tidak dikawal oleh bodyguard karena menolak dengan tegas.
Denada sempat adu argumen dengan Arjuna, tapi akhirnya dia unggul dengan mengatakan anak buah suaminya bahkan pernah kalah olehnya. Jadi untuk apa pengawal, jika dirinya sendiri saja sudah hebat? Percaya diri? Oh tentu saja!
Sombong amat! Wkkk...
Denada tersenyum puas melihat wajah kekalahan Arjuna tadi pagi di rumah sebelum keduanya berpisah. Arjuna pergi ke perusahaan sedangkan Denada pergi ke kampus, keduanya menggunakan mobil masing-masing.
Gadis jago beladiri itu turun dari mobil mewah setelah sekian lama dia hanya menggunakan motor, mata beberapa orang sedikit terhenyak melihat mobil Alphard terbaru kurang lebih seharga 1,5 miliar.
Alphard itu adalah mas kawin yang diminta oleh Denada saat Arjuna bertanya pada gadis itu ingin menikah dengan mas kawin apa? Matre, kan? Sukses yess!
Sebenarnya setelah lulus SMA, disaat Denada ingin mendaftar ke salah satu universitas ternama di Jakarta, Devan masih sedikit memberi perhatian. Namun setelah itu tidak ada lagi keistimewaan atau perhatian dari sang kakak karena Devan sudah disibukkan dengan rumah tangga nya bersama Renata.
Saat pernikahan antara Devan dan Renata terjadi, usia Dena baru saja menginjak 17 tahun. Gadis itu masih terlalu muda untuk menghadapi dunia tanpa sosok orang tua dan kakaknya yang tidak memperhatikan dirinya lagi.
Sejak awal kuliah semua orang yang mengenal Dena di kampus mengira dia hanyalah orang miskin yang bisa masuk ke universitas mahal dengan jalur beasiswa, mereka tidak pernah mengetahui sebenarnya Denada adalah adik dari Devan yang notabene nya salah satu pemilik perusahaan ternama di Jakarta.
"Wow! Lihat si Dena keluar dari mobil mewah! Mobilnya keluaran terbaru tuh! Padahal selama ini dia pake motor butut, apa dia menjual diri!" sinis Salma salah satu penggemar Ali, mahasiswa wanita berjilbab dengan satu tingkatan diatas Denada.
Denada mendelik tajam mendengar sindiran kasar dari mulut perempuan berjilbab seperti Salma yang seharusnya memberi contoh baik pada perempuan lain yang masih membuka aurott.
"Heh, Salma! Lo kan perempuan berjilbab yeee... jadi bisa kagak tuh mulut lo jaga dan jangan bicara busuk tentang orang lain! Pake perkara gue keluar dari mobil mevaaah aja, lo fitnah gue!" Denada sengaja berhenti tepat di depan geng Salma dengan wajah Innocence sebab dia merasa dalam keadaan tidak bersalah.
"Yeee...! Mulut mulut gue, ngapain lo ceramahin gue!" bentak Salma tersinggung karena jilbab nya dibawa-bawa. "Lagian ngomong tuh yang sopan ya! Panggil gue kakak! Gue udah bilang, lo tuh junior gue!"
"Cih! Kalo pengen dihargai dan dihormati, hargai dulu orang lain! Apa pantas lo bilang gue jual diri hanya karena gue datang pake mobil mevaaah? Lo sirik, iya? Kaciaaannn!!!"
"Lo!!!" telunjuk Salma menunjuk tepat di wajah Denada.
Denada baru saja ingin memelintir tuh jari yang nunjuk wajahnya, namun suara rendah nan serak seorang pria menghentikan nya.
"Ada apa ini? Kenapa terdengar ribut-ribut?" sang pujaan hati semua para wanita disana datang menghampiri, mereka memang satu fakultas kedokteran.
"Assalamualaikum, Bang Ali." Ujar semuanya.
"Waalaikum salam warahmatullahi wabarakatuh. Jadi, apa yang terjadi?"
Ali adalah mahasiswa tingkat akhir, dia juga adalah komting di kelasnya dan salah satu anggota BEM organisasi mahasiswa intra kampus. Meskipun kepribadian nya alim dan sopan, namun penampilan nya tidak seperti pemuka agama. Terkadang Ali masih memakai pakaian gaul seperti teman-teman nya, juga tidak terlalu antipati dengan pergaulan.
"Nggak ada apa-apa Bang, kami hanya saling nyapa. Apalagi Dena udah lama nggak kelihatan, saya hanya bertanya apa dia sehat." Ujar Salma cari muka, bibirnya tersenyum.
"Kalau begitu alhamdulillah, bukankah sebentar lagi Pak Hilman masuk ke kelas." Ujar Ali merujuk salah satu Dosen di kampus.
"Iya, Abang. Kami masuk ya..." Salma menarik tangan teman-teman satu geng nya.
Denada yang ditinggalkan berdua dengan Ali sedikit salting, dia grogi karena susah lama tidak bertemu dengan pria idaman nya itu. "Gimana kabar Bang Ali, baik?"
"Alhamdulillah baik, Dek Dena. Kalau begitu saya masuk ke kelas dulu ya," dengan wajah datar tanpa ekspresi apapun, Ali pergi menuju kelasnya sendiri.
Beruntung banget sih yang bakalan jadi kekasih Bang Ali nantinya! Moga aja pas gue cerai nanti sama Om Juna... Bang Ali masih jomblo! Kalo pun udah punya cewek, lihat aja... entar gue tikung di sepertiga malam!
Gadis itu pun berlalu pergi ke kelasnya, disana ternyata teman nya Gea si cupu sudah menunggu.
.
.
Di perusahaan Arjuna sedang membaca laporan terbaru tentang istri kecilnya, dia sebenarnya sudah membaca perihal kehidupan Denada dua tahun belakangan ini setelah Devan menikah dengan Renata.
Sebelum mendatangi Devan untuk meminta ijin, Arjuna sudah mengetahui jika Denada selama ini berkerja di salah satu cafe untuk biaya kuliah dan terkadang biaya sehari-hari selain makan.
Sejak saat itu pemikiran Arjuna sudah sedikit berubah pada Denada, dia pikir Denada begitu dekat dengan Devan dan Renata sehingga ingin menghancurkan Denada demi menyakiti Devan.
Namun ternyata semua itu hanyalah praduga nya saja, nyatanya kehidupan Denada tidak lebih baik dari Arumi mantan adik iparnya.
"Bagaimana di kampusnya? Kamu sudah menyogok salah satu orang kampus agar menjadi mata-mata untuk mengawasi istriku kan?" tanya Arjuna pada salah satu anak buahnya.
"Beres, Bos! Tapi... ada kabar yang akan membuat Bos marah."
"Membuatku marah?" kening Arjuna melipat.
"Ya, kabarnya Nyonya sangat menyukai seseorang di kampusnya."
"Apa?!" mata Arjuna melotot tajam, giginya bergemelutuk seketika itu juga rasa panas menjalar di hatinya.
"Tuh kan, Bos. Anda marah... saya mengerti, Bos pasti cemburu."
"Asal jeplak ya mulutmu! Siapa yang cemburu?! Aku hanya tidak ingin saat dia jadi istriku, dia sembarangan berhubungan dengan pria lain! Aku nggak sudi milikku di sentuh dan aku dikhianati!"
"Ohhhh begitu ya! Iya iya deh, Bos..." si bawahan menahan senyum mengejek nya, dia tahu sang Bos memang sedang cemburu.
"Sekarang pergi! Jemput Arumi dan mantan mertua ku ke salah satu rumah milikku, ini kuncinya!" Arjuna melempar kunci rumah.
"Baik, Bos!"
Sepeninggal anak buahnya itu, wajah Arjuna mengeras. Dia trauma dengan pengkhianatan, dia meyakinkan dirinya sendiri jika dia tidak cemburu dan hanya tidak ingin Denada sebagai istri nya menyelingkuhi dirinya disaat perempuan itu masih menjadi istrinya.
Akan tetapi jika misinya menaklukan Denada telah berhasil, dia akan segera melepaskan gadis itu tanpa ada perasaan di dalam nya. Arjuna tidak ingin jatuh cinta, pada gadis yang memang sejak awal hanya menjadi tantangan untuknya, saat itu terjadi... dia tidak perduli jika Denada akan bersama pria lain.
"Aku nggak akan menyakiti mu, Baby. Aku tahu kau juga korban dari Renata, si wanita iblis itu! Tetapi kesalahan mu adalah menolak ku sejak awal... aku merasa tertantang untuk membuatmu jatuh pada pesona ku! Mari kita lihat... dengan sikap manisku padamu, pasti kau akan segera jatuh cinta padaku!"
.
.
Setelah jadwal kuliah Denada selesai, dia berpisah dari Gea si cupu temannya itu. Gadis yang sudah menjadi seorang istri dari Om-om kece itu menuju mobil pemberian Arjuna padanya. Dia memang masih belum bisa mengendari mobil, akhirnya dia harus setuju supir yang akan membawa mobilnya saat Arjuna menyuruhnya.
"Hei!!! Teman lucnutttt! Dasar cewek gataal! Lo udah berani mencuri pria yang gue incar sejak lama, hah...!!!"
Langkah Denada terhenti saat mendengar seseorang mengu_mpat nya. Dia mengenali suara gadis itu, namun yang dia bingungkan kenapa dia disebut perempuan gataal dan pencuri?
Ali si Alim Kalem.
Gea si cupu.
Renata.
Devan.
Arumi.
happy ending buat semua nyaa