NovelToon NovelToon
Gadis ODGJ & Fotografer Dingin

Gadis ODGJ & Fotografer Dingin

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Mengubah Takdir / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: Dyajenkpankestu_

"Ayah! ibu! kakak! Dimana kalian semuanya, hiks..."meraung Jeony sejadi-jadinya melihat anggota keluarga yang sudah tak bernyawa akibat kecelakaan beruntun yang menimpa keluarga pak Loey Christian.

"Kenapa tuhan? Kenapa engkau mengambil semua orang yang hamba sayang tuhan, hiks..."jeony meraung sejadi-jadinya di tempat kejadian yang dimana kondisinya pun saat ini juga tidak memungkinkan.


Ya memang benar adanya saat ini kondisi jeony pun begitu memprihatinkan. Karena kejadian naas itu yang membuat jeony mengalami patah tulang cukup parah yang membuat jeony harus menjalani serangkaian operasi estetika dan orthopedi agar dapat menyelamatkan nyawa jeony yang hanya tinggal menghitung jam.


Setelah melakukan serangkaian operasi, akhirnya nyawa jeony pun berhasil di selamatkan. Waktu terus berlalu hingga perubahan pada Jeony pun semakin terlihat jelas bahkan jeony dianggap seperti orang gila oleh warga sekitar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dyajenkpankestu_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30

."Gue harus menghubungi dia ini, agar dia mendapatkan pengobatan lebih baik"gumam gafi dalam hati sambil melihat jeony yang kembali tertidur dengan tenang. Sedangkan bunda jihan terus melihat pergerakan wajah sang putri yang terus melihat jeony dengan tatapan rasa kasihan.

"Apa kamu ingin menghubungi seorang teman nak?"tanya bunda jihan.

"Ya bunda. Emang kenapa bunda"jawab gafi. Kemudian, gafi menatap sang bunda dengan tatapan yang berbeda. Seakan sang bunda tahu, jika putranya saat ini ingin membawa perempuan yang bernama jeony untuk dari kehidupan sang bunda.

"Jangan dulu nak. Lebih baik biarkan dia tenang dulu, setelah tenang dan kondisinya membaik, baru kamu panggil temanmu kesini nak"ucap bunda jihan.

"Baik bunda!"jawab gafi.

"Sekarang kamu pergi beristirahat dan bunda akan membuatkan sup daging untuk temanmu yang sedang sakit"ujar sang bunda sembari tersenyum.

"Ya bunda. Gafi Istirahat dulu bunda"jawab gafi meninggalkan sang bunda yang sudah berjalan ke arah dapur.

Kembali dengan kondisi joeny yang saat sudah bangun dari tidur yang cukup nyaman. Lalu, bunda jihan masuk ke dalam kamar sambil membawa semangkuk bubur lengkap dengan lauk pauknya. Meletakkan nampan berisi bubur itu tepat di hadapan jeony yang saat ini sudah terdiam sembari terus melihat pergerakan bunda jihan. Setelah selesai, bunda jihan duduk di pinggiran kasur sambil memegang tangan jeony dengan sangat lembut.

"Ayo di makan bubur buatan bunda nak?"Ucap bunda jihan sambil menyuapi bubur buatannya sendiri.

"Buka mulut nak! Aaa…"titah bunda jihan sambil menyendok nasi bertekstur halus dan diberikan kepada joeny yang sudah membuka mulut. Saat itu juga, jeony membuka mulut dengan pelan, dan mengunyah bubur itu.

"Enak nak?"tanya bunda jihan.

"E-enak buk"jawab jeony seadanya

"Alhamdulillah. Bunda senang, jika kamu menyukai bubur buatan bunda"sahut bunda jihan sambil menyuapi jeony hingga bubur di mangkok habis tak bersisa.

"Kamu ingin tambah nak?"tanya bunda jihan sembari meletakkan mangkuk di atas nampan dan beralih mengambil gelas yang berisi teh anget untuk jeony minum sampai habis.

"Tidak. Jeony sudah kenyang"jawab jeony seadanya.

"Ya sudah kamu minum teh manis anget ini dulu biar hangat tenggorokanmu nak"sahut bunda jihan sambil memberikan segelas teh hangat. Lalu, jeony menerima teh hangat itu sambil mengulas senyum kepada bunda jihan yang tersenyum kepadanya.

Tak berselang lama, jeony meletakkan gelas yang masih berisi teh hangat di atas meja dan menatap bunda jihan yang terus melihatnya dengan tatapan sendu.

"Bu jihan!"Ucap jeony dengan nada pelan.

"Ya nak ada apa nak? Apa kamu ada sakit nak"jawab bunda jihan sambil melihat tubuh jeony secara keseluruhan.

"Bu jihan. Bolehkah saya tinggal disini untuk sementara waktu bu?"tanya jeony dengan sangat pelan tetapi masih didengar oleh sang bunda.

Seketika, bunda jihan terdiam sesaat. Lalu bunda jihan menganggukan kepala sebagai jawaban singkat dari wanita paruh baya itu cukup membuat jeony memberanikan diri untuk tinggal di tempat asing tersebut untuk beberapa waktu. Tutur kata dan cara bunda jihan memperlakukannya mengingatkannya pada bunda diva dan bunda azka, sayangnya joeny tidak menyukai kedua putra mereka.

Semalam, jeony suntuk dan tidak bisa tidur dengan lelap. Joeny memikirkan berbagai banyak hal di atas tempat tidur. Ia memandangi pantulan dirinya standing mirror. Berapa lama ia tidak memandang dan mengamati diri sendiri. Wajahnya khas perpaduan orang Asia dan orang China. Berkulit putih bersih dan wajah yang bisa dikatakan kategori cantik. Ia yakin, siapapun yang akan memujinya jika dia adalah seseorang yang normal. Tidak seperti saat ini, yang terlihat gelisah dan bisa marah kapanpun jika ada sesuatu yang membuatnya tidak nyaman.

Ia juga memikirkan nasibnya kedepan. Ia tidak bisa menumpang selamanya di rumah orang lain. Ia harus pergi yang jauh, setidaknya ke luar kota untuk menghindari keluarga tirinya. Ia tak mau siapapun yang membuatnya kembali pada mereka. Beberapa menit kemudian, bunda jihan datang ke kamar dengan membawa satu set baju ganti. Jeony secara khusus meminta kepada bunda jihan agar tidak menceritakan apapun tentangnya pada orang lain.

Serta, jeony meminta bunda jihan menyampaikan hal itu kepada gafi dan juga mbak rumi asisten rumah tangga yang mengantarkan makanan padanya semalam. Setelah memantapkan hati, jeony mengayuh kursi roda untuk keluar kamar dan membersihkan badan yang sudah berbau busuk akibat kelalaian yang ia lakukan sendiri. Ia pergi ke kamar mandi yang letaknya tepat berada di samping kamarnya. Saat itu juga, ia mendapati gafi yang baru saja keluar dari kamar mandi.

Saat itu juga, jeony membuang muka. Tetapi pandangannya teralihkan pada gelang hitam yang ada di pergelangan tangan gafi. Entah kenapa benda itu sangat menarik perhatiannya. Bahkan dia lebih mengingat gelang itu dibanding wajah menyebalkan pria tersebut. Di lain tempat, lebih tepatnya di ruangan rawat jeony di rumah sakit Mangusada, sekarang ada dokter gita dan para perawat serta beberapa polisi melakukan olah tkp dengan beberapa bukti yang dokter gita punya saat ini. Beberapa jam setelah pemeriksaan keseluruhan, polisi briptu santoso dan briptu anggara menemukan beberapa tali kain yang digunakan saat para pelaku mencolok jeony dengan sangat bersih.

"Dokter gita!"Ucap briptu santoso sambil melepaskan sarung hitam yang melekat di kedua tangan.

"Ya pak. Ada yang bisa saya bantu pak!"Jawab dokter gita dengan tegas.

"Saya minta tolong. Lakukan otopsi dengan tali kain kafan serta beberapa potongan celana robek yang sudah saya temukan di brankar tidur jeony"titah briptu santoso sambil memberikan karung hitam yang berisi potongan baju dan tali kain kafan.

"Baik pak saya laksanakan"jawab dokter gita dengan tegas sembari menerima kantong hitam tersebut.

"Saya minta tolong secepatnya keluar hasil tertulis, agar bisa tetap berlanjut pengungkapan kasus kematian keluarga berencana ini"timpal briptu anggara dengan tersenyum simpul.

"Baik pak saya akan usahakan"jawab dokter gita dengan tegas.

"Kalau begitu saya permisi dulu mbak. Karena akan melakukan olah kejadian perkara di jalan tol saat kecelakaan berlangsung"ujar briptu santoso sembari melangkah keluar ruangan terlebih dahulu.

"Dan satu lagi, jika mbak atau para perawat menemukan beberapa bukti yang kuat segera melaporkan kepada saya atau briptu santoso ya"timpal briptu anggara menambahkan pendapat sambil berjalan ke pintu keluar.

"Baik, siap laksanakan pak"jawab dokter gita dan para perawat secara bersamaan.

Setelah pak polisi keluar dari ruangan jeony, saat itu juga dokter gita dan perawat lain menggeledah seluruh ruangan jeony dengan baik. Karena, menurut mereka kejadian penculikan ini memang sudah direncanakan. Saat mereka pada sibuk menggeledah, di detik itu juga terdengar suara melengking dari arah kamar mandi. Sontak, dengan langkah cepat dokter gita, rosita dan Julia menghampiri abilla yang sudah berteriak sekencang mungkin.

Dobrak...

"Bil lo nggak apa-apa bil?"Tanya Julia yang langsung memeluk Abilla dengan erat.

"Hufftt.. gue nggak apa-apa. Cuman gue tadi teriak kencang karena nemuin foto gambar itu di closet kamar mandi dan dengan spontan gue lempar foto itu di sana"jawab abilla dengan menghela nafas sambil menunjuk arah closet kamar mandi saat abilla menemukan foto mengerikan.

"Sudah. Sekarang, kalian duduk dulu saya yang akan mengambil foto itu"sahut dokter gita sambil berjalan pelan menuju closet kamar mandi pasien.

Berjalan dengan pelan, kemudian dokter gita mengambil beberapa foto serta baju laki-laki lusuh yang berlumuran darah yang sudah mengering dan membusuk. Setelah ketemu, kemudian dokter gita membawa baju lusuh serta foto itu ke meja putih tak jauh dari kamar mandi. Kemudian, baju lusuh tersebut di perhatikan secara seksama oleh para perawat sedangkan beberapa foto mengerikan di lihat oleh dokter gita secara langsung. Secara spontan, dokter gita membulatkan mata saat melihat foto pembunuhan berencana yang saat ini dokter gita telusuri.

Degg... i-ni...

1
Fiyantin Pangestupp
semangat kak/Drool/
Rarapangestu
/Drool/
Rarapangestu
semangat kak
Rarapangestu
/Smile/
Rarapangestu
/Drool/
Fiyantin Pangestupp
kasihan si jeony, semangat ya dek/Drool//Drool/
Rarapangestu
/Drool//Drool/
Rarapangestu
tetep semangat kak/Drool//Drool/
Fiyantin Pangestupp
keren
Rarapangestu
tetep semangat kak /Drool//Drool/
disya
SAVE DULU AHH, NANTI BALI LAGI KALAU SUDAH END
semangatt thorrr/Drool//Drool/
Rarapangestu
harus masuk rekomendasi🥰🥰👌👌
Rarapangestu
semangat kak
Dyajenkpankestu_
odgj orang gangguan mental sakit jiwa kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!