NovelToon NovelToon
Aku Mencintaimu

Aku Mencintaimu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:12.7k
Nilai: 5
Nama Author: Teteh Aini

penasaran dengan cerita nya lansung aja yuk kita baca ...

Yuk kita ramaikan ...

Up setiap hari...

Sebelum lanjut baca jangan lupa follow , like, subscribe, komen , gift dan vote....

Apapun yang terjadi tetaplah bahagia jangan lupa tersenyum...

Selamat membaca....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Teteh Aini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25

Ting tong... Ting tong...

Terdengar suara bel rumah berbunyi . Syifa langsung melirik ke arah jendela dan terlihat mobil Haris sudah terparkir di halaman depan rumah , kemudian dia pun membuka kan pintu.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam, Mas."

Haris masuk ke dalam rumah dan lalu dia duduk di sofa yang ada di ruangan depan, kemudian Syifa menyalami nya.

"Sebentar ya Mas , aku ke belakang dulu."

Syifa langsung berjalan ke arah dapur tanpa menunggu jawaban dari Haris. Sementara Haris dia mengeluarkan dasinya lalu membuka kancing baju bagian atas nya.

"Ini Mas, di minum dulu air nya."

" Masya Allah , makasih sayang. "

Haris tersenyum melihat Syifa lalu dia meminum air tersebut sampai habis.

"Mas istirahat saja dulu! Mas pasti capek kan?"

"Iya, tapi kamu yang temenin saya ya!"

"Kenapa harus temenin sih Mas, kan bisa sendiri aja . Aku masih mau selesai ini dulu."

"Iya sudah kalau begitu saya di sini aja nemenin kamu. "

Syifa melirik ke arah Haris kemudian dia menyusun buku yang tadi di gunakan nya untuk membuat pola . Setelah itu Syifa berjalan ke arah kamar tanpa mengeluarkan se patah kata pun.

Haris yang melihat itu pun hanya bisa tersenyum sambil ikut melangkah masuk ke dalam kamar.

Lalu Syifa merebahkan tubuh nya di atas tempat tidur sambil memainkan hp-nya.

"Sayang ,sore nanti kita pergi belanja ya! saya lihat isi kulkas sudah pada habis. "

"Iya Mas."

Haris tak lagi merespon atau pun berbicara pada Syifa. Kemudian Syifa melihat Haris yang ternyata sudah terlelap dalam tidur nya. Syifa menggeser tangan Haris yang masih melipat di bawah kepala nya. Kemudian Syifa berjalan keluar kamar dan melanjutkan kegiatan nya tadi . Syifa juga sempat menelpon umi nya yang ternyata sebagian dari pembicaraan mereka sempat di dengar oleh Haris .

( Kalau aku mau kemana-mana biar gampang Mi , biar nggak ngerepotin terus Mas Haris )

( Ya sudah kalau gitu nanti Umi bicarakan sama Abi supaya mengirimkan motor kamu ke sana )

( Makasih ya Umi, Waalaikumsalam .)

Setelah selesai menelpon Syifa kembali melanjutkan kegiatan nya.

Sementara Haris yang berada di dalam kamar, dia mengirimkan pesan kepada uminya Syifa untuk tidak menuruti keinginan Syifa. Karena Syifa adalah tanggung jawab nya maka dia tidak mau kalau Syifa merepotkan Abi dan Uminya.

.

Saat sedang dalam perjalanan pulang ke rumah, Syifa masih terlihat kesal kepada Haris. Dia tidak mau melihat ke arah Haris. Dia hanya memandang ke arah jendela mobil. Hal itu justru membuat Haris merasa tidak nyaman dan sedikit bersalah pada Syifa.

"Sayang kamu masih kesal ya sama saya?"

Haris berusaha untuk memecahkan keheningan di antara mereka.

"Saya nggak bermaksud buat kamu marah seperti ini . Sayang tolong ngertiin posisi saya saat ini."

"Posisi apa yang mau di ngertiin Mas? tempat itu tadi kan bukan kampus."

"Iya maksud nya saya dan Bu Andin itu kan rekan kerja, jadi kamu nggak boleh bersikap kurang sopan seperti tadi ."

"Apa nya yang kurang sopan Mas, justru wanita itu yang nggak tahu malu."

" Istighfar Syifa, saya gak mau istri saya berbuat kasar sama orang yang nggak berbuat salah , apa lagi itu cuma masalah kecil yang gak harus di besar-besarkan. "

Syifa tak menjawab ucapan Haris. Dia hanya menoleh ke arah Haris kemudian memalingkan wajah nya ke arah jendela mobil dan gak terasa air mata nya mengalir membasahi pipi nya .

Syifa merasa sangat sedih karena Haris menyalahkan diri nya. Padahal dia hanya ingin menjaga hubungan mereka agar terhindar dari orang ketiga. Syifa juga tidak pernah bersikap kasar atau pun tidak sopan kepada orang lain , kecuali orang itu yang memancing diri nya berbuat seperti itu.

Beberapa saat kemudian. Setelah mereka sampai di rumah , Syifa langsung keluar dari mobil dan berjalan cepat masuk ke dalam rumah. Syifa masuk ke dalam kamar dan mengurung dirinya di dalam kamar mandi . Dia menangis sesenggukan sambil terus mengingat perkataan Haris yang menyalahkan diri nya.

Tok tok tok ....

Haris mengetuk pintu kamar mandi dia khawatir karena sudah hampir 2 jam Syifa berada di dalam.

"Sayang kamu ngapain? buka pintu nya sayang!"

Tok tok tok ....

Syifa membuka pintu nya dan keluar . Syifa melewati Haris begitu saja bahkan tidak melihat nya sedikit pun.

Haris menarik lengan Syifa sampai akhir nya Syifa menghentikan langkah nya. Haris mendekati Syifa dan terlihat jelas mata nya sembab seperti habis menangis.

"Sayang kamu nangis? maafin saya ya, saya gak bermaksud nyakitin perasaan kamu."

Haris lalu menarik Syifa kepelukan nya. Dia merasa bersalah karena sudah membuat Syifa menangis.

"Sayang tolong maafin saya, saya nggak berniat nyakitin apa lagi sampai buat kamu menangis seperti ini , maafin saya ."

Syifa tidak menjawab apapun, dia hanya diam dan air matanya mengalir deras membasahi pipi nya.

"Sayang, tolong jangan diam seperti ini."

Syifa melepaskan pelukan Haris. Dia merasa diri nya semakin sedih kalau dekat dengan Haris . Syifa pergi keluar kamar meninggalkan Haris begitu saja.

Syifa pergi ke ruangan depan dan menjatuhkan tubuh nya di atas sofa. Dia melepaskan tangis nya sampai akhir nya dia tertidur.

Sementara Haris dia hanya bisa memandang Syifa dari jauh , dia tidak mendekati Syifa karena ingin memberikan nya waktu sendirian .

Jam sudah menunjukkan pukul 23 00 Haris pun memberanikan diri nya untuk mendekati Syifa. Di lihat nya Syifa yang sudah tertidur pulas dengan wajah yang masih terlihat lembab. Kemudian dengan perlahan Haris pun mengangkat tubuh Syifa lalu memindahkan nya ke dalam kamar.

Haris menggenggam erat tangan Syifa lalu mencium tangan nya. Dia benar-benar merasa bersalah karena telah membuat Syifa menangis .

"Maafin saya sayang, saya nggak bermaksud buat kamu sedih. Saya juga nggak sepenuh nya nyalahin kamu , karena saya juga sadar kalau kamu hanya tidak ingin wanita lain mendekati saya."

"Saya senang kamu merasa cemburu itu artinya kamu beneran sayang dan cinta sama saya."

"Tapi saya gak mau kamu jadi orang yang tidak bisa mengendalikan emosi , apalagi di tempat umum . Tanpa kamu cemburu pun saya nggak akan pernah tergoda dengan perempuan mana pun di luar sana. Saya sudah sayang dan cinta sama kamu, saya nggak mau kehilangan kamu . Dalam hidup saya pernikahan hanya terjadi satu kali dan itu hanya dengan mu Syifa Mardiyah."

 

1
Ainain Cantika
/Rose//Rose//Rose/Mari merapat dan ramaikan
Abiel Davisa
kali² kasih pelajaran hehe
Annisa Rahman
good
Lailan Najmi
ceritanya bagus dan tidak membosan kan
Sugiharti Rusli
wah kisah tentang perjodohan antar anak" ustadz nih,,,
Suren
bandel benar kamu Syifa. dibilang suami suka tdk dengar🤭😁🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!