NovelToon NovelToon
Jatuh Cinta Dengan Gadis Desa

Jatuh Cinta Dengan Gadis Desa

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis
Popularitas:7.9k
Nilai: 5
Nama Author: Lany Sary

Aulia Adzania Gladisha seorang gadis desa yang usianya 19 tahun, yang suatu saatnya nanti akan bertemu dengan seorang CEO tampan,

Namun siapa sangka seorang CEO tampan yang sangat terkenal jatuh cinta dengan pesona gadis desa.

disamping itu juga seorang CEO tampan memiliki penyakit keturunan dari sang kakek.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lany Sary, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28:Rumah Sakit

"Akkhhhhhh...Astaga mengapa begitu sakit, A-aul jangan pergi. " Ucap Auliano berderaian airmata dengan menjerit kesakitan, seluruh tubuhnya berkeringat Nafasnya yang terasa sesak dan jantungnya yang begitu sakit."Ja-jantungku mengapa Sa-sangat sakit, Akkhhhhhh... "Auliano tak sengaja menjatuhkan vas bunga diatas meja yang tak jauh darinya.

BRANGG!

Aulia yang masih berada diluar kamar merasa Terkejut saat mendengar vas bunga yang ada di dalam kamar yang dia tempatinya beberapa hari ini terjatuh.

Saat kembali lagi di kamar itu Aulia terkejut ketika melihat Auliano yang memegang dada kirinya dengan sangat kuat menahan rasa sakit yang melandainya.

"Kaka..."Teriak Aulia terkejut, Aulia berlari dan membuang tasnya begitu saja lalu mengangkat kepalanya Auliano untuk menaruh Dipangkuannya Dengan berderaian air mata

"Tolong ja-jangan pergi!" Lirih Auliano sambil menatap wajah Aulia. Aulia mengangguk dengan deraian air mata uang mengalir di wajah cantiknya.

"aku tidak akan pergi, Bertahanlah kak." Ucap Aulia.

Sary yang melihat dari balik pintu itupun sangat bahagia dan tersenyum miring lalu dia langsung menyalahkan handphonenya dan merekam Auliano yang tak berdaya, dan mengirimkan di nomor yah tertera Tuan pengganggu di handphonenya.

"Setelah ini akan ada hadiah besar-besaran untukku." Ucap Sary seringai jahat.

"Kaka tunggu sebentar Aulia akan memanggil penjaga di mansion ini, untuk segera membawa Kaka kerumah sakit, jadi bertahanlah!" Ucap Aulia lalu beranjak pergi.

Saat Aulia keluar Sary langsung masuk dan tersenyum miring ketika melihat Auliano yang memegang dada kirinya dengan kuat.

"Cupp.. Cupp.. Cupp Anoku sayang, Mungkin sebentar lagi kau akan Lenyap." Batin Sary dengan rasa bahagia, langsung saja dia melepas dengan paksa tangan Auliano yang sedang memegang erat dada kirinya, tak menunggu lama Sary langsung menekan dada kirinya Auliano yang terasa sakit, Auliano menjerit kesakitan dan nafasnya yang begitu sesak.

"ja-jangan lakukan itu!" Lirih Auliano menahan sakit.

"Ano sayang aku harus melakukannya agar pernafasanmu kembali normal." Ucap Sary dengan sengaja memasang wajah khawatir.

"Le-lepaskan." Auliano menjerit kesakitan namun Sary tak menghiraukannya, Auliano berusaha untuk menjauhkan tangan Sary namun saat ini keadaannya sangat lemah,"Akkkkkhhhhhh..."Sary tetap menekan dada kirinya Auliano, Auliano kesusahan untuk bernafas.

"le-lepaskan jantungku sangat sa-sakit." Namun lagi-lagi Sary tak menghiraukannya dan bertambah menekannya dengan sangat kuat hingga membuat Auliano tak bisa menahannya lagi, dan akhirnya Auliano tak sadarkan diri namun Sary tetap menekannya bahkan Sary menginjak dada kirinya Auliano.

"Pak Lukman tolong cepat!"Pintah Aulia yang merasa khawatir

Sary panik saat mendengar suara Aulia yang sudah mendekati kamar itu, namun dengan segera Sary membuat drama.

"Astaga Ano bangun...kenapa bisa seperti ini?" ucap Sary dengan wajah pura-pura sedihnya.

"Kaka... Tidak-tidak, Buka Matamu!Ayoklah Kak... " Teriak Aulia frustasi saat melihat Auliano yang sudah tidak sadarkan diri.

"Nyonya biarkan saya dengan Pak Fais mengangkat Tuan Muda untuk dilarikan ke Rumah Sakit." Ucap Pak Lukman sang sopir.

Setelah Auliano diangkat kemobil langsung saja mereka pergi dengan cepat. Aulia menangis histeris melihat wajah sang kekasih yang begitu pucat namun tak mengurangi ketampanannya sedikit pun.

"Kaka bertahanlah demi Aulia, bukankah Kaka sudah berjanji untuk membawa Aulia ke ayah dan ibu di desa lalu langsung meminta restu, jadi Aulia mohon bertahanlah demi Sang Putrimu ini" ucap Aulia dengan tersenyum Gentir dengan deraian airmata.

Pak Lukman yang membawa mobil pun menitikan airmatanya ketika mendengar ucapan Aulia,"Yang sabar Nyonya, Kalian berdua pasti akan bahagia setelah ini."Batin Pak Lukman sambil menyetir mobil.

Saat menempuh perjalan beberapa menit akhirnya mobil yang membawa Auliano sampai juga di rumah sakit.

Aulia langsung memanggil perawat, dengan cepat perawat langsung memindahkan tubuh Auliano di atas brankar rumah sakit Menuju keruangan, Saat sampai diruangan Aulia tidak diizinkan untuk ikut masuk.

"Tunggulah Disini!" Pintah Suster yang menahan Aulia saat ingin masuk kedalam Ruangan.

"Tidak, saya ingin melihat Kak Ano." Aulia membantah.

"Anda akan melihatnya saat pemeriksaan yang dilakukan kami telah selesai, jika Masih saja bersikeras untuk tetap ikut masuk kedalam maka itu akan mengganggu konsentrasi kami ketika melakukan pemeriksaan."Ucap suster itu memberi penjelasan.

"Tapi Sus...

"Harap kerjasamanya!"ucap suster memotong ucapannya.

" Baiklah... tapi aku mohon tolong selamatkan Kak Ano."Ucap Aulia dengan deraian airmata, suster itu hanya mengangguk lalu menutup pintu Ruangan.

"Ya Allah Tolong selamatkan Kak Ano. "lirih Aulia dengan deraian air mata sambil mondar-mandir didepan ruangan.

"Nyonya yang sabar, Tuan Muda Orang yang kuat, Bapak yakin Tuan muda pasti bisa melalui ini semua." ucap pak Lukman mencoba menguatkan Aulia yang kelihatan begitu merasa khawatir akan kondisi Tuan Muda.

Beberapa jam lamanya akhirnya pintu ruangan pun terbuka, terlihat dokter wanita yang memakai kacamata bening itu langsung keluar dan menghampiri Aulia yang masih setia menunggu diluar ruangan dengan raut wajah yang begitu khawatir.

"Dokter bagaimana keadaan kak Ano?"Tanya Aulia langsung berdiri dan menatap sang dokter yang ada dihadapannya sekarang.

"apakah nona kerabat dari pasien?"Tanya Dokter berkacamata bening itu.

"Saya istrinya dokter, tolong Katakanlah bagaimana dengan kondisi suami saya?"ucap Aulia membuat pak Lukman dan pak fais saling pandang dan mengernyitkan dahinya.

Tapi sebelum menjawab dokter itu memperbaiki kacamata beningnya yang ia gunakan dan membuang nafasnya dengan pelan.

"Baiklah... jadi suami anda baru-baru ini mengalami serangan jantung mendadak."Jelas ucapan Dokter itu membuat Aulia tersentak kaget.

"A-apa..serangan jantung??"Tanya Aulia kembali dengan rasa keterkejutannya saat mendengar Ucapan dari sang Dokter.

"Iya...pasian mengalami serangan jantung mendadak, karna akibat dari rasa kekhawatiran sang pasien dan emosi yang dikeluarkan pasien berlebihan serta kelelahan yang dirasakan pasien, dan aku harap tolong dijaga kondisi suami anda karna itu akan mengakibatkan fatal, semakin ia merasakan perih maka itu semakin menambahkan tingkat perusakan bagian jantungnya."Jelas dokter itu dengan raut wajah yang serius. (Jangan dibully bagian Bab ini Manteman, ikutin saja alur ceritanya Karna bagian Bab ini tentang penyakit jantung, Author sendiri kurang faham dengan penyakit jantung jadi Author buat dengan karangan sendiri).

"Jadi pasien sendiri memang mempunyai penyakit jantung bawaan, hingga begitu mudah ia terkena serangan jantung." Lanjut dokter."baiklah kalau begitu saya permisi dulu...Anda bisa langsung menjenguk suami anda kedalam." ucap dokter itu lalu melenggang pergi.

"Mengapa Kaka tidak memberitahu soal penyakit kaka?"lirih Aulia terkulai lemas dilantai." Maafkan aku kak? Aku yang salah... seandainya saja aku mendengarkan permohonan kaka, aku yakin ini tidak akan terjadi."

"Sudah Nyonya Bangunlah!" Ucap Pak Lukman tersenyum hangat.

"Pak, Maafkan Aulia yang sudah mengaku sebagai istri Kak Ano? Aulia hanya ingin tahu kondisi Kak Ano."Ucap Aulia menatap pak lukman dengan airmata yang masih mengalir.

" Sudahlah tidak apa-apa Nyonya, Justru Bapak senang mendengarnya. Berdirilah dan masuk untuk menemui Tuan Muda!"Ucap Pak lukman tersenyum, Aulia mengangguk dan beranjak pergi.

Saat masuk kedalam ruangan dan melihat sang kekasih yang terbaring lemah dengan infus yang menempel di lobang hidung Lancip Auliano serta alat-alat yang dipasangkan ditubuh tak berdaya Auliano, membuat Aulia yang melihatnya merasa ngilu betapa hatinya sangat hancur bagai pisau yang menyayat kulit terasa begitu perih saat melihat kondisi sang kekasih.

Aulia berjalan secara perlahan mendekati Auliano diatas ranjang rumah sakit yang belum sadarkan diri dengan berderaian air mata telah membanjiri wajah cantiknya. Entah sudah berapa banyak tetesan airmata yang ditumpahkan Aulia, rasanya sudah ingin mengering saja.

Bersambung...!!

1
Mulyana
lanjut
Mulyana
lanjuut
Mulyana
lanjut
Wafiq Nansi alhusna
ceritanya sangat menarik
Mulyana
lanjut
ATAKOTA_
busetdah mulutnya itu lo astaga 🗿
Alisa channel
Ini author beneran jago banget, keren! 👍
Husna
Merinding bacanya, thor! Jangan berhenti menulis ya, aku akan selalu mendukungmu! 💪
ella ellie
Tindihan perasaan!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!