Nesya menolong seorang pria asing, tetapi dia meninggalkan pria itu setelah pria itu sudah di rawat dengan baik.
Sekian lama mereka berpisah di pertemukan kembali di tempat kerja
Apakah Mereka akan bersama akan berpisah.
Cinta tulus dari pria tersebut apakah bisa meluluhkan hati Nesya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurhayati 11, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 25
Langkah kaki Nando kali ini begitu ringan, tidak seperti sebelum masuk ke rumah. Seakan beban berat sudah sedikit berkurang setelah mengungkapkan semua kesalah pahaman yang di pikirkan sang Papa.
Untung saja sang Papa hanya menatapnya kesal, tidak melayangkan bogem mentah ke wajahnya. Entah apa yang di pikirkan Papanya, apa mungkin di ancam sang Mama atau tidak tapi yang pasti dia merasa lega.
Hari ini begitu melelahkan dari tadi siang hingga malam menyapa, tidak sedikit pun ia istirahat.
Setelah menutup pintu Nando segera menuju ruang ganti ,mengganti pakainya setelah itu dia merebahkan tubuhnya di atas kasur
"Sungguh melelahkan."Gumam Nando menatap langit langit ruangan kamarnya ada senyum kecil saat bayangan sang wanita terlintas begitu saja "Kuharap kita akan bersama."
Tak terasa manik matanya mulai berat dan tertutup sempurna hingga dengkuran halus lah yang keluar dari mulutnya
Pacaran sinar mentari pagi begitu terang, namun sedikit dingin. Wajar saja musim kemarau cuaca akan lebih dingin jika di pagi hari dan mulai menjelang malam hari.
Ruang makan
"Sayang tadi malam kamu gak di apa apain kan sama papa?" Tanya Mama Mila usai sang putra duduk di sebrang hanya terhalang meja
Wajah sang putra terlihat sangat cerah ada senyum kecil di sana.
"Gak ko Ma, papa hanya sedikit kesal saja." Jawab Nando memang apa adanya
"Syukurlah." Mama Mila menghembuskan nafasnya lenga, ya memang putranya berkata jujur karena wajahnya tak ada memar atau pun cedera. Entah di tubuh tapi sepertinya tidak, semarah marah suaminya paling nonjok atau pun menampar. Itu lah yang berada di benaknya.
"Papa, di mana Ma? Tumben gak ikut sarapan." Tanya Nando heran saja kenapa papanya itu tak ikut sarapan.
"keluar olah raga." Jawab Mama Mila sambil menyuap roti yang sudah di potong potong olehnya "Kamu gak mau cerita sama Mama?" Mama Mila menatap putranya sesekali
Hening
Nando masih menikmati suap demi suap Roti yang berada di tanganya. Jadi dia belum menjawab pertanyaan sang mama
"Hemm, seperti yang aku kemarin katakan Ma. Ada kah cara untuk meluluhkan hati wanita?" Nando mencoba bertanya ya, mungkin saja Sang Mama bisa memberikan solusi
"Wanita itu sebenarnya simpel sayang cuma memang banyak maunya. Dan tidak bisa di utarakan harusnya peka dalam artian jika wanita mengatakan tidak bukan berati tidak. Kamu sedikit paham kan apa yang Mama katakan?"
"Hah.."Nando membuang nafasnya serumit itu
Mama Mila hanya menanggapi senyum kecil.
...----------------...
"Nes kamu gak lupakan mau cerita ke aku." Sandra lekas menyerang pertanyaan yang sedari tadi malam mengganggunya.
Dan saat ini mereka berada cafe deket pantai karena udara begitu panas memutuskan duduk di dalam cafe saja.
Dan kebetulan mereka tidak membawa cemilan apa pun, termasuk susu kotak. Yang memang Nesya dan Sandra sukai
"Cerita yang mana? Aku lupa." Jawab Nesya sembari nyengir
"Haisss,,,, kamu ini... pura pura lupa apa emang beneran lupa?" Omel Sandra kesel dia melipat tangannya di depan dada sedangkan bibirnya manyun.
Nesya geli dengan tingkah laku sahabat karibnya ini, jika dirinya ada masalah dia selalu ingin mengetahui
"Baik baik lah, apa yang mau kamu tanyakan terlebih dahulu."Nesya mulai serius
"Obat kamu yang tadi malam itu loh?" Sandra lekas bertanya tentang itu memang sangat penasaran.
"Oh itu, baik lah. Waktu itu setelah aku di antar kamu pulang menuju taksi, aku gak pulang kamu inget kan?"
Sandra mengangguk tetapi tak mengatakan apa pun membiarkan sahabat karibnya ini menceritakan semuanya
Nesya melanjutkan ucapanya"Aku turun mencari angin segar, lalu aku duduk di salah satu bangku pajang. Beberapa saat aku mencoba menghirup udara banyak banyak, eh ada seorang pria meminta izin ku duduk di sampingku."
"Ya,,,, terus.."Sandra penuh semangat
"Aku gak bisa menolak dong kan ya, meski aku harus melawan rasa takut." Ucap Nesya kemudian ia menyedot susunya kembali melanjutkan ucapanya."Aku merasa tak kuat untuk menahan rasa takut itu. Aku pamit ke orang tersebut, tanpa aku mendengar jawaban nya aku berjalan menunduk. Tanpa di duga aku menabrak seseorang. Pantatku sampai ngilu terbentur tanah begitu dahsyatnya, pria itu berbicara aku mendongak. Ternyata, kamu paham kan siapa dia. Setelah itu aku pingsan, katanya si sampai 2 jam lah ya. Saat aku sudah kembali sadar aku di rumah sakit."
"Pantas saja, "
Dukungan kalian sangat berarti untuk author
Sehat sehat untuk kalian 😊😊😊