NovelToon NovelToon
One Day With You

One Day With You

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / One Night Stand / Playboy / Percintaan Konglomerat / Beda Usia / Diam-Diam Cinta
Popularitas:15.1k
Nilai: 5
Nama Author: IamLovelyvi

Baron adalah mimpi buruk di mata Evelyn sejak pertama kali mereka bertemu. Berharap tidak bertemu lagi dengan Baron, namun takdir berkata tidak. Bagaimana mungkin Evelyn tidak trauma, dengan mata kepalanya sendiri ia melihat Baron bercinta dengan pacarnya. Lalu bagaimana jadinya Evelyn malah terikat dengan Baron seumur hidupnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IamLovelyvi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 25

"Apakah kau masih mengunjungi psikiatermu?"

Peter meletakkan cangkir kopinya di meja kaca yang ada di ruang tamu. Di pangkuannya terdapat laptop yang tidak pernah lepas darinya setiap hari. Bola matanya melirik Baron dari sudut matanya.

Baron menggeleng, "Tidak lagi. Aku sudah merasa lebih baik." jawabnya.

"Benarkah? Papa senang mendengarnya."

Di hati Peter terdapat sesuatu yang mengganjal menyangkut putra semata wayangnya. Jelas, ia menyadari perubahan dalam diri Baron selama beberapa waktu terakhir. Perbedaan itu terlihat jelas ketika Evelyn tinggal di rumahnya. Peter selalu memperhatikan cara Baron menatap Evelyn sangat berbeda. Ada keinginan besar untuk memiliki di mata putranya itu terhadap Evelyn.

"Apa yang kau inginkan dari Evelyn." pertanyaan itu muncul begitu saja. Baron membalas tatapan Papanya. Baron menyadari bahwa Peter telah mencium rencananya terhadap Evelyn.

"Aku ingin memiliki Evelyn." jawab pria itu dengan tegas.

"Bagaimana dengan Laura?"

Peter mengenal putranya dengan baik. Dibalik kondisi mentalnya yang buruk, Baron adalah laki-laki yang setia dan tidak suka berhubungan dengan banyak wanita sekaligus. Ketika Baron memilih Evelyn, itu artinya Laura sudah tersingkirkan.

"Dia tidak pantas bersamaku." jawabnya dengan wajah suram ketika mengingat Laura.

Pria paruh baya itu meletakkan laptopnya di atas meja. Mendengar keinginan putranya adalah hal serius yang perlu campur tangannya. Menyangkut Evelyn adalah putri dari sahabat baiknya yang sudah seperti keluarga baginya. Sementara putranya bukanlah laki-laki biasa yang masih memiliki masalah dalam kejiwaannya, sehingga akan menimbulkan banyak masalah jika tidak dikendalikan dengan baik.

Evelyn adalah menantu idaman yang diinginkan semua orang, jelas ia akan senang jika Evelyn menjadi menantunya. Tetapi ia tidak akan seegois itu menempatkan Evelyn di posisi sulit untuk menghadapi putranya.

"Kau mencintai Evelyn?" hal itu adalah hal yang harus dia ketahui lebih dulu. Ia tahu putranya tidak memiliki emosi yang dimiliki oleh manusia normal. Emosi khusus seperti marah, menangis dan simpati terhadap orang lain, apalagi mencintai seseorang, hal itu sangat mustahil muncul di hati putranya.

Peter tahu sendiri, Baron tidak pernah mencintai Laura. Baron merasa nyaman bersama Laura, gadis itu menjadi teman Baron ketika merindukan sosok ibunya. Karena itu ia tidak pernah menghalangi hubungan mereka meski tidak pernah menyukai Laura. Laura yang tidak mengetahui kondisi Baron tidak pernah tahu bahwa Baron tidak pernah mencintainya. Semua itu berkat kepandaian Baron memasang topeng palsu yang bertindak seolah ia sangat mencintainya sampai Laura tidak pernah menyadarinya.

Tapi Laura telah membuat kesalahan fatal, membuat dirinya tersingkirkan. Berganti dengan Evelyn, gadis yang tidak tahu apa-apa.

"Papa tahu aku tidak akan bisa merasakan perasaan itu." balas Baron tanpa ekspresi.

Peter mengangkat sebelah alisnya dan telah memahami keinginan Baron setelah mendengar kalimat itu. Baron hanya ingin menjadikan Evelyn seperti Laura.

"Dan kau tahu sendiri Papa tidak akan tinggal diam kalau memilih Evelyn menjadi pengganti Laura. Papa bukanlah tandinganmu. Papa bisa menyembunyikan Evelyn di tempat yang tidak akan bisa kau temukan." Meski Baron putranya, ia tidak akan menuruti keinginan gila itu. Bagaimana pun Peter tidak akan merelakan Evelyn menjadi bahan pemuas jiwa gila putranya.

"Pah, jangan menghalangiku."

Sorot mata Baron menjadi tajam. "Lebih baik kau melakukan pertemuan dengan psikiatermu sebelum memutuskan hal ini. Evelyn tidak seperti Laura yang rela memberikan tubuhnya untukmu. Evelyn adalah gadis berharga yang tidak sembarangan dimiliki. Sebaiknya kau merubah dirimu menjadi lebih baik sebelum berniat memiliki Evelyn."

Suasana berubah menjadi tegang. Perseteruan antara ayah dan anak itu jarang terjadi. Mereka selalu sejalan dalam urusan bisnis, tapi kali ini tidak ada kecocokan di dalam pikiran mereka menyangkut Evelyn.

Baron tahu ia tidak akan bisa menantang ayahnya. Ya, dirinya adalah makhluk berdarah dingin yang ditakuti di dunia bisnis. Ketika namanya disebut, orang-orang akan tunduk, hormat dan segan. Namun, Peter adalah ayah Baron. Setidaknya sifat dan kemampuan itu sebagian besar turun dari Peter. Baron memang diakui, tetapi Peter lebih ditakuti.

Melawan Peter bukanlah pilihan yang tepat. Selain menuruti perintah pria itu, Baron tidak memiliki pilihan lain. Tapi bukan Baron namanya jika tidak memiliki kemampuan memanipulasi yang baik. Mungkin ia akan bersikap patuh di depan Peter agar pria itu tidak bertindak yang membuat rencananya menjadi kacau.

"Baiklah, aku akan melakukan apa yang Papa minta. Tapi Papa harus berjanji tidak akan menjauhkan Evelyn dari jangkauanku."

Peter tersenyum melihat kepatuhan putranya, tapi dia tidak berpuas diri. Dia mengenal betul putranya yang akan melakukan apa saja demi keinginannya. Peter telah membaca trik Baron. Namun ia tidak berencana mengacaukan triknya.

"Bagus. Sebenarnya Papa senang Evelyn menjadi menantuku. Cobalah untuk mencintai Evelyn dengan tulus."

Baron mengangguk, "Aku akan mencobanya. Tapi aku membutuhkan bantuanmu untuk membuat hubungan kami menjadi dekat.

Evelyn duduk di kursi belakang di dalam sebuah mobil. Ia mengenakan hot pants yang memamerkan setengah pahanya berpadu dengan kaos crop top berwarna hitam lengan pendek. Di kursi depan Baron dan Peter duduk berdampingan memakai pakaian semi formal.

"Evelyn, apakah kau senang menemani Paman liburan?" Peter bertanya sambil menoleh ke belakang.

Senyum lebar terbit di wajah Evelyn, "Tentu Paman. Papa menceritakan sesuatu tentang Paman, membuatku sedih mendengarnya."

"Jadi kau di sini karena kasihan padaku."

Evelyn melambaikan tangan kanannya sambil menggeleng, "Tidak Paman. Aku benar-benar senang karena aku juga merasa butuh liburan. Paman tahu sendiri jadwal kuliahku sangat padat dan memuakkan."

Peter terkekeh, "Paman bercanda."

"Tapi Paman sungguh senang hari ini. Hampir lima tahun Paman tidak pernah pergi liburan. Terakhir saat Ibuku masih sehat, kami pergi liburan dengan adik-adikku. Jadi beberapa hari ke depan, Paman ingin menikmati hari tanpa memikirkan pekerjaan."

"Kenapa Paman tidak menikah agar ada yang mengingatkan dan mengatur hidupmu ?" pertanyaan itu terlintas di kepala Evelyn dan keluar begitu saja.

Peter mengangkat bahunya, "Tidak ada yang seperti mendiang bibimu. Paman tidak seberuntung Papamu menemukan wanita sempurna pengganti mendiang Alea. Lagi pula semua sudah berlalu, sekarang Paman tidak memikirkan ke sana lagi. Untuk saat ini, Paman hanya ingin menemukan pasangan yang baik untuk Baron."

Peter melirik Baron yang mengemudi yang tidak bereaksi akan ucapannya. Pria tampan itu mengemudi dengan santai sambil memakai kaca mata hitam membuatnya tampak menawan.

"Tidak perlu mencarinya lagi, saat ini orangnya ada di dalam mobil ini." ucap Baron.

Suasana menjadi canggung setelah sebelumnya menyenangkan dan santai. "Baron?"

Mata Peter memberikan peringatan, "Tanya saja Evelyn Pah. Evelyn dan aku sama-sama memiliki keinginan yang sama."

Baron tahu selagi Evelyn sukarela menyerahkan diri kepadanya, Peter tidak akan mencoba menghalangi rencananya. Ia hanya perlu menunjukkan di depan Peter bahwa tidak ada unsur paksaan antara dirinya dengan Evelyn.

1
Km Manik
kak belum ada lanjutanya y
Km Manik
kak kok belum ada lanjutanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!