Samuel seorang pria matang berumur 28 tahun sudah memiliki seorang istri bernama melisa mereka saling mecintai dan telah menikah selama 2 tahun, namun pernikahan mereka tidaklah seindah yang orang lihat, melisa yang berprofesi sebagai model haruslah selalu pergi keluar negri meningalkan samuel bekerja dan hidup sendiri bersama pembantu muda yang bernama villia, bagaimanakah kisah mereka bertiga nantikan ceritanya di manggatoon ini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jrpv's, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di Lamar , Resmi Bercerai
Chapter sebelumnya..
"maukah kamu menikah denganku!" ungkap Samuel berlutut di depan villia dia meraih sebuah kotak cincin di saku celananya.
"s...saya...!, saya mau!" ungkap villia menangis haru dan bahagia, selama hidupnya dia tak menyangka akan di pinang oleh seorang pria tampan dan mapan seperti Samuel
"terima kasih sayang!" ungkap Samuel tersenyum haru, dia pun memasangkan cincin permata berlian di jari manis villia.
Villia meneteskan air mata bahagia, dia tak silau akan kekayaan dan harta Samuel tapi dia sangat bahagia karna bisa mencintai dan dicintai oleh pria seperti Samuel.
"oho.... Kau sangat tak sabaran son!" tawa Andreas kepada Samuel padahal Samuel belumlah sepenuhnya lepas dari Melisa
"papa!, jangan mengejek ku!" balas Samuel tertawa malu, dia sungguh sangat ingin melepas Melisa dan segera meminang villia.
Villia hanya dapat tersenyum manis kepada kedua orang tersebut.
"selamat ya nak!, selamat bergabung di keluarga kecil kami!" sambut papa Andreas tulus kepada villia.
"terima kasih tuan!" balas villia senang dan malu
"jangan panggil saya tuan!, mulai sekarang bisakah kamu memangil saya dengan papa! " pinta Andreas lembut kepada villia.
"tentu dengan senang hati pa! " balas villia bahagia dan panggilnya pelan
Mereka pun tersenyum bersama, walaupun masalah belumlah selesai tapi Samuel telah dan sangat ingin segera menikahi villia.
Namun dia masih harus tetap menunggu surat dari pengadilan untuk memperjelas status nya sebagai duda.
.
.
.
1 Minggu kemudian.
"selamat tuan Samuel, dengan surat ini anda telah resmi bercerai dengan mantan istri anda!" jelas farel memberikan surat penting tersebut
"terima kasih farel!, tidak sia sia hal ini saya serahkan kepada mu!" ungkap Samuel senang, dengan begini dia telah resmi menjadi seorang duda.
"sama sama tuan Samuel, saya turut senang untuk Anda!" balas farel tersenyum lembut.
"oh ya, apakah saya harus menunggu dulu surat untuk bisa mengajukan pernikahan kedua saya? " tanya Samuel tak sabar, padahal dia baru saja melepas Melisa
"???, anda ingin menikah lagi!?" tanya farel dengan terkejut, dia tak mengetahui informasi penting seperti ini.
"ya!, apakah kamu bisa mengurus surat baru untuk saya!" tanya serta pinta Samuel kepada farel,
Tentu farel sangat tahu surat apa yang Samuel maksud kepadanya. Yaitu surat izin menikah dan akta serta buku nikah yang baru.
"maaf saya lancang tuan!, tapi apakah anda tidak terlalu terburu buru!" balas farel sedikit takut dan waspada.
"tidak apa, janganlah kau ragu untuk mengatakan pendapatmu!, mungkin apa yang kau katakan itu benar!" balas Samuel tak marah, mungkin memang dia yang sangat terburu-buru dan tidak sabar ingin menikah lagi.
"tidak tuan!, anda tidaklah salah dalam meminta tolong kepada saya!, jika anda mau mengurus surat tersebut saya dapat melakukannya seperti yang anda minta! " terang farel pada akhirnya dia tidak akan mampu menahan keinginan tuan besarnya ini
"apakah kau yakin!, tidak akan ada kendala bukan!, aku memang ingin segera menikahi calon istriku ini tapi aku harus dulu menanyakan kesiapannya!" jelas Samuel kembali mengingat saran dari papanya dan juga villia.
Dia tidaklah boleh untuk terburu buru, walaupun sebenarnya dia sudah tidak tahan lagi, mengingat mereka masih tinggal serumah.
Di rumah...
"apakah papa akan tetap tinggal disini?" tanya villia pelan dia sudah sangat dekat dengan Andreas papa dari Samuel itu.
"tentu saja nak!, papa akan merepotkan dirimu hingga kalian sah menjadi pasangan suami istri nanti, apakah kamu keberatan Sayang!" jelas papa Andreas lembut sambil meminum teh yang disediakan villia untuknya
"tentu tidak pa!, malah aku senang, selama ada papa aku menjadi sedikit tenang dan lega!" balas villia tak keberatan dan malah senang ada Andreas di antara mereka.
"kau tahu saja!, apakah kalian hampir pernah melakukan nya!?" tanya papa Andreas menggoda .
"tidak pa! Dan tolong jangan ceritakan ini ke pada mas Samuel!" balas villia malu dan mohon nya pelan.
Andreas tersenyum indah mendengarkan penuturan villia, berarti mereka sangat sabar dan sangat tau akan norma dan agama.
"baiklah, berarti ini rahasia kita berdua!" kedip papa kepada villia.
Villia pun mengangguk kecil dan menyuguhkan cemilan ringan untuk Andreas, Andreas dengan senang hati menghabiskan seluruh makanan ringan tersebut.
Dia rasa badannya sedikit bertambah selama tinggal dengan villia, villia selalu menyuguhkan dirinya makanan yang enak hingga dia lupa diet untuk menjaga pola makan dirinya itu.
"aku pulang!" ungkap Samuel pulang di waktu sore tersebut.
"mas..!, kamu pulang!" sambut villia hangat dengan senyuman manisnya.
"hai sayang!, mas pulang!" ungkap Samuel ingin memeluk villia akan tetapi.
"em.. Uhuk..huk..!" papa Andreas batuk dengan sengaja, Samuel pun segera berhenti dan mengurungkan niatnya memeluk calon istrinya ini.
"sabar son!, belum halal!" ingat papa Andreas dan goda kecilnya.samuel pun hanya bisa cemberut kecil menurunkan tangannya yang hampir memeluk villia tersebut.
Sejak ada Andreas di rumah ini dia tidak bisalah untuk bermesraan sedikit saja dengan villia.
"yang sabar mas!, apa yang dikatakan papa benar!" villia tersenyum manis dan ikut menggoda calon suaminya.
Samuel pun hanya bisa menggigit bibir gemas menahan sesuatu yang bergejolak dihatinya saat ini
"kamu jahat villia!, kamu dengan sengaja menggoda ku!" colek Samuel nakal pada lengan villia itu.
"eh.. Dicolek colek!, dasar anak nakal!" ungkap papa Andreas memukul jari putranya.
"sakit pa!" balas Samuel cemberut dan tak dapat menggoda kembali villia.
"sayang sekali!" ungkap villia meledek Samuel dengan menjulurkan lidahnya kecil
Samuel semakin mengigit bibir akan kegemasan dan kegenitan kecil calon istrinya.
"awas ya kamu!, tunggu saja nanti!" tahan Samuel sangat ingin menahan dan menghabisi kemanisan villia ini.
"coba saja kalau bisa!" balas villia tak takut dan segera lari dari Samuel yang menahan diri untuk mengejar dirinya.
"lihat..!, papa lihat kan!, dia yang mulai!" balas Samuel gemas dengan kenakalan kecil villia terhadapnya.
"ya... Mana paa tahu!, berarti kamu harus sabar son!" tawa papa mengejek dan juga pergi dari sana.
Ini adalah suatu kesenangan baru untuk menertawakan ketidak sabaran Samuel kepada villia.
Samuel hanya bisa menghela nafas berat hari harinya sungguh berlalu dengan lama, jika seperti ini terus dia tidak akan tahan.
"apa aku harus segera menikahi dia saja! " ungkap Samuel lirih dengan senyum nakal miliknya .
Samuel hanya bisa menggeleng kecil benar kata papa Andreas padanya, bahwa dia harus sabar. Mereka belumlah halal, Samuel baru saja lepas dari pernikahan pertamanya.
Walaupun dia bisa langsung menikahi villia namun dia tetap menahan keinginan dirinya ini, karna dia ingin memberi pernikahan sempurna untuk calon istrinya villia.
Di lain sisi..
"hiks....hiks, mas..mas Samuel!" tangis Melisa diam diam dan jauh dari ibunya, dia sudah jauh berada di eropa karna ibunya menahan dirinya di sana.
"Melisa!" panggil Dea kuat dan membuka kamar putrinya itu.
"hiks ..ma!" ungkap Melisa gugup dan segera menghapus air matanya.
"kamu menangis lagi!" selidik mama dea tajam dan kuat.
"tidak, enggak kok!, aku gak nangis! , ini mataku kelilipan! " balas Melisa bohong dan mengerjakan matanya .
"ya sudah!, nanti kamu temanin mama ke pesta om very Ok!" ajak mama dea langsung tanpa ingin ditolak.
"ta...tapi ma!" balas Melisa malas dan tak ingin ikut.
"jangan melawan melisa!, kau harus dengarkan mama!, nanti malam berdandan lah dengan cantik!, mama akan memperkenalkan dirimu dengan teman om very!" jelas mama dea dan tidak ingin ditolak.
Ini yang Melisa tidak sukai dari mamanya, padahal dia barulah saja resmi berpisah dari Samuel. Namun mamanya telah memperkenalkan dia kepada pria lain.
Melisa sangat tidak ingin! Dia belumlah bisa menerima seorang pria baru karna dia masih sangat mencintai Samuel.