AKU BUKAN PELAKOR

singkat cerita.

Hari sudah siang, sepasang sejoli sedang tertidur lemas karena pertempuran pagi tadi.

Membuat sang wanita benar-benar kelelahan karena ulang sang suami, yang terus menggempur nya.

"sayang,"panggil Aldo.

"hem apa Do? kamu mau lagi udah ya aku capek banget ni."

Menggeleng. "bukan itu sayang, aku tidak sejahat itu aku tau kamu sudah kelelah."

"ya trus apa dong? aku capek banget mau tidur."

"em bisa gak kamu kalau manggil aku jangan panggil nama aku gak suka dengar nya?"

"ya terus mau panggil apa?"

"panggil kayak waktu kita pacaran dulu kamu harus panggil aku dengan sebutan sayang juga, mau ya,"mohon nya.

"ais emang harus ya?"

"iya harus mau ya sayang, jangan panggil nama lagi aku gak suka."

"ya udah iya, ya udah sana jangan ganggu dulu aku capek mau tidur lagi," ucap Nabila.

Aldo pun mengikuti apa kata istri nya, ia segera bangkit dari tidur nya dan menyelimuti tubuh polos sang istri, dan berjalan menuju kamar mandi hendak membersih kan diri.

Sedang kan di sisi lain.

Tepat nya di kediaman Monika.

Tok tok tok

Suara ketukan pintu.

"Masuk,"jawab nya dari dalam.

"permisi bos maaf saya menggangu."

"ada apa cepat kata kan?"

"maaf bos, saya mau menyampai kan jika rencana anda sudah di ketahui mantan suami anda bos."

Menatap tajam. "apa bagai mana bisa, ketauan padahal kan kita sudah hati-hati?"

"itu karena orang suruhan anda sudah membongkar semua nya."

"brengsekkk cepat cari perempuan itu dan tarik paksa dia di hadapan saya."

"baik laksana kan perintah bos,"membungkuk lalu pergi.

Tak butuh waktu lama, para anak buaH Monika sudah menangkap Sofia. Dan mereka membawa nya ke dalam hutan yang di mana di sana ada sebuah gedung tempat persembunyian Monika.

Mereka memukul dan mencambuk nya tampa belas kasian, dan membuat Sofia terlemas, terkapar tak berdaya.

"ampun tolong jangan sakiti saya lagi tolong lepas kan saya,"mohon nya.

ctasss ctasss ctasss

Suara cambukan

"tidak ada ampun untuk mu Nona, kamu sudah membuat bos kami sangat marah dan ini ada lah hukuman untu mu,"ucap nya.

Ctasss ctasss

"akkkhhhhhh,"suara jeritan nya.

Tap tap tap

suara langkah kaki terdengar mendekat.

Menjambak. "wanita sialan aku sudah mengatakan nya pada mu jangan pernah menyebut nama ku, tapi kenapa kamu lakukan itu hah."

"ampun dia mengancam saya ingin melapor kan saya jadi saya terpaksa melakukan itu,"ucap Sofia.

"apa pun alasan nya, kau harus tetap di hukum."

Monika bangkit membalikan tubuh nya menuju ke sebuah meja yang tak jauh dari nya. Lalu mengambil sesuatu yang ada di sana.

sedang kan Sofia terus memohon ampun pada nya, tapi ia tidak mau mendengar kan nya.

DORRRRRRR

Suara tembakan begitu sangat nyaring terdengar. Ya Monika sendiri lah yang menembak Sofia, dengan satu kali tembakan membuat Sofia langsung tak sadar kan diri. Dengan darah segar yang terus keluar.

Bagai mana tidak Monika menembak tepat di bagian dada dan langsung ke jantung, dan itu membuat sang korban langsung tak berdaya.

Setelah puas dengan apa yang sudah ia perbuat, membuat nya tersenyum licik. Dan ia langsung menyuruh anak buah nya untuk mengurus mayat Sofia.

"cepat selesai kan ini, dan ingat jangan sampai meninggal kan jejak,"perintah nya.

Menunduk hormat. "baik bos."

Sekarang Monika benar-benar sudah di kuasai kejahatan. Karena harta peninggalan orang tua nya ia mampu untuk membayar orang-orang untuk membatu nya.

"Nabila untuk saat ini kamu masih bisa bersenag-senang tapi ada saat nya nanti kamu akan kembali menangis,"ucap nya tersenyum licik.

kita kembali ke Aldo dan Nabila.

Jarum jam sudah menunjukan pukul 2 siang dan Nabila baru saja membuka mata nya. Dan melihat sekeliling nya. Dan melihat Aldo yang sedang duduk di sofa.

"udah jam berapa Do?"

melihat jam. "jam 2 siang sayang kenapa apa kamu udah laper mau aku ambilkan?"

Bangkit cepat. "apa jam 2 siang, kenapa kamu gak banguni aku si kalau udah siang gini."

"loh kenapa kamu nyalahin aku, kan kamu sendiri yang bilang jangan mengganggu kamu."

"ya tapi kan ini udah siang kenapa gak di bangunin apa lagi aku belum mandi lagi tadi pagi."

"gini ya kalau pria emang gak ada benar nya selalu salah,"keluh nya.

"ya emang kamu nya salah, udah ah aku mandi dulu,"ucap nya bangkit ke kamar mandi.

Selesai mandi mereka langsung turun kebawah. Karena perut sudah benar-benar laper, sesampai nya di meja makan Nabila melihat pelayan nya sedang mempersiapan kan makan siang untuk mereka. ya karena waktu Nabila lagi mandi Aldo langsung menghubungi mereka jika istri nya lapar dan ingin makan.

"pagi bik,"sapa nya.

"ini udah siang nyonya."

Menepuk jidat. "oya maaf lupa, efek laper hehehe,"ucap Nabila cengengesan.

Menggeleng tersenyum. "mari tuan nyonya silah kan semua nya sudah siap."

"iya makasi ya bik tau aja kalau saya lagi laper."

mengganguk. "kalau gitu saya permisi nyonya,"ucap Atr lalu pergi.

Sepasang suami istri pun langsung duduk di kursi masing-masing dan menikmati makan siang bersama.

20 menit sudah akhir nya mereka sudah selesai makan, dan mereka langsung pergi keruang santai untuk menonton siaran drama kesukaan Nabila.

Tapi di sini membuat Aldo kebingungan karena ulah sang istri. Bagai mana tidak bukan kah mereka baru selesai makan, tapi ini kenapa sedari tadi di perhatikan Nabila masih mengemil snack. sambil fokus melihat filem drama nya.

"sayang kan baru selesai makan kok udah ngemil aja, emang gak begah tu perut?"

Menatap. "kenapa kamu gak seneng aku makan terus perut-perut aku kok malah kamu yang repot."

"bukan gitu tapi kan baru selesai makan alu aja belum sanggup kalau mau makan lagi."

"shut cerewet amat kayak mulut mak-mak komplek udah sana mendingan suruh bibik buatin aku cemilan yang enak, aku lagi laper,"perintah nya.

Menatap syok. " apa sayang tapi kan.....,"ucap nya terpotong.

"ih Aldo sayang cepatan aku udah laper ni,"rengek nya.

Dari pada kena marah terus, akhir nya Aldo menuruti apa kata sang istri. Ia segera menuju ke dapur untuk menyuruh asisten rumah tangga nya untuk membuat beberapa cemilan untuk istri nya.

Namun si asisten tak kalah terkejut, karena yang mereka tau kalau nyonya nya baru saja selesai makan 30 menit yang lalu tapi sudah laper lagi, tak mau banyak tanyak mereka pun segera membuat beberapa cemilan untuk sang majikan.