Jatuh cinta pada pandangan pertama, itulah yang dirasakan oleh seorang Kenza Ria Nugraha. Sayangnya, sosok pria yang berhasil membuatnya jatuh cinta sudah dimiliki oleh seseorang. Alhasil, selama bertahun-tahun Ria hanya bisa memendam perasaannya dalam diam. Ria juga harus menerima kenyataan saat pria itu menikahi kekasihnya.
Namun, sebuah harapan kembali hadir saat mendengar jika pria yang dicintainya, yaitu Sandi Pangestu bercerai dengan sang istri dan menjadi seorang duda. Ria pun bertekad untuk berjuang mendapatkan cintanya, tanpa peduli dengan status Sandi. Dia mulai mendekati pria yang juga adalah sahabat dari kakak kandungnya.
Akankah Ria mampu untuk mendapatkan hati Sandi? Ataukah sebuah penolakan yang akan Ria dapatkan?
***
" Hello, Mas Duda! Boleh aku isi hatinya? " ~ Kenza Ria Nugraha.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gadis Taurus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
11. Apa kamu Serius? ~ Sandi
Para sahabat itu terus mengobrol dan saling bercanda bersama dengan sesekali memakan cemilan yang ada tengah-tengah mereka. Sandi juga terlihat begitu menikmati kebersamaannya bersama dengan sahabat-sahabatnya itu, karena hanya mereka tempatnya melepaskan seluruh rasa lelah dan bebannya selama ini. Mereka bukan hanya sekedar sahabat saja bagi Sandi, tetapi sudah seperti saudara dan keluarga keduanya.
Di setiap akhir pekan atau hari kosong, maka Sandi akan berkumpul bersama mereka. Ya walaupun tidak sesering dulu, karena para sahabatnya itu sudah memiliki keluarga dan anak-anak sehingga itu yang menjadi prioritas utama mereka. Meskipun begitu, para sahabatnya juga masih sangat pria dan perhatian terhadap dirinya.
Sementara itu, Ria hanya menjadi pendengar saja di sana dan akan menjawab jika bertanya. Tugasnya adalah menjaga kedua keponakannya karena memang itu tujuannya datang ke sana selain mengantarkan barang milik sang kakak ipar. Selain itu, dengan bermain dengan kedua keponakannya maka fokusnya tidak hanya pada Sandi yang benar-benar membuat jantungnya tidak aman.
" Kak Elsa, ini Cakra-nya. Aku mau ke kamar mandi sebentar, kebelet soalnya " ucap Ria memberikan keponakannya yang baru berusia 3 bulan pada sang kakak ipar.
Kemudian, Ria pun segera beranjak pergi masuk ke dalam rumah sang kakak dan menuju kamar mandi yang berada di dekat dapur. Dia sudah benar-benar tidak tahan untuk menuntaskan hajatnya yang ingin buang air kecil. Memang Ria tidak bisa menahan sebentar saja jika sudah merasakan ingin buang air kecil dan jika ditahan, maka kemungkinan besar dia akan kencing sedikit di celana.
" Ahh, akhirnya " gumam Ria mengeluarkan apa yang ingin dikeluarkannya.
Ria segera menyelesaikan urusannya di kamar mandi dan mencuci kedua tangannya. Lalu, Ria langsung keluar dari kamar mandi itu. Namun, saat baru saja membuka pintu, gadis itu dikejutkan oleh seseorang yang sudah berdiri di depan pintu kamar mandi.
" Aaaa_ hmpf " Ria sudah berteriak tetapi mulutnya langsung dibekap dan tubuhnya didorong untuk masuk kembali ke kamar oleh orang itu.
Kedua mata Ria terbelalak karena tindakan orang itu, tetapi tidak bisa berbuat apa-apa karena tidak bisa melawan dan mulutnya di bekap.
" Shut, jangan teriak dong. Nanti dikira aku macam-macam sama kamu " bisik orang itu yang ternyata adalah Sandi.
Ria hanya menganggukkan kepalanya saja karena sudah terhipnotis dengan wajah tampan Sandi yang hanya berjarak beberapa senti saja dari wajahnya. Sedangkan Sandi perlahan membuka bekapan tangannya dari mulut Ria.
" K-Kamu kenapa di si-ni, Kak? " tanya Ria setelah tersadar dan langsung menundukkan kepalanya.
" Ya aku juga ingin ke kamar mandi " jawab Sandi masih berada di tempatnya.
Entah kenapa pria itu tidak segera menyingkir atau menjauh dari Ria yang sepertinya sangat malu. Wajahnya terlihat memerah dan kepalanya terus tertunduk, sama sekali tidak berani menatap ke arah Sandi lagi.
" Kalau begitu aku keluar dulu, Kak " pamit Ria karena benar-benar tidak tahan berada dalam satu ruangan hanya berdua dengan pria yang dicintainya itu.
Baru satu langkah Ria berjalan, tangannya sudah dicekal oleh Sandi dan pria itu mencegahnya untuk pergi dari sana. Ria pun hanya bisa menatap Sandi untuk meminta penjelasan atas tindakan pria itu.
" Aku ingin bertanya sesuatu padamu, jadi tunggu sebentar " ucap Sandi pada Ria.
" Bertanya tentang apa, Kak? " tanya Ria mengernyitkan keningnya.
" Tentang pengakuan cintamu kemarin " jawab Sandi menatap kedua bola mata gadis di hadapannya itu.
Deg.
Jantung Ria langsung berdetak lebih cepat dari biasanya mendengar itu. Sungguh, gadis itu belum benar-benar siap jika harus menerima penolakan dari Sandi. Ibaratnya seperti belum berjuang tapi dipaksa untuk mundur, pasti sangat menyakitkan.
" Apa kamu serius dengan ucapanmu itu? Apa kamu benar-benar menyukaiku dan jatuh cinta padaku? " tanya Sandi dengan wajah yang sangat serius.
Sepertinya pria itu memang belum seratus persen percaya jika Ria menyukainya dan jatuh cinta padanya. Ya bagaimana, mereka sudah mengenal cukup lama tetapi tidak terlihat jika gadis itu memiliki perasaan yang lebih untuk dirinya. Entah Ria yang terlalu pintar menutupi perasaannya atau Sandi yang tidak peka sehingga tidak menyadarinya.
Terlihat Ria menghela napasnya panjang dan memberanikan diri untuk menatap balik pria yang mengisi hatinya itu.
" Tentu saja aku serius, Kak. Aku benar-benar menyukai kamu dan jatuh cinta padamu sejak pertama kali bertemu. Bisa dibilang aku jatuh cinta padamu pada pandangan pertama, Kak " jawab Ria tanpa keraguan sama sekali.
Meskipun sudah menduganya, Sandi masih saja sedikit terkejut dan tidak percaya dengan jawaban dari Ria. Bahkan dari sorot kedua mata gadis itu sama sekali tidak ada kebohongan dan hanya terlihat sebuah keseriusan.
" Kenapa baru mengatakannya sekarang? Kenapa kamu pendam selama bertahun-tahun lamanya, Ria? " tanya Sandi ingin mengetahuinya.
" Ya karena aku sadar diri, Kak. Saat itu kamu sudah dimiliki oleh perempuan lain dan aku juga bisa melihat kalau kamu sangat mencintai Kak Ayla. Aku tidak mungkin merusak hubungan seseorang dan menyakiti hati perempuan lain hanya karena keinginanku untuk memiliki kamu. Aku memilih untuk tetap menyimpan perasaan ini dan akan mengatakannya di waktu yang tepat. Sayangnya, aku kelepasan kemarin dan mengatakan begitu saja " jawab Ria jujur.
" Tapi, sepertinya itu tidak masalah, kan? Saat ini kamu telah sendiri, jadi aku tidak melakukan kesalahan untuk mengatakan perasaanku padamu. Jujur, semakin hari perasaan ini bukannya hilang tapi malah semakin besar saja. Apalagi aku merasa tidak ada halangan atau batasan lagi aku untuk mencintai kamu, Kak " lanjut Ria.
Sebagai sesama seorang wanita, Ria tentunya masih memikirkan perasaan Ayla yang saat itu menjadi kekasih lalu istri dari Sandi. Dia tidak bisa egois untuk menyakiti hati wanita lain demi kebahagiaan. Belum tentu juga dirinya bisa bahagia, apalagi Sandi juga terlihat sangat mencintai Ayla saat itu.
" Sekarang kan kamu sudah sendiri, jadi apa boleh aku tetap cinta sama kamu? Tolong izinkan aku untuk memperjuangkan cintaku dan membuatmu juga mencintaiku. Aku mohon, Kak! " pinta Ria dengan tatapan permohonan.
Sandi sama sekali tidak bisa menjawab permintaan dari Ria itu. Seperti ada sesuatu yang membuatnya ingin melarangnya, tetapi rasanya tidak kuasa menolak permintaan gadis itu yang sepertinya benar-benar mencintainya.
" Ria, aku_ " belum sempat Sandi meneruskan ucapannya, terdengar suara seseorang.
" Oh my God, apa yang kalian berdua lakukan di kamar mandi? " pekik orang itu yang sudah berdiri di depan pintu kamar mandi.
***
Maaf kalo kemarin tidak bisa update ya🙏🥺
***
Mohon bantuan vote, like dan komentarnya ya 😊 Terima kasih 😊🙏 Tetap dukung saya ya 😘
Tolong follow akun NT saya " Gadis Taurus " ya 😘
sehat selalu ya thor cpt sembuh biar bisa ttp berkarya
semoga Jeremy & genk nya tertangkap, segera dapat hukuman yg setimpal