Mega, gadis cantik berusia 19 tahun yang super duper manja dan suka sekali memakai pakaian yang cukup terbuka tiba tiba dinikahkan dengan seorang Ustad mesum yang tiba tiba masuk ke dalam kamar kamar mandi nya. Ya,ini sungguh tidak masuk akal bagi Megaa, tapi dia pun tidak bisa mengelak karena kedua orang tua nya yang memaksa nya untuk menikahi pria itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayna Amalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
Mega pun memilih beberapa dress, blouse dan juga beberapa outer serta jaket yang mungkin sewaktu waktu akan dibutuhkan jika jalan keluar sejenak dia juga beralih tempat untuk mengambil beberapa rok yang akan dipadukan dengan blouse yang diambilnya tadi sedangkan Raffa duduk diam di sebuah sofa sambil menunggu istrinya yang tengah berbelanja.
Ting...Sebuah pesan masuk di ponsel Raffa.
ayla:Assalamu'alaikum, Mas."
Raffa:Wa'alaikumusaalam, Nay. Ada apa ay?
ayla:Mas lagi apa disana?
Raffa: Mas lagi nemanin Mega belanja, ay siap itu baru mengantarkan nya ke asrama abis dari asrama insya Allah mas langsung ke rumah.
DEGG!!!!
Hati ayla terasa tercabik cabik mendengar nama yang diucapkan oleh Raffa Sejujurnya ayla tidak menyukai gadis itu, perempuan yang sudah merusak hidup nya dan menjadi orang ketiga didalam hubungan nya dengan Raffa Kalau bukan karena Mega, saat ini mungkin dia tengah menikmati masa masa indahnya dengan Raffa.
Air mata nya seketika menetes, tangan nya gemetar dan tak sanggup untuk membalas pesan yang terakhir dikirim oleh Raffa.
"Ya Tuhan, ampunilah hamba mu ini sungguh diri ku kini dipenuhi oleh rasa benci yang tidak bisa dilepas begitu saja ampuni hamba Ya Allah, ampuni hamba. "Isak ayla memohon ampun dalam tangis nya.
Sedangkan Raffa heran, kenapa pesan nya cuma di read saja sama ayla biasanya dia tidak pernah seperti itu. Kalau pun mau mengakhiri, di pasti selalu mengucapkan salam pada diri nya.
Tak perlu pikir panjang, untuk memastikan keadaan ayla disana, Raffa langsung saja menelpon istri pertama nya itu dan terhubung.
Tuuttt...Tuuttt...
Ponsel yang sedari tadi ditatap ayla kini berbunyi ia sedikit terkejut karena tadi sibuk melamun namun panggilan tersebut tak langsung diangkat nya, ia mencoba menarik napas nya kuat dan menghembuskan nya kembali untuk melegakan kembali perasaannya.
"Mas,ayok bayar dulu aku sudah siap belanja nya. "Ucap Меga yang tiba tiba sudah berada dihadapan Raffa mendengar nama nya dipanggil oleh Mega, ia buru buru memutuskan panggilan nya dengan ayla yang sebenarnya juga tak diangkat sama ayla.
Tapi didalam pikiran nya, dia masih bertanya tanya apa gerangan yang membuat wanita itu tidak membalas pesannya tanpa berpikir lebih keras lagi dan membuang jauh jauh perasaan buruk nya, Raffa membawa belanjaan Mega ke kasir dan membayar nya tanpa mengecek apa saja barang yang dibeli oleh istri nya itu.
Disisi lain, ayla terlihat semakin sedih baru saja dia bersiap siap ingin mengangkat telepon dari Raffa, eh malah dimatikan sepihak oleh Raffa.
"Sudah lah ay, mending kamu berpikiran yang baik baik saja dengan menelpon mu barusan, itu tanda nya mas Raffa peduli pada mu ."Gumam ayla dalam hatinya.
ayla pun bangkit dari duduk nya dan pergi ke wc yang ada di ruangan nya kemudian kembali ke kelas yang sempat dia tinggalkan beberapa waktu yang lalu.
"Assalamu'alaikum."Ucap ayla setibanya di ruang kelas dan masuk lalu melangkah menuju meja tempatnya duduk.
"Wa'alaikumussalam, ustazah." Jawab santriwan dan santriwati yang ada dikelas tersebut.
"Sudah siap belum tugas nya, anak-anak?"Tanya Ayla kemudian.
Dari mereka semua beberapa ada yang menjawab sudah, ada juga yang menjawab belum.
"Baiklah kalau begitu, ustazah kasih waktu sampai bel istrirahat berbunyi setelah itu tolong, ketua kelas antarkan ke ruangan ustazah nanti ya. "Ucap ayla kemudian.
"Baik, ustazah. "Ucap Asep sang ketua kelas.
"Baiklah, kalau begitu kalian semua ustazah tinggal dulu ya sampai ketemu lagi di hari rabu." Hari rabu adalah jadwal ayla kembali mengajar di kelas tersebut.
"Baik, ustazah."Jawab anak-anak serentak.
"Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumussalam."
Setelah keluar dari ruang kelas tersebut, Ayla berjalan menuju ke kantor guru dimana ruangan nya berada ia ingin menenangkan diri barang sejenak, sebelum masuk ke kelas selanjutnya.
"Mbak ayla."Panggil seseorang dari belakang.
"Raffi, ada apa mad?" Jawab ayla setelah mengetahui orang tersebut adalah adik iparnya, Raffi.
"Barusan mas Raffa nelpon nanyain kabar mbak, katanya tadi pas di telpon mbak nggak angkat telpon nya."Ucap Raffi menjelaskan maksud nya memanggil kakak iparnya itu.
"Ouh, iya. Tadi mbak ke toilet, jadi abis dari sana mbak belum cek hp sama sekali terimaksih fi, sudah memberitahu mbak."Ucap ayla berbohong pada Raffi dan pura pura melihat ponselnya sekarang.
"Kalau begitu, Raffi pamit dulu mbak balik ngajar. "Pamit Raffi yang kemudian diikuti anggukan oleh ayla sedangkan ayla meneruskan langkah nya menuju kantor.
Setelah sampai di di ruangan nya, ayla melompat lompat kegirangan ternyata Raffa sebegitu peduli nya dengan dia, sampai Raffa harus mengutus Raffi hanya untuk memastikan keadaan diri nya baik baik saja.
"Mas, aku kangen kamu mas." Gumam ayla memeluk dirinya sendiri sambil tersenyum bahagia.