Hidden Baby Triplets Mr. Shane

"Kau punya anak? Bukannya, di CV mu tertulis belum menikah di sana?"

Karena Edgar dan Lucas menelopon bersebelahan, tentu saja Shane bisa mendengar suara permintaan anak Nabella pun yang katanya menginginkan nya sebagai Daddy, makanya Shane langsung meminta penjelasan Nabella yang memalsukan riwayat data pribadinya.

"Belum menikah bukan pertanda tidak bisa punya anak," papar Nabella yang sebenarnya malu pernah hamil di luar nikah.

Lihatlah tatapan merendahkan Shane yang seolah-olah menghina.

"Kenapa melihatku seperti itu? Hamil di luar nikah bukan selama nya saya yang murahan. Pria brengsek itu menaruh benihnya saat saya tidak sadarkan diri, terus pergi seperti ayam banci." Oups, Nabella membekap mulutnya. Ia merutuk dirinya karena berbicara kelepasan yang sebenarnya baru pertama kalinya si kembar mendengar cerita sesungguhnya.

"Mommy, jadi Daddy tidak menginginkan kami?" Edgar yang bersuara sedih. Elzan pun menekuk kecewa wajahnya. Ternyata Daddynya hanya butuh satu anak yaitu Lucas, begitulah kesimpulan liar mereka.

"Bukan begitu, Nak." Nabella celingukan mencari keberadaan anaknya. Sebenarnya, ia pun bingung harus menceritakan masa lalu buruknya yang rumit untuk di mengerti oleh anaknya yang Nabella pikir, umur si kembar belum bisa paham betul pahitnya kehidupan. Intinya, Nabella masih mengira anak geniusnya seperti bayi.

"Daddy, jelaskan, kenapa tidak mengingkan kami semua?" pinta Lucas ikut merasakan kekecewaan kedua saudaranya. "Kenapa melantarkan Mommy juga?"

"Cukup, Lucas!" Shane yang sebelumnya sudah dibuat pusing atas kabar kaburnya Lucas dari rumah, kian dibuat pusing tujuh keliling atas tuntutan para bocah yang tidak di mengertinya. Lagian, siapa yang melantarkan anak dan Mommy yaitu Zoya, pikir nya. "Cepat keluar! kita pulang!" kembali Shane menekan dengan suara yang tidak mau di bantah.

"Tidak mau!'

Hei, lama-lama Edgar mirip dengan Shane yang tidak bisa dipaksa oleh siapapun.

"Jangan konyol anak-anak. Ayo kita pulang!" Nabella yang capek, ikut geregetan.

"Kami tidak mau pulang sebelum kalian berjanji akan menikah!" Meski sempat kecewa tadi, Elzan tetap pada penderiannya yang ingin mempersatukan keluarganya.

Shane dan Nabella saling pandang. Sejurus kompak mematikan hape masing-masing karena ingin berdiskusi tanpa di dengar oleh si kembar yang entah di mana mereka bersembunyi.

"Kami baru beberapa hari kembali ke kota ini, dan entah sejak kapan anak Pak Shane dan anak-anak kembar saya saling mengenal satu sama lain?"

"Kau bertanya pada saya? Terus, saya harus bertanya ke siapa? Bangku ini?" Shane mendengus sembari menghempaskan bokongnya ke kursi. "Pasti ini pengaruh anak-anakmu sehingga anak saya yang awalnya pendiam, menjadi nakal."

"Hei, Pak Shane mengatai anak saya biang kerok?"

"Ya!"

Eum... rasakan injakan sepatu hak Nabella.

"Aduh, sakit! Dasar wanita galak!"

"Jangan memperkeruh, Pak Shane. Ini tentang anak-anak, solusinya bagaimana? Saya terlalu mengenal watak mereka yang keras kepala." Nabella tidak mau melanjutkan perdebatan yang tak berujung mereka. "Ini masalah serius."

"Jangan-jangan, kau memperalat anak-anakmu untuk mendekati anakku karena kau memang dari awal sudah mengincarku!" Shane memicing curiga dengan segala tuduhannya.

"Ya Tuhan, masih saja suudzon padaku." Nabella sampai elus dada, sabar. "Di luar sana masih banyak lelaki lebih tampan dan kaya raya dari Pak Shane." Bagaimana Nabella tidak naik darah, dari awal pertemuan dengan pria ini, selalu saja berpikir yang tidak tidak padanya. "Jangan sok kepedean!'

"Daddy, cepat putuskan!"

"Mommy, kami menunggu keputusanmu. Pokoknya mau Daddy yang bersama Mommy sekarang!"

Edgar dan Lucas kompak memberi tekanan melalui chat sehingga menghentikan perdebatan kedua orang tua nya.

"Kita berpura-pura setuju saja, bagaimana?" tanya Shane menurunkan sedikit egonya.

Nabella berpikir keras. Berat sekali menyetujui nya karena mengetahui Shane sudah punya istri. Sebenarnya, ada seribu pertanyaan yang muncul di otak Nabella tentang anak Shane yang menginginkan nya menjadi Mommy baru katanya. Apa dia tidak sayang Mommy lama nya?

"Jangan kebanyakan berpikir, toh kau juga tidak rugi."

Setiap ucapan Shane, pasti selalu tersemat merendahkan yang terdengar di telinga Nabella.

"Pak Shane, anak-anak itu tidak selalu di setujui permintaan nya. Ini tidak baik." Nabella mencoba berpikir logis. "Rugi tidak rugi nya, Anda salah besar. Saya akan rugi begitu pun dengan Pak Shane karena Anda sudah memiliki istri."

"Cih, kenapa harus mengingatkan Zoya," lirih Shane malas.

Tak mau berlama-lama lagi, Shane segera menelepon kembali nomer Lucas. "Daddy setuju menjadikan wanita ini Mommy mu."

Mata Nabella mendelik horor mendengar persetujuan sepihak Shane.

"Jangan melihat ku seperti itu. Kau tidak mau kan anak anak mu kabur tidak jelas lagi?"

Dengan lemah, Nabella mengangguk pasrah.

"Kembar, keluar, Nak. Kalian sudah puas kan mendengar nya?" Nabella membujuk lewat handphone Shane.

"Kami tidak percaya, " tutur Edgar menolak di tipu tipu halus.

"Buktikan pada kami!" pinta Lucas bersuara.

"Caranya?" Shane dan Nabella kompak bertanya.

"Satu kiss sayang," tambah Elzan yang Mak deg di dengar oleh Shane dan Nabella. "Di bibir, ya, seperti Paman Agam dengan istri nya."

"Ayo, Dad, lakukan pembuktiannya. Cium Mommy baru ku," desak Lucas pun.

Shane mati kutu jadi nya. Ia paling anti bersentuhan fisik dengan seorang wanita. Tapi, tidak ada jalan lain kah?

"Hallo, Daddy tidak tuli mendadak kan?" kata Edgar menimpali.

"Oke, oke.."

Cup...

Tubuh Nabella menegang seperti papan mendapat ciuman mendadak Shane.

"Yes!" Melihat scane dewasa itu, si kembar malah bersorak kompak.