Istri Ke 2 Ustad
"Mmmhh"igau Mega sambil tangannya terus meraba dada pria yang tengah tidur dihadapannya dengan kondisi mata yang masih tertutup.Sedangkan pria itu tidur menyamping kearah Megaa dengan salah satu tangan nya melingkar dipinggang ramping sang gadis dan satu lagi dijadikan bantal oleh gadis itu.
Sesekali tangan pria itu menarik kuat pinggang gadis itu agar lebih dekat ke dalam pelukannya. Tentu saja hal itu membuat posisi mereka sangat sangat dekat,bahkan tidak ada jarak diantara keduanya.Dimana kini dahi mecca tepat berada di depan bibir pria itu,sedangkan salah satu kaki mecca menulusup di sela-sela pangkal pahanya dan otomatis sekarang salah satu kaki pria itu juga sudah pasti tengah menindih kaki gadis yang ada dalam dekapannya itu.
Seperti tak ingin melepas pelukan satu sama lain.ingin merasakan kehangatan yang lebih lama layak nya kerinduan yang sudah lama dibendung dan sekarang bisa mengalir tanpa ada pembatas.
***
"Bi, jangan kelamaan dandan nya! Nanti kita bisa telat sampai hotelnya" seru umi Fatimah sembari ber jalan menuju ruang tamu.
"Dikit lagi misumi tunggu saja didalam mobil.Bentar lagi abi keluar kok" Seru Kyai Ahmad dari dalam kamar nya.
Umi Fatimah berjalan menuju parkiran mobil dimana disana Raffi putra kedua nya dan juga keluarga besar telah menunggu.
Setelah beberapa menit menunggu akhirnya si Pak Kyai muncul juga dari peredaran nya. Mereka yang menunggu senyum-senyum sendiri liat pak kyai dengan penampilan nya yang super duper rapi dari biasa nya.
"Umi,liat tu abi.Mentang-mentang mau ketemu calon besan pakaian nya diperhatiin banget nih sama abi" Celetuk Raffi pada sang ibunda tercinta
"Kalo ketemu calon besan sih boleh boleh aja ya bii.asal jangan sampe ketemu sama calon istri muda aja nanti"Balas umi dengan sedikit candaan mengancam ke kyai Ahmad.
"Sudah sudah becandanya,nanti lanjut diperjalanan saja"Ucap kyai Ahmad kepada istri dan anak bungsunya itu sambil membenarkan letak sorbannya.
***
Sesampainya di hotel mereka pun masuk keruangan dengan nuansa putih yang memang di dekor sesuai permintaan si empunya hajat.Dia adalah Ustad Raffa,putra pertama dari Umi Fatimah dan Kyai Ahmad.Saat ini Ustad Raffa mengajar di pesantren sang ayah(sebagai kerjaan sampingan), CEO di perusahaan yy adalah pekerjaan atapun jabatan yang sebenarnya.
Dengan wajah yang begitu rupawan dan bentuk tubuh yang ideal, tentu saja ustad Raffa banyak dikagumi oleh kalangan muda,apa lagi para santriwati dan juga karyawatinya di perusahaan yy.
Namun,siapa sangka di usianya yang genap 27 tahun tepatnya hari ini, adalah hari terakhir ustad Raffa menjadi jomblo.Dan otomatis hari ini juga menjadi hari patah hati nasional nya para ciwi-ciwi.
***
Disamping keluarga kyai Ahmad, nampak pula keluarga dari pihak mempelai wainta yang mulai berdatangan. Tak lama setelah itu terlihat pula kedua orang tua mempelai wanita langsung saja kyai Ahmad dan umi Fatimah menghampiri mereka.
"Assalamu'alaikum, Kyai Agus" Ucap kyai Ahmad sambil mengulurkan tangan ke arah kyai Agus.Sedangkan Umi Fatimah cipika cipiki dengan istri kyai Agus yaitu buk nyai Alima.
Wa'alaikumussalam Pak kyai.buk nyai"ucap kedua nya berbarengan, sambil kyai Agus menjabat uluran tangan kyai Ahmadyang ternyata adalah sahabat nya sendiri.Sedangkan buk nyai Alima membalas pelukan dari umi Fatimah.
"Ngomong-ngomong si cantik kita Nayla,sudah selesai apa belum ya dandan nya,umi penasaran pengen liat" tanya umi Fatimah ke buk nyai Alima.
"Palingan sekitar lima belas menit lagi,sudah siap umi" jawab Alima.
"Atau umi Fatimah mau liat sekarang boleh umi,biar saya temanin ke kamarnya Nayla"Tambah alima.
Belum sempat Fatimah menjawab." Nanti aja mi.nanti juga liat.Setengah jam lagi acaranya mau mulai.Lagian tamu tamu sudah pada datang,kita kan juga harus segera menyapa mereka "Tutur kyai Ahmad .
***
Disisi lain, ayla tengah sibuk dengan dandanan nya.Bagaimana tidak, hari ini adalah hari yang sangat dia tunggu tunggu.Hari dimana dia akan menjadi pemilik hati dari seorang pria tampan yang selama ini telah mencuri perhatiannya. Perasaan yang selama ini telah dipendam kini bisa muncul kepermukaan yang Insya Allah akan disatukan lewat pernikahan yang sah. Suasana di dalam kamar itu ramai,karena ayla ditemani oleh sahabat-sahabt terkasihnya.
"Cantik Ning! cantik sekali.Aku saja yang perempuan jadi pangling melihat kecantikan Ning ayla.Apalagi nanti kalo ustad Firaz yang liat Ning hehe.."Ucap Nazwa yang merupakan salah satu teman ayla.
"Aduuh... kok aku yang jadi salting ya guys,coba aja bayangin, nanti ketika ning Nayla keluar menuju tempat akad.Lalu Ustad Raffa liat ning ayla dari jauh,sudah pasti mata nya gak bisa berkedip melihat kemolekan nya ning ayla.Aku jamin Ning!"
Tambah Nazwa lagi sambil memperagakan apa yang sedang dihayalkan nya itu.Sedangkan Nayla dan sahabat nya yang lain hanya geleng geleng kepala melihat adegan tersebut.
"Sudah Nazwa.cukup sampai disitu aja yaa.Takut nya ntar aku gak kuat liat adegan drama kamu yang berikut nya wkwkw"Sahut ayla di iringi cekikikan kecil sambil menutup mulut nya dengan salah satu telapak tangan nya dan diikuti anggukan kepala oleh Nazwa.
"Iya Naz.Gak capek apa menghayal mulu.Sekali kali pikirin noh siapa jodoh mu nanti." Sela Kia dengan sedikit tusukan yang mampu membuat Nazwa membelalak kan mata.Kia juga merupakan salah satu dari mereka.
***
Jam menunjukkan pukul sembilan kurang lima belas menit. Yang mana Lima belas menit lagi acara akad nikah antara ustad Raffa dan ning Nayla akan segera dilangsungkan.
Tapi,saat itu juga keluarga belum menemukan dimana keberadaan Firaz, mereka sudah mencari ke kamar nya namun Firaz tidak ada disana.
"Bii,sudah dapat kabar dari Firaz ?"Tanya umi Fatimah.
"Belum umi.ini abi sudah coba telpon tapi hp nya tidak aktif" jawab kyai Ahmad.
"Abii! Umii! Itu! M-Mas F-Firaz bii, umii..."Raffi tiba tiba teriak dari jauh, namun belum bisa melanjutkan pembicaraannya karena terlalu shock setelah melihat keadaan Raffa.
"Ada apa dengan Mas mu?" Ucap umi Fatimah dan kyai Ahmad.Pikiran mereka sudah tidak baik baik saja. Detakan jantung kedua nya semakin cepat menandakan kekahawatiran disana.Bagaimana tidak hari ini adalah hari yang sangat ditunggu tunggu oleh mereka bahkan seluruh penghuni pesantren.
"M-Mas Raffa bi.mas Raffa t-tidur dikamar w-wanita lain. Tadi Raffi penasaran dimana mas Raffa berada, akhirnya Raffi coba minta rekaman cctv dan staff hotel menunjukkan nya. Dan sampai sekarang mas Raffa belum keluar dari sana umi.abi" jelas Raffi panjang lebar dengan suara yang terbata bata sambil menahan sesak di dadanya.
"Astagfirullahal'aziim.anak kuuu.Ini gak mungkin Nak! gak mungkin mas mu melakukan itu.Dia orang yang yang selalu menjaga pandangan terhadap wanita manapun.Gak mungkin mas mu mengerjakan sesuatu yang sangat dibenci Allah. Mas mu orang yang sangat taat Nak!" Ucap umi Fatimah.
"Betul apa yang dibilang umi mu Fi.Abi yang jadi saksi kalau mas mu betul betul orang baik baik.bahkan ketika berpapasan sama santriwati saja mas mu selalu menundukakan pandangan nya."Ucap kyai Ahmad membenarkan perkataan umi Fatimah.
"Umi,sama abi silahkan ikut Raffi. Ini Raffi sudah bawa kunci kamar yang dipesan wanita itu. Raffi sudah menjelaskan kejadian nya kepada staff hotel dan mereka memberi izin keada Raffi untuk membuka kamar itu mi.abi" Ajak Raffi kepada kedua orang tua nya.Sedangkan umi Fatimah dan kyai Ahmad mengikuti dari belakang dengan perasaan cemas.
Tidak berselang berapa lama akhirnya ketiga orang itu menemukan kamar yang dari tadi mereka cari. Dengan perasaan harap cemas Raffi mulai membuka pintu kamar itu.Walau sebenarnya jauh dari lubuk hati terdalam ketiga nya berharap sangat sangat agar apa yang mereka pikirkan itu tidak benar benar terjadi.Namun malang tidak dapat hindari dan benar saja pria yang sedang memeluk erat wanitanya itu adalah Raffa yang merupakan anak umi Fatimah dan kyai Ahmad.
***
Lemes selemes lemes nya,badan terasa dingin.Berharap ini adalah mimpi terburuk yang pernah ada.ltulah yang diarasakan ketiga nya ketika pintu terbuka dan menampakkan wujud kedua insan yang kini terlihat saling berpelukan di atas ranjang dengan balutan selimut yang menutupi tubuh mereka.
Beruntung selimut itu menutupi sampai ke bahu sang gadis sehingga tubuh nya tidak nampak dari luar. Sedangkan lengan dan dada Raffa sedikit kelihatan karena selimutnya mengikuti aliran selimut gadis itu.
Posisi mereka saat ini,wajah Raffa menghadap ketiga orang itu,sedangkan gadis yang dalam dekapan nya itu memunggungi ketiga nya.
"Astaghfirrulah... Raffa!!!" Panggil kyai Ahmad dengan nada tinggi.Namun, yang dipanggil belum juga menyahut.
"Abi yang tenang bii,biar umi yang bangunin.Abi tunggu di luar saja sama Raffi" Ucap umi Fatimah di sela sela tangisan nya.Raffi langsung keluar.
"Setelah bangun.suruh anak itu menemui abi!" ucap nya sambil berjalan keluar kamar dan menutup pintu. Tentu saja kini kyai Ahmad amat sangat marah.namun ia berusa menahan nya, takut nanti ada yang mendengar keributan mereka.
Setelah Keduanya keluar.Umi Fatimah berusaha membangunkan putra sulung nya itu.
"Fa,bangun nak!"ucap umi maryam seraya menepuk bahu Raffa.
Mendapati seseorang menepuk bahunya.sontak dengan pelan Raffa membuka mata nya.Dan dengan tatapan terkejut Raffa bangun dari tidur nya.la berusaha mencerna apa yang baru saja dia lihat.
Pemandangan yang sangat asing sekali bagi nya. Pemandangan yang belum pernah dilihat nya selama ini, apalagi disaksikan sendiri oleh ibu nya.
"U-umii..Ini tidak seperti yang umi bayangkan.Ini tidak pernah terjadi umi. Umi.Fir..."
"Segeralah mandi besar, berpakaian yang rapi setelah itu temui Abi mu di luar untuk mencari jalan keluar atas masalah ini.Dan satu hal yang harus kamu tahu hari ini hari pernikahan mu dengan ayla,tetamu sudah pada datang sebentar lagi akad nikah akan dilangsungkan"Kata umi Fatimah dengan tenang tanpa merespon kalimat yang di lontarkan putra nya tadi.Setelah nya beliaupun meninggalkan putra nya dengan wanita itu.
"Astaghfirullah...ada apa ini?
Kenapa ini bisa terjadi.Bagaimana wanita ini bisa tidur diranjang ku?" Batin Raffa sembari mengacak acak rambut dikepala nya.
Ketika menyibak kan selimut Raffa mendapati diri nya cuma memakai celana dalam saja. Dan sebelumnya dia juga sadar bahwa dia memang membuka pakaian nya tadi malam karena merasa kepanasan. Apalagi semalam ia baru saja selesai memeriksa dekor tempat pernikahan nya dengan ayla. Dan karena hal itu juga yang membuat dia harus menginap di kamar hotel ini.
Setelah melihat dirinya sendiri.kini Raffa melihat ke arah wanita yang masih tertidur lelap disamping nya. Wajah yang yang cantik rupawan tanpa polesan make up sedikit pun itu mampu membuat Raffa menatap tanpa berkedip sedikit pun untuk beberapa waktu,bahkan kini ia meneguk saliva nya sendiri.
"Astaghfirullah... Apa yang sedang aku pikirkan? Sadar Ra!!!"Ucap pada diri sendiri.
"ay! Maafin aku ay! Aku sungguh telah melakukan dosa besar. Diriku yang kotor ini tidak pantas bersanding dengan mu."Lirih nya dalam hati.
Tidak menunggu lama lagi.akhirnya Raffa bergegas menuju kamar mandi untuk melakukan mandi besar tentu nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments