NovelToon NovelToon
NADYA

NADYA

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong
Popularitas:6.9k
Nilai: 5
Nama Author: Chyntia R

Nadya melakukan banyak pekerjaan sampingan untuk melanjutkan kuliah. Semua pekerjaan dia lakukan asal itu halal.

Sampai suatu ketika Nadya diharuskan memberikan les tambahan pada seorang anak SMA yang menyebalkan.

"Jadi, bagian mana yang kamu belum bisa?" tanya Nadya.
"Semuanya," jawab Alex cuek.
"Jadi dari tadi kamu gak ngerti apa yang saya jelasin?"
"Enggak, kan aku cuma merhatiin wajah kamu sama bibir kamu yang komat-kamit."
"Alex!!!" berang Nadya.
"Apalagi tahi lalat kamu yang di pipi. Kok gemesin banget sih!" Alex tersenyum tengil membuat Nadya jengah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chyntia R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

14. Mencicil

"Nadya?" gumam Alex pelan.

"Kenapa, Lex?" tanya Erin disebelah Alex. Erin menatap arah pandangan Alex, mencoba mengetahui apa yang tengah Alex lihat, tapi dia tak melihat apapun dan siapapun disana karena yang Alex lihat sudah pergi.

Alex tercenung sejenak, dia agak linglung saat melihat Nadya dengan cowok lain. Pemuda itu bukan Andra teman satu kerjaan Nadya, tapi entah siapa. Dari gayanya, Alex bisa tau jika cowok itu bukan dari kalangan orang biasa.

Harus Alex akui jika dia cemburu melihat kedekatan Nadya dengan cowok itu. Tapi Alex pun tau jika dia bukan siapa-siapa untuk Nadya. Terlebih saat Alex melirik Erin disampingnya.

"Kamu saja bisa pergi dengan Erin, Lex! Bagaimana mungkin kamu marah melihat Nadya bersama lelaki lain!" batin Alex.

Dan lamunan Alex terhenti saat Erin menarik lengan bajunya.

"Kita jadi pulang gak, Lex? Atau kamu mau mampir kemana dulu gitu?"

Alex menggeleng. Tentu saja dia kehilangan mood sekarang. Dia pasti akan menanyakan tentang kejadian ini pada Nadya nanti. Pasti. Meski Alex tak yakin Nadya akan mau berbagi cerita padanya.

"Kita pulang aja," ujar Alex yang mau tak mau disetujui oleh Erin meski sebenarnya gadis itu enggan menyudahi kebersamaannya dengan Alex hari ini.

...***...

"Kita mau kemana, Kak?" Nadya akhirnya memberanikan diri untuk bertanya pada Dewangga. Sejak tadi pemuda itu menarik lengannya bahkan sampai mereka tiba di area basemen gedung apartmen. Bukan apa-apa, alarm dalam diri Nadya seakan berbunyi kencang, dia tak bisa berada dekat dengan pria seperti Dewangga, apalagi ditempat seperti ini.

Dewangga tidak menjawab pertanyaan Nadya, dia terus saja berjalan sembari tetap menarik lengan Nadya sesuka hatinya.

"Lepasin aku! Kalau kamu gak lepas, aku bakal teriak disini!" ancam Nadya. Dia tak main-main dan Dewangga tau itu.

"Oke." Seketika itu juga Dewangga melepaskan tangan Nadya. "Aku cuma mau meringankan hutangmu. Itupun kalau kau mau," ujarnya kemudian.

"Aku mau, tapi beri tau dulu apa dan bagaimana caranya!" Nadya membuang muka, dia tak mau ditatap terus menerus oleh Dewangga, sebab tatapan pemuda itu membuatnya tak nyaman. Dewangga memiliki tatapan tajam seakan mau menyelami diri Nadya dan Nadya tidak suka ditatap oleh pria seperti dia.

"Bertemu ibuku," kata Dewangga akhirnya.

"Untuk?" tanya Nadya tak paham.

"Kau akan tau nanti. Sebentar saja. Tidak lebih dari satu jam. Setiap kau mau menemui ibuku, hutangmu akan ku kurangi 200 ribu."

Nadya menatap Dewangga dengan tatapan tak percaya. Tapi dia dengan cepat mengartikan ucapan lelaki itu, yang berarti sewaktu-waktu Nadya bisa saja dimintai untuk menemui ibu pemuda itu lagi nanti.

"Aku serius. Ini cukup mudah, bukan?" Dewangga seolah memberi pilihan.

Nadya tampak menimbang-bimbang. Antara percaya atau tidak dengan ucapan Dewangga.

"Kamu bukan mau menipu aku, kan?" tuding Nadya.

Dewangga menggeleng saat itu juga. "Sudah ku bilang aku serius. Kau akan mengerti kenapa aku mau kau bertemu ibuku jika kau sudah bertemu dengannya nanti," paparnya.

"Bagaimana kalau ternyata kamu bohong?" tanya Nadya yang tetap tak mau percaya begitu saja.

"Kau bisa memegang KTP ku juga." Dewangga langsung mengeluarkan dompetnya dan memberikan Kartu identitas nya pada Nadya. "Bagaimana? Ini impas, bukan?" ujarnya.

Nadya pikir memang akan seimbang jika dia turut memegang KTP milik Dewangga, sebab KTP nya juga masih ada pada cowok itu.

"Baiklah," ujar Nadya, dia mengambil KTP Dewangga dan menyimpannya seketika didalam tasnya.

Nadya akhirnya mengikuti kemauan Dewangga. Dia menaiki mobil pemuda itu dan diam selama perjalanan.

Nadya hampir melolot saat mobil berhenti di kawasan rumah sakit. Tapi yang membuat Nadya kaget adalah ini bukan Rumah sakit biasa melainkan rumah sakit jiwa.

Nadya tak mau bertanya atau berkomentar apapun. Dia mengikuti langkah Dewangga sampai akhirnya mereka tiba disebuah taman yang ada di tengah-tengah area rumah sakit tersebut.

"Dewa?" Seorang wanita paruh baya, menyapa Dewangga. Dia duduk disebuah kursi taman, tampak tidak sakit apapun pada tubuhnya, tapi Nadya bisa melihat sorot mata yang aneh dari wanita itu dan dia juga merasakan aura yang berbeda darinya.

"Ibu, coba lihat Dewa ajak siapa kesini ..." tampaknya Dewangga ingin menunjukkan sosok Nadya pada wanita yang dia panggil ibu tersebut.

"Dewi ... Dewinta," gumam ibu Dewangga.

Nadya tersenyum keki, langsung tau jika wanita itu mengenalinya sebagai sosok orang lain yang dia panggil dengan nama Dewinta.

Nadya melirik Dewangga sekilas, pemuda itu hanya memberi isyarat padanya untuk mengiyakan apapun ujaran sang ibu.

"Ibu kangen banget sama Dewi, kenapa udah lama gak kesini, Nak?"

"Dewi kan sibuk kuliah, Bu..." Dewangga yang menyahut pertanyaan ibunya, sementara Nadya masih saja speechless dengan hal ini, karena semua diluar dugaannya.

"Jangan terlalu sibuk belajar, ibu juga mau dijenguk kamu, ibu udah mulai sehat ini," ujar ibu Dewangga lagi.

"I--iya, Bu." Nadya menyahut singkat.

Nadya diminta duduk disebelah sang ibu, dan dia terpaksa diam saja saat ibu Dewangga merangkulnya lalu mengelus rambutnya secara berulang-ulang dengan penuh kasih sayang. Sebenarnya Nadya turut senang, dia merasa dikasihi oleh sesosok ibu yang sudah lama tak dia jumpai.

Hampir satu jam Nadya menemani ibu Dewangga disana, meski Dewangga juga ada, tapi dia lebih banyak terdiam. Apalagi Nadya, dia juga tak tau harus berbuat dan berkata apa selain iya, iya dan iya.

Ibu Dewangga banyak bercerita padanya, tentang hal-hal yang tak Nadya mengerti. Mengenai sesuatu yang tak pernah Nadya alami. Jelas saja, sebab yang beliau ceritakan bukan tentang Nadya melainkan tentang gadis bernama Dewinta yang akhirnya Nadya tangkap jika itu adalah adik perempuan Dewangga.

Nadya dan Dewangga akhirnya pamit pulang meski sebenarnya ibu Dewangga seperti tak rela melepas keduanya secepat itu, tapi Dewangga beralasan jika dia masih banyak pekerjaan.

"Dewinta itu adikku, dia sudah meninggal 2 tahun yang lalu."

Tanpa pernah meminta penjelasan, tapi akhirnya Nadya mendapatkan jawaban itu dari ucapan Dewangga.

"Ibu depresi berat, karena Dewi meninggal sehari sebelum mendapatkan surat kelulusan SMA."

"Dia sakit?" tanya Nadya akhirnya.

Dewangga menggeleng pelan. "Dia ... dibunuhh," gumamnya sembari memalingkan muka.

"Hah?" Tentu saja Nadya syok, pantas saja ibu Dewangga sampai depresi, kematian anaknya sangat tidak manusiawi.

"Sudahlah ... aku tidak mau mengungkitnya," kata Dewangga akhirnya.

Nadya memang tak ingin terlalu jauh mengetahui hal ini, baginya sudah cukup alasan Dewangga mengajaknya kesini hari ini. Jalan hidup orang memang berbeda-beda, sama hal nya dengan Nadya yang punya alur tragis tersendiri, sehingga dia enggan men-judge hidup orang lain.

"Makasih, kau sudah mau membantuku hari ini."

Baru kali ini Nadya melihat sikap lembut Dewangga, biasanya pemuda itu selalu ketus padanya.

"Iya, aku juga senang bisa membantu orang lain," jawab Nadya tulus.

"Baiklah. Sekarang ku antar kau pulang."

"Gak usah."

"Kenapa?"

"Aku masih ada kerjaan lain."

Nadya ingat jika tadi dia sempat mendapatkan uang dari membersihkan Apartmen Mirna, meski ditempat kedua dia tak mendapat gaji dari Hima karena keburu melihat foto keluarga gadis itu, tapi karena sudah bertemu Dewangga sekarang, Nadya langsung berniat untuk memberikan uang gajinya yang dia dapat dari Mirna tadi untuk mencicil hutangnya pada Dewangga.

"Ah iya, ini ..." Nadya mengulurkan tiga lembar uang 50 ribuan kehadapan Dewangga. "ini cicilan hutangku yang kedua. Kamu bisa hitung berapa sisanya setelah aku membayar kemarin, hari ini, dan juga sudah mengikuti kemauan kamu sampai disini," paparnya mengingatkan Dewangga.

Dewangga terkekeh sekilas, yang baru kali ini Nadya melihat pemuda itu bersikap demikian, dia pikir Dewangga tak bisa tersenyum apalagi tertawa sangking suram nya wajah pemuda itu di setiap mereka bertemu.

"Iya, tapi hutangmu masih banyak. Belum lunas."

Nadya mengangguk tak memungkiri. "Aku tau," jawabnya.

Obrolan itu terhenti saat Nadya justru mendapat panggilan masuk dari nomor yang tidak dikenal ke ponselnya.

"Hallo?"

"Nadya, aku mau bicara sama kamu."

"Ini siapa?" tanya Nadya. Tapi setelah dia ingat-ingat dia seperti tau siapa yang sedang menelepon nya saat ini. "Alex??"

"Iya, aku tunggu didepan kost kamu sekarang."

Nadya terdiam, entah kenapa dia menangkap nada tak senang dari irama suara Alex diseberang sana. Atau ini hanya perasannya saja?

"Saya belum bilang setuju buat bicara sama kamu, Lex! Saya ada kerjaan," ujar Nadya mengingat ada satu Apartmen lagi yang harus dia bereskan hari ini.

"Aku tunggu sampai kerjaan kamu itu selesai. Intinya aku mau ketemu sama kamu hari ini juga," tutup Alex.

...Bersambung ......

1
Mae Munah
kok lama sii ga up lagi...sibuk di dunia nyata ya thorr..ayo semangat donk nulisnya☺
Kar Genjreng
Thor ga up lagi ya
Kar Genjreng
seru ko cerita nya lanjut dong sayang Author Cantik
Kar Genjreng
aAy kirim vote ya Thor biar up nya banyak,,ga cuma satu,,,minimal tiga bab 😂😂👍👍
Kar Genjreng
benar Alex Nad tidak berbohong terhadap mu,,, masalah Erin memang Alex,,, hanyalah menganggap nya adek,,gitu Lo Nad 😁😁 takut kan brondong Putih Abu abunya tidak memilihmu,,
Kar Genjreng
skak mat emang enak tukang ngancam di ganti di acam ,,,mati lou jangan anggap Nadya remah makanya belum tau kena tendangan mau nadya,😂😂
Kar Genjreng
berprasangka Erin udang ebi ,,,bukan Nadya yang menjadi penghalang. tetapi Alex tidak memiliki rasa suka pada Erin gitu loe Nad,,,jangan ga di terima tlf Alex justru minta penjelasan,,,,jadi sama sama lega dan tidak salah paham,,,👍👍
Kar Genjreng
ok di tunggu up nya jangan lama lama Ok
Kar Genjreng
siapa yang mengutit Alex ,,,,semoga saja tidak jahat dengan Nadya ihhh suwerrr 😁 ngeri merinding disco
Kar Genjreng
gentle banget Kamu Lex 😂 benar' cinta memang tidak bisa di paksa dari pada memaksakan ahirnya menyakiti ,,,lebih baik jangan di lanjutkan,,, Ok
Kar Genjreng
dewa merendahkan Alex,,,ahhh biar Anak SMA juga bukan dari keluarga kaleng kaleng kale 🤣🤣 tunjukan pesona mu Alex biar Alex SMA tapi nyali pengusaha jadi dewasa ,,,dewasa bukan berarti umurnya banyak tetapi secara berpikir nya ,,,sat set tidak menye menye,,,ayo NAD katakan kepada Alex kekasih berondong tetapi nampak dewasa,,,
Kar Genjreng
ketika kita di hadapkan dengan masalah pelik,,,di mana perasaan hati yang sangat sangat,,,,bikin seolah tenaga tak berdaya. bahkan berkata sanggup kan menjalani semua ini,,,itu pernah Ku alami beberapa Tahun yang lalu,,,,dan sekarang harus bisa menata hidupnya kembali demi sang Buah hati ❤️❤️ mau bagaimana mana lagi tidak ada yang membantu,,,,semoga kuat Nadia dan pokonya jalan terus pasti Tuhan akan lihat Kita yang selalu. berdoa dan usaha,,,usaha tidak membohongi hasil,,, semangat Author ha ha kenapa pada tidak tertarik padahal cerita kisahnya bagus,,, semoga Author yang cantik pasti semangat,,,🤩🤩👍👍👍👍🌹🌹
Kar Genjreng
di baca berulang-ulang,,kamus kali ya Mas Bro ha ha 🤗 ya kalau kamus Cinta akan di baca berulang-ulang,,,nasib NAD sudah di kandung badan,,,🤔Yo sudah ikuti ae alur dewangga si pemaksa,,,bukan mengabaikan si berondong tetapi menjaga perasaan nya,,, good
Chyntia Rizky 🖋️
maaf othor blm bisa up, tp nanti bakal up yaa🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Kar Genjreng
NAD berarti sudah terima cinta berondong,,, berondong juga ga masalah yang penting setia,,,,tapi bukan setiap tikungan Lo ya,,,,,setia menjadi pasangan jangan mempermainkan perasaan wanita,,,ya Lex,,,😂😂semoga langgeng,
sunshine wings
Ayo pembaca budiman berikan dukungan pada author yang ikhlas berkarya..
💪💪💪💪💪
💖💖💖💖💖
Kar Genjreng
wah Alex gentle banget 😄 keren Mas Bro,,, brondong jagung hua hua hua 🤣
Kar Genjreng
jadi bagaimana menurut mu Lex,,,tapi Ingan jangan menghakimi Nadia atau menuduh semena-mena,,, sebelum tau kronologi nya,,, Ak semangat Lex kejar terus umur jodoh rezeki sudah di atur,,,umur bukan jaminan OK,,🤣🤣👍👍
Kar Genjreng
vote tak kirim tu Thor
Chyntia Rizky 🖋️: makasih kakak ❤️
total 1 replies
Kar Genjreng
kabur NAD keburu di cup cup Ajinomoto lagi sama Anak SMA😂pahal Anak SMA lebih Gresek dari pada yang dewasa ,,,semacam dewangga
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!