Terbelenggu Cinta Wanita Malam

Tidak ada yang ditakuti oleh Aldo,dokter spesialis kandungan yang Mamah nya datangkan menyatakan jika memang benar Leta sedang mengandung.Bukan di USG di rumah seperti yang dilakukan dokter sebelum nya namun hanya memegang perut Leta di bagian bawah,itu pun dengan di batasi oleh Aldo karena dokter di sana lelaki.

Kinanti seketika terkejut mengetahui kehamilan Leta yang akan memasuki trimester kedua.Sedangkan ia baru mengetahui akhir akhir ini hubungan nya dengan Aldo.

"Mah,kita sudah menikah lama!" ucap Aldo,Leta masih diam.Ia sudah sadar namun masih berbaring di ranjang.

"Sebelum rencana Mamah untuk menikahkan ku dengan Ghea, aku sudah melakukan ijab kabul..Gan,perlihatkan buktinya pada Mamah!" perintah Aldo pada Gandi,lelaki yang selalu bersama nya itu pun menurut dan memberikan dokumen sebagai bukti.

Alis wanita itu menyatu lalu melirik Leta tajam.

"Ternyata kau hamil duluan,yakin yang ada di perut mu anak dari Aldo?" ucapan Kinanti bahkan sangat sarkas di dengar.

Leta menelan ludah nya sendiri "Aku memang bukan wanita baik dimata Anda,tapi apa anda yakin jika Putra anda tidak memaksa ku waktu itu.Putra anda bahkan bisa kena pasal pelecehan seksual jika aku mampu melaporkan nya!"

Aldo menoleh ke belakang,mata nya membulat menatap Leta.

"Dia bahkan bisa kena pasal berlapis.Penculikan dan pemerkosaan!" ucap Leta,mata kedua nya saling bertemu.

"Mah sudahlah,apapun yang terjadi aku tetap pada Leta.Menikah hanya sekali seumur hidupku,tidak ada yang kedua kalinya!"

Aldo beranjak dari tepian ranjang Leta menuju ke sebelah pintu.

"Ini kamar ku,aku sekarang mempunyai istri dan seharusnya kalian tahu.Sopan lah disini,jika tidak ada kepentingan yang lain silahkan keluar!!"

Dengan tanpa rasa hormat Aldo benar benar mengusir siapapun di sana tanpa terkecuali.

Leta pun mulai menggeser tubuhnya dan ingin ikut keluar.

"Ayo kita pulang,aku pusing disini Al!"

Blam!!!

Pintu tertutup.

"Kenapa di tutup?" tanya Leta.

"Istirahat lah dulu,kamu masih sakit!"

"Aku hamil bukan sakit!"

Aldo hanya menekuk senyum bibir nya ke bawah,judes yang Leta perlihatkan adalah sifat aslinya.Bukan galak namun ia membatasi diri untuk orang lain agar tak seenak nya.

"Aku suami mu,bicara lah yang benar tidak usah membentak!"

Aldo menggandeng lalu menarik pelan tangan Leta untuk rebahan lagi di ranjang.

Sebenarnya Leta tak ingin,namun Aldo yang memaksa untuk bersandar di dada bidang nya,kedua nya merebahkan diri di ranjang yang sangat lebar.

"Ini kamar ku disini!"

"Apa sudah pernah di tiduri Ghea?" ucap Leta asal,Aldo pun menegakkan tubuh.

"Jangan asal bicara!"

"Aku bukan asal bicara,aku hanya bertanya.Tugas mu menjawab bukan menuduhku!" ujar Leta.

Ya pertanyaan dan pernyataan Leta menjebak lelaki di sampingnya.

"Mana mungkin bisa,kamar ku selalu memakai akses masuk.Hanya Gandi, Mamah dan aku saja yang bisa kemari!"

"Entah jika Mamah mu yang membuka kan pintu itu untuk Ghea!" seru Leta lagi,jemarinya menunjuk pintu di depan sana.

"Tidak usah menduga duga,aku benci itu!"

Leta cekikikan menutup bibir nya sendiri,hanya sebatas celetukan yang tak berarti tapi membuat Aldo memiliki pikiran yang lain,mungkin saja asumsi Leta benar adanya jika Kinanti sering membukakan pintu kamar Aldo untuk calon menantu nya yang terancam gagal.

.

.

.

Di bawah Opa Malik, Gandi dan juga Kinanti sedang berdebat sementara Ghea berpamitan pulang setelah meletakkan cincin pertunangan nya di meja.

Maaf Tante,aku rasa ucapan Aldo benar .Tidak mungkin satu lelaki menikahi dua wanita,lagi pula wanita mana yang ingin di madu.Aku atau pun wanita itu sama sama tidak ingin,entah siapa yang duluan.Aku bisa melihat jika Aldo mencintai nya.

Temui lah kedua orang tua ku untuk menyelesaikan hubungan ini.Ghea permisi.

Begitulah kalimat terakhir yang Ghea ucapkan.Bukan hanya di depan Kinanti melainkan di depan Opa Malik dan juga Gandi.

Wanita setengah baya itu tak mampu menjawab pernyataan Ghea,ia hanya menunduk dan tak berani memandang Ghea sedikit pun.Tanpa ucapan apapun.

"Lihat kan Ayah,cucu yang kau banggakan ia berani melawan ku dan ini semua di luar kendali ku Yah.Bagaimana nanti aku menjelaskan pada keluarga Ghea, bagaimana nanti usaha yang kita kembangkan bersama?"

Kinanti berdecak kesal,ia menjatuhkan tubuhnya di sofa panjang.Menahan kepala nya yang sedikit menunduk menggunakan dua jemari nya seolah sedang sakit kepala.

"Kebahagiaan Aldo lebih penting,kau mau cerita masa lalu terulang kembali Kinanti?"

Kinanti mendongak menatap Ayah di depan nya.

"Adyuta Fernando bahkan hampir merebut Leta dari tangan Aldo saat anak mu itu sudah memperkosa nya.Kau mau ceria mu terulang kembali hanya berbeda versi?Kau mau orang yang kau buang bersama Raldo membawa keturunan ku,lalu membesarkan nya?" ucap Malik tegas,lelaki tua itu bahkan berdiri beberapa kali menudingkan tongkat ke arah Kinanti.

Wanita itu pun terkejut mengerutkan keningnya.

"Bagaimana bisa?"

"Nando mencari keluarga nya,ia tahu jika tidak pernah di terima oleh mu dan tak sengaja ia menemukan Aldo di saat kapal nya bersandar,ia salah satu pelanggan Leta di kelab malam yang menaunginya!" cerita Malik singkat.

"Kelab malam,menantu ku...?" tanya Kinanti penasaran.

"Itu hanya sebagai ujian bertahan hidup,Leta di sana bahkan terhormat tidak seperti yang orang lain pikirkan.Justru anak mu yang membuat ia hamil!"

"Wanita itu pekerja malam,maksud mu itu Yah?" tanya Kinanti dan Malik mengangguk.

"Kau ingat rumah kalian di kota lama,Arleta Adelia adalah seorang anak gadis yang Aldo sukai sejak dulu,ia mencari nya sejak merasa mampu membiayai dan menafkahi seseorang!" Malik melirik Gandi yang berada di sana.

Mengerti itu Gandi pun mengangguk.Merasa bos besar nya meminta ijin untuk bercerita, Gandi pun menyetujui nya.

Malik mulai bercerita awal mula Aldo menemukan Leta,bertemu,lalu mengenali Nando.Penculikan dan terakhir pernikahan Aldo dan Leta yang dilakukan hanya beberapa orang dan sangat sederhana.

.

.

.

To be continue