NovelToon NovelToon
Bertahan Sakit Berpisah Sulit

Bertahan Sakit Berpisah Sulit

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Nikah Kontrak / Diam-Diam Cinta / Penyesalan Suami
Popularitas:13.5k
Nilai: 5
Nama Author: Rere ernie

Pengorbanan seorang perempuan bernama Alina Bagasditya kepada lelaki yang dicintainya meski hati dan cinta lelaki itu untuk wanita lain.

Dia perempuan bodoh? Memang!

Namun demi kebahagiaan lelaki yang akhirnya menjadi suaminya, dia rela menjadi perempuan bodoh dengan membiarkan suaminya mencintai wanita lain. Baginya, ketulusan cintanya yang dianggap bodoh oleh orang lain adalah cinta sejati.

Mencintai dari balik layar, itu lah Alina.

Alina tetap bertahan meski sakit, apakah suatu hari dia dapat pergi meski itu keputusan sulit?

Kepoin aja....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

6. Hanyalah Wanita Simpanan.

Seminggu sebelum pernikahan, kekasih Adrian meminta untuk bertemu Alina.

^^^Adrian.^^^

^^^"Kekasihku sudah datang sejak kemarin, dia mau bertemu dengan mu."^^^

Alina.

"Oke, kapan dan dimana?"

^^^Adrian.^^^

^^^"Pukul 7, nanti malam.. di restoran casual dining di jalan Kemangi, kamu masih ingat tempatnya kan?"^^^

Alina.

"Kenapa harus disana? Katamu ingin membuang segala kenangan tentang kita lalu memasukkan nya ke tempat sampah... tapi kau malah mengajakku bertemu disana. Kau ingin bernostalgia kembali denganku?"

Ada nada ejekan dalam suara Alina dan itu disadari oleh Adrian.

^^^Adrian.^^^

^^^"Datang saja!"^^^

Tutttttt...

Sambungan telepon terputus, tepatnya diputus sepihak oleh Adrian.

Alina menatap wajah tampan Adrian di layar yang dijadikan sebagai wallpaper layar ponselnya, sontak mata wanita itu meredup. Ternyata meskipun dia sudah bersikap cuek dan bicara jutek pada Adrian, nyatanya perasaan cintanya untuk lelaki itu tak bisa hilang segampang itu dari hatinya.

Saat malam tiba, Alina sudah siap dengan penampilan terbaiknya untuk membuktikan pada Adrian dan kekasih lelaki itu jika dia baik-baik saja.

"Aku adalah Alina, tak akan kalah di hadapan kekasih Adrian..."

.

.

Di Restoran, dua sejoli sedang menunggu kedatangan Alina.

"Sayang, kenapa aku harus bohong?" tanya perempuan itu bergelayut manja di lengan Adrian. "Kita kan baru pacaran dua tahun, kenapa aku harus bilang sudah tiga tahun? Apa ini karena syarat perjanjian kalian berdua?"

"Duduk dengan benar, Sherin!" Adrian merasa risih, dia melepaskan pegangan sang kekasih di lengannya.

Perempuan itu berwajah cemberut, "Kamu selalu begini, dua tahun kita pacaran hanya pegangan tangan. Aku berinisiatif mencium lebih dulu, kamu malah marah. Kita sepasang kekasih kan? Kamu mencintai aku kan, Bang...?!"

Bibir Adrian terkatup rapat, dia sendiri masih bingung dengan perasaannya. Apa dia mencintai Sherin atau perempuan itu hanya pelampiasan saja karena rasa bencinya pada Alina?

Dua tahun lalu setelah mendapati Alina adalah gadis murahaaan, Adrian mencari pelampiasan di ke club malam diajak oleh teman-temannya. Itu pertama kalinya dia masuk ke dunia malam setelah 6 tahun berkuliah di Aussie. Selama itu juga dia selalu menjadi pribadi yang sehat, mandiri dan setia pada Alina meski belum pernah menyatakan cintanya.

Akhirnya saat hatinya terluka dengan kenyataan mengecewakan tentang Alina, dia menyetujui ajakan teman-temannya pergi ke club malam dan disanalah dia dikenalkan dengan Sherin. Berlanjut hingga saling bertukar kabar dan akhirnya tak lama mereka jadian.

Saat memikirkan tentangnya dan Sherin, seketika dia tertawa miris. Dia mengatakan Alina perempuan munafik, ternyata dirinya juga bukan pria baik sebab mengenal kekasihnya itu di dunia malam. Miris!

"Selain itu, jika Alina bertanya dimana pertama kali kita bertemu... katakan kita adalah senior dan junior di kampus dan bertemu saat ada kegiatan di kampus. Ngerti?"

"Aku nggak mau! Aku mau bilang sesukaku...!"

"Kalau begitu, kita sudahi saja hubungan ini. Aku nggak suka perempuan yang tidak menghargai aku!"

Wajah Sherin tercengang, dia akhirnya mengalah. "Oke, aku turuti semua maumu, Bang. Tapi ingat janjimu... jangan pernah sentuh Alina saat kalian sudah menikah nanti. Kau hanya milikku!"

"Tenanglah, aku sudah bercerita padamu tentang kami kan. Aku membencinya, jadi mana mungkin aku mau menyentuhnya. Aku jijikkk pada perempuan murahan itu!" Jawab Adrian tanpa keraguan sedikitpun.

Tanpa Adrian ketahui, Alina sudah berdiri di belakang mereka. Ternyata posisi Adrian dan Sherin memunggungi pintu masuk, mereka tidak mengetahui pembicaraan terakhir mereka terdengar oleh Alina.

Rasa nyeri menjalar di hati Alina, ternyata sebegitu benci Adrian padanya sampai memanggilnya dengan sebutan wanita muraahan.

Alina meneruskan langkahnya, memutari meja dan kini berhadapan dengan kedua sejoli itu.

"Aku datang." Senyum indah terukir di bibir mungil wanita itu, menutupi rasa sakti hatinya.

Sontak Adrian menarik tangan Sherin, menggenggam tangan kekasihnya dengan mesra lantas mengecup punggung tangan sang kekasih. Satu tangan lelaki itu mengelus wajah Sherin dengan lembut, menatap mata kekasihnya dengan binar penuh cinta.

Alina mendengus melihat kemesraan yang ditunjukkan Adrian pada kekasihnya.

"Hai, aku Sherin. Kamu pasti Alina, calon istri Bang Adrian. Senang bertemu dengan mu, Mbak!" Sherin mengulurkan tangan dan disambut oleh Alina, gadis itu sengaja memanggil Alina dengan sebutan Mbak agar Alina sadar diri jika dia lebih muda dari Alina.

Alina masih tersenyum, namun kini terkesan dingin. "Maaf, tapi aku nggak begitu senang bertemu denganmu. Aku dipaksa oleh keadaan dan juga permintaan dari kekasih mu. Menurut mu, siapa wanita yang akan senang bertemu dengan gundik dari calon suaminya?"

Senyum Sherin pudar mendengar nada sarkasme dari perkataan Alina padanya, bahkan ia marah dengan penghinaan Alina padanya yang mengatakan dia adalah seorang gundik.

Brakkkkk!

"Sialaaan!" Sherin bangkit dari duduknya dengan wajah tak terima, kedua tangannya mengepal.

Adrian menatap dingin pada Alina.

"Jaga bicaramu, Alina! Kalau kau datang kesini hanya untuk menghina Sherin... untuk apa kau datang kesini! Kami meminta bertemu, agar kita bisa berdamai dengan situasi di masa depan. Kau lah yang menuliskan dalam perjanjian, aku bebas bertemu dengan kekasihku kapan saja. Jadi dari sekarang, aku ingin mengenalkan Sherin padamu!"

Alina membalas tatapan dingin Adrian padanya.

"Kau terlalu percaya diri, Adrian! Meski aku akan membebaskan mu untuk tetap bersama kekasih mu ini, tapi bukan berarti... dengan wajah tanpa malu kau memperkenalkan ku padanya! Bagaimana pun posisi wanita ini di hatimu, bagiku... saat kita menikah nanti, dia hanyalah wanita simpanan. Dia akan menjadi gundik mu dan itu artinya... dia adalah wanita muraahan. Jadi, dimana salahnya perkataan ku?"

"Tentu saja kau salah! Aku wanita baik-baik, aku lebih dulu berhubungan dengannya dan aku adalah kekasih Bang Adrian...! Kau lah yang merebutnya dariku, jadi kau lah wanita muraahan disini!" tunjuk Sherin.

Alina tersenyum sinis, "Jika kau memang bukan wanita murahaan, seharusnya... saat kau tahu dia adalah calon suami wanita lain, kau memutuskan hubungan kalian dan tidak menempeli calon suami orang! Nyatanya, kau nggak punya harga diri...!"

Plakkk

Adrian menampar wajah Alina, tangan lelaki itu seketika gemetar hebat. Dia menatap mata Alina yang berlinang air mata, wajah wanita itu penuh kesakitan. Adrian menyesal...

"Lin, aku__" panggil Adrian dengan suara lirih, dulu itu adalah panggilan dekat Adrian pada Alina. Tenggorokan pria itu tercekat, rasa penyesalan menyesakkan dadanya.

Alina mengusap air mata yang ingin jebol keluar, tanpa bicara apapun dia melenggang pergi meninggalkan Adrian dengan segala penyesalannya.

"Arghtt! Siaalll!" Adrian terjatuh lemas di tempat duduknya, mengusap wajahnya kasar. "Ada apa denganku?!"

"Abang..."

"Jangan ganggu aku dulu! Sesuai kesepakatan kita... sebelum aku sah menjadi suami Alina, kita jangan bertemu." Adrian bangun dari kursinya lantas pergi dari restoran setelah lebih dulu membayar bill.

Sedangkan Alina berada di dalam mobilnya, sudah pergi dari pelataran restoran dengan deraian air mata.

"Ayolah, Alina... jangan menangisi lelaki itu lagi. Dia bukan lagi Adrian yang hangat padamu, dia bukan lagi superhero bagimu. Dia bukan lagi matahari yang pernah menghangatkan mu, dia bukan lagi___ Arghhttt!!"

Brakkkk

"Woiiiii! Bisa bawa mobil nggak loe!" teriak seseorang.

Seorang pria turun dari dalam mobil, dengan tubuh tinggi tegapnya namun wajah pria itu masih samar. Pandangan Alina kurang jelas sebab keningnya terbentur pada setir mobil, apalagi benturan itu membuat Alina masih terdiam karena syok.

1
Lyvia
kapoookkkmu kapan sherin,
suwun thor u/ upnya
Black Rosewood 🖤: wkwk 😅🤣🤣
total 1 replies
Zenun
Dan Alina lebih pintar darimu Sherin
Zenun: ihihihi😄
Black Rosewood 🖤: awokawok, jangan terkecoh sm judulnya yg pst MC ceweknya power lah gk menye-menye kyk biasa 🤣
total 2 replies
Zenun
Nah gitu dong
Zenun
waduuuh
Zenun
yaelah kepotong
Zenun
yaah, nanti kalo di tinggal, rumahnya di jual sama ibu tiri😁
Lyvia
suwun thor u/ upnya
Retno Palupi
semoga Sadam dpt jodoh yang baik
ngatun Lestari
lanjut
Yunia Afida
semangat terus 💪💪💪
Black Rosewood 🖤: 💪💪😍😍😍
total 1 replies
Bunda
othorrr....kenapa selalu bikin saddam terluka 😢😢
Black Rosewood 🖤: nomen🫣
total 1 replies
TATI PUTRISOLO
haaaa.... cinta memang buta ya thoor😀😀😀
Black Rosewood 🖤: banget, kdg membingungkan 😅
total 1 replies
Zenun
hadeuuuh
Zenun
mandi dulu bang😄
Zenun: haduh, berkerak dah
Black Rosewood 🖤: ogah mau nambah dulu🤣
total 2 replies
Daulat Pasaribu
jgn lagi ada kesedihan untuk Alina thor
Daulat Pasaribu
tragis thor
Daulat Pasaribu
kasihan Alina,penderitaannya hampir sama dgn ibunya
Daulat Pasaribu
menarik diawal
TATI PUTRISOLO
cibta dan benci sgt tipis thor... lanjut
TATI PUTRISOLO
lanjut kak... jgn smpai gantung ceritanya yaaaa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!