Bagaimana jika seseorang yang memesan kamar malam ini adalah bos sendiri?
akankah mundur? atau justru menikmati malam bersama?
Deandra menjelma menjadi dewi rembulan yang anggun di saat malam hari namun di siang hari dirinya hanyalah seorang office girl biasa.
simak lanjutan Ceritanya di sini
@Symott
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Symott, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jangan katakan pada Arga
Perasaan Aldino tidak enak hari ini , semenjak dirinya mendapatkan pesan dari Deandra yang cuti karena sakit. Aldino justru menjadi kepikiran.
" apa sebaiknya aku menjenguknya? " berjalan mondar-mandir.
"tapi.. Nanti Deandra pasti marah dia melarang ku datang kerumahnya tanpa ijin darinya.. Ahh mungkin coba meneleponnya terlebih dahulu.
Aldino mencoba melakukan panggilan ke nomor ponsel Deandra.
Satu kali..
belum diangkat
Dua kali ..
masih sama
" ponselnya aktif tapi tidak ada respon" melihat layar ponselnya.
"terakhir berbalas pesan jam delapan lebih lima dan sekarang sudah mau jam sebelas " gelisah.
Aldino mencoba menenangkan dirinya, agar tidak terlalu cemas dan khawatir. Mungkin saja saat ini Deandra sedang istirahat dan tidak memegang ponselnya.
~
~
" Bos , ini data yang anda minta " seseorang berjalan mendekati meja Arson dan memberikan map berwarna merah.
Arson membalikkan kursinya dan menatap datar.
"sudah semua? "
Sang bawahan mengangguk menandakan jika memang apa yang dibawanya sesuai dengan apa yang diharapkan oleh tuannya.
"Data , riwayat dan semuanya sudah saya kumpulkan juga... " kata katanya di jeda menunggu reaksi sang Bos.
Arson menaikkan alisnya.
"apa katakan saja "
Si bawahan menunduk untuk menghindari tatapan mata Arson yang semakin menusuk.
" saat ini Nona yang Anda maksudkan sedang sakit dan tidak bekerja" melirik ke arah Arson.
"sakit? Lalu apa urusannya dengan ku " menahan rasa iba .
Arson tidak ingin terlihat lemah dan perhatian pada perempuan. Itu akan menjadikan suatu kelemahan baru jika terjadi. Dan Arson tidak mau itu terjadi, hidupnya bisa hancur jika muncul kelemahan baru lagi.
" saya kira perempuan itu penting untuk And..."
" jaga ucapan mu itu " melengos menghindari tatapan penasaran si bawahan.
"baiklah mungkin sejak awal saya tidak terlalu lancang berbicara dan membuat Anda marah tuan ,. Saya minta maaf " menunduk menyesal.
"tidak apa.. bukan masalah yang serius juga " melambaikan tangan isyarat untuk menyuruh pergi.
~
~
Belum sampai dua satu jam Arson berlagak angkuh dan tidak perduli pada Honey. Namun siapa sangka saat ini Arson sendiri yang mengemudikan mobilnya menuju rumah Honey.
Plakk
Arson memukul setir mobilnya.
" Apa apaan ini... Apa yang aku lakukan " pikiran dan tindakannya tidak sejalan. Membuat Arson frustasi.
" ****"
Kepalang basah , Arson juga sudah hampir sampai di rumah Honey . Pada akhirnya Arson melajukan mobilnya menuju rumah Honey.
......................
~
~
Aldino menatap jam yang melingkar dipergelangan tangannya. Aldino merasa jika waktu tidak bergerak sama sekali. Masih saja belum menunjukkan pukul dua belas siang.
"kenapa lama sekali hhhh "menghela nafas.
" kenapa bro? Kusut begitu .. Atau udah laper? "
Salah seorang teman Aldino ikut berdiri dan melihat jam tangan milik Aldino.
" bukan juga , aku... Ingin keluar sebentar saat jam makan siang jadi aku melihat jam ku ".
"ohhh " mengagguk paham.
"eh Deandra sakit apa dia tumben tunbenan sampai harus ambil cuti "
Aldino mengedikkan bahunya.
" dia tidak mengatakan sakit apa hanya bilang jika hari ini minta cuti karena sakit "
"kasihan.. Pasti sendirian saja di rumah? "
" sendiri? Bukankah masih ada Adiknya?" menatap heran lawan bicaranya.
Bahu Aldino di pegang perlahan.
"Adik Deandra masih pelajar sob , pasti jam segini juga lagi di sekolah kan?"
Mendengar penuturan temannya, perasaaan Aldino kian semakin tidak enak. Jika benar Deandra sendirian akan berbahaya bagi kesehatannya.
Tanpa berpikir lagi Aldino mengambil kunci motornya dan bernegara pergi .
" WOI ..Mau ke mana lo hah"