Karna sering diberi hukuman, clara merasa benci dengan angga sang dosen. Bahkan sampai berucap jika dia tak ingin memiliki pasangan seperti dosennya, namun siapa sangka orang tua mereka saling kenal, alhasil mereka dijodohkan dan menikah. Akan kah cinta tumbuh dihati Clara setelah terjadi pernikahan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Skay. official, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Serba Salah
Sat ini Angga sudah berada di taman kota, ia menghampiri Sonya yang sudah duduk disana sendirian.
"Sayang, apa kamu sudah lama nunggu?" Tanya Angga dengan lembut.
Angga sengaja melakukan itu, karna Angga ingin memastikan apa benar Sonya selingkuh darinya. Setelah melihat Sonya dan seorang laki laki didekat minimarket kemarin.
"Nggak, baru aja" jawab Sonya ketus.
Agga lalu duduk disampingnya Sonya, kemudian memandang Sonya yang sudah cemberut tak jelas dengan tatapan horor. Angga mengulas senyum lalu tangannya bergerak menyunggar anak rambut Sonya dan menyelipkan di belakang telinga.
"Kenapa malah diem? Katanya tadi minta ketemu" tanya Angga setelah lama ia duduk disampingnya Sonya.
"Kamu kenapa nggak nemuin aku lagi setelah Dateng kerumah kemarin?" Tanya Sonya balik.
"Bukannya kamu masih marah sama aku?" Tanya Angga masih dengan senyuman manisnya.
"Ya harusnya kamu berusaha dong buat jelasin ke aku soal kejadian waktu itu, buktiin sama aku kalok emang kamu nggak ada apa apa sama dia, bukan malah diemin aku kayak gini" Sonya terus saja mengomel, namun Angga masih senyum senyum mendengar Omelan Sonya.
"Tuh kan bukannya kamu jawab tapi malah senyum senyum nggak jelas gitu, aku itu butuh penjelasan dari kamu"
"Iya iya" jawab Angga dengan lembut dan tenang.
"Iya iya apa, atau jangan jangan kamu emang udah nggak sayang sama aku ya? Mana janji kamu yang katanya kamu mau bawa papa sama mama kamu kerumah buat ngelamar aku. Kamu itu cuma janji janji doang tapi nggak nepatin, janji kamu itu palsu tau nggak" sepertinya Sonya memang terbakar api cemburu dengan Angga yang saat itu bersama Clara.
"Kalau kamu terus ngomel nggak berhenti berhenti gimana aku mau jelasin kelamin soy?" Tanya Angga yang masih berusaha tenang menghadapi sikap Sonya yang seakan akan seperti anak kecil.
"Ya udah buruan jelasin" kata Sonya ketus,
Agga menarik bahu Sonya agar Sonya menghadap kepada Angga dan menangkup pipi sonya agar pandangannya terarah pada Angga. Angga menatap manik mata Sonya dengan lekat, Angga mencoba membaca dari sorot mata Sonya, apakah kegelisahannya merupakan murni kecemburuan atau memang ada yang disembunyikan. Dan benar saja Angga menemukan satu titik kebohongan Dimata Sonya, Angga semakin yakin kalau Sonya memang ada laki laki lain selain dirinya.
"Dengerin aku ya, perempuan yang sama aku waktu itu cuma mahasiswi ku, dan aku nggak ada hubungan apapun sama dia. Waktu itu dia nggak sengaja menabrakku, dia cuma nolongin aku buat berobat ke klinik, itung itung itu sebagai bentuk tanggungjawabnya karna dia sudah menabrak aku. Dan soal lamaran kita, aku masih nunggu papa. Papa masih banyak kerjaan jadi belum sempet ngeluarin waktu buat datang kerumahnya, toh papa kamu juga belum pulang dari Singapore. Jadi selagi menunggu kerjaan papaku dan menunggu papa kamu pulang kita tunda dulu pertunangan kita. Kamu jangan khawatir aku pasti akan tepat janji"
"Aku juga minta satu hal sama kamu buat kamu jangan pernah berpaling dari aku" Angga menatap Sonya dengan tegas pada akhir kalimatnya, membuat Sonya gelagapan salah tingkah. Dalam hati Sonya berkata "apa Angga udah mulai curiga kalau aku selingkuh?"
"Ya udah, tapi kamu juga harus tepat janji sama aku. Aku itu sayang sama kamu, aku nggak mau kamu berpaling dari aku" kata Sonya menyetujui dengan bibir yang manyun manja kepada Angga.
"Tenang aja, aku nggak bakal selingkuh diam diam kok, dan nggak akan pernah selingkuh" kata kata Angga membuat Sonya semakin bertanya tanya, ada rasa khawatir kalau Angga mengetahui jika Sonya selingkuh darinya. Sonya menatap Angga dengan penuh menelisik keseluruhan wajahnya, Sonya lihat kalau ada perubahan sikap dari Angga. Hal itu tentu saja membuat dada Sonya terasa panas, takut takut jika dia ketahuan berselingkuh dan Angga akan membatalkan semuanya. Disatukan sisi Sonya masih sangat mencintai Angga dan takut akan kehilangan Angga, namun disisi lain Sonya juga tak bisa meninggalkan virga. Angga dan virga bagai dua laki laki yang berperan penting dalam hidup Sonya, Angga laki laki yang mapan serta mandiri sehingga kemandiriannya itu membuat Angga tak punya banyak waktu seperti awal awal mereka berpacaran. Oleh karena itu Sonya terkadang merasa kesepian dan ia memilih mencari sosok laki laki yang bisa menemaninya kapan waktu dia mau.
Sonya jadi serba bingung, harus merelakan yang mana. Ia sadar apa yang ia lakukan itu salah, namun pikir Sonya ia juga merasa kesepian jika Angga terlalu sibuk dengan pekerjaannya.
"Hey, kenapa malah melamun? Mikirin apa sih?" Tanya Angga membuyarkan lamunan Sonya.
"Enggak, nggak mikirin apa apa, aku cuma kangen sama kamu. Aku pengen liatin kamu sepuasnya" kata Sonya menjawab pertanyaan Angga.
"Jangan diliatin, nanti aku saling" kata Angga membuang muka dan melihat kearah depan.
"Ya emangnya kenapa? Orang liatin calon tunangan sendiri emang nggak boleh" tanya Sonya namun hanya direspon dengan senyuman oleh Angga.
Saat ini perasaan Angga semakin tidak karuan, rasa sesak dan sakit di dadanya terasa menyiksa. Ingin rasanya Angga membatalkan rencananya namun belum memiliki bukti yang jelas kalau Sonya memang berselingkuh. Sejujurnya Angga sudah merasakan perubahan dalam diri Sonya sejak sebelum ia tau kalau Sonya diam diam jalan dengan laki laki dibelakangnya. Akan tetapi selama itu Angga selalu mencoba berfikir positif, dan tetap mempertahankan hubungannya hingga saat ini. Angga bingung, antara ingin menyudahi atau tetap melanjutkan. Bertahan ia sakit berpisah ia tak mampu, seperti itulah keadaan yang Angga bingung kan dalam gilirannya. Jika ditanya apakah masih sayang atau tidak, tentu saja Angga masih sangat menyayangi Sonya apa lagi mereka sudah sama sama direstui oleh kedua keluarga mereka. Jadi akan sangat sulit bagi perasaan mereka untuk mengakhirinya.
"Ya sudah, sekarang kita mau kemana? Udah lama kita nggak jalan bareng" ajak Angga untuk jalan menikmati waktu berdua mereka, yang jarang sekali mereka luangkan akhir akhir ini.
"Kita makan aja dulu yuk, aku paper soalnya" ajak Sonya untuk makan, dan disetujui oleh Angga.
Saat ini mereka tengah berjalan saling bergandengan tangan menuju kesebuah restoran. Mereka tampak saling menyalurkan rasa cinta mereka, dan saat ini mereka duduk disebuah meja hendak memesan makanan. Secara tiba tiba ada seorang pemudi berpenampilan aneh, menyapa mereka dan mendekat sejenak.
"Eeeehh si bapak teh bukannya dosen di kampus Nusantara nyak?" Tanya Adel yang mengejutkan mereka, pasalnya suara Adel yang nyaring membuat mereka kaget.
"Iya, saya salah satu dosen disana, apa kamu mahasiswi disana?" Tanya Angga balik
"Lah iya atuh pak, tapi kok siteteh ini sama bapak bukannya kemaren sama yang lain ya? Ini teh adiknya bapak?" Tanya Adel lagi kepada Angga, jelas Sonya mengingat siapa perempuan aneh didepannya maka dari itu semburat rasa panik terpancar dari wajahnya namun ia tetap berusaha tenang.
"Dia calon ringan saya, memangnya kamu pernah liat dia? Dimana?" Tanya Angga memberondong.
Belum sempat Adel menjawab Sonya sudah memotong pembicaraan.
"Ah mungkin aja kamu salah liat kali, saya nggak pernah jalan sama siapapun. Waktu itu saya jalan sama temen kantor dan kita masih dalam batas yang wajar, cuma ngobrol doang. Kayaknya mending kita cari restoran lain aja deh sayang dari pada disini" kata Sonya mengelak dan menarik Angga paksa meninggalkan Adel yang melongo dan mematung.
"Orang Adel teh ingatannya masih pres atuh kak" kata Adel memandang punggung Angga dan Sonya yang menjauh.
