Cinta Terlarang Sang Pangeran

Sudah 1 Minggu Alia terbaring tidak sadarkan diri akhirnya pagi ini dia membuka perlahan matanya, dan saat ini ia melihat tangan kekar Loxim berada di atas perutnya. Alia menggenggam tangan itu kemudian tersenyum melihat Loxim yang saat ini masih tertidur pulas.

"Sayang...terimakasih kau sudah menjagaku dengan baik selama ini" Alia pun mencoba untuk bersandar karena saat ini tubuhnya terasa sedikit sakit.

"Em..." Loxim membuka perlahan matanya, dan ia pun terkejut saat melihat Alia yang saat ini sedang bersandar di atas kasur.

"Selamat pagi daddy.." ucap Alia sembari tersenyum pada suaminya ini.

"Hiks... Akhirnya kau sadar sayang.. daddy sangat khawatir.." Loxim memeluk erat tubuh Alia, dan juga saat ini ia sangat senang akhirnya Alia kembali sadar.

"Hem... Jangan menangis, mommy sudah baik-baik saja sekarang" Alia menghapus air mata Loxim kemudian mencium nya.

"Sayang..apa kau merasakan sesuatu di perutmu saat ini?" Alia sedikit bingung apa maksud Loxim saat ini.

"Mommy tidak merasakan apapun daddy semuanya sama seperti biasa" Loxim pun tersenyum kemudian mengusap lembut perut istrinya.

"Kita akan menjadi orang tua sayang, sekarang di dalam perut ini ada anak kita" Alia terdiam ia belum percaya bahwa saat ini dia sedang mengandung.

"Da_daddy enggak bohongin mommy kan?" Alia sangat bahagia saat ini ingin rasanya ia berteriak di dalam kamar ini.

"Daddy serius sayang, saat ini kau sedang hamil dan juga ada yang ingin daddy sampaikan terkait kondisi anak kita saat ini" Seketika wajah Loxim kembali murung ia takut Alia sedih ketika mengetahui semua ini.

"Apa daddy Kenapa sekarang Daddy terlihat sedikit murung?" ujar Alia.

"Hah...anak kita nanti tidak akan sekuat anak-anak yang lain mommy, dan ini akibat dari racun yang ada di dalam sup itu" Jelas Loxim supaya Alia tau bagaimana kondisi anak mereka nantinya.

Air mata Alia menetes ia tidak menyangka racun itu akan memberikan efek buruk pada anaknya. "Lalu apa yang harus kita lakukan daddy? mommy tidak ingin anak kita nantinya merasakan semua ini."

"Tabib Zhang bilang dia mempunyai ramuan khusus untuk anak kita sayang, jadi jangan khawatir daddy yakin dia anak yang kuat" Loxim saat ini mencoba menyemangati Alia bahwa anak mereka akan baik-baik saja nantinya.

"Untuk saat ini jangan dulu banyak fikiran karena bisa membahayakan anak kita sayang" Loxim memeluk istrinya yang saat ini sedang menangis.

"Mommy harap dia nantinya terlahir dengan sehat daddy, maaf mommy tidak bisa menjaga diri dengan baik" Loxim pun mencium kening Alia. Ia bersumpah akan membunuh penyusup itu dengan tangganya sendiri.

"Saat ini mommy harus banyak istirahat, dan juga selama mommy hamil daddy akan selalu di sini jadi jangan khawatir" Loxim berjanji hal itu tidak akan terulang kembali pada anak dan juga istrinya.

"Sekarang mommy belum terlalu sembuh, jadi lebih baik mommy kembali istirahat" Alia mengangguk karena saat ini ia masih merasa sedikit lemas.

"Tunggu sebentar di sini daddy mau ambil sarapan untuk mommy di bawah" Loxim pun mengunci pintu kamar mereka kemudian segera pergi kebawah untuk mengambil sarapan untuk istrinya.

"Maaf pangeran, apa saat ini anda yang perlu saya bantu" ucap pelayan kepercayaan Loxim.

"Tidak, untuk saat ini biar aku sendiri yang menyiapkan semua kebutuhan istriku, dan untuk saat ini aku minta kau memantau gerak-gerik mencurigakan dari pelayan baru itu" ujar Loxim pada pelayan kepercayaannya ini.

"Baik pangeran, aku akan menyelidiki gadis itu"Claudia pun segera pergi dari hadapan pangeran untuk segera menjalankan tugasnya.

***

Greet!

Pintu kamar pun terbuka, dan saat ini Loxim meletakkan sarapan ini di atas meja kemudian membangunkan Alia untuk segera sarapan. "Sekarang ayo kita sarapan, Daddy juga belum sarapan pagi ini" Loxim pun menyuapi Alia dan juga dirinya sendiri karena saat ini ia juga merasa sedikit lapar.

"Em... Kenapa daddy tidak minta bantuan maid saja membawa sarapan ini?" tanya Alia karena tidak biasanya Loxim seperti ini.

"Untuk saat ini daddy tidak ingin percaya pada siapapun mommy, daddy takut kejadian itu terulang kembali.. jadi untuk saat ini biar daddy yang menyiapkan semuanya" Alia tersenyum ia merasa sangat senang akan perhatian yang Loxim berikan untuk nya.

Loxim pun kembali menyuapi Alia hingga sarapan ini habis, ia ingin nutrisi Alia terpenuhi karena sudah 1 Minggu Alia tidak sadarkan diri. "Sekarang waktunya minum susu supaya kamu dan juga anak kita sehat" Alia pun meraih susu itu dari atas meja kemudian meminumnya.

"Selesai, sekarang tunggu Daddy di sini" Loxim pun bangkit untuk membawa nampan beserta gelas ini ke bawah.

Setelah beberapa menit Loxim segera kembali ke atas karena saat ini ia harus menjaga Alia. "Aku harap hal ini tidak akan terulang kembali tuhan" ucap Loxim dalam hati.

Greet!

Pintu kamar itu pun kembali terbuka, dan saat ini Loxim langsung masuk kedalam kamar karena ia takut penyusup itu kembali ingin mencelakai anak dan juga istrinya. "Sekarang mommy istirahat yah..daddy akan selalu ada di samping mommy sampai anak kita lahir."

Alia mulai memejamkan matanya, dan juga saat ini ia merasa sangat nyaman berada di dalam pelukan suaminya ini. "Semoga kalian berdua selalu sehat sayang, dan mulai saat ini aku akan menjaga kalian dengan baik" ucap Loxim dalam hati.

***

Saat ini Claudia terus memperhatikan gerak-gerik mencurigakan dari pelayan baru itu, dan saat ini Claudia sedikit terkejut saat melihat di tangganya terdapat sebuah racun yang sangat mematikan.

"Aku harus mengikuti wanita itu jangan sampai dia kembali mencelakai permaisuri Alia" ucap Claudia dalam hati.

Claudia pun mengikuti Nagita, dan saat ini Claudia tau siapa pelayan itu yang sebenarnya. "Tenyata selama ini dia menyamar menjadi pelayan..aku paham sekarang" Claudia pun tersenyum licik, dan segera pergi dari sana.

"Untuk saat ini lebih baik aku diam, dan juga aku ingin melihat apakah siluman itu akan bertahan di dalam mansion ini" Claudia tersenyum saat ini ia ingin memberi pelajaran pada wanita itu.

"Kau sudah melawan orang yang salah siluman bodoh, aku akan memberi pelajaran yang sangat berharga dalam hidupmu" Claudia terus mengikuti siluman itu dengan hati-hati supaya ia tidak curiga.

"Hhh kali ini rencana ku pasti akan berhasil untuk menyingkirkan wanita itu" ujar Nagita di dalam hati.

Nagita pun menabur semua racun itu di dalam masakan yang sudah pelayan lain siapkan di atas meja. "Sekarang lebih baik aku pergi dari sini sebelum ada yang curiga" ucap Nagita di dalam hati.

Claudia langsung keluar dan menggantikan masakan itu dengan yang baru, dan dengan langkah cepat semuanya sudah tersusun rapi seperti sedia kala. "Aku berharap kau sendiri yang akan memakan racun itu" Claudia pun segera pergi dari sana karena ia tidak ingin siluman itu curiga.

***

🕊️🕊️🕊️

"Pelayan setia Pangeran Loxim"

...****************...